Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
127. EXT-TERAS BEKAS KANTOR-PAGI (BERIKUTNYA)
Sutanto sedang menyapu halaman.
Tampak Karinah datang dengan pakaian baik. Sebuah gaun midi berwarna biru dengan renda-renda.
Ia menggunakan sepatu hak tinggi.
Karinah:
Sutanto, aku pulang.
Sutanto mendongak melihat Karinah dari jauh. Ia menjatuhkan sapu lidinya dan berlari ke arah Karinah yang masih jauh.
Sutanto memeluk Karinah.
Sutanto:
Mbak kemana saja? Kami bertiga sudah disini.
Karinah:
Maafkan aku, Sutanto.
Sutanto memeluk Karinah semakin erat. Tiba-tiba ada tembakan mengarah ke punggung Sutanto. Ia tertembak dan ambruk.
Karinah menangis.
Karinah:
Maafkan aku, Sutanto.
128. INT-RUANG KERJA KANTOR-PAGI
Terlihat Itsuki dan Mild sedang mengetik.
Terdengar Karinah yang berteriak dari luar
Karinah:
Sutanto, aku pulang.
Lalu terdengar suara tembakan yang tidak terlalu keras.
Mild:
Itsuki, kita harus sembunyi.
Itsuki menyeret Mild. Sedikit mendorong Mild ke belakang.
Itsuki
Kau ke pondok belakang. Kunci pintu.
Kalau ada apa-apa denganku, ingat janjimu.
Mild menarik tangan Itsuki. Namun, itsuki malah mendorong Mild.
Mild menangis dan lari ke belakang.
Tampak Itsuki yang kembali lagi ke mesin ketiknya. Kembali mengetik.
HIRAI DAN PASUKANNYA MENDOBRAK PINTU
HIDEKI di dibelakangnya membawa Karinah dengan ikatan dan mengancamnya dengan pistol.
Hirai:
Oh, disini rupanya kau pengkhianat!
Aku tak akan membunuhmu, tuan muda. Kau masih warga negaraku.
TAPI KATAKAN DIMANA WANITA ITU!
Itsuki:
Aku disini sendiri dengan Sutanto. Wanita yang mana lagi yang kau maksud, hah?
Hirai:
JANGAN PURA-PURA BODOH!
Itsuki:
Terserah, yang jelas disini hanya ada aku dan Sutanto. Wanita itu jelas ada di sampingmu. Kau buta, hah?
Hirai:
Demi bangsaku.
Ia menembak itsuki hingga ia tak sadarkan diri.
Kepalanya ambruk di mesin ketik. Mesin ketik penuh dengan darah.
Karinah:
Bajingan!
Hideki menembak Karinah hingga Karinah tersungkur bersimbah darah.
Hideki:
Kau bodoh atau apa? Dia warga negara dan jika kau habisi, kau akan dihukum di Nipponn.
MILD MEMASUKI RUANG KANTOR
Mild berlari memeluk tubuh Itsuki yang lemas. Ia bersimbah darah.
Mild:
KALIAN BIADAB!
AKAN AKU TUNTUT KALIAN!
Hirai mengacungkan senjatanya. Namun Hideki mencegahnya.
Hideki:
Kita jadikan saja gadis itu kambing hitam.
Bilang pada Nippon bahwa wanita itu menghabisi Itsuki. Biar pemerintah membunuhnya dengan lebih kejam.
Hirai:
Ide bagus!
Kita bawa polisi kemari. Aku akan menguncinya lalu kita pergi seolah tak ada apa-apa.
Sementara Mild masih menangis, tak dapat berbuat apa-apa.
Hirai dan pasukannya pergi dan mengunci semua pintu.
Meninggalkan teman-temannya yang tergletak.
Itsuki:
(merintih)
Lari, Mild. Lari!
Karinah:
(lemas)
Maafkan aku.
Kau harus lari!
Mild:
Tapi…
Mereka sudah tak bergerak.
Mild menangis.
Mild:
Aku pasrah, ya Tuhan.
Tiba-tiba seorang berpakaian modern dan bermasker hitam mendobrak pintu.
Ia menggunakan ripped jeans hitam, kaos putih dan kemeja flannel kotak-kotak yang dilepas kancingnya. Ia membawa ransel hitam serupa dengan ransel pendaki.
Pria itu membuka sejenak masker hitamnya.
Ia adalah Ryu.
Ryu:
(mengulurkan tangan)
Mild, ayo lari sebelum polisi datang!
Mild masih bingung, namun ia meraih tangan Ryu dan lari.
Mereka keluar dari ruangan itu.
INTERCUT TO:
129. EXT-JALANAN HUTAN-PAGI
Gerimis.
Mild dan Ryu berlarian dengan bergandengan tangan.
Terlihat wajah Mild yang merah.
Terdengar tembakan dari arah belakang mereka.
Mereka terus berlari.
Hujan semakin deras.
Terlihat polisi Jepang mengejar mereka.
Mild jatuh terpleset.
Ryu menggendong Mild di punggungnya, ia lalu berlari.
Polisi terus mengejar.
Ryu dan Mild bersembunyi di balik pohon besar, mengecoh mereka.
Polisi
Sebuah truk yang membawa kayu lewat.
Ryu menyetop truk tersebut dan naik.
Mild:
Kok kamu ada disini, Ryu? Jadi selama ini kamu…
Ryu:
Ceritanya Panjang banget. Udah diem aja, ntar aku certain di bis.
Mereka sampai di jalanan kota. Mereka lalu berlari. Sampailah mereka di terminal.
INTERCUT TO:
130. EXT-TERMINAL-SIANG
Tampak mereka berlari menuju tempat parkir bis
Terminal tampak ramai dengan orang yang lalu Lalang dengan payung.
Loket tiket sangat ramai dengan orang dengan menyangking tas besar.
Beberapa bis terparkir.
Mereka berpencar mencari bus Tunjung Utami no 97603.
Mild menemukan bis tersebut nomor dua dari kanan.
Mild:
(berteriak)
RYU, KESINI!!
Ia lalu menarik Mild masuk ke bis.
Ryu tersenyum lega.
Mild membalas senyum Ryu. Tetapi masih mengganjal.
Mild dan Ryu duduk.
Ryu:
Akhirnya aku bisa membawamu pulang. Telah banyak hal yang terjadi, Mild.
CUT TO: