Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
semesta
Suka
Favorit
Bagikan
20. Fest


119. EXT. DEPAN PEKARANGAN-RS. NIGHT

Sepasang kaki berjalan mondar-mandir menunggu kedatangan sesorang.

Sudut bibir Akbar terangkat, ia tersenyum setelah melihat kehadiran Indah yang berjalan keluar dari gedung.

Indah melangkahkan kakinya, ragu.

AKBAR

(menyapa dengan melambai-lambai kan lengannya)

Hai

Indah membalas sapaan Akbar ikut melambaikan lengannya.

AKBAR (CONT'D)

Aku kira, kamu udah pulang.

Indah menggelengkan kepalanya, menjawab pertanyaan yang di ajukan Akbar.

AKBAR (CONT'D)

Sekarang mau kemana? Langsung pulang?

Indah menjawab, dengan sebuah anggukan kepala.

AKBAR (CONT'D)

Kemana?
Ke Kafe atau kosan?

INDAH

Kafe, ada barang yang ketinggalan

AKBAR

Oke, ayo!

Akbar meraih pergelangan tangan Indah, membawanya keparkiran.

DISSOLVE TO:

120. EXT. PARKIRAN-RS. NIGHT

Senyum Akbar kembali mengembang setelah melihat mobil miliknya terparkir.

Insert: sebuah mobil lamborghini aventador berwarna biru.

Indah menggoyangkan lengan Akbar, memintanya berhenti.

Akbar menghentikan langkahnya, kemudian menoleh ke arah Indah.

INDAH

Aku ngga bawa mobil.
Kita, pulang naik bus aja!

Akbar mengangguk setuju.

Ia mengurungkan niatnya, lengannya masuk meletakkan kunci di saku celananya kembali.

121. INT.BUS.NIGHT

Akbar dan Indah duduk dalam satu bangku. Indah duduk di kursi yang dekat denan jendela. Sementara Akbar duduk di sebelah kirinya.

Sejak tadi Akbar tidak melepas genggaman lengannya dari Indah. Justru kini ia memegang lengan Indah dengan kedua lenagnnya. Jelas, apa yang dilakukan Akbar membuat jantung Indah berdegup semakin kencang.

Indah menghela nafasnya, kepalanya melihar ke arah luar jendela.

INDAH

Kamu dari mana aja?

AKBAR

Cowok yang tadi siapa?

INDAH

(mengulang pertanyaannya)

Kamu dari mana aja?

AKBAR

Kayanya dia suka sama kamu.

Indah menghela nafasnya, kesal dengan jawaban yang di berikan Akbar. Seolah-olah ia tak pernah peduli dengan apa yang di rasakannya selama satu minggu ini.

AKBAR

Kamu juga suka?

Insert: Indah mencoba melepaskan genggamannya dari Akbar. Namun, Akbar menahannya dengan kuat.

INDAH

(menggerutu kesal)

Harusnya, tadi aku pulang bareng bima aja

AKBAR

Jadi, Bima namanya?

Insert: Bus terhenti.

Indah beranjak dari tempatnya, diikuti dengan Akbar. Keduanya menuruni bus dari pintu belakang.

MONTAGE

122.EXT. BAGIAN DEPAN-KAFE. NIGHT

INDAH

tunggu sebentar

Indah berjalan memasuki kafe.

Kurang dari satu menit ia kembali. Dengan membawa dua cangkir kopi dan meletakknnya di meja.

Indah duduk di kursi yang berhadapan dengan Akbar.

INDAH (CONT'D)

Aku serius!
Kamu, kemana aja?

Akbar menghisap kopi panas yang di berikan Indah.

Indah menatapnya kesal.

INDAH (CONT'D)

Bar, kamu serius ngga ada hal yang mau di bicarain sama aku?

Akbar hanya diam.

INDAH (CONT'D)

(kesal)

Kalau gitu ngapain kita disini?

AKBAR

Maaf

Ia mengeluarkan sepatah kata, kemudian menahan ucapannya.

Ia menggelengkan kepalanya merasa enggan untuk lebih jauh bercerita kepada Indah.

INDAH

(gigih)

Kamu, kemana aja?

AKBAR

Pulang

Indah tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

AKBAR (CONT'D)

Kenapa? Ngga percaya?

Indah menggeleng.

INDAH

Serius?

Akbar mengangguk.

Indah mengernyitkan dahinya.

INDAH (CONT'D)

Terus, ngapain ke RS?
Kamu sakit? Luka kamu kambuh?

Akbar menggelengkan kepalanya.

AKBAR

Cuman, jenguk kakek.

Indah berdecak kesal.

INDAH

Kenapa ngga bilang dari tadi, kan bisa jenguk bareng.

AKBAR

Maaf, aku ngga tahu kalau kamu koas disana

Indah memutar bola matanya, benar-benar merasa kesal

INDAH

Kamu pikir aku bakal percaya, hah?
Mau berapa kali lagi sih bar kamu bohongin aku terus.

Akbar mengernyitkan dahinya.

INDAH (CONT'D)

Aku lihat semuanya.
Dari awal pemeriksaan kamu, tentang luka-luka baru yang ada di tubuh kamu.
Aku tahu semuanya!

Akbar menggigit bibir bagian bawahnya,gugup.

Insert: Akbar menyembunyikan lengannya yang mengepal di bawah meja.

INDAH (CONT'D)

Baru seminggu loh bar.
Tapi, luka yang kamu punya udah jauh lebih banyak.
Siapa yang lakuin ini?

Akbar diam, tak menjawab.

Indah menghela nafasnya, rasa marah, kesal dan khawatir bercampur di tubuhnya.

Indah menghela nafasnya, selanjutnya ia mengeluarkan ponsel miliknya.

Insert : sebuah video CCTV di putar. Menunjukkan Dharma yang tengah memukuli Akbar.

Akbar membelalakkan matanya, merasa malu karena Indah harus melihat hal ini.

INDAH (CONT'D)

Dia lagi?

Akbar masih diam dengan mata yang msih terpejam. Ia tak berani menatap mata Indah.


INDAH (CONT'D)

Benar, pasti dia lagi kan?
Kamu tenang aja.
Aku bakal laporin dia ke polisi.
Kamu, jangan takut lagi,ok.

Indah meyakinkan Akbar.

Insert: lengan Indah mengusap-usap punggung lengannya.

Akbar menggeleng, bagian kepalanya terasa pusing.

INDAH (CONT'D)

Kenapa?

AKBAR

Jangan, ndah.

INDAH

Iya, kenapa?


AKBAR

Dia, ayahku.
Sama seperti kamu, aku juga ngga mungkin lakuin hal itu ke ayahku sendiri.

Akbar menjawab dengan kilatan matanya yang tajam.

Indah terperanjat, mendengar yang sangat mengejutkannya.

AKBAR (CONT'D)

(Memohon, terdengar melemas)

Aku ngga bisa jelasin lebih jauh lagi.
Tapi, aku harap kamu ngerti.

Akbar menundukkan kepalanya, seluruh kekepercayaan dirinya telah hilang.

Indah mengangguk, ia menyetujui permintaan yang di berikan Akbar.

Udara dingin menyeruak menusuk bagian kaki dan punggung Indah. Ia menghisap kembali kopi miliknya mencoba menghangatkan tubuhnya.

Insert: bayangan tubuh Baron terihat brdiri di samping minimarket yang berhadapan dengan kafe Indah.

INDAH

Pindah ke dalem yuk!

Akbar mengalihkan pandangannya dari Baron dan kembali melihat ke arah Indah.

INDAH (CONT'D)

Ayo

Akbar mengangguk, ia beranjak dari tempatnya dengan lengan yang membawa cangkir kopi miliknya dan Indah.

INTERCUT

123. INT. LANTAI PERTAMA-RUANG UTAMA KAFE.NIGHT

Akbar menghentikan langkahnya di depan pintu.

Sudut bibir nya tersenyum menyadari ia bisa berada di tempat ini lagi.

Sebuah tempat yang asing namun membuatny sangat nyaman.

Insert: suara hp bergetar dari dalam saku celana Akbar.

Akbar menyadarinya, ia segera meletakkan cangkir kopi di atas meja.

AKBAR

Sebentar.

Akbar berpamitan, kemudian ia kembali keluar.

Indah menatap punggung Akbar, yang terlihat dari balik jendela.sel

Selanjutnya, indah berjlan menuju dapur.

MONTAGE

124. INT. DAPUR-KAFE. NIGHT

Insert : pintu kulkas terbuka. Indah membungkukkan setengah badannya. Memeriksa setiap persediaan yang masih berada di kulkas untuk di olahnya.

Fx: suara seorang masuk.

Indah mengabaikannya.

Ia mengeluarkan beberapa barang dari kulkas. Mencoba memasak untuk makan malam. Meskipun malam sudah semakin larut.

Insert: Akbar menghentikan langkahnya tepat di samping Indah.

Lengannya mendorong pintu kulkas, menutupnya.

AKBAR

Bisa bicara sebentar?

Indah mengangguk, mengiyakan.

Imembalikkan tubuhnya menghadap ke arah Akbar. Bagian punggung belakangnya menempel di bagian luar kulkas.

Akbar mencoba mengatur nafasnya.

Ndah menaikkan alisnya, menunggu kalimat yang akan di keluarkan Akbar.

AKBAR (CONT'D)

Aku harus pulang

Bola mata Indah membelalak, kaget.

Akbar mengangguk-anggukkan kepalanya.

Indah terkekeh, ia mengeluarkan suara candaan.

INDAH

Pulang kemana?

Akbar menundukkan kepalanya.

INDAH (CONT'D)

Pulang kemana bar?

Indah terus mengulang-ulang pertanyaannya, lengannya meraih tubuh Akbar. Meminta pria itu, menjawab pertanyaannya.

AKBAR

(pelan)

Rumah

Indah mengernyitkan dahinya.

INDAH

Rumah yang mana?
Orang, rumah kamu disini!

Akbar mendesah pelan, ia menengadahkan kepalanya. Merasa kesulitan dengan situasi yang tengah di hadapinya kali ini.

INDAH (CONT'D)

Bar, aku ngga bisa biarin kamu pergi lagi.
Apalagi, setelah lihat luka-luka kamu.

Insert: langkah kaki Akbar berjalan mundur.

Lalu, ia mengusap seluruh bagian wajahnya.

INDAH (CONT'D)

Aku tuh ngga ngerti kenapa bisa seorang ayah perlakuin anaknya kaya hewan.

Bagian kaki Akbar terasa sangat lemas.

Ia kembali melangkah mundur, dan menyandarkan tubuh bagian bawahnya di meja bar.

INDAH (CONT'D)

Dan aku lebih nggak ngerti lagi sama kamu.

Akbar membalas tatapan mata Indah.

INDAH (CONT'D)

Setelah hal yang dia lakuin ke kamu.
Kamu, masih pengen balik ke tempat itu lagi?
Seneng? Di perlakuin kaya gitu?

Akbar memutar bola matanya, merasa kesal dengan perkataan yag di berikan Indah.

Insert: lengan Akbar mengepal sangat kuat hingga bergetar.

Ia juga tidak tahu kenapa ia mendapat perlakuan seperti itu dari ayah dan keluarganya.

AKBAR

(Menggerutu)

Kamu pikir? Aku mau?

AKBAR (CONT'D)

Ndah, seburuk apa perlakuan dia ke aku.
Dia tetap ayahku.
Dan dia punya hak untuk itu.

Indah mengernyitkan dahinya, setelah mendengar tak masuk akal yang di ucapkan Akbar.

AKBAR (CONT'D)

Seburuk apapun nantinya.

INDAH

meskipun nyawa kamu taruhannya?

Akbar mengangguk yakin.

AKBAR

Iya, dan aku gapapa.

Indah menghela nafas kasar. Jawaban yang Akbar berikan terasa cambuk yang mengenai tubuhnya.

Ia benar tidak tahu apa-apa tentang hal yang ada di pikiran Akbar.

INDAH

Kalau kamu hidup cuma buat dapet siksaan.
Ngapain kamu disini?
Harusnya tadi langsung pulang dong ke 'rumahmu' itu.
Kenapa kesini? Repot-repot nganterin aku.

Akbar diam, ia menundukkan kepalanya.

Indah berjalan menjauh dari Akbar.

AKBAR

(suasana hatinya berubah)

Ya, aku seneng aja.

Indah mngerutkan dahinya.

AKBAR (CONT'D)

Bisa ketemu lagi.

Indah membalikkan tubuhnya, menatap Akbar yang tengah berbicara.

Insert: Akbar duduk di pinggiran meja bar. Sorot matanya terlihat kosong.

AKBAR (CONT'D)

Dateng ke tempat ini lagi. Lihat Karya-karya aku.

Akbar menghentikan ucapannya,ia tak bisa mengatakan lebih jauh tentang apa yang di rasakannya.

Indah melangkahkan kakinya menghampiri Akbar.

INDAH

Kalau kamu suka.
Kenapa ngga tinggal disini aja?

AKBAR

Aku ngga bisa

INDAH

Iya, kenapa!

AKBAR

Aku harus pulang!
Aku ngga bisa buat dia terus-terusan marah.

INDAH

Kamu takut?

Akbar menggelengkan kepalanya.

AKBAR

Aku ngga takut, aku ngga pernah takut sama siapapun.

Indah kembali mengerutkan dahinya. Ia benar-benar merasa aneh dengan sikap Akbar.

INDAH

Kamu minum bar? Sikap kamu aneh banget tahu ngga.

Akbar menggelengkan kepalanya, kedua lengannya berada di kepalanya. Memijat kecil bagian kepalanya yang terasa semakin puing dan berat.

Fx: suara nafas akbar yang tak karuan.

Indah memperhatikannya, melangkahkan kakinya perlahan mendekati Akbar. Merangkul tubuh pria itu ke dalam pelukannya.

INDAH

Atur nafasnya, pelan-pelan bar.
Santai aja!

Akbar mengangguk, ia menanamkan dagunya di bahu Indah.

Keduanya bertahan di posisi itu untuk waktu yang cukup lama.

Akbar memejamkan matanya, sesuatu terlintas dalam pikirannya.

Insert: lengan Akbar melepas rangkulan yang di berikan Indah.

Indah mematung.

AKBAR

Maaf

Akbar beranjak dari tempatnya.

INDAH

Kamu beneran mau pulang?

Akbar mengangguk, mengiyakan.

Fx : suara tamparan keras.

Insert : sorot mata Indah terlihat menyala setelah ia melayangkan sebuah tamparan di pipi Akbar.

Akbar menatap Indah, sudut bibirnya tersenyum.

AKBAR

Kita bicara lagi nanti!

Indah menggeleng, semakin tak mengerti.

Fx: suara tamparan dan pukulan yang berulang-ulang.

Insert: akbar menerima setiap pukulan yang mendarat di tubuhnya. Tanpa, perlawanan sedikit pun.

Indah mencoba mengatur nafasnya, lengannya mengepal kuat.

Selanjutnya, ia mengusap bagian wajahnya yang diikuti jari-jarinya yang merapihkan rambutnya.

INDAH

Gaada kata nanti.
Kamu mau pulang? Yaudah, sok pulang aja.
Gak usah repot-repot dateng lagi.
Aku bener-bener muak.

Indah meninggalkan Akbar di tempatnya.

DISSOLVE TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar