Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Selayaknya kita tidak egois dengan perasaan yang tumbuh dengan sendirinya ini." - Mild in 1942 - "Kita hidup di dimensi yang berbeda, namun rasa yang sama. Kisah kita hanya tertulis di novel ini, tidak di kanvas semesta. Apakah aku terlalu lancang untuk mencintai dan merindukanmu?" -Mild in 2020-
Mild, gadis dewasa dari tahun 2020 yang memiliki kehidupan sempurna layaknya tokoh utama dalam kisah masterpiece tentang woman empowerment. Ia adalah CEO Start-up edukasi yang sukses sekaligus penulis novel best seller. Namun, mendadak hidupnya berantakan, semua yang dimilikinya perlahan menghilang. Kehancuran hidupnya secara tidak sengaja membawanya ke tahun 1942, saat Jepang masih menduduki Indonesia. Ia pun banyak berkontribusi dengan kemampuannya yang dianggap luar biasa di jaman itu.
Bagaimana kehidupan Mild di tahun 1942? Apa kontribusi Mild dalam perjuangan kemerdekaan? Bagaimana cara ia mengatasi cintanya pada Itsuki Yamaguchi, si novelis Jepang yang berbeda 80 tahun darinya? Bagaimana cara Mild mengatasi kekacauan yang disebabkan'nya' di tahun 2020?
- Mild, aku sesederhana kau senyum, akupun juga senyum. Meski senyum itu membuatmu melupakanku.- -Itsuki in 2020-