Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
3. EXT. PARKIRAN-DEPAN MOBIL INDAH. NIGHT
Akbar masih terdiam di tempatnya, duduk dengan tubuh bersandar di kapal depan mobil.
Fx : suara pedagang asongan.
PEDAGANG ASONGAN
Pedagang asongan itu berjalan melewati Akbar.
AKBAR
Pedagang asongan itu berhenti, kemudian berbalik ke arah Akbar.
AKBAR
PEDAGANG ASONGAN
AKBAR
Pedagang Asongan mengangguk, sambil memberikan pesanan yang diminta Akbar.
Disaat bersamaan ia mengambil satu botol air mineral.
AKBAR
PEDAGANG ASONGAN
Akbar mengeluarkan dompetnya.
Insert : selembar kertas pecahan 20000 terlihat.
Akbar menghela nafasnya, menyadari itu uang terakhir yang di miliki nya.
Dengan berat ia mengeluarkan uang itu, lalu menyerahkannya.
AKBAR
Pedagang asongan itu kembali mengangguk kemudian menyerahkan enam bungkus permen ke telapak tangan Akbar.
4. INT. DI DALAM MOBIL. NIGHT
Akbar memasuki mobil kemudian duduk di sebelah Indah, di jok bagian belakang.
Fx : krekk (Bunyi botol terbuka)
AKBAR
Fx : Bruk (Suara pintu mobil tertutup)
Ia kembali ke luar, dan duduk di atas kapal mobil milik Indah.
MONTAGE
5. EXT. PARKIRAN. NIGHT.
Akbar masih duduk di atas kap mobil. Menunggu Indah, yang masih bergelut dengan rasa sedihnya.
Hidungnga mengeluarkan asap dari rokok yang ia hisap. Setengah bungkus rokok itu hampir habis.
Namun, Indah masih belum selesai.
Insert : kuntung rokok terlempar di atas aspal jalanan.
Selanjutnya desahan nafas Akbar keluar dari mulutnya.
Ia merebahkan tubuhnya di atas mobil itu, dengan mata yang menatap ke arah langit yang menunjukkan hamparan bintang.
AKBAR
(Bergumam)
Tiga puluh menit berlalu.
Indah keluar dari dalam mobil. Rambutnya kini sudah terikat acak.
Lengannya membawa sebuah botol minuman. Ia menegaknya, kemudian membasuh wajahnya dengan air itu.
Akbar membuka kedua matanya yang tertutup. Menoleh, ke arah suara yang berada di dekatnya.
Menyadari kehadiran Indah, ia beranjak turun.
AKBAR (CONT'D)
Indah mengangguk, dengan cepat.
Insert : Akbar meraih lengan Indah, kemudian memberikan sisa permen yang masih berada di sakunya.
AKBAR (CONT'D)
Indah tersenyum, mendengar ucapan acak yang diberikan Akbar.
AKBAR (CONT'D)
INDAH
Akbar mengangguk mengiyakan.
AKBAR
(Meledek)
Indah tersenyum mendengar ledekan yang Akbar berikan.
Meskipun dia belum mengenalnya. Tapi pria ini menjaganya dengan sangat baik.
Perlahan langkah ki Akbar berjalan muncul. Lengannya melambai perpamitan kepada Indah.
Indah membalas lambaian yang Akbar berikan.
Akbar membalikkan tubuhnnya
Fx : Bruk (suara tabrakan)
Sebuah mobil melaju kencang, mengenai sebagian tubuhnya. Membuat tubuh Akbar melayang di udara. Terpental di atap mobil dan berguling di aspal jalanan.
INDAH
(Berteriak kaget)
Tubuh indah bergetar hebat, ia berjalan dengan langkah gusar.
Insert : wajah Akbar kini di penuhi dengan darah. Di ujung matanya terlihat air yang sudah menggunung.
Sesekali ia berteriak menahan rasa sakit yang muncul di sekujur tubuhnya.
Indah berjalan mendekat, lengan kanannya berusaha meraih kepala Akbar, mencoba menghentikan pendarahan.
Sementara tangan kirinya, bergerak mengeluarkan ponsel. Menelpon Ambulance.
INDAH
(Tersenggal-senggal)
PETUGAS
Indah menatap ke arah sekitar
INDAH
Match Cut To
6. EXT. DEPAN UGD-RS. NIGHT
Fx : suara sirine Ambulance saling sahut bersahutan.
Dhea seorang dokter jaga, terlihat berdiri di depan UGD. Dengan tubuh yang bersandar di tembok.
MONITOR
Dhea merapihkan posisinya, berdiri tegap.
MONITOR (CONT'D)
Suara desahan nafas keluar dari mulutnya.
Satu mobil Ambulance terhenti.
Fx : Brak (Suara pintu mobil terbuka)
Tubuh Dhea mematung, melihat seseorang yang berada di dalamnya.
Kurang dari satu menit satu Ambulance kembali datang.
DOKTER FITA.
Dhea mengangguk mengiyakan. Ia melangkah ragu meninggalkan tempat itu. In
Indah berjalan keluar dari mobil Ambulance, dan dengan cepat mengikuti Akbar yang tergulai lemah di ranjangnya.
SUSTER
Menyerahkan dompet milik Akbar kepada Indah.
Indah menerimanya dengan cepat. Lalu, kembali berjalan memasuki RS.
Insert : pandangan Dhea tak beralih memperhatikan Indah.
DHEA
DISSOLVE TO:
7. INT. RUANG UGD. NIGHT
Indah memainkan kuku-kuku jari miliknya, gugup. Seorang suster datang menghampiri nya.
SUSTER
Indah mengangguk, ragu.
SUSTER
Indah menghela nafasnya.
INDAH
SUSTER
Indah mengangguk mengiyakan. Ia berjalan menuju ruang Administrasi. Dengan perasaan bersalah yang menumpuk di dadanya.