Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
semesta
Suka
Favorit
Bagikan
6. Fls

22. INT. APOTIK- RS. DAY

Fx : Muhammad Luby Akbar

Indah beranjak dari tempatnya. Ia berjalan mengambil obat untuk Akbar.

Akbar ikut berdiri.

Lima menit kemudian

Tubuh Indah berbalik, ia memasukkan kbat Akbar ke dalam tas miliknha. Lalu, keduanya berjalan beriringan melewati lobby rumah sakit.

INDAH

Kata dokter gimana?

AKBAR

Pulih dengan baik kurang dari seminggu gips nya udah bisa di buka.

Akbar menghentikan langkahnya.

Indah menoleh, menyadari.

AKBAR

Nanti yang lepas gipsnya, kamu aja. Gausah, kesini lagi.

Indah mengernyitkan dahinya, tak mengerti dengan permintaan Akbar yang tiba-tiba.

23. EXT. PINTU GERBANG KAMPUS. DAY

Mobil Indah memasuki pekarangan kampus. Kepala Indah menoleh ke sisi kanan dan kiri mencari lahan kosong untuknya memarkir mobil.

24. EXT. LORONG GEDUNG A. DAY

Akbar berjalan mengikuti Indah yang berjalan di depannya.

Perempuan itu terlihat tergesa-gesa. Hingga tidak menyadari kehadiran Akbar yang masih bersamanya.

Akbar memperbesar langkah kakinya. Berjalan mendahului Indah, kemudian berdiri tepat di depannya.

Membuat langkah kaki Indah terhenti. Ia menengadahkan kepalanya menatap Akbar.

Lengan Akbar bergerak meraih tas milik Indah. Mengeluarkan sebuah dompet dan mengambil uang pecahan duapuluh ribu.

Indah mengernyitkan dahinya.

AKBAR

(MEMBERI PENJELASAN)

Pinjam.
Selesai jam berapa?

INDAH

Jam lima.


Akbar meraih pergelangan lengan Indah. Kemudian mendekatkan ke arah tubuhnya dan melihat ke arah jarum jam yang masih menunjukkan waktu jam satu siang.

AKBAR

Tunggu disini, gue ada urusan.

Indah mengangguk mengiyakan. Saat ini ia sangat terburu-buru hingga tidak bisa bertanya lebih banyak mengenai tujuan Akbar.

Akbar membalikkan tubuhnya, berjalan meninggalkan Indah.

Lengan Indah bergerak menahan lengan Akbar.

Insert : menyerahkan ponsel miliknya.

INDAH

Pakai ini

AKBAR

Loe gimana?

INDAH

Gampang


DISSOLVE TO


25. EXT. DEPAN RUANGAN ADM-KAMPUS. DAY

Pintu terbuka.

Indah berjalan keluar dengan hembusan nafas berat yang terus keluar dari mulutnya.

Langkahnya berjalan, menuju ruangan di sebelahnya.

Ia menghentikan langkahnya tepat di ruangan dosen pembimbingnya.

Untuk beberapa detik ia menatap pintu itu sembari mengumpulkan keberaniannya.

26. INT. RUANGAN DOSEN-GEDUNG A. DAY

Insert : Dr. Dhea Nanda lestari. S. Ked. Sp.B

Nama itu tertera di papan yang terletak di bagian paling depan meja. Menunjukkan identitas sang pemilik ruangan.

INDAH

Siang bu

Dhea mengangguk. Pupil matanya membesar, melihat kehadiran Indah. Yang kemarin ia temui di rumah sakit.

Indah berjalan menghampiri Dhea, kemudian duduk di hadapan perempuan itu.

Insert : Dhea membuka sebuah berkas. Yang menunjukkan identitas Indah.

Ia mengalihkan pandangannya. Menatap ke arah Indah dan kertas yang di hadapannya. Secara bergantian.

Kepalanya menggeleng. Tak mengerti, kenapa Indah meminta pertemuan dengannya. Padahal semua hal yang di perlukan Indah sudah lengkap untuk ia melanjutkan koasnya.

DHEA

Berkasnya sudah lengkap. Tinggal jalan aja kan?

Indah mengangguk setuju.

Selanjutnya desahan nafas keluar dari mulutnya.

Lengan Dhea kembali bergerak menggerakkan mouse yang berada di lengannya. Kemudian membuka surat rumah sakit yang di tuju Indah.

Ia menoleh ke arah Indah. Perempuan itu masih disana dengan pandangan yang terlihat kosong.

DHEA

Kenapa? Ada yang perlu dibahas?

Indah menghela nafasnya, mengumpulkan keberanian.

INDAH

Jadi gini bu, sebenarnya ada satu hal yang belum saya lengkapi.

Dhea mengernyitkan dahinya.

INDAH

Untuk sekarang, saya belum bisa melunasi sebagian administrasi untuk semua program ini.

Ia menghentikan ucapannya.

DHEA

Sudah dibicarakan dengan pak Marzuki?

Indah mengangguk mengiyakan.

INDAH

Sebelum kesini, saya menemui beliau. Beliau bilang ini sudah kebijakan kampus. Saya harus melunasi agar bisa mengikuti program.

INDAH

Saya tahu mungkin saya lancang untuk langsung menemui ibu sebagai dospem saya. Tapi seandainya ibu mengijinkan saya untuk tetap mengikuti program ini. Akan saya usahakan secepatnya untuk melunasi semua biaya program ini.

Indah menjelaskan secara detail, apa hal yang tengah di alaminya. Apa yang diucapkan Indah sangat menampar keras hatinya.

Perempuan ini sedang kesulitan. Tapi, disaat yang sama ia bisa menolong Akbar. Apa karena Akbar dia mengalami kesulitan ini? Dhea menyimpulkan sebuah spekulasi di dalam pikirannya.

Indah menundukkan kepalanya, berharap Dhea bisa memberinya keringanan.

DHEA

Jika saya tidak menginginkan? Apa yang akan kamu lakukan?

Indah menghela nafasnya kembali.

INDAH

Saya akan menundanya hingga tahun depan.

DHEA

Dalam waktu satu tahun itu. Apa yang akan kamu kerjakan?

Indah memejamkan matanya.

INDAH

Menjaga kafe

DHEA

Bekerja?

Indah menggelengkan kepalanya.

DHEA (CONT'D)

Milik sendiri?

Indah mengangguk, mengiyakan.

DHEA (CONT'D)

Saya tidak bisa memberikan keputusan ini, sekarang.

Indah menganggukkan kepalanya mengerti, dengan kedua lengan yang saling berkaitan. Merasa gugup.

DHEA (CONT'D)

Hubungi saya, dan berikan alamat kafe milik kamu

INDAH

(Bergumam, kaget)

Hem

Kedua bola matanya, membesar.

Indah menggelengkan kepalanya, menyadarkan diri.

INDAH (CONT'D)

Baik bu

Ia beranjak dari tempatnya dan berjalan keluar meninggalkan Dhea di tempatnya.

Dhea memejamkan matanya, dengan tubuh yang ia sandarkan di kursi.

Sekarang ia harus bagaimana? Kehadiran Akbar berdampak kurang baik untuk keadaan Indah.

Ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ini, sudah kebijakan kampus.


CUT TO:


27. EXT. KANTIN. DAY

16.47 wib

Indah berjalan menghampiri ke tiga temannya yang tengah duduk di satu meja kantin.

Fx : bruk menjatuhkan buku di meja.

Kepalanya ia taruh di meja di atas lengannya yang melipat.

INDAH

Lima belas menit,
Kasih gue waktu.

Ujarnya kepada teman-teman nya agar tidak bertanya kepada Indah.

Mereka mengiyakan, kemudian kembali asyik melanjutkan obrolan yang sebelumnya sempat terhenti.

Lima belas menit berlalu, Indah beranjak dari posisinya. Kepalanya bergerak dari kanan dan kiri melemaskan rasa kaku yang menghampiri bagian atas kepalanya.

Insert : lengannya bergerak meraih satu botol air mineral, dan menegaknya.

AJENG

Tumben kesini ndah?

DITA

Iya, biasanya juga langsung pulang.

INDAH

Lagi nunggu orang.

Lengannya bergerak, kembali menutup botol.

ICHA

Gimana? Udah? Apa katanya?

Indah mengangguk lemas.

INDAH

Satu-satu cha

Icha tersenyum, mendengar protes Indah.

INDAH (CONT'D)

Kayanya buat sekarang, ngga bisa deh.
Jadi gue tunda aja.

Icha memicingkan matanya, tak percaya dengan ucapan yang Indah berikan. Icha, satu minggu yang lalu indah memintanya untuk menemui Indah di kafe.

Icha mengiyakan ucapan Indah, dan mendengarkan curhatan Indah yang tengah di alaminya.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar