Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE
27. EXT-LUAR GEDUNG BANK-SIANG
Acara Telah selesai
Mild dan pria tersebut berjalan keluar dari gedung berdampingan sambil tertawa
Mereka berhenti sejenak.
Pria tersebut menatap Mild yang tersenyum tidak berhenti.
Mild:
Kalau bukan karena idemu, mungkin start up ini tak akan didanai. Terimakasih, Ryu.
RYU mengacak rambut Mild dan merapikannya kembali.
Ryu mengelus rambut Mild, terlihat terpesona dengan Mild.
Mild terlihat salah tingkah.
Ryu memegang tangan Mild, meletakannya di pipi Ryu.
Mild terlihat salah tingkah. Pipinya memerah.
Ryu:
Tanpamu mungkin aplikasi ini hanya menjadi angan-anganku dan dua teman kampusku itu. Tanpa business plan yang dan jelas, ideku selamanya akan terkungkung seperti tahun-tahun yang lalu.
Aku baru sadar kalau business plan dan caraku mempresentasikannya kurang menarik.
Ryu menepuk pundak Mild
Ryu:
Selamat ya, kamu berhak atas semua ini.
Ryu berjalan menuju motornya
Mild diam, kita lihat Mild yang terbengong melihat Ryu.
Ia menggelengkan kepalanya, mengikat rambutnya dengan kasar.
Mild berlari menuju Ryu
Mild memeluk Ryu dari belakang
Mild:
Yang aku mau darimu hanya satu, kita jalankan start up ini bersama-sama. Jangan pernah meninggalkan aku.
Ryu berbalik, memeluk Mild.
Orang-orang di sekitar melihat, tampak kebingungan.
Yang lainnya lalu Lalang saja. Beberapa motor lewat di depan mereka.
~FADE OUT~
CUT TO:
28. EXT-RUANGAN MILD-SIANG
Lima bulan pertama perilisan WordBeat
Mild duduk, disampingnya Ryu berdiri sambil sama-sama memperhatikan layar laptop.
Kita Lihat laptop dan dokumen-dokumen disamping Mild.
Mild melihat layar laptopnya
Terlihat layar aplikasi playstore.
Terlihat rating dua bintang dalam playstore
Kita mendengarkan <Voice Over/text> dari pengguna yang mengeluhkan aplikasi WordBeat:
Voice Over/text pengguna#1:
Aplikasi ini kurang efektif.
Voice Over/text pengguna#2:
Grammar nya tepat, namun susunan kalimatnya tidak tepat.
Voice Over/text pengguna#3:
Pakai aplikasi ini harus login, kalau HP dimatikan, otomatis keluar.
Voice Over/text pengguna#4:
Aplikasi ini tidak menyediakan kamus grammar Bahasa inggris atau EYD. Secara tidak langsung kita dibuat ketergantungan dengan aplikasi ini dan tidak dapat mempelajari EYD dan grammar.
Voice Over/text pengguna #5:
Sering error.
Mild terlihat kesal, memukul mejanya.
Mild mendongak, melihat Ryu.
Ryu tampak tenang memperhatikan layar laptop.
Mild:
Mereka pakai ini overload banget, gimana nggak eror coba? Terus yang bener mereka mau kamus EYD?
Ryu terlihat berpikir
Ia berjalan, duduk di kursi depan Mild.
Ryu:
Aku akan mengusahakannya.
Kamu jangan anti kritik. Meskipun mereka sangat pedas, jangan kamu abaikan begitu saja
Selama kita bisa, kita harus mengusahakannya.
Mild:
Tapi Ryu, mereka bener makainya overload. Coba lihat statistic penggunaannya.
Ryu membuka laptop.
Terlihat layar laptop screen hitam dan kode rumit.
<fade>
Terlihat wajah Ryu yang sangat tegang sambil mengetik
Mild bengong melihat Ryu. Ia menompang
Ryu:
Tidak akan ada kata error di komentar lagi.
Mild bertepuk tangan
Terlihat bahagia
Ia membuka ponselnya.
Terlihat mengswipe-swipe layar ponselnya.
Mild:
Ih bener nggak error. Padahal aku uploadnya overload banget.
Keduanya tersenyum saling berpandangan.
Mild memegang tangan kanan Ryu.
Ryu meraih tangan Mild yang satunya
Mereka berdua tersenyum, saling menatap.
/fade out/
/memory end/
CUT TO:
29. INT-LORONG-LORONG KANTOR-SIANG
Mild berjalan lesu, terlihat matanya kosong menatap depan.
Berjalan sangat pelan
Voice Over Mild:
Ryu. Ryu Dimitri Schchennikov. Laki-laki jenius itu harusnya ada saat ini.
Seorang yang membangun start up ini bersamaku dan kedua temannya.
Namun ia menghilang, hanya menyisihkan satu temannya yang kebetulan bapaknya kaya, Edgar.
Edgar terlihat keluar dari ruangannya
Melemparkan sebuah album foto ke arah Mild.
Kita melihat album yang jatuh. Album terbuka.
Kita melihat ada foto empat orang. Dua perempuan dua laki-laki. Mild, Ryu, Edgar, dan seorang wanita.
Edgar:
Aku nggak butuh tim seperti kalian.
Edgar mengacungkan jari tengahnya
Edgar membanting pintu
Mild kembali, dan memungut album tersebut.
Kita lihat zoom foto empat orang itu.
Mata Mild terlihat berkaca-kaca.
~fade out~
CUT TO:
30. EXT-DEPAN KANTOR WORDBEAT-SIANG
/MEMORY START/
Kita lihat flasback lagi saat mereka berempat sedang berfoto di depan kantor WordBeat. Di depan beberapa karangan bunga.
Voice Over Mild:
Kami bersahabat. Aku, Edgar, Ryu, dan satu temanku, Daisy yang memutuskan kuliah S2 di Denmark. Ia menitipkan 3% saham di WordBeat.
Mereka terlihat rangkulan, berfoto dengan berbagai pose.
Edgar terlihat mendekat ke Mild, dan Mild menempel pada Ryu.
DAISY melihat mereka sambil menggelengkan kepala.
Fotografer memberikan kamera pada Edgar, lalu pergi.
Daisy:
Kalian kenapa sih kok saling mendekat aku dijauhin?
Ryu, Edgar, dan Mild saling bertatapan. Terlihat bingung.
Ryu merangkul Edgar dan Mild
Ryu:
Ya, kita kan harus solid yakan bu CEO, pak kepala bagian QC?
Des, sini dong gitu aja cemberut.
Ryu dan Mild terlihat asik berdua, agak mengabaikan Edgar dan Daisy.
Edgar tampak kesal.
Daisy merebut kamera Edgar.
Memfoto Ryu dan Mild secara candid.
Daisy:
Mereka memang lagi PDKT ya, Ed?
Pergi aja yuk, biarin mereka gitu aja.
Daisy melihat hasil foto candid Ryu dan Mild yang terus berdekatan dan melakukan skinship.
Edgar tampak mengkerutkan dahi, tampak marah lalu pergi menjauh. Menarik tangan Daisy kasar.
Back to Ryu dan Mild
Mereka tampak sedang membicarakan sesuatu sambil tertawa.
Ryu mengambil ponsel dari saku.
Ryu memfoto Mild dengan kamera ponselnya dari samping.
Ryu:
Kamu cantik, boss-nim.
Mild tampak tersipu.
Ia diam. Senyum malu. Pipinya tampak merah.
Mild mendekat pada Ryu
Ryu tampak memperhatikan sekitar.tampak bahagia.
Mild mengambil nafas beberapa kali. Menatap Ryu lama dari samping. Mild tersenyum melihat Ryu juga tersenyum
Mild:
Ryu…
Ryu:
(Menoleh dan tersenyum) Kenapa?
Mild:
Aku suka sama kamu, Ryu.
Ryu tampak kaget
Ryu menjauh dari Mild
Ryu:
(Sinis) Kenapa?
Mild:
Aku nggak tau, Ryu. Tapi aku tahunya kamu nggak punya perasaan ini sama aku.
Ryu:
Aku sepertinya nggak harus ngasih jawaban.
Ryu pergi, berjalan menabrak pundak Mild. Mild terlihat sedih.
Mild duduk di trotoar.
Mild menangis, menyeka airmata berulang kali.
Kamera menyorot ke arah belakang sebuah mobil. Edgar dan Daisy melihat adegan itu.
Edgar mengepalkan tangannya
Mild bergumam:
(Sambil menangis)
Jangan pergi, Ryu. Maafkan aku.
Daisy lari menghampiri Mild, sementara Edgar terlihat sudah tidak peduli.
Daisy memeluk Mild
Mild:
Des, dia marah. Edgar sepertinya juga marah. Semua sudah berakhir dengan pernyataan bodohku. Maafkan aku.
Mild semakin menangis. Daisy menepuk-nepuk punggung Mild.
Orang yang lewat tampak memperhatikan mereka
~Fade out~
<Memory End>
CUT TO:
31. INT-Depan Lift-Lift
Mild berjalan dengan barang-barang, termasuk album foto.
Ia memasuki Lift
Lift tutup
Voice Over Mild:
Pernyataan bodoh itu membuyarkan segalanya
Sejak itu Ryu menghilang, Edgar juga menghilang.
Sementara Daisy pergi ke Denmark meninggalkanku untuk mengurus Start-up ini sendiri.
Mild menyeka peluhnya dan sisa airmata di mukanya
Voice Over Mild:
Hanya ayah Edgar yang beberapa bulan lalu membeli saham mayoritas di WordBeat dan anakya tiba-tiba muncul merebut posisiku. Entah karena balas dendam atau apa.
Pikiranku sekarang satu...
Mild melihat foto berempat yang tadi dibuang oleh Edgar:
Voice Over Mild:
Menemukan Ryu dan mengembalikan tim kami, hingga tak ada yang tersakiti.
Lift terbuka
Sampai di lantai Satu
Terlihat banyak karyawan disana
CUT TO:
32. INT-LOBBY-PAGI
Beberapa karyawan terlihat menghampiri Mild setelah turun dari Lift.
Mild dibimbing duduk di kursi lobby.
Mild duduk di kursi lobby
Resepsionis laki-laki melihat ke arah Mild, ia mengambil sebotol air mineral
Resepsionis memberi sebotol air mineral pada Mild.
Mild meminum air mineral.
Kepala bagian marketing tergopoh-gopoh lari dari tangga.
Kepala bagian Marketing:
Saya tidak rela dipimpin oleh pak Edgar.
Karyawan-karyawan lain mengangguk.
Mild terlihat berkaca-kaca
Sekretaris Mild duduk disampingnya, memeluk Mild.
Suasana emosional.
Sekretaris:
Edgar tidak bisa memimpin dengan baik. Ia selalu mengikuti emosinya.
Mild, berusahalah tetap disini.
Mild menggelengkan kepalanya
Sekretaris mengelus pundak Mild
Mild mulai terlihat tegar.
Ia tersenyum dihadapan beberapa karyawannya.
Mild:
Perusahaan ini seperti anak bagi kami berempat. Aku sudah lima tahun menjadi CEO disini, mungkin sekarang waktunya Edgar. Tapi aku janji aku akan mengembalikan tim ku dan WordBeat akan baik-baik saja.
Kalian doakan aku.
Sekretaris:
Kami akan selalu ada buat kamu, Mild.
Karyawan kompak mengatakan Iya.
Karyawan memberikan bingkisan pada Mild
Karyawan #1:
(memberikan batik)
Ini dari kami untuk kenang-kenangan dari bagian QC. Cepat kembali ya, Mild.
Karyawan #2:
(memberikan brownies)
Kami yakin bu Mild akan kembali ini dari akuntansi.
Karyawan #3:
(Memberikan buket bunga dan sekeranjang buah)
Ini dari bagian IT. Bu Mild jangan lupa makan
Terdengar suara lift.
Edgar berjalan menuju kerumunan.
Edgar bertepuk tangan, tersenyum miring
Edgar menyibak kerumunan.
Edgar:
Apa-apaan ini? Kalian semua sekarang nggak ada urusan sama dia.
(beat)
Mild…
Kepala bagian marketing melotot dan menghampiri Edgar
Mild mencegah, menarik tangan kepala bagian marketing.
Mild Beranjak dari kursi.
Menenteng tas dan bawaannya.
Mild:
Baik, saya akan pulang
Kalian mohon kerjasamanya dengan pak Edgar, ya. Demi WordBeat.
Mild menyangking bingkisan dan pergi.
Karyawan-karyawan menatap Mild sampai pintu.
Edgar berteriak kasar.
Edgar:
Kenapa kalian? kembali bekerja atau saya pecat.
Karyawan berbalik, pergi menyebar.
Karyawan melirik sinis Edgar.
Kepala bagian marketing meludah di depan Edgar
/seg 2 end/
~Fade Out~
CUT TO: