Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INTERCUT:
28. EXT. PEMAKAMAN. DAY
AKBAR
Insert: sebuah papan nisan bernama.
Damayanti
Binti Sukma
Lahir 02 07 1976
Wafat 08 02 2015
Ia menurunkan tubuhnya hingga bagian lututnya menyentuh tanah. Tak lama setelahnya, Akbar menggerakkan tangannya mengelus ke arah nisan sang ibu.
Akbar menunduk. Pandangannya terhenti di gundukan tanah merah itu. Perlahan air mata menggenang disudut matanya. Nafasnya menderu, ia menggigit bibir bawahnya. Menahan air mata yang terus berusaha keluar dari matanya.
29. EXT. KANTIN. DAY
INDAH
Icha memberikan ponselnya kepada Indah.
Indah langsung membuka layar handphone milik sahabatnya itu lalu jarinya menekan log panggilan dan langsung menelepon ponsel miliknya.
INDAH
Berbicara sambungan telpon.
AKBAR
INDAH
AKBAR
Akbar menutup sambungan telpon, bola matanya bergerak kembali menatap nisan ibu.
AKBAR (CONT'D)
DISSOLVE TO:
DITA
Insert : Akbar berjalan dari kejauhan. Baju putih yang ia kenakan terlihat lusuh begitupun dengan sepasang sendal capit yang terpasang di kakinya.
Indah bergerak ke arah yang dituju Dita.
INDAH
(Bergumam)
AJENG
ICHA
Bola matanya menatap ke arah indah.
ICHA (CONT'D)
Indah mengangguk.
DITA
Insert : Langkah Akbar terhenti, rapat di samping Indah
AKBAR
DITA, AJENG
Bersamaan melihat ke arah Indah.
Indah tersenyum canggung.
INDAH
Matanya, menatap Akbar.
INDAH
Menunjuk satu persatu temannya
Akbar tersenyum, membalas sapaan mereka.
DITA
AJENG
AKBAR
Akbar memastikan sambil pandangannya menoleh ke samping kirinya, menatap indah.
AJENG, ICHA DAN DITA
(Serentak berbarengan)
Indah menggeleng, memberi isyarat kepada akbar.
Akbar melangkah kan kakinya, Menepuk Indah meminta bergeser. Lalu duduk di samping indah.
Ia membuka topinya yang terasa panas. Kemudian mengambil beberapa helai tisu dan menempelkannya di pundaknya. Lalu ia memakai sisanya untuk mengelap wajahnya.
AJENG
AJENG (CONT'D)
(Bergumam dalam hati)
DITA
Akbar berfikir.
AKBAR
(Ragu)
DITA
AKBAR
INDAH
(Memotong ucapan Akbar)
Akbar menatap Indah tajam.
Begitupun Indah, sebaliknya ia menatap Akbar dengan beragam pertanyaan di kepalanya.
INDAH V.O
Sedangkan Akbar asyik mengobrol dengan teman-temannya sambil melahap makanan yang ia pesan.
Kurang dari sepuluh menit makanan yang ia pesan sudah habis.
Pandangan ketiganya sama sekali tidak berubah. Seolah olah tersihir dengan paras Akbar.
AKBAR
(Berdecak kagum)
Akbar mengakhirinya dengan temukan air mineral.
Indah menatap tajam ke arah Akbar.
Menyadari tatapan mata indah. Akbar membangkitkan tubuhnya kemudian berpamitan kepada teman-teman Indah. Diikuti Indah, setelahnya.
Keduanya berjalan meninggalkan kantin.
CUT TO:
29. EXT. PEKARANGAN KAMPUS. DAY
Akbar mengurangi kecepatannya agar berjalan sejajar dengan Indah. Ia merogoh ponsel dari sakunya kemudian menyerahkannya kepada Indah.
INDAH
Akbar diam tak menjawab.
AKBAR
INDAH
AKBAR
30. INT. MOBIL. NIGHT
Insert: lengan Indah mengendalikan setir mobil. Sesekali ekor matanya melihat ke samping.
AKBAR
Bola mata Indah menatap Akbar.
Insert: Akbar menyandarkan tubuhnya di kursi, lengan kirinya masih berada di penyanggah dengan berbalut gips.
MATCH CUT TO:
31. INT.LANTAI SATU-MALL. NIGHT
Lengan Indah bergerak mengambil troli. Ia berjalan ke ujung sebelah kanan untuk membeli beberapa peralatan rumahtangga seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, sampo juga beberapa hal lainnya.
Setelah selesai di area itu, Indah berjalan ke arah sebaliknya menuju tempat sayuran dan buah buahan. Tangannya bergerak meraih bayam, brokoli, asparagus, paprika hijau, serta dibagikan buah-buahan ia mengambil kiwi, lemon, jeruk masing-masing satu kilo.
Lalu tubuhnya bergerak ke bagian lain sambil mendorong troli mengambil 3 karton susu, 6 kotak yoghurt juga satu kotak Ice krim berukuran kecil dan 1 bungkus sereal oat berukuran besar, juga satu kotak kacang Almond. Di bagian lainnya ia mengambil 2 bungkus tuna segar, fillet dada ayam yang berada di freezer tak lupa ia menambahkan juga kentang goreng mentah berukuran besar ke dalam troli belanjaannya.
Akbar mengikuti Indah dari belakang, tangan kanannya meraih pegangan troli untuk membantu Indah mendorong troli belanjaan yang sudah penuh.
32. INT. KASIR-MALL. NIGHT
Fx : Tit. Tit. Tit. Tit
Insert : satu persatu barang yang di beli Indah melewati mesin barcode.
Dua orang pegawai terlihat kewalahan mengemas barang yang di beli Indah.
KASIR
Indah menyerahkan enam lembar uang pecahan bernilai seratus ribu dari dompetnya.
KASIR (CONT'D)
Indah mengangguk.
Akbar memperhatikan keduanya di depan kasir sambil menunggu Indah.
KASIR (CONT'D)
Indah menerima uang kembalian, lalu memasukkannya kembali ke dalam dompet miliknya.
INDAH
Berjalan menghampiri Akbar.
INDAH (CONT'D)
Akbar mengiyakan, ajakan Indah.
33. INT. LANTAI DUA-MALL. NIGHT
Insert : keduanya berjalan menaiki eskalator. Bagian lantai dua terlihat menampilkan pakaian dan busana.
Akbar menggeleng tak percaya, Sudah lebih satu jam mereka di tempat itu.
Namun baru ada sepasang baju yang kini telah di pilih Indah.
INDAH
Akbar mengiyakan ucapan Indah kembali. Ia berjalan menuju tempat pakaian pria. Mengambil satu set training juga celana dalam.
INDAH (CONT'D)
Akbar mengangguk, lalu memasukkan barangnya ke dalam tas belanjaan yang tengah di pegang Indah.
Indah berjalan menjauh dari Akbar. Ia membuka kembali tas belanjaan miliknya lalu melihat size baju yang Akbar pilih. Berikutnya, ia mengambil beberapa kaos berwarna putih,hitam dan navy. Lalu, membawanya ke kasir.
34. INT. BASEMENT-MALL.NIGHT
Kaki Indah terlihat menjinjit mencoba meraih pegangan bagasi.
Lengan Akbar bergerak membantunya.
Fx : suara pintu bagasi yang menutup.
Akbar menutupnya dengan cukup keras.
DISSOLVE TO:
35. INT. MOBIL. NIGHT
Insert : Indah memberikan satu cup yoghurt ke tangan Akbar.
Lengan Akbarmemasangkan sabuk pengaman ke tubuhnya.
Kepala Akbar menoleh ke samping kanannya. Terlihat, Indah yang duduk di belakang kendali mobil sambil menikmati es krim.
Pandangan Akbar beralih ke satu kotak yoghurt yang di berikan indah. Perlahan tangan kanannya meraih kotak yoghurt itu lalu ibu jari dan telunjuknya terlihat meraih ujung tutup yoghurt.
Indah menoleh kearah Akbar yang masih berkutat dengan kertas penutup yoghurt miliknya.
Indah mengambil alih kotak yoghurt Akbar, membukanya.
INDAH
Akbar mengangguk, kemudian tangan kanannya menerima yoghurt yang telah terbuka.
Insert : Akbar meletakkan yoghurt itu di atas gips, yang baru terpasang.
Indah menggeleng tak mengerti.
INDAH
(Merengek kesal)
Tubuhnya ia gerakan mendekat ke arah Akbar lalu tangan kirinya mendorong keluar tempat minum di depan dashboard. Lalu meletakkan yoghurt di tempat itu.
Mulut akbar menganga, kali ini ia mengerti apa yang harus di lakukannya.
Indah kembali ke tempatnya.
Akbar beranjak dari tempatnya.
AKBAR
Insert : Sabuk pengaman masih melingkar di tubuhnya membuat ia tertahan dan sulit bergerak.
INDAH
(Berdecak kesal)
Kemudian tangan kirinya kembali bergerak menekan sabuk pengaman milik Akbar lalu melepasnya.
Akbar tersenyum puas tanpa merasa bersalah ia menikmati sekotak yoghurt.
Indah menggeleng tak mengerti, dengan sikap kekanak-kanakan yang ditunjukkan Akbar.
****
36. INT. LANTAI SATU KAFE- RUANG UTAMA. NIGHT
Indah berdiri di ambang pintu. Membuat Akbar menghentikan langkahnya. Bola matanyamenyusuri pandangan yang dituju Indah.
Insert: seorang pria paruh baya terduduk di bangku. Tersenyum, ke arah Indah.
Fadly menghampiri Indah lalu mengambil barang bawaannya.
Hawa dingin menyeruak masuk. Akbar mengikuti langkah Fadly menuju dapur.
Indah menghampiri pria paruh baya itu, Akbar memperhatikannya dari balik dapur.
Kemudian ia menyiapkan satu gelas air, lalu membawanya dan meletakkannya ke meja Indah. Selepas itu ia berjalan menuju pintu belakang kafe.
37. EXT. BAGIAN BELAKANG BANGUNAN. NIGHT
FADLY
Hening, tak ada balasan yang di ucapkan Akbar.
Pria itu menyandarkan tubuhnya di tembok, dengan jari yang terlihat memegang sebatang rokok.