Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE
109. EXT-TEMPAT PESTA-NIGHT (2 days after)
/fade in/
/EST/
Terlihat pesta outdoor yang ramai dengan orang Jepang dan orang pribumi local.
Terdapat meja-meja bundar bertaplak coklat, serta kursi-kursi kayu. Di atas meja, terdapat vas dengan bunga sakura tiruan.
Para pelayan mulai menyajikan botol-botol alcohol dan beberapa makanan kecil untuk tamu.
Para jongos atau kuli (yang sebenarnya itu adalah anggota Itsuki) memasuki tempat pesta menata berbagai alat-alat yang berat maupun koper.
Para pribumi kaya datang dengan menggunakan delman.
SUTANTO tampak menyamar dengan kumis dan blangkon, menjadi kusir.
ITSUKI DAN KARINAH memasuki tempat pesta dengan bergandengan tangan. JUWONO mengikuti Itsuki dengan bertelanjang dada sebagai jongosnya sementara NGATINI terlihat mengikuti Karinah dengan menyamar sebagai mbok-mbok.
Penyanyi mulai menyanyikan lagu dengan Bahasa Jepang.
Penyanyi itu menggunakan kimono, dan rambutnya disanggul ala jepang. Riasan mirip dengan geisha.
INTERCUT TO:
110. INT-LANTAI 2 PASAR TRADISIONAL-NIGHT
/EST/
Pasar kosong, sama sekali tidak ada orang.
Mild dengan pakaian pria. Celana coklat, kaus turtle-neck hitam dan topi fiddler hitam datang dengan membawa tas jinjing besar. Ia diikuti oleh seorang pria.
Ia dan pria itu lalu bersiap-siap dengan senjata laras panjangnya masing masing. Mild di sebelah kiri, dan pria itu di sebelah kanan.
Mild:
Setelah komandoku. Tembak mereka yang kemarin aku tunjukkan.
Pria itu menunjukkan jari jempolnya.
INTERCUT TO:
111. EXT-TEMPAT PESTA-NIGHT
Lagu mulai dinyanyikan oleh wanita berkimono. Lagu Jepang bertempo lambat.
Beberapa pengunjung sudah mulai teler.
Para wanita sedang bergosip ria sambil memamerkan gelang-gelang emas di tangannya.
Itsuki dan Karinah berdiam-diaman. Tampak menikmati lagu yang kesannya membuat mengantuk.
Itsuki memakan makanan pertamanya kemudian minum.
Beberapa saat kemudian makan makanan keduanya.
Ketika Itsuki makan buah pisang (makanan ketiga), SUTANTO melemparkan granat ke arah panggung.
Terjadi ledakan dan mereka berhamburan. Lari kalang kabut. Itsuki dan Karinah berpisah, mengelabui orang disana.
Para pria yang menyamar sebagai jongos menembaki para pria pengunjung secara acak. Satu-satu bergletakan.
Ada pasukan Jepang dari belakang panggung. Jumlahnya puluhan.
Mereka menembakkan senjata secara acak. Mengenai beberapa pria yang menyamar sebagai jongos.
Dari setiap pojok ruangan juga muncul pria berpakaian tentara yang menembaki beberapa yang tidak sempat kabur, Terjadi baku tembak antara pria berpakaian tentara dengan para anggota yang menyamar menjadi jongos. Beberapa mulai berjatuhan.
Karinah mengumpat sambil berlari
Karinah
(sambil berlari)
Sialan, Ternyata memang kita dimata-matai.
Karinah terus berlari. Hingga ia bersembunyi di balik pohon.
Ia mendobeli pakaian feminimnya dengan kemeja pria. Ia menggunakan topi.
Ia berjalan dalam kegelapan malam menuju sebuah tempat sampah kuning dan mengambil tas besar.
Karinah berjalan mengendap-endap.
CUT TO:
112. INT-LANTAI DUA PASAR TRADISIONAL-NIGHT.
Terdengar ledakan pertama dari granat dari tempat pesta. Mild dan lelaki itu mengarahkan pistolnya.
Mild melihat Hirai dan beberapa gerombolannya berlari keluar. Ia mengarahkan pistolnya ke arah orang-orang tersebut.
Mild:
Sekarang!
Mild menarik pelatukne ke arah mereka. Ia menembak mereka namun hanya kena satu orang yang jatuh.
Beberapa orang berpakaian tentara muncul dari seberang jalan, memberondong tembakan ke arah mereka.
Ada baku tembak antara mereka.
Terlihat tembakan dari bawah ke atas lebih banyak dan cepat daripada dari atas ke bawah.
Mild dan temannya berhasil menembak beberapa orang berpakaian tentara. Beberapa orang jatuh.
Teman Mild tak mampu menghindari tembakan dan ia terkena tembakan di tangan.
Teman Mild melepaskan senjatanya, lalu ia mendelosor, jongkok bersandar di tembok. Merobek celana bawahnya untuk membalut luka.
Mild terus memberondong mereka dengan tembakan.
Pistol Mild tiba-tiba mati.
Mild:
Sial, pelurunya habis.
Kita sudah nggak bisa ngapa-ngapain kecuali kabur.
Mild dan temannya berlari melewati pasar.
Tampak pria-pria berpakaian tentara menunggui di setiap tangga.
Orang berpakaian tentara mengejar mereka dan menembak kaki teman Mild. Mild menoleh sebentar, temannya sudah ditangkap dan diseret oleh pria berpakaian Jepang.
Mild terus berlari hingga ia terkepung.
Ia berada di bagian belakang pasar. Ia berdiri di depan tembok pagar. Terlihat dibawah adalah kebun belakang pasar.
Di depannya ada 4 pria Jepang yang mengacungkan senjatanya.
Seorang pria berteriak.
HIRAI DATANG.
Hirai:
Mau kemana lagi kamu, hah?
Mild mengacungkan senjatanya ke pasukan Hirai.
Hirai:
(tertawa)
Jangan nekaat!
Kau dan mulut busukmu itu milik kami! Jangan buat kami melukaimu!
Para pasukan Hirai maju, sementara Mild semakin mundur.
Mild menyenggol sebuah kendi tanah liat dan pecah.
Mild melemparkan pecahan kendi ke muka Hirai. Hirai tampak kesakitan dan focus terbelah.
Mild melompati pagar.
Hirai dan pasukannya kalang kabut melihat bawah. Ternyata Mild sudah tidak berada di sana.
Di sisi lain, Mild terlihat berlarian memasuki kebun.
INTERCUT TO:
113. EXT-JALAN KOTA DJOKJA-NIGHT
/EST/
Jalanan riuh suara ledakan dan tembakan. Para warga berteriak, berlarian.
Karinah terus berjalan mengendap-endap mepet tembok emperan toko.
DARI SEBUAH TOKO, ABIMANYU MENGHAMPIRINYA.
Abimanyu:
Mau kemana, Raden Karinah?
(melirik tas Karinah)
Bagus!
Ia merebut tas Karinah. Abimanyu membuka tas.
Terlihat beberapa senapan dan peluru di tas
Abimanyu:
Ini milikmu kan?
Karinah:
Kembalikan! Dasar pengkhianat!
Ini milik orang yang tertembak itu. Aku harus memberikannya pada seseorang atau dia tak membayarku.
Karinah menendang Abimanyu.
BEBERAPA PRIA BERPAKAIAN HITAM-HITAM KELUAR DARI DALAM TOKO YANG GELAP.
Beberapa pria menangkap Karinah dari belakang, mengikat tangan Karinah.
Seorang pria mengambil semacam kantong hitam dan menutupi kepala Karinah dengan kantong hitam itu.
Abimanyu:
Kau tak sepintar gadis itu, Karinah.
MASUKKAN DIA KE MOBIL!
PRIA-PRIA ITU MEMASUKKAN KARINAH KE MOBIL.
INTERCUT TO:
114. EXT-GANG PERKAMPUNGAN DJOKJA-NIGHT
/EST/
Perkampungan sepi, penerangan hanya lampu teplok. Hanya ada suara jangkrik dan burung hantu yang bersautan.
Dari arah utara, dua orang pria sedang berlari.
Satu menggunakan kemeja putih dengan rompi, sepatu, dan topi. Yang satunya menggunakan kaus putih dan batik lurik yang tidak dikancingkan. ITSUKI DAN SUTANTO. Mereka terus berlari.
DELAPAM PASUKAN JEPANG MUNCUL DARI SALAH SATU RUMAH WARGA MENGHADANG MEREKA.
Satu diantara pria Jepang itu adalah HIDEKI
Hideki:
Rupanya beginilah wajah pengkhianat!
Mereka mengacungkan senjata ke Itsuki dan Sutanto.
Itsuki dan Sutanto mengacungkan senjata.
Sutanto dan Itsuki langsung memberondong beberapa orang itu dengan tembakan.
Para pria Jepang terjatuh. Hideki tertembak di bagian tangannya. Ia lalu bersiul dan lebih banyak pasukan muncul dari arah selatan.
Sutanto dan Itsuki lari ke barat melompati pagar-pagar, melewati pekarangan warga. Suara tembakan makin menderu, tetapi mereka bisa kabur.
Pria-priia di belakang Itsuki dan Sutanto mulai menghilang.
Mereka bersembunyi di balik tumpukan daun pakan ternak yang tinggi.
Itsuki:
(Terengah-engah)
Kita tidak bisa kembali ke Prince Arthur. Begini saja, kita berjalan sepuluh kilometer menuju bekas kantor rahasia pamanku. Mereka tak akan mencurigai tempat itu.
Sutanto:
Tapi, bagaimana dengan Mild dan Karinah?
Itsuki
(sedikit dengan nada nge gas)
Jangan pikirkan mereka dulu. Pikirkan keselamatan kita, agar kita dapat membuat rencana baru untuk kemerdekaan.
Sutanto:
Kau tidak memikirkan bagaimana jasa mereka pada kita? Bagaimana jika mereka…
Aku harus mencari mereka.
Itsuki
(mata berkaca-kaca)
BERHENTI MENGISTIMEWAKAN MEREKA
BUKANKAH YANG TERTEMBAK JUGA BERJASA? MENGAPA KAU TAK MAU JUGA MENCARI MEREKA?
JANGAN GUNAKAN PERASAANMU PADA SAAT SEPERTI INI!
Sutanto mengusap area bawah matanya.
Mereka lalu berlari ke arah barat.
INTERCUT TO:
115. EXT-HALAMAN DEPAN PRINCE ARTHUR-MALAM
Malam semakin gelap.
Price Arthur terlihat berantakan. Tumpukan kertas ada dimana-mana.
Pintu sudah terlihat dipasangi rantai dan gembok. Kursi dan meja didepan kedai sudah terbalik semua. Tulisan 裏切り者 ada di jendela kaca.
MILD MUNCUL DARI KEGELAPAN.
Ia terkapar, duduk di depan pintu.
Mild mengurut kakinya sendiri.
Mild:
Aku pasrah, mungkin takdirku memang terjebak di masa ini.
Mild tampak kelelahan dan kesakitan.
Ia perlahan menutup matanya, pingsan.
/Fade Out/
CUT TO:
116. INT-SEBUAH GUDANG-PAGI
/Fade in/
/est/
Gudang berisi kardus-kardus, karung-karung, dan perabotan bekas.
Terdapat beberapa pria bertelanjang dada dan bercelana pendek karung goni terkulai lemah disana.
Mereka banyak yang pingsan, banyak yang mengerang kesakitan dengan berbagai luka basah di tubuhnya.
Semua orang disana diikat tangannya dengan tali tambang.
Cahaya masuk dari ventilasi kecil.
KARINAH TAMPAK BERSANDAR DI SEBUAH TUMPUKAN KARDUS.
Karinah menggigil, membuka sedikit matanya.
Terdabat beberapa luka di wajahnya, hidungnya berdarah. Matanya terlihat bengkak.
DUA ORANG PRIA BESAR MEMASUKI GUDANG.
Mereka menyeret teman Mild yang wajahnya ditutup dengan kantong hitam untuk menutupi wajahnya.
Dua pria besar itu melempar si teman Mild ke sebelah Karinah tanpa membuka kantong hitam itu.
Pria berpakaian tentara Jepang menyeret Karinah lalu menutup pintu dan menguncinya dari luar.
INTERCUT TO:
117. INT-SEBUAH RUANG KOSONG-PAGI
Terdapat meja dan dua kursi di ruang kosong itu.
ABIMANYU DUDUK DI SEBUAH KURSI SAMBIL MEROKOK.
Dua pria besar membewa Karinah dan mendudukannya di kursi yang berhadapan dengan Abimanyu.
Dua Pria besar mundur ke pojok ruangan dan berdiri dengan posisi istirahat di tempat.
Karinah terlihat masih setengah sadar dan matanya berat untuk dibuka karena memar di bawah matanya.
Karinah:
(meludah)
Kau dokter gadungan, pengkhianat negara!
Abimanyu menyembulkan asap rokok ke wajah Karinah.
Karinah terbatuk.
Abimanyu:
Tak usah banyak bicara. Kalian semua milik kami sekarang. Cukup turuti apa perintah kami.
Karinah:
Kau bunuh saja aku!
Abimanyu:
(Menyeringai)
Tidak akan sayang. Aku akan terus menyiksamu hingga kau katakan dimana Itsuki dan gadis itu!
Karinah:
Aku tak tahu. Seperti yang kau tahu, aku hanya seorang wanita lemah dan seorang penyanyi.
Aku tak tahu urusan dua orang itu!
Abimanyu:
(Menggebrak meja)
BOHONG!
Abimanyu bersiul dan dua orang besar tadi maju.
Ia memecut Karinah. Menendang kursi Karinah hingga terjatuh. Karinah tersungkur.
Abimanyu:
KATAKAN DIMANA PERSEMBUNYIAN KALIAN SELAIN DI PRINCE ARTHUR!
Karinah:
Aku tidak tahu. Berulang kalipun kau menyiksaku, aku takt ahu.
Abimanyu berputar mengelilingi bangku Karinah.
Abimanyu:
Jawaban sama dengan si penembak di pasar. Bagus, semakin aku tahu bahwa kalian adalah sebuah tim yang besar, diketuai Itsuki dan otaknya adalah gadis itu!
Kalian Jirakith yang menyebarkan ajaran sesat yang membuat calon-calon budak kami kabur kan?
Kalian otak dibalik mundurnya para investor itu kan? Kalianlah yang menyebarkan propaganda yang membuat mereka takut pada kami kan?
Karinah:
(Meludah)
Jangan merancau!
Aku hanya bekerja disana setelah suamiku dilenyapkan oleh kalian.
Abimanyu melepaskan ikat pinggang celananya dan memecut wajah Karinah dengan ikat pinggang.
Abimanyu:
Aku akan terus menyiksamu hingga kau mengatakannya.
Karinah mengaduh kesakitan.
INTERCUT TO: