Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Seribu Matahari Pagi
Suka
Favorit
Bagikan
4. ACT 2. Email dari Jantari (Hal. 17 - 21)

15  INT. KAMAR DIPA – NIGHT

 

Dipa duduk di pinggir ranjangnya. Matanya terpejam. Dahinya berkerut-kerut. SFX. Suara lagu. Dengung AC. CAMERA PAN TO. Komputer Dipa menyala. SFX. Suara ‘ding’. CLOSE UP. Mata Dipa membuka. CAMERA FOLLOW. Kaki Dipa melangkah ke meja kerjanya.

 

DIPA

Ah, ada email baru rupanya..

 

Dipa membuka kotak emailnya. Scrolling dengan mouse. Kemudian, terdiam dengan mulut menganga.

 

CAMERA PAN TO. Layar komputer. CLOSE UP. Inbox.

 

CAMERA PAN TO. Jantari Kesumaratri.

 

Kaki Dipa goyah. Ia terduduk di kursi kerjanya. Matanya menatap layar komputer tak percaya. Dengan cepat ia scrolling ke bawah daftar inboxnya. Nama Jantari Kesumaratri banyak ia temukan. Ia mengecek akun emailnya. Ternyata Jantari mengiriminya email lewat akun email lamanya yang sudah nyaris ia lupakan. Email-email itu dikirim sudah semenjak setahun lalu.

 

CAMERA FOLLOW. Cursor yang bergerak di layar komputer. Dipa membuka email yang paling awal.

 

DIPA

Halo, Dipa. Ini gue Jantari. Masih inget sama gue?

 

PAUSE. Tubuh Dipa bergetar. Berusaha menahan air mata. Kembali membaca.

 

DIPA (CONT’D)

Banyak hal terjadi di hidup gue akhir-akhir ini.. Elo tahu, bahkan orang yang gue kira bakal hidup jutaan tahun pun, sudah nggak ada sekarang… ayah gue meninggal..

 

JANTARI (O.S)

Ayah gue meninggal.. gue tinggal berdua sama ibu.. rasanya hidup gue udah berakhir.. gue udah mengambil banyak hal tanpa mikir.. sekarang gue tahu rasanya harus berusaha untuk bisa bertahan ngelanjutin hidup..

 

Dipa meraih jaket dan handphone-nya. Membiarkan layar komputer masih menyala. CAMERA PAN TO. Sepatu kets putih Dipa. CAMERA FOLLOW. Sepatu Dipa yang bergerak keluar kamar.

 

JANTARI (O.S)

Bahkan keinginan untuk bertahan itu pun terasa mahal..

 

Dipa berlari ke arah mobilnya. Memegangi handphone di telinganya. Dia menelepon Bella.

 

DIPA

Bella, gue perlu ketemu elo sekarang. Tempat Nunu, oke?

 

JANTARI (O.S)

Rasa rindu gue ke elo adalah hal termahal dari segalanya.

 

CLOSE UP. Kunci mobil Dipa. Dipa menyalakan mesin mobil. SFX. Suara derum mobil. CAMERA FOLLOW. Mobil Dipa yang memasuki jalanan malam hari.

 

JANTARI (O.S)

Jadi, gue mutusin buat kirim email ini..

 

DISSOLVE TO:

 

16    INT. RUANG GURU. DAY.

         

TITLE OVER:

 

                  TAHUN 2005

 

SFX. Suara ketikkan keyboard komputer (pentium 3 atau 4). Suara celotehan anak-anak di luar. Suara guru-guru mengobrol lirih. CAMERA PAN TO. Punggung Dipa dan Jantari yang berdiri canggung di depan Pak Bandi, wali kelas Dipa.

 

PAK BANDI

Jadi, ini Jantari.

 

Pak Bandi menuding Jantari. Matanya melirik Dipa.

 

PAK BANDI (CONT’D)

Kenalin, ini Dipati.

 

Pak Bandi menuding Dipa. Matanya melirik Jantari.

 

PAK BANDI (CONT’D)

Dipati murid baru di kelas bapak. Dan, Dipati butuh teman belajar. Kayanya nggak ada yang lebih cocok selain kamu, Jantari. Bisa, kan?

 

Jantari memandangi Pak Bandi. Dipa melirik, ragu.

 

PAK BANDI (CONT’D)

Bisa, kan?

 

JANTARI

Tapi, paak..

 

PAK BANDI

Nanti kamu boleh pinjam buku bapak yang mana saja, Jantari. Kebaikan hatimu ini juga nanti akan bapak kasih tahu ke Bu Anggreni. Biar dimasukkan ke nilai perlakuan baikmu di rapor. Penting juga, kan?

 

Pak Bandi menyunggingkan senyum. Jantari mendesah, lalu mengangguk.

 

JANTARI

Baik kalau begitu, pak.

Saya hanya perlu mengajari dia yang dia tidak paham kan, pak?

 

Pak Bandi mengangguk.

 

CUT TO:

 

17  EXT. HALAMAN SEKOLAH – DAY

 

LONG SHOT. Halaman sekolah yang lengang. CAMERA FOLLOW. Jantari berjalan cepat menyeberangi halaman sekolah, menuju kelasnya. Dipa mengekor di belakangnya.

 

DIPA

Jadi, elo yang paling pinter di angkatan kita?

 

Jantari tidak menjawab.

 

DIPA (CONT’D)

Jadi, elo masih marah soal tadi pagi? Sori, gue nggak bermaksud buat merusak headset lo. Nanti gue ganti deh sama yang lebih bagus.

 

Jantari berbalik dengan mendadak. CAMERA PAN TO. Punggung Dipa. Ia nyaris menabrak Jantari. CLOSE UP. Wajah Jantari.

 

JANTARI

Nggak usah khawatir soal headsetnya. Yang jadi masalah adalah jadwal gue udah padet. Tapi, elo tiba-tiba dateng minta les dari gue?

 

DIPA

Nggak les. Cuma, elo bisa kan, ajarin gue dikit-dikit?

Gue agak bego dan kayanya ayah gue nggak suka nilai gue jelek terus.

 

Jantari memutar mata. Jengkel.

 

JANTARI

Kenapa nggak les di luar sana aja?

Kenapa harus minta bantuan gue?

 

DIPA

Ayah curhat ke Pak Bandi kemarin.

Dan, Pak Bandi ngasih solusinya elo.

 

PAUSE. Dipa memandang Jantari, mundur sedikit.

 

DIPA (CONT’D)

Emang elo hebat banget?

 

Jantari mendesah. Ia kembali berjalan. Dipa menjejerinya.

 

JANTARI

Nggak juga sih. Pak Bandi aja yang terlalu berlebihan.

 

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar