Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
8. INT. RUANG ADMINISTRASI. NIGHT
Insert: Dompet Akbar terbuka, satu KTP dan satu SIM terlihat di bagian depan. Indah membuka dompet bagian dalam, di sana nampak isi dompet yang kosong melompong.
Indah mengeluarkan Nafas beratnya, lengannya menyentuh pelipis wajahnya.
Tak lama kemudian, ia mulai mengisi formulir dengan data yang berada di KTP milik Akbar.
CUT TO:
9. INT. DI DALAM TAXI. NIGHT
Indah menghela nafasnya secara terus menerus, lengannya tak berhenti memainkan jari-jari kukunya. Ia sangat cemas, tentang apa yang terjadi hari ini.
Rasa sesak memenuhi seluruh dadanya membuatnya semakin pengap.
Lengannya bergerak mengusap air mata yang menetes di pipinya.
Tak lama setelahnya lengannya kembali bergerak menyentuh panel untuk menurunkan jendela mobil. Dan membiarkan angin malam menerpa wajahnya dengan lembut.
Suasana jalanan masih tetap sama ramai dan begitu terang.
10. EXT. HALAMAN DEPAN-RUMAH INDRA. NIGHT.
Fx : suara rem mobil berhenti.
INDAH
Dengan cepat Indah keluar dari mobil.
Fx : membuka gerbang rumah dengan kasar.
Ia berjalan memasuki rumah dengan langkah yang tergesa-gesa
11.INT. RUANG TENGAH - RUMAH INDRA. NIGHT
IBU INDRA
Sapanya, setelah melihat Indah yang berdiri, mematung.
INDAH
(Suaranya, bergetar)
IBU INDRA
Tanyanya, berbalik bertanya.
Indah menghela nafasnya.
INDAH
Usai meminta maaf Indah langsung meninggalkan tempat itu. Dan melangkah cepat menuju lantai atas menemui Indra di kamarnya.
CUT TO BLACK.
12. INT. KAMAR INDRA. NIGHT
Fx : suara pintu terbuka.
Indra terperanjat, begitu pun dengan perempuan yang berada di sebelahnya.
INDAH
Indra beranjak dari tempatnya dengan tubuh yang bertelanjang dada.
INDRA
Indra meraih baju miliknya lalu mengenakannya. Sementara perempuan yang bersamanya masih berada di ranjang.
INDRA (CONT'D)
Indra meraih lengan perempuan itu, kemudian membawanya keluar dari kamarnya.
Setelah itu, ia kembali mendekat ke arah Indah.
Insert : Lengan Indah menepis lengan Indra yang berusaha merangkul tubuhnya.
INDRA (CONT'D)
(Lembut)
Indah memejamkan matanya, seraya mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal.
INDAH
(Suaranya bergetar)
Indra mengangguk, mengiyakan.
Indah menelan ludahnya yang terasa kering.
Insert : Indra berjalan mundur, menjauh dari Indah. Ia mengusahakan wajah dengan kedua lengannya. Kemudian terduduk di ranjangnya.
INDRA
Insert : air mata Indah kembali menetes tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
INDRA (CONT'D)
(Memohon)
Indah menggelengkan kepalanya.
INDAH
(Terisak)
INDAH (CONT'D)
(Menegaskan)
Indah berjalan meninggalkan tempat itu.
Indra membelalak kan matanya, dengan cepat ia menyusul indah, menahannya yang tengah berada di ambang pintu.
Fx : suara pintu menutup dan terkunci.
Indah menoleh ke belakang.
Sorot pancaran mata Indra menembus membuat seluruh tubuhnya bergetar, takut.
Lengan Indra merangkul tubuh Indah dan mendorong ke arah tembok dengan kuat.
INDAH (CONT'D)
INDRA
INDRA (CONT'D)
Indah menggigit bagian bawahnya, takut.
INDRA (CONT'D)
Indra mengelus pipi Indah, mengusap air mata Indah yang kembali menetes.
INDAH
Suara desahan nafas Indra keluar. Ia melepas rangkulannya dari tubuh Indah.
Kemudian kedua sorot mata keduanya bertemu, saling berpandangan.
INDRA (CONT'D)
(Menaikkan nada suaranya)
Fx : suara tamparan.
Telapak tangan Indra melayang di pipi Indah.
Selanjutnya ia menarik kerah baju Indah, lalu mendorongnya ke ranjang. Indah melakukan perlawana, ia berjalan menjauh dari Indra.
Lengan Indra kembali menyentuh baju Indah, menahannya. Selanjutnya lengannya menjambak rambut Indah dengan kuat.
Indah meringis kesakitan, beriringan dengan suara isakan tangisnya yang merasa ketakutan.
Merasa belum puas, Indra kembali mendorong tubuh Indah ke tembok. Kali ini lengannya melingkar di leher Indah, menekannya dengan sangat kuat.
Indah memejamkan matanya, menahan rasa sakit yang timbul di bagian tubuhnya.
INDRA (CONT'D)
Fx : suara isakan dan batuk dari Indah terdengar.
INDRA (CONT'D)
Indah diam tak bisa menjawab.
INDRA (CONT'D)
Insert : lengan Indah menepuk-nepuk punggung tangan Indra, memintanya berhenti.
Wajah Indah memerah, rasa pengap memenuhi sebagian tubuhnya, air mata terus menetes di sudut matanya.
INDRA (CONT'D)
Indah mengangguk pelan.
Indra menunjukkan senyumnya yang menyeringai.
Bola mata Indah bergerak, mencari sesuatu.
Fx : suara tendangan yang cukup keras.
Indra meringis kesakitan setelah bagian vitalnya di tendang. Ia melonggarkan lengannya dari leher Indah.
Dengan cepat Indah mendorong tubuh Indra untuk menjauh dari tubuhnya.
Lengannya bergerak meraih kerah baju Indra, lalu kakinya bergerak menjegal kaki Indra, hingga membuat tubuh pria itu terkapar di lantai.
Selanjutnya, Indah menurunkan tubuhnya, agar sejajar.
INDAH
Ia menghela nafasnya, menjeda ucapannya.
INDAH (CONT'D)
Indra masih terkapar di tempatnya.
INDAH (CONT'D)
Indra masih tak beranjak dari tempatnya. Dipelupuk matanya terlihat air yang menggenang.
INDAH (Cont'D)
Indra mengangguk mengiyakan.
Indah beranjak dari tempatnya, membalikkan tubuhnya berjalan menuju pintu dengan lengan yang menyeka air matanya.