Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
49. Ext. Jalanan depan- bangunan rusun. Day
Akbar menghentikan langkahnya, di trotoar. Bola matanya bergerak memutar memperhatikan lingkungan.
Insert: tiga bangunan susun berdiri saling berhadalan sebuah jalanan terlihat mengapung di bagian tengah menyatukan tiap bangunan.
DHEA
(Mengagetkan)
Akbar menolehkan kepalanya, ke samping kiri.
Dari belakang terlihat Dhea yang muncul. Dengan sebuah handuk kecil yang menggantung di lehernya, keringat membasahi sebagian wajahnya. Kaus strit ia pakai dengan bawahan celana leging berwarna hitam.
DHEA (CONT'D)
Sudut bibir Akbar terangkat, tersenyum menanggapi ucapan Dhea.
Fx : sebuah kunci yang di lempar
DHEA (CONT'D)
MONTAGE
50. INT. RUANG TENGAH-RUMAH DHEA. DAY
Fx : Suara pintu terbuka.
Akbar menoleh, terlihat Dhea berjalan melewati pintu.
Insert: lengannya menenteng kresek putih yang berisi nasi padang. Kemudian ia melepas sepatunya. La
Langkahnya terhenti, bola matanya membelalak memperhatikan setiap sudut rumahnya yang sudah rapih berbeda dengan sebelum ia tinggalkan.
Dhea memiringkan kepalanya, tak percaya dengan apa yang di lihatnya. Seperkian detik kemudian ia menatap ke arah Akbar.
Alis Akbar menaik, dengan sorotan matanya ia kembali bertanya maksud tatapan Dhea.
DHEA (CONT'D)
Dhea memberikan arahan. Ia menyerahkan kresek kepada AAkbalalu berjalan ke arah dapur kurang dari satu menit perempuan itu sudah kembali dengan lengan yang membawa piring dan sendok.
Sepuluh menit berlalu
Fx : suara sendawa keluar dari mulut Akbar.
Lengannya bergerak melipat bekas bungkus nasi dan memasukkannya ke dalam keresek. Setelahnya mengambil satu botol teh manis, membilas seluruh bagian mulutnya.
Akbar beranjak dari posisinya, ia menggeser tubuhnya menuju ranjang milik Dhea.
DHEA (CONT'D)
(Melarang)
AKBAR
(Memohon)
DHEA
(Menolak)
Akbar beranjak dari tempatnya dengan raut wajha kesal. Ia duduk dengan kaki yang menyila dan tubuh yang bersandar di tembok.
DHEA (CONT'D)
Akbar menganggukkan kepalanya.
AKBAR
DHEA
Akbar menggeleng, tidak tahu.
DHEA (CONT'D)
Akbar cekikin tersenyum.
Insert : sebuah laptop di atas tumpukkan buku-buku.
DHEA (CONT'D)
Dhea kembali memberi arahan kepada Akbar.
Insert : sebuah pesan email masuk ke dalam akun milik Akbar.
Jari telunjuknya bergerak perlahan mengarahkan kursor. Bola matanya melihat tiap huruf yang ia baca dalam hatinya.
AKBAR
DHEA
Fx : Suara lemparan.
Insert: sebuah amplop tebal berwarna coklat mendarat di samping Akbar.
Dahi Akbar mengernyit, menatap apa yang ada di hadapannya.
Lengannya bergerak membuka isi amplop. Mengeluarkan gerakan uang ber mata uang dollar juga sebuah passport.
Kepala Akbar menggeleng. Ia kembali memasukkan isi amplop ke dalamnya. Dan kembali melemparkan amplop itu ke arah Dhea.
AKBAR
Dhea menggelengkan kepalanya.
DHEA
Akbar terdiam, tak mmenanggapi ucapan Dhea.
Dhea menghela nafasnya.
DHEA (CONT'D)
Akbar menggelengkan kepalanya.
DHEA (CONT'D)
Akbar menganggukan kepalanya, mengerti alasan Dhea kenapa tidak menolongnya saat itu.
DHEA (CONT'D)
Akbar mengangguk-anggukkan kelalanya mendengar setiap ucapan yang keluar dari mulut Dhea.
DHEA (CONT'D)
51. INT. KAMAR VIP 01-RS. NIGHT
FX : bunyi pecahan gelas
Insert : Satu gelas melayang melewati tubuh Dharma. Membuat tubuhnya tersentak.
Seorang pria tua terlihat duduk di atas ranjang dungan tubuhnya yang gempal berisi dan rambutnya yang memutih.
Sepasang kaki dari pria tua itu menapak ke lantai di bantu dengan sebuah tongkat yang di pegangnya.
Dharma masih terduam di tempatnya dengan lengan yang masih berkaitan. Sorot matanya mengikuti setiap langkah pria itu yang berjalan ke arahnya.
Fx : suara pukulan keras.
Ujung tongkat mengenai tulang kering kaki Dharma, membuatnya kehilangan keseimbangan.
Dharma menggeleng, kemudian menundukkan kepalanya setelah melihat ujung tongkat yang kembali mengarah ke tubuhnya.
Pria tua itu mengurungkan niatnya, ia berjalan meninggalkan Dharma dan duduk di sofa.
SHAKTI
Dharma terdiam. Tubuhnya berbalik mengikuti pria tua itu.
Ia menurunkan tubuhnya berniat duduk. Namun, niatnya terhenti setelah pria di depannya membelalakkan matanya.
Ia kembali beranjak kemudian berdiri, dengan tangan yang saling berkaitan.
DHARMA
(Merengek)
SHAKTI
Dharma menggelengkan kepalanya, ia menunduk enggan menatap Shakti.
SHAKTI (CONT'D)
Dharma masih diam, enggan menjawab.
Shakti mengacungkan tangannya memberi perintah kepada salah satu pria yang sejak tadi berdiri samping.
Pria bersetelan jas berwarna hitam Mengangguk. Kemudian, mengeluarkan map berwarna navy dari tasnya Kemudiankan menyerahkannya ke arah Shakti
Insert: Shakti melempar map, ke meja tepat di depan Dharma.
SHAKTI (CONT'D)
Dharma mengikuti perintah Shakti. Tangan kanannya meraih map yang terletak di meja.
Insert : selembar kertas berisi.
Luby Akbar Moch,
Bachelor of Business in Culinary Arts.
13 Maret 2013
Dharma menelan ludahnya. Setelah melihat salinan kelulusan Akbar
Insert : lengannya bergerak membuka selembar kertas berikutnya.
Di sana terletak profil Akbar kembali di sebuah aplikasi pendaftaran untuk program magister.
Ia mengerutkan keningnya. Matanya bergerak melihat ke arah Shakti yang berjalan ke arahnya.
Ia kembali, membuka lembaran berikutnya.
Di lembar ketiga terlihat laporan rekening koran.
Ia memejamkan matanya, kemudian menggigit bibir bagian bawahnya, terlihat tangannya menutupi sebagian wajahnya.
Shakti duduk di meja kemudian ia mencengkeram kerah baju Dharma.
SHAKTI (CONT'D)
Dharma terdiam, tak bisa mengelak.
SHAKTI (CONT'D)
Lengannya mempererat cengkeramannya di leher Dharma.
DHARMA
(Merintih kesakitan)
Insert : Lengan Dharma menepuk-nepuk punggung lengan Shakti, memintanya berhenti.
Shakti melepaskan cengkeramannya kemudian mengambil satu map lagi yang diserahkan sekretarisnya. Dharma menghela nafas lega setelah cengkeraman bapak lepas.
Ia menatap tajam ke arah sakti dengan lengan yang merapikan kerah bajunya.
Insert : Shakti memberikan map dengan melemparkannya ke pipi Dharma.
Insert : di setiap lembar terdapat foto Akbar yang tengah memasak di beberapa restoran. Di lembar terakhir, di pinggiran jalan Melbourne terlihat sebuah gedung dengan tanda nama luby’s Food yang tergantung.
Shakti kembali mengambil mapnya. Menutupnya tepat di hadapan Dharma.
SHAKTI
Dharma terdiam.
SHAKTI (CONT'D)
Dharma mengangguk mengiyakan.
SHAKTI (CONT'D)
Tanyanya sambil memandang rendah ke arah Dharma.
SHAKTI (CONT'D)
Setiap ucapan yang dikeluarkan Shakti hanya semakin membuatnya kesal. Ia mempertajam pandangannya. Kemudian membangkitkan tubuhnya.
SHAKTI (CONT'D)
(Berteriak)
Dharma melihat ke arah Shakti dengan kesal.
DHARMA
(Kesal)
SHAKTI
Dharma menggeleng enggan.
SHAKTI