Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
semesta
Suka
Favorit
Bagikan
15. 2D1N

77. EXT. DEPAN MINIMARKET. DAY

Mesin mobil milik Indah berhenti menyala.

Mobil sedan itu terparkir di halaman mini market. Satu mobil CRV terparkir berdampingan dengan mobil milik Indah.

Lengan Indah bergerak membuka pintu, kemudian berjalan keluar dari mobilnya.

Terlihat Ajeng, Icha, Dita, Fadly, dan Lukman tengah berada di bebangkuan minimarket.

AJENG, ICHA, DITA, FADLY DAN LUKMAN

(Menyapa)

Hai

Kelima orang itu melambaikan lengan ke arah Indah.

Indah melambaikan kedua tangannya, membalas sapaan ke lima temannya. Kemudian ia berlari kecil, menghampiri teman-temannya.

Di belakangnya terlihat Akbar mengikutinya. Dengan mengenakan celana pendek juga jaket berwarna hitam dengan dominasi warna putih. Tak lupa ia mengenakan topi berwarna hitam. Terlihat kaos kaki yang ia pakai terpasang di kakinya dengan panjang yang hampir menutupi betisnya.

Indah menghampiri teman perempuannya kemudian memeluk mereka secara bergantian.

FADLY

Gue juga ngga?

Indah membelalakkan matanya, menolak ucapan Fadly.

FADLY (CONT'D)

Sini mas

Akbar mengangguk, kemudian menghampiri teman-teman indah. Ia mengepalkan tangannya, kemudian mengangkat tangannya ke arah Fadly. Mengajaknya bersalaman dengan menyentuhkan bagian ujung kepalan tangannya.

AKBAR

Akbar

Akbar memperkenalkan dirinya kepada lukman yang berada di samping FAdly.

LUKMAN

Lukman

Lukman membalasnya sambil mengangkat tangannya, bersalaman dengan Akbar.

Fx: suara Indra menyapa

INDRA

Udah Datang semuanya?

Indra muncul dari belakang. Ia berjalan keluar dengan menenteng belanjaan dari minimarket.

Indah menoleh kearah sumber suara.

INDAH V.O

Indra

Indah membelalakan matanya. Ia tidak bisa menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap kehadiran Indra.

Kelima temannya mengangguk serentak, begitu pun dengan Akbar, menjawab pertanyaan yang diajukan Indra sebelumnya.

AJENG

Biar ga terlalu siang. Yu jalan sekarang.

Semuanya menyetujui ucapan Ajeng. Lalu bergegas ke mobilnya masing-masing.

Ajeng, Icha, Fadly, juga Dita. Menaiki mobil yang sama, milik Dita mobil keluaran Honda, tipe CR-V berwarna merah. Sedangkan, Lukman terlihat menaiki mobil milik Indra. Tipe Hilux berwarna silver. Di bagian kabin belakang mobil terlihat sudah penuh dengan peralatan kemping.

Indah berjalan ke sisi kanan mobil miliknya.

Sudut mata Indra memperhatikan setiap gerakan Indah.

INDRA

Jadi, Indah yang menyetir?

Indah menghentikan langkahnya, lalu berbalik melihat kearah Indra dengan sorot mata yang tajam.

INDRA (CONT'D)

Kenapa? Mau ikut mobil ini?

Lengan Indra menepuk-nepuk bagian depan mobilnya.

Indah menggeleng.

INDAH

Ngga, ya. Makasih!

Indah segera bergerak memasuki mobil miliknya.

78. INT. MOBIL. DAY

Mobil Indah melaju di atas aspal jalanan. Lengannya bergerak ke kanan dan ke kiri mengendalikan setir.

Perasannya kini tersakiti campur aduk. Liburan yang ia harapkan jadi kebahagiaan berubah menjadi mimpi buruk.

INDAH

(Menggerutu)

Indra tuh kenapa sih?
Lagian ngapain juga dia ikut.

Akbar mengalihkan pandangannya, menatap Indah yang terus menggerutu kesal.

INDAH (CONT'D)

Kamu juga?

Akbar mengernyitkan dahinya.

AKBAR

Aku?

Akbar bertanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

Indah mengangguk memastikan.

INDAH

Kenapa diam aja? Harusnya kalo ada yang ngeledek lawan aja.

Akbar kembali terdiam, tak ada hal yang harus ia ucapkan untuk meladeni Indah.

INDAH (CONT'D)

(Bersumpah)
Liat aja ya. Sampai kapan pun gue ga bakal mau naik mobil dia

***

79. INT. MOBIL CRV. DAY

DITA

(Ragu)

Emangnya Indah bakal kuat nyetirnya? Kan jauh.

Ajeng dan Icha saling bertukar pandangan.

DITA

Harusnya barengan aja naik mobil kita.

Hening. Tak ada yang meladeni ucapan Dita.

Dita mengkhawatirkan Indah ya benar. Tapi dia lebih mengkhawatirkan Akbar yang bersama Indah.

ICHA

Itu mobil indah kenapa?

Lengan Icha menunjuk ke sisi kirinya.

Serentak ke empatnya melihat kearah yang sama.

79. EXT. TROTOAR JALANAN. DAY

Mobil Dita terparkir di depan mobil Indah. Diikuti mobil Indra setelahnya.

Satu persatu temannya berjalan keluar menghampiri Indah.

ICHA

Kenapa ndah?

Indah duduk di trotoar jalanan, sementara Akbar terlihat berbicara lewat sambungan telpon.

INDAH

Mogok

INDRA

(Menyela)

Udah makanya naik mobil gue aja. Ga nurut.

Indah mengalihkan pandangannya ke arah Akbar.

Akbar mengangguk mengerti.

INDRA (CONT'D)

(Bersikap so pahlawan)

Aku telepon mobil derek yah

Indra mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

INDAH

(Menolak tegas)

Udah lima belas menit lagi Dateng.

Indra meraih pergelangan tangan Indah, mengajaknya pergi.

Indah menepis nya.

INDAH (CONT'D)

(Memohon)

Dita gue ikut mobil Lo yah.

AJENG

Gabisa, kita udah full.

Dita terdiam, kemudian pandangannya beralih melihat ke arah Akbar.

Akbar berjalan menghampiri Indah. Meraih tangannya.

AKBAR

Kita ikut naik mobil Indra aja

Indah menggoyang-goyangkan lengan Akbar. Berusaha menolaknya.

AKBAR (CONT'D)

(Berbisik)

Gapapa

Kemudian ia berjalan membuka bagasi milik mobil indah. Memindahkan semua barang bawaannya ke kabin milik mobil Indra.

Lima belas menit kemudian kini indah dan Akbar sudah berada di bagian jok belakang mobil. Di depannya terlihat Indra yang duduk di belakang setir mobil. Juga Lukman yang duduk di samping kiri Indra.

Beberapa detik kemudian terlihat Dita berjalan dari luar mobil,Menghampiri. lalu langsung membuka pintu jok paling depan.

DITA

Keluar

LUKMAN

Urang(saya)

DITA

Iya, cepetan turun. Gantian.

Lukman mengangguk mengerti kemudian ia turun dari mobil tak lama setelahnya Dita menaiki mobil.

Kini kedua mobil itu berjalan beriringan menuju destinasi tujuannya. Setelah melewati Baleendah mobil keduanya melaju kearah Banjaran. Setelahnya, mereka mengikuti jalur. Melewati jalan persewaan yang masih cukup untuk dilalui satu mobil dari masing-masing arah. Tiga puluh menit berlalu. Hamparan pemandangan kebun teh mulai terlihat. Jalanan mulai berkelok, menanjak naik aspal jalan terlihat ada yang berlubang sedikit membuat beberapa guncangan di dalam mobil.

Setelah melewati perkebunan teh. Indra membelokkan arah mobilnya ke sebuah jalanan sempit yang hanya mampu dilalui satu mobil.

80. EXT. PARKIRAN VILA. DAY

Kedua mobil tepat di samping perkebunan stroberi.

DITA

Beneran,di sini?

INDRA

Iya
Mobil ga bisa masuk, jadi parkirnya di sini.
Nanti kita jalan bentar. Gapapa kan?

Indra menoleh ke arah Indah yang berada di belakangnya.

Indah mengangguk canggung.

Akbar membuka pintu mobil lalu menuruninya dengan cepat. Beriringan dengan Indra yang juga keluar dari mobilnya. Ia bergegas berjalan ke samping kiri mobil. Lalu tangannya bergerak membuka pintu bagian kiri tepat di samping tempat indah duduk.

INDRA (CONT'D)

Yuk.

Indah mengangguk, lalu ia segera keluar bergabung dengan yang lain.

Sementara, Akbar bergegas membuka penutup kabin belakang mobil milik Indra. Kemudian satu persatu barang ia turunkan.

INDAH

Bisa minta tolong kan?

Akbar tersenyum kemudian memberikan beberapa peralatan kepada indah.

INDRA

(Mencegah)

Eh eh kamu gak usah
Biar aku aja

Indah terdiam, dengan perlakuan Indra yang tiba-tiba memperlakukannya dengan baik. Berbanding terbalik saat keduanya masih bersama.

Akbar terkekeh tersenyum melihat pemandangan dihadapannya.

INDRA (CONT'D)

(Memanggil lukman)

Man

Lukman berbalik melihat ke arah Indra.

INDRA (CONT'D)

Sini

Lukman berjalan menghampiri Indra menurutinya.

Indra menyerahkan barang bawaannya ke arah lukman.

INDRA (CONT'D)

(Memberi perintah)

Bawa yah

Tak lama setelahnya ia bergegas berjalan meninggalkan parkiran. Diikuti dita,indah Ajeng, Icha, dan Fadly di belakangnya.

AKBAR

Sini saya bantu

Akbar mengambil beberapa barang bawaan yang dibawa Lukman.

81. EXT. JALANAN DESA. DAY

Dari tempat parkiran, mereka berjalan sejauh seratus meter. Memasuki gang melewati beberapa rumah warga yang masih terbuat dari material kayu juga beberapa perkebunan.

MONTAGE:

82. EXT. TEMPAT CAMPING LUAR. DAY

Setelahnya, terlihat mereka memasuki pekarangan dari pintu masuk bagian kanan. Rumput hijau juga langit biru menyapa, pemandangan situ di samping kanan juga menambah cantik, dari tempat itu terlihat gunung berdiri tegak di belakang Situ Cileunca.

Setelah berjalan menaiki lima anak tangga. Mereka sampai di sebuah pekarangan yang lebih luas lagi. Tempat itu memiliki beberapa fasilitas lainnya. Seperti mushola, kantin, aula juga dapur umum. Mereka setuju membuat tenda di bagian paling atas, berdekatan dengan mushola.

Mereka bergerak cepat membagi tugas. Tim laki-laki bergerak membuat dua buah tenda yang masing-masing dikerjakan oleh dua orang Fadly dengan Akbar, Indra dan Lukman. Sementara di bagian belakang terlihat tim perempuan yang tengah menyiapkan makanan.

Indah dan Icha bergegas membuka tikar lalu meletakkannya tepat di atas rumput hijau. Diikuti dita yang berjalan dengan sebuah meja lipat. Merangkainya lalu ikut meletakkannya di atas tikar.

Di belakangnya terlihat Ajeng dengan troli belanjaan. Indah dan Icha berjalan bergantian mengambil beberapa peralatan lainnya.

Akbar membentangkan bagian inner tenda meletakkannya setelah memastikan pintunya tidak mengarah ke angin. Perlahan ia merangkai dan memasang kedua frame. Lalu memasukkannya ke bagian ujung inner tenda.lalu mengeklik kedua bagian itu.

Di bagian belakang terlihat Dita yang tengah membelah semangka menjadi dua bagian. Lalu masing masing bagian ia belah lagi menjadi empat bagian. Begitupun setelahnya ia memotong kembali semangka menjadi beberapa bagian. Kemudian tangannya meraih piring berukuran kecil. Meletakkan tiga potong semangka lalu membawanya ke arah Akbar.

DITA

Aaaaaaa

Akbar menghentikan aktifitasnya. Lalu penglihatannya berarah melihat Dita di samping kanannya. Seperkian detik kemudian Akbar mengangguk kemudian membuka mulutnya.

AKBAR

(Berdecak kagum)

Waahhhh

DITA

Enak kan?

Akbar mengangguk setuju. Dengan senyum yang terus menungging.

Dita kembali menyuapi potongan semangka kepada Akbar.

Akbar menurutinya. Mulutnya terus mengunyah. Sementara tangannya terlihat mengikat tali bagian ujung tengah inner, diantara persilangan kedua frame.

Indah mengalihkan perhatian dari keduanya. Ia menggeleng tak mengerti. Kemudian ia berjalan kembali menuju tikar. Lalu setelahnya ia segera meletakkan panci berukuran sedang yang berisi air di bagian atas kompor.

Di bagian lain terlihat Ajeng tengah membilas beras, tak lama setelahnya ia meletakannya di penanak nasi di dapur umum.

Insert: Indah menuangkan kaldu ke panci membiarkannya hingga mendidih. Lalu, memasukkan 500 gram daging Sukiyaki, 150 gram jamur Enoki, memasukkan bakso sapi dan ikan masing-masing satu bungkus. Lima menit kemudian ia menambahkan beberapa sayuran lainnya seperti Baby pokcoy dan sawi putih yang telah dipotong.

Dita berjalan menghampiri teman temannya yang masih memasak. Diikuti Akbar di belakangnya.

DITA

Wah harum banget

Icha, Ajeng dan Indah serentak melihat ke arahnya.

AJENG

Sini bantuin.

Dita mengangguk mengerti kemudian berjalan ke arah Ajeng yang tengah membawa nasi yang masih terlihat mengepul.

Akbar berjalan tersenyum ke arah indah. Lalu duduk di bagian belakang punggung indah kedua punggung mereka saling bersentuhan

Indra dan Lukman berjalan menghampiri.

LUKMAN

(Mengerang kepanasan)

Ahhh

Ajeng bergerak memberinya sebotol kaleng minuman.

Tanpa banyak bicara mereka langsung memposisikan tubuhnya, duduk secara melingkar. Icha bergegas mengambil beberapa piring. Lalu menyerahkannya satu persatu ke arah Ajeng agar diisi dengan nasi. Selanjutnya Ajeng menyerahkannya ke satu persatu temannya.

Insert: Indah membuka penutup panci. Terlihat buih kaldu, juga bakso yang kini sudah mengambang di atas permukaan kuah berwarna jingga. Tangan kanannya meraih satu sinduk bakso, daging beserta kuahnya meletakkannya di mangkuk yang ia letakkan ditangan kirinya. Tak lupa ia juga menambahkan beberapa sayuran ke dalam mangkuknya lalu membagi rata ke setiap mangkuk dan langsung menyerahkan satu persatu mangkuk kepada teman temannya.

AKBAR

Makasih

Indah mengangguk mengiyakan ucapan Akbar. Lalu tangannya kembali bergerak membagi makanan untuk teman-temannya.

AKBAR (CONT'D)

Itadakimas(selamat makan)

Insert: Akbar menikmati satu sendok kuah terlebih dahulu.

AKBAR (CONT'D)

(Berdecak kagum)

Wah

Bola mata Akbar membessr, terkagum-kagum dengan rasa yang dimiliki kuah itu. Ia menatap Indah, dengan sorot matanya ia memuji wanita itu.

Jantung indah berdegup begitu kencang melihat reaksi Akbar yang membuatnya senang.

LUKMAN

Ahhhh kenyang

Semuanya mengangguk setuju.

Insert: Kuah panci bersih tak menyisakan apapun dan tempat nasi yang juga bersih.

Di sisi lain terlihat mangkuk Indah yang masih berisi makanan. Keberadaan Indra membuat Indah kehilangan nafsu makannya.

AKBAR

Udah?

INDAH

Kenapa, mau?


Akbar mengangguk, Indah menyerahkan mangkuk miliknya kepada Akbar.

Indra memperhatikan keduanya. Melihat hal yang di lakukan Akbar membuat Indra semakin tak suka dan jijik.

AJENG

Abis ini kita ngapain?

INDAH

Istirahat dulu

INDRA

Oke

Indah bergegas mengumpulkan sisa mangkuk kotor.

AKBAR

Biar aku yang nyuci

Indah menggeleng menolak.

AKBAR (CONT'D)

Udah gapapa, gantian.

Akbar mengambil alih tumpukan wadah kotor dari Indah.

Tak ada yang menghentikan Akbar.

Indra berdecak kesal.

DITA

(Mengajukan diri)

Biar gue yang bantu

ICHA

Gak salah?

Dita memukul paha Icha, menyuruhnya diam.

AJENG

Baguslah, ada peningkatan.

Akbar beranjak dari tempatnya meninggalkan teman-teman barunya di ikuti oleh Dita yang masih berada di belakangnya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar