Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ACT 3
[SEG 1]
:SCENE
131. INT-DALAM BUS TUNJUNG UTAMI-SIANG
Bis penuh, semua menggunakan pakaian tahun 1942 kecuali Ryu.
Penumpang terlihat acuh, seperti tak melihat Mild dan Ryu.
Mild dan Ryu duduk bersebelahan di bangku nomor dua dari belakang.
Mild duduk di dekat jendela. Ryu disampingnya meletakkan tas di depan
Bis mulai berjalan.
Ryu dan Mild berdiam-diaman. Ryu sesekali melihat Mild yang tak berhenti menangus.
Ryu memberikan tisu kepada Mild.
Ryu:
Kamu nggak mau pulang?
Mild:
(menoleh)
Bukannya gitu, aku bener-bener kangen diriku yang sebenarnya.
Tapi, Itsuki…
Ryu mengerutkan dahinya.
Mild memandang wajah Ryu.
Wajah Ryu sejenak berubah menjadi Itsuki yang menggunakan kacamata, topi fedora, dan kemeja, dan vest jaman dulu.
Lalu wajahnya berubah menjadi Ryu lagi.
Mild menggelengkan kepalanya.
Mild:
Maaf Ryu. Aku masih berduka.
(beat)
Makasih Ryu.
Ryu memberikan sekotak kecil minuman kopi French vanilla.
Ryu:
Aku yakin kamu nggak minum ini di tahun 1942.
Aku aja stress ada di tahun ini. Padahal Cuma sekitar seminggu.
Gimana kamu ya? hahah.
Mild menoleh pada Ryu. Memandang Ryu bingung.
Mild:
Aku punya banyak pertanyaan sama kamu sejak kamu kabur ninggalin aku buat ngurus wordbeat sendiri.
Tapi ada dua pertanyaan inti.
Satu. Kemana kamu selama ini?
Kedua kenapa kamu ada disini?
Ryu:
(tertawa)
Aku marah sama kamu, tau. Aku kuliah dan kerja lagi di Scotland.
Kamu nggak nyari tahu apa kamu emang nggak peduli sih?
Edgar aja tahu lho.
(Beat)
Kamu masih cinta sama aku apa nggak?
Mild memukul punggung Ryu.
Mild:
(berteriak)
NGGAK MASUK AKAL! ARE YOU THE REAL MEN?
Ryu
(tertawa)
Aku tahu, aku sudah digantikan sama cowok kuno itu.
Mild:
Berhenti jelek-jelekin Itsuki, atau aku akan bikin mukamu itu babak belur.
Ryu:
Siap siap siap.
Aku certain kenapa dan gimana aku kesini.
/fade out/
/flasback start/
CUT TO:
132. EXT-JAKARTA-2020-SIANG
Terlihat Ryu di airport. Ia menyeret sebuah koper.
Ia menunggu taksi, ia duduk di kopernya.
Orang-orang berlalu Lalang.
Ia mengeluarkan ponselnya.
Terlihat Ryu menscroll ponselnya dan mengirimkan pesan.
Terlihat nama Mild di layar dan sebuah chatroom kosong.
Voice over Ryu:
Mild, ayo ketemu berempat di wordbeat. Aku udah pulang dari Scotland.
Daisy juga udah pulang.
Centang satu.
Lalu Ryu menelpon Mild. Namun tidak diangkat.
Voice Over Ryu:
Aku kehilangan kontakmu. Hanya kontak Daisy dan Edgar yang tersisa.
Sebuah taksi berhenti di depan Ryu.
Ryu menaiki taksi.
Ia duduk, dan menghubungi Edgar.
Voice Over Ryu:
Edgar selalu menolak panggilanku.
Tapi tidak dengan Daisy.
Ia menjawab telponku dengan panik.
Ryu terlihat mengangkat telepon dengan panik.
Voice Over Ryu:
Dia bilang kalau dua hari lalu kamu mau ke tempatnya, tapi belum sampai juga.
Dia sudah cari-cari di terminal. Bis yang membawamu bilang nggak ada penumpang dengan namamu.
Aku udah cari dimana-mana. Kamu tetep aja nggak ada.
Terlihat Ryu menemui pembantu Mild yang juga panik.
Ia juga ke kantor Wordbeat.
Ryu terlihat mencari di café
Ryu mencari di perpustakaan.
Voice Over Ryu:
Hingga aku melihatmu setelah beberapa hari.
Kamu bersama dua preman.
Terlihat Ryu melihat Wirasti keluar dari sebuah toko.
Wirasti tampak bersama dengan dua preman.
Ryu mengikuti Wirasti dan sampailah di kolong jembatan.
Di kolong jembatan, terlihat Edgar yang terkulai lemas.
Ia mengambil ponselnya dan memvideo Wirasti dan dua preman yang menyiksa Edgar.
Ryu berbalik dan berlari kecil.
Terlihat Ryu ada di depan meja resepsionis Wordbeat
Voice Over Ryu:
Aku tidak tega melaporkan gadis ceria yang lembut sepertimu.
Aku pikir, aku harus menemuimu dan bicara baik-baik denganmu.
Namun, bukan dirimu yang kutemui.
Wirasti keluar, menemui Ryu.
Wirasti:
Lihatlah pria tampan ini. Oh betapa beruntungnya Mild mendapatkan pria ini.
KAU TAHU, AKU BUKAN ORANG YANG KAU CARI!
Voice Over Ryu:
Sejak itu, aku tahu dia bukan dirimu. Dia adalah nenek buyutku, Raden Rara Estu Wirasti.
Aku banyak mencari informasi tentang time travelling.
Termasuk aku mencari informasi tentang tiket bismu ke Jogja.
Hingga hari itu aku memutuskan untuk menyusulmu.
Aku menunggu beberapa hari untuk menemukan Tunjung Utami 97603 Jurusan Jakarta Jogja.
Ryu tampak menunggu di terminal
Ia tampak tertidur dalam bis dan terbangun di Tahun 1942 dengan rombongan Ngatini dan Juwono.
CUT TO:
133. EXT-TERMINAL-1942-SIANG
Terlihat Ryu yang berpakaian modern turun dari bus dengan rombongan Ngatini dan Juwono.
Hujan
Ia berlari ke jalanan
Voice Over Ryu:
Aku berusaha mencarimu, kemanapun itu. Namun tak kunjung aku menemuimu.
134. INT-STUDIO FOTO-PAGI
Ryu berada di pesisir pantai dengan hutan cemara.
Terlihat studio foto berbentuk tenda sirkus.
Ryu tampak memasuki studio foto sirkus. Studio yang sama dengan tempat Mild, Itsuki, Karinah, dan Sutanto.
Tampak fotografer dan asistennya menatap Ryu yang berpakaian modern dengan tatapan aneh.
Voice Over Ryu:
Entah apa yang membuatku melangkahkan kaki kesana. Intuisiku berkata kalau kamu akan kesana.
Voice Over Mild:
Terus kamu tinggal dimana?
INTERCUT TO:
135. INT-ANGKRINGAN DAN TOKO KELONTONG-DAY
Terlihat sebuah Angkringan yang merangkap toko kelontong.
Berbagai makanan sachet tergantung di atas grobak dengan tali.
Seorang kakek tua memberikan kopi hitam panas kepada seorang petani. Di sampingnya Ryu sedang mengudak kopi dan membuat teh secara berurutan.
Ryu memberikan kopi kepada bapak kuli dan memberikan jeruk panas kepada seorang pemuda yang lain.
Ryu lalu melayani para pembeli kelontong.
-Masih dengan pakaian modern-
Voice Over Ryu:
Aku tinggal di gerobak dengan bapak itu hahahaha. Ia satu-satunya orang yang nggak curiga sama aku.
Lagian sementara kan aku disini?
Voice Over Mild:
Lalu bagaimana kau bisa menemuiku?
Voice Over Ryu:
Aku menemukan tulisanmu dengan nama Jirakith di pembungkus makanan.
Aku tahu gaya bahasamu meskipun kamu mau menyamar sebagai apapun.
Ryu tampak membungkus makanan menggunakan kertas koran.
Terlihat pula tulisan Mild pada kertas dengan atas nama Jirakith.
INTERCUT TO:
136. EXT-JALANAN KOTA DJOKJA/ PRINCE ARTHUR 1942- PAGI
Terlihat Mild masih terkulai lemah di depan teras Prince Arthur.
Ryu berada di balik sebuah andong yang berkelambu.
Ia menggunakan pakaian serba hitam dan masker.
Ryu:
Saat itu aku memang ingin langsung membawamu ke 2020, tapi aku tak tega. Tugasmu belum selesai disini.
Hingga aku mengantarmu ke hutan dan mengawasimu dari jauh.
Sebelum kamu tanya kok aku tahu, aku akan jelaskan.
Aku mengikuti dua temanmu itu setelah pemberontakan itu.
CUT TO:
137. EXT-GANG PERKAMPUNGAN-MALAM
Terlihat Ryu ada di teras salah satu rumah.
Sementara Itsuki dan Sutanto sedang bersandar di tumpukan pakan ternak di samping rumah itu.
Terdengar percakapan antara Itsuki dan Sutanto, lalu mereka berlari.
Ryu mengikuti mereka
Setelah sampai hutan, Ryu kembali untuk menjemput Mild
/FADE OUT/
CUT TO:
138. (BACK TO) INT-DALAM BUS TUNJUNG UTAMI 97603-2020-SIANG
/FADE IN/
Tampak Mild sedang tidur. Kepalanya bersandar di kaca.
Ryu hanya diam saja di samping Mild.
/Gelap/
/flash motion/
Pemandangan berubah menjadi pemandangan kota Jakarta tahun 2020.
Ryu merogoh kantongnya, ia mengambil ponsel.
Ponsel Ryu menyala.
Di dalam bis semuanya menjadi orang-orang berpakaian Modern.
Bis berubah menjadi bis AC Modern dengan diiringi lagu Koplo.
Mild perlahan membuka matanya.
Ia terkaget.
Ia menoleh Ryu disampingnya.
Mild:
Ini benar aku sudah pulang?
(tersenyum)
Terimakasih Itsuki.
Ryu mengernyitkan dahi.
Tampak sebal.
Ryu:
Sadarlah, Mild.
Ini 2020 dan tidak ada lagi Itsuki di jaman ini.
Kalau kamu masih nggak trima, pulang aja ke 1942.
Mild:
(menunduk)
Maaf Ryu.
Bukan maksudku nggak ngeharagain usaha kamu.
Tapi…
Bis berhenti.
Ryu menyangking tasnya, pergi meninggalkan Mild.
Mild mengejarnya.
Mild keluar dari bus
CUT TO:
139. EXT-TERMINAL-PAGI
Mild mengejar Ryu yang berjalan cepat.
Berhentilah Ryu di halte pemberhentian.
Mild:
Ryu…
Sebuah taksi berhenti.
Sopir Taksi:
Atas nama Ryu Dimitri.
Ryu mengangguk kemudian menaiki taksi itu.
Ryu memanggil Mild dengan jarinya, kemudian Mild masuk.
INTERCUT To:
140. EXT-DEPAN RUMAH MILD-SIANG
Taksi berhenti di depan rumah Mild.
Mereka berdua turun.
Ryu memencet bel, kemudian pembantu Mild keluar.
Pembantu Mild tampak ketakutan.
Wajah pembantu Mild biru. Tangan kirinya di gips.
Pembantu:
Ampun nona, jangan sakiti saya lagi.
Mild:
Apa yang terjadi, kenapa mbak Darsih manggil aku Nona?
Dan kenapa dengan muka Mbak Darsih?
Pembantu Mild tampak ketakutan.
Gigi pembantu Mild bergemertak.
Pembantu:
Ampuni saya mas Ryu. Saya masih takut.
Ryu:
Dia Mild yang asli. Yang nyiksa mbak Darsih itu bukan Mild.
Mild memeluk pembantunya.
Mild:
Maafkan aku, mbak. Aku nggak tahu apa yang dia lakukan disini.
Aku kangen mbak, aku nggak menemui mbak di jaman itu. Aku kangen croissant dan susu coklat mbak.
Pembantu Mild mengusap air matanya.
Mild melepaskan pelukan pembantunya.
Mereka bertiga masuk dalam rumah.
CUT TO:
141. INT-DALAM RUMAH-SIANG
Terlihat suasana rumah yang gelap.
Kita melihat ruang tamu yang ada dupa dan semacam sesajen.
Tampah, bunga kantil dan beberapa melati yang dirangkai.
Terlihat asap sesekali mengepul dari dupa.
Terlihat pula sebuah patung kepala rusa yang berdarah menggantung di atas lemari kaca.
Mild:
Orang macam apa dia?
Semuanya bau menyan!
Mild mendapati semacam boneka santet dengan wajahnya di sesajen itu.
Ia mencopot fotonya dan merusak bonekanya.
Mild menyingkirkan semua sesajen dan beberapa barang aneh.
Mild:
Lalu kemana Edgar, kemana Daisy, kemana Lintang?
Aku melihat mereka dalam pikiranku.
Ryu:
(menghembuskan nafas)
Kau siap-siap saja. Nanti sore setelah kamu istirahat, tak jemput.
Mild melihat pakaiannya yang berlumur darah.
/fade out/
CUT TO:
142. INT-KAMAR MILD-SIANG
/fade in/
Mild berada di kamarnya
Kamarnya gelap, berantakan.
Sprei berwarna hitam. Alas sprei berwarna merah. Jendela tampak ditutup. Di sebelah lemarinya, ada manekin dengan jubah hitam merah.
Sementara ada buku-buku lama berwarna kuning.
Buku terbuka
Ternyata adalah buku sihir.
Mild membuka lacinya. Ia membuka sebuah buku.
Mild tampak kaget.
Mild:
Dia habisin duitku buat beli barang nggak guna ini?
Mild keluar dari kamar.
Ia masuk lagi dengan membawa sapu dan serok.
Mild mulai menyapu.
CUT TO: