Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Ku Kisahkan Tentangmu pada Rembulan (SCRIPT)
Suka
Favorit
Bagikan
11. Romusha

SCENE

68. EXT-AREA PERSAWAHAN-SIANG

Tampak berpetak-petak sawah. Para pria kurus bertelanjang dada sedang menanam padi, sementara beberapa wanita juga terlihat sedang menanam padi.

 

ITSUKI DAN MILD DATANG DARI ARAH UTARA.

Itsuki berjalan di depan Mild, sementara Mild tergopoh-gopoh karena ia menggunakan heels di tanah berlumpur.

Terlihat pria Jepang, 40 tahunan berjalan dari arah berlawanan dengan mereka.

Itsuki menyadari. Ia berhenti sejenak.

 

Itsuki:

 Kau berjalan seperti keong. Cepatlah, aku tidak mau dia menganggap kita tidak memiliki hubungan baik!

 

Mild mempercepat langkahnya. Ia terseok-seok, kedegling, kesandung. Menggerutu.

 

Mild:

 Lah kita kan emang settingan. Dasar kakek mesum.

 

Pria Jepang 40 tahunan, Hideki mendekat. Itsuki sengaja mundur. Menghampiri Mild.

 

Itsuki:

 Tidak bisakah kau cepat sedikit. Kau sangat merepotkanku.

 

Ia menarik tangan Mild.

Itsuki menggandeng tangan Mild.

Hideki mendekat.

Hideki dan Itsuki saling menyapa dan berbicara dalam Bahasa Jepang yang tidak diperdengarkan.

Wajah Mild mulai jengah. Ia melepaskan tangannya yang terpagut di lengan Itsuki.

 

Hideki:

 Sungguh kehormatan saya bisa bertemu dengan wanita cerdas seperti anda, Nona.

 

Hideki menjabat tangan Mild.

 

Mild:

 Ohayou Gozai-masu, Hideki-san.

 

Hideki:

(tertawa)

 Kekasihmu ini pasti mengajarimu banyak tentang Bahasa kami. Beruntunglah kau memilikinya. Ia menjadi pujaan dimanapun ia singgah.

 

Mild:

 Padahal aku tidak pernah berpikir dia tampan dan cerdas. Banyak laki-laki yang lebih layak dipuja. Iya kan, SAYANG.

 

Mild menekankan kata sayang dan menoleh pada Itsuki yang tersenyum aneh.

Hideki tertawa, sementara Itsuki tersenyum kecut.

Mild mencubit lengan Itsuki.

 

Hideki:

 Anggap saja itu bentuk kecemburuan, Itsuki

 Bahkan aku dengar dari anakku, kalian sudah tinggal serumah dan sore itu Nona membuat wanita-wanita itu cemburu saat melihat kau menci…

 

Mild:

 Hajimasseo!

 Aigoo, aku hanya ter…

 

Itsuki menginjak kaki Mild. Ia merangkul Mild.

 

Itsuki:

 Halah, Tuan. Anda seperti tidak tahu anak muda saja.

 Sebentar, saya akan mengajarinya sopan santun. Saya sungguh sangat malu pada Anda.

 

Hideki tertawa geli. Sesaat kemudian ia mengerutkan dahi

 

Hideki:

 Apa benar dia wanita Joseon yang dikabarkan dekat denganmu kemarin?

 

Itsuki menarik Mild. Mundur, menjauh.

 

Itsuki:

 Emang bodoh sekali wanita ini. Apa tujuanmu menggunakan Bahasa itu? Aku bisa dicurigai, tau?

 Sudah aku katakan, diamlah!

 

Mild tertawa, menatap jahil Itsuki.

 

Itsuki:

 Kau boleh pergi, fotolah sekitar. Fotolah bagian yang penting untuk disisipkan dalam artikelmu.

 

Mild:

 Baik. Tapi aku harus berpamitan pada Hideki.

 Dan kau berutang penjelasan padaku soal wanita Korea yang disebutkan Hideki dan Sutanto waktu itu.

 

Mild dan Itsuki berjalan bersama.

Tangan mereka bergandengan

 

Mild:

 Tuan, sangat senang bertemu dengan Anda hari ini. Semoga suatu saat kita dapat bekerjasama lagi. Saya permisi.

 

Mild menjabat tangan Hideki. Hideki tersenyum.

Itsuki mengerutkan dahi. Tampak sedikit jengah.

 

Mild:

 Anyeong…

 Eh, eh Sayounara Hideki-san.

 

Itsuki menggeram. Mengepalkan tangannya.

Mild berlari.

Ia balik lagi menghampiri Itsuki. Mild mencium pipi Itsuki. Hideki tertawa

Itsuki terlihat sangat sebal.

 

Mild:

 Anyeonghaseo, yeppeoseo. Saranghae.

 

Mild berlari, tertawa puas.

Hideki tertawa keras terus.

Itsuki masih dengan wajah sebal, menahan malu.

 

Hideki:

 Berapa umur wanita itu? Dia sangat kekanakan didepanmu.

 

Mild terlihat memfoto para petani yang kurus. Ia melihat jam sakunya, pukul 12.30.

Mild clingak-clinguk.

 

Voice Over Mild:

 Mengapa belum ada yang mengantarkan makan?

 Harusnya kan ibu-ibu ngasih makan.

 

Mild melepas sepatunya. Ia terjun, menghampiri para pria yang sedang menanma padi.

 

Mild:

 Sugeng siang, pak. Mboten rolasan rumiyin?

 

Bapak itu hanya menggelengkan kepala, ekspresi takut.

Beberapa pria tak ada yang bicara sepatah katapun. Hanya melihat Mild dengan ekspresi takut yang berlebihan.

Seorang pria kurus didepan meletakkan jarinya di depan bibirnya.

 

Petani#1:

 Nduk, jangan kemari kamu nanti ketahuan Nippon. Kami tidak diberi makan sama sekali dari tadi pagi.

 Kamipun tidak boleh berbicara atau nanti kami disiksa.

 

 

Mild diam sejenak.

Ia naik dan lari menuju mobil.

Mild membawa satu kotak roti. Mild berjalan cepat menuju sawah.

Mild memberikan kepada pria-pria itu masing-masing sepotong roti.

Mereka memakannya dengan sangat lahap (lebih terlihat rakus).

Mild memfotonya.

 

Petani #1:

 Terimakasih, nduk. Kamu sebaiknya jangan kesini lagi. Mereka nanti akan menyiksamu.

 

Mild:

(mengangguk)  Jangan khawatir, suami saya Jepang yang berpengaruh di wilayah ini. Dia baik. Suatu saat, kita akan menemukan cara untuk membebaskan kalian.

 

Voice Over Mild:

 Apa tadi aku bilang, suami?

 

Terdengar suara orang bercakap-cakap dengan Bahasa melayu. Tampak seorang Jepang dan Seorang Indonesia dari kejauhan. Mild lari, namun tak sengaja meninggalkan sepatunya

 

Tampaklah wajah dua orang itu. Abimanyu dan seorang Jepang.

Abimanyu jongkok di depan sepatu high heels merah itu.

 

Abimanyu:

 Lagi-lagi wanita itu.

 

Ia turun ke sawah. Menyeret si Petani #1.

Abimanyu mencambuk Petani #1

Petani #1 Terlihat kesakitan.

 

Abimanyu:

(Berteriak kepada para petani)

 AKU SUDAH KATAKAN RATUSAN KALI KEPADA KALIAN! JANGAN BERBICARA DAN MENERIMA APAPUN DARI ORANG ASING!

 

Abimanyu menyambuk Petani #1. Petani #1 Merintih kesakitan.

 

Abimanyu:

 TIDAK ADA JATAH MAKANAN UNTUK KALIAN.

CUT TO:

 

69. EXT-JALANAN INTERNAL AREA PERSAWAHAN PERKEBUNAN, DAN PETERNAKAN -SIANG.

Mild terus berlari.

Ia mengambil sandal di mobil Itsuki.

Ia berjalan dengan tenang.

 

TERLIHAT PERKEBUNAN PALAWIJA,

beberapa wanita berkebaya putih lusuh dan berjarik selutut memetik cabai. Beberapa yang lain tampak kelelahan memetiK mentimun lalu menggendong sekeranjang hasil panen.

 

IA SAMPAI DI SEBUAH PETERNAKAN SAPI.

 

Mild mengintip dari samping kendang. Tampak seorang Jepang gemuk sedang memecut pria pribumi kurus, bertelanjang dada, dan menggunakan celana karung goni. Ia lalu menendang pria pribumi yang dipecutnya itu.

 

Ada dua orang berpakaian tentara Jepang menyeret seorang yang pingsan.

Seorang berambut pirang yang sedang hamil besar tampak menggendong setumpuk kolonjono.

Mild memfoto hal-hal itu diam-diam.

Dua orang Jepang tampak menyeret wanita yang sedang mengelap sapi.

Si perempuan terlihat meronta, berusaha melepaskan cengkraman dua lelaki itu.

Mild memfotonya.

 

Seorang pria gendut yang sedang sedang menyiksa itu menoleh ke arah Mild.

 

Pria Gendut:

 SPIOON! KEJAAAAAR!

 

Beberapa orang menengok, lalu mereka mengejar Mild.

Mild terus berlari.

Para tentara Jepang tampak kwalahan dengan gerakan Mild.

Mild bersembunyi ditembok samping ruangan penyimpanan padi.

 

Seorang membekap Mild.

Mild menggigit tangan orang itu.

 

Itsuki:

 Ini aku, bodoh!  

 Ayo pulang, kamu sudah ketahuan.

 Untungnya mereka tak melihat wajahmu.

 

Itsuki melepas jasnya, memasangkan kepada Mild. Mereka berjalan menuju mobil.

CUT TO:

70. INT-MOBIL ITSUKI-SIANG

Itsuki menyetir mobilnya. Sementara Mild tampak tenang saja duduk disampingnya.

Itsuki menengok kaki Mild:

 

Itsuki:

 Dimana sepatumu?

 

Mild:

(Menjawab dengan tenang)

 Ketinggalan di sawah.

 

Itsuki kaget. Ia mengeremkan mobilnya. Mild masih tampak tenang.

 

Itsuki:

 Kau sengaja membunuhku dengan ini, hah? Bagaimana jika orang disana tahu kalau itu sepatumu?

 

Mild:

 Santai aja sayaang. Jaman ini belum ada pendeteksi sidik jari kaki.

 

Itsuki:

 Ini tidak sesederhana apa yang kau pikirkan.

 Mengapa tak sedikitpun kau menurut padaku?

 Aku bisa gila, benar-benar gila.

 

Mild mengelus punggung Itsuki.

 

Mild:

 Tenanglah, aku punya sesuatu yang lebih spektakuler.

 Kau tak perlu mengkhawatirkanku.

 Tapi kau berhutang padaku tentang siapa wanita Korea itu.

 

Itsuki:

 Apa urusanmu tahu soal kehidupan pribadiku.

 Kau benar jatuh cinta padaku? Sudah dua kali kau memanggilku sayang.

 

Mild:

 Atau aku tak akan membantumu membuat propaganda itu.

 

Itsuki:

 Perempuan di masa depan memang membahayakan. Oke, aku ceritakan. Dia Nam Sun Kyu.

 

Mild:

 Lalu?

 

Itsuki:

 Sudah!

 

Mild:

 Oke kalau gitu caranya.

Itsuki:

 Aku bertemu dengannya di Jepang. Sembilan tahun yang lalu, saat umurku delapan belas.

CUT TO:

 

71. EXT- JEPANG/ SEBUAH TAMAN- MUSIM GUGUR DELAPAN TAHUN LALU-DAY

/memory start/

Bunga sakura berguguran.

Itsuki terlihat menenteng tas, berjalan sambil membaca buku.

 

 

Para gadis yang lewat tampak melihat ke arah Itsuki

 

Sun Kyu mengintip dari pohon balik bunga sakura. Sun Kyu menenteng rantang.

 

Sun Kyu:

 Ssst ssst Itsuki, kemarilah!

 

Itsuki tersenyum, menghampiri Sun Kyu. Itsuki mengacak lembut rambut Sun Kyu.

Itsuki memeluk Sun Kyu. Meletakkan dagunya ke kepala Sun Kyu.

 

Ia menggelar semacam tikar dan menggelar makanannya.

Sun Kyu duduk, lalu Itsuki rebahan di pangkuan Sun Kyu.

 

Itsuki:

 Aku yakin suatu hari nanti kita akan menikah.

(beat)

 Aku ingin punya dua anak darimu.

 Jika laki-laki akan ku beri nama Hikaru. Kau boleh memanggilnya juga dengan Hwan. Aku suka dengan nama itu.

 

Sun Kyu tertawa kecil. Mengelus rambut Itsuki.  

 

Sun Kyu:

 Baiklah. Aku yakin dia akan tampan sepertimu.

 Jika kita punya anak perempuan akan aku beri nama Hana.

 Nama yang tidak terlihat Jepang atau Korea.

 

Mereka tertawa.

Itsuki bangun, tampak seperti akan mencium Sun Kyu.

Namun, tiba-tiba ayah Sun Kyu datang dengan tiga orang Jepang. Menyeret Sun Kyu.

Sun Kyu tampak memohon pada ayahnya.

Itsuki tampak berlutut memohon pada ayah Sun Kyu.

Mereka tidak menjgindahkannya sama sekali

/memory masa lalu end/

72. INT-MOBIL ITSUKI-SIANG

 

Itsuki:

 Ayah Sun Kyu adalah orang kaya yang berpihak pada Jepang. Ia akan menjodohkan putrinya dengan putra jendral.

 Kabar terakhir yang ku terima adalah, dia sudah punya dua anak dengan putra jendral itu.

 

Mild menahan tawa.

 

Itsuki:

 Anak itu bernama Hana dan Hwan.

 

Terlihat Mild yang tertawa terbahak-bahak.

Tampak tangan Mild yang menambok Itsuki.

Itsuki tersenyum kecut, tampak jengah.

 

Mild:

 Dan kamu udah rencanain nama anak, terus kamu ditinggal nikah gitu aja.

 Oh, jadi ini yang membuatmu cari perhatian ke semua wanita.

 

Itsuki:

 Kamu lebih kekanakan dari apa yang kukira.

 

Mild masih tertawa sambil memegang perutnya.

 

Mild terengah engah

 

Mild:

 Baik

 Karena kamu buatku bahagia hari ini.

 Aku akan buat artikel itu. Tunggulah semalam.

 

Itsuki mengangguk.

Wajahnya masih tampak jengah.

 

Mild:

 Mereka benar-benar kejam pada pribumi, Itsuki.

 Aku benar-benar tidak terima.

 

Wajah Mild berubah menjadi tampak marah

 

Mild:

 Aku benar-benar ingin menghentikan kekejaman ini.

 aku mohon kau bantulah aku.

 Baik-baikilah mereka, biar aku yang diam-diam menebar propaganda tandingan.

 

Itsuki mengangguk

 

Itsuki:

 Aku tak akan membiarkanmu sendiri. Aku akan membantumu.

 

Mild memandang Itsuki dengan senyuman.

Itsuki berekspresi datar.

Itsuki terus memandang ke depan, terlihat mengacuhkan Mild.

CUT TO:

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar