Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
semesta
Suka
Favorit
Bagikan
12. LUBY'S

49. Ext. Jalanan depan- bangunan rusun. Day

Akbar menghentikan langkahnya, di trotoar. Bola matanya bergerak memutar memperhatikan lingkungan.

Insert: tiga bangunan susun berdiri saling berhadalan sebuah jalanan terlihat mengapung di bagian tengah menyatukan tiap bangunan.

DHEA

(Mengagetkan)

Oyyy

Akbar menolehkan kepalanya, ke samping kiri.

Dari belakang terlihat Dhea yang muncul. Dengan sebuah handuk kecil yang menggantung di lehernya, keringat membasahi sebagian wajahnya. Kaus strit ia pakai dengan bawahan celana leging berwarna hitam.

DHEA (CONT'D)

Kakak pikir kamu ngga bakal dateng secepat ini, bar.

Sudut bibir Akbar terangkat, tersenyum menanggapi ucapan Dhea.

Fx : sebuah kunci yang di lempar

DHEA (CONT'D)

Itu kuncinya, kamu tunggu disana aja.
Rumahnya di lantai lima nomor 306.

MONTAGE

50. INT. RUANG TENGAH-RUMAH DHEA. DAY

Fx : Suara pintu terbuka.

Akbar menoleh, terlihat Dhea berjalan melewati pintu.

Insert: lengannya menenteng kresek putih yang berisi nasi padang. Kemudian ia melepas sepatunya. La

Langkahnya terhenti, bola matanya membelalak memperhatikan setiap sudut rumahnya yang sudah rapih berbeda dengan sebelum ia tinggalkan.

Dhea memiringkan kepalanya, tak percaya dengan apa yang di lihatnya. Seperkian detik kemudian ia menatap ke arah Akbar.

Alis Akbar menaik, dengan sorotan matanya ia kembali bertanya maksud tatapan Dhea.

DHEA (CONT'D)

Pertama kita makan dulu.

Dhea memberikan arahan. Ia menyerahkan kresek kepada AAkbalalu berjalan ke arah dapur kurang dari satu menit perempuan itu sudah kembali dengan lengan yang membawa piring dan sendok.

Sepuluh menit berlalu

Fx : suara sendawa keluar dari mulut Akbar.

Lengannya bergerak melipat bekas bungkus nasi dan memasukkannya ke dalam keresek. Setelahnya mengambil satu botol teh manis, membilas seluruh bagian mulutnya.

Akbar beranjak dari posisinya, ia menggeser tubuhnya menuju ranjang milik Dhea.

DHEA (CONT'D)

(Melarang)

Yaaaa.


AKBAR

(Memohon)

Lima menit aja.

DHEA

(Menolak)

Ngga, gabisa.
Bangun.

Akbar beranjak dari tempatnya dengan raut wajha kesal. Ia duduk dengan kaki yang menyila dan tubuh yang bersandar di tembok.

DHEA (CONT'D)

Ujiannya udah selesai bar?

Akbar menganggukkan kepalanya.

AKBAR

Tinggal kelulusan aja.

DHEA

Kapan?

Akbar menggeleng, tidak tahu.

DHEA (CONT'D)

Ditanyain dong bar!
Atau paling ngga cek email. Kan, bisa?

Akbar cekikin tersenyum.

Insert : sebuah laptop di atas tumpukkan buku-buku.

DHEA (CONT'D)

Tuh, pake aja.

Dhea kembali memberi arahan kepada Akbar.

Insert : sebuah pesan email masuk ke dalam akun milik Akbar.

Jari telunjuknya bergerak perlahan mengarahkan kursor. Bola matanya melihat tiap huruf yang ia baca dalam hatinya.

AKBAR

Pertengahan April.

DHEA

Pergi gih!


Fx : Suara lemparan.

Insert: sebuah amplop tebal berwarna coklat mendarat di samping Akbar.

Dahi Akbar mengernyit, menatap apa yang ada di hadapannya.

Lengannya bergerak membuka isi amplop. Mengeluarkan gerakan uang ber mata uang dollar juga sebuah passport.

Kepala Akbar menggeleng. Ia kembali memasukkan isi amplop ke dalamnya. Dan kembali melemparkan amplop itu ke arah Dhea.

AKBAR

Pake aja, Pindah dari sini.

Dhea menggelengkan kepalanya.

DHEA

Disini cukup kok. Lagian kakak jarang pulang juga.


Akbar terdiam, tak mmenanggapi ucapan Dhea.

Dhea menghela nafasnya.

DHEA (CONT'D)

Udah tahu berita kakek?

Akbar menggelengkan kepalanya.

DHEA (CONT'D)

Dia dirawat. Bareng sama pas hari kamu kecelakaan.

Akbar menganggukan kepalanya, mengerti alasan Dhea kenapa tidak menolongnya saat itu.

DHEA (CONT'D)

Kayanya dia belum tahu. Kamu, di indo.

Akbar mengangguk-anggukkan kelalanya mendengar setiap ucapan yang keluar dari mulut Dhea.

DHEA (CONT'D)

Keadaaan perusahaan lagi ngga baik-baik aja bar.
Kamu tahukan, artinya apa?


51. INT. KAMAR VIP 01-RS. NIGHT

FX : bunyi pecahan gelas

Insert : Satu gelas melayang melewati tubuh Dharma. Membuat tubuhnya tersentak.

Seorang pria tua terlihat duduk di atas ranjang dungan tubuhnya yang gempal berisi dan rambutnya yang memutih.

Sepasang kaki dari pria tua itu menapak ke lantai di bantu dengan sebuah tongkat yang di pegangnya.

Dharma masih terduam di tempatnya dengan lengan yang masih berkaitan. Sorot matanya mengikuti setiap langkah pria itu yang berjalan ke arahnya.

Fx : suara pukulan keras.

Ujung tongkat mengenai tulang kering kaki Dharma, membuatnya kehilangan keseimbangan.

Dharma menggeleng, kemudian menundukkan kepalanya setelah melihat ujung tongkat yang kembali mengarah ke tubuhnya.

Pria tua itu mengurungkan niatnya, ia berjalan meninggalkan Dharma dan duduk di sofa.

SHAKTI

Dimana Akbar?

Dharma terdiam. Tubuhnya berbalik mengikuti pria tua itu.

Ia menurunkan tubuhnya berniat duduk. Namun, niatnya terhenti setelah pria di depannya membelalakkan matanya.

Ia kembali beranjak kemudian berdiri, dengan tangan yang saling berkaitan.

DHARMA

(Merengek)

Kenapa sih pak, bapa masih cari Akbar. Putra bapak itu aku.

SHAKTI

Dimana Akbar?

Dharma menggelengkan kepalanya, ia menunduk enggan menatap Shakti.

SHAKTI (CONT'D)

Kamu pikir bapak ngga tahu apa yang udah kamu lakuin ke Akbar?


Dharma masih diam, enggan menjawab.

Shakti mengacungkan tangannya memberi perintah kepada salah satu pria yang sejak tadi berdiri samping.

Pria bersetelan jas berwarna hitam Mengangguk. Kemudian, mengeluarkan map berwarna navy dari tasnya Kemudiankan menyerahkannya ke arah Shakti

Insert: Shakti melempar map, ke meja tepat di depan Dharma.

SHAKTI (CONT'D)

Baca

Dharma mengikuti perintah Shakti. Tangan kanannya meraih map yang terletak di meja.

Insert : selembar kertas berisi.

Luby Akbar Moch,

Bachelor of Business in Culinary Arts.

13 Maret 2013

Dharma menelan ludahnya. Setelah melihat salinan kelulusan Akbar

Insert : lengannya bergerak membuka selembar kertas berikutnya.

Di sana terletak profil Akbar kembali di sebuah aplikasi pendaftaran untuk program magister.

Ia mengerutkan keningnya. Matanya bergerak melihat ke arah Shakti yang berjalan ke arahnya.

Ia kembali, membuka lembaran berikutnya.

Di lembar ketiga terlihat laporan rekening koran.

Ia memejamkan matanya, kemudian menggigit bibir bagian bawahnya, terlihat tangannya menutupi sebagian wajahnya.

Shakti duduk di meja kemudian ia mencengkeram kerah baju Dharma.

SHAKTI (CONT'D)

29,Oktober 2012 Terakhir transferan.

Dharma terdiam, tak bisa mengelak.

SHAKTI (CONT'D)

Tiga tahun terakhir, kamu kemana in uang Akbar?

Lengannya mempererat cengkeramannya di leher Dharma.

DHARMA

(Merintih kesakitan)

Euhh

Insert : Lengan Dharma menepuk-nepuk punggung lengan Shakti, memintanya berhenti.

Shakti melepaskan cengkeramannya kemudian mengambil satu map lagi yang diserahkan sekretarisnya. Dharma menghela nafas lega setelah cengkeraman bapak lepas.

Ia menatap tajam ke arah sakti dengan lengan yang merapikan kerah bajunya.

Insert : Shakti memberikan map dengan melemparkannya ke pipi Dharma.

Insert : di setiap lembar terdapat foto Akbar yang tengah memasak di beberapa restoran. Di lembar terakhir, di pinggiran jalan Melbourne terlihat sebuah gedung dengan tanda nama luby’s Food yang tergantung.

Shakti kembali mengambil mapnya. Menutupnya tepat di hadapan Dharma.

SHAKTI

Gimana?

Dharma terdiam.

SHAKTI (CONT'D)

Apa setelah kamu berhenti mengirimi uang. Dia akan kembali, lalu merengek?

Dharma mengangguk mengiyakan.

SHAKTI (CONT'D)

Dia, jauh berbeda dari kamu.
Kamu lihat dalam 5 tahun. Ia menyelesaikan program bachelor dan magister. Bahkan dia sudah merintis usaha miliknya.
Sedangkan kamu?

Tanyanya sambil memandang rendah ke arah Dharma.

SHAKTI (CONT'D)

Berapa banyak uang yang bapak kasih buat kamu sekolah, bangun bisnis. Tapi akhirnya? Kamu ga jadi apa-apa.
Bahkan, sekarang uang buat Akbar aja kamu ambil.

Setiap ucapan yang dikeluarkan Shakti hanya semakin membuatnya kesal. Ia mempertajam pandangannya. Kemudian membangkitkan tubuhnya.

SHAKTI (CONT'D)

(Berteriak)

Yaaa

Dharma melihat ke arah Shakti dengan kesal.

DHARMA

(Kesal)

Apa?

SHAKTI

Dalam satu Minggu, bawa Akbar pulang.

Dharma menggeleng enggan.

SHAKTI

Atau ngga.
Kamu yang keluar dari kediaman bapak.
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar