Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Jomblo Dari Lahir
Suka
Favorit
Bagikan
32. Dendam Qia

118. INT. RUANG LATIHAN — DAY

Cast : Runi, Zenara, Qia, Kemal dan Coach Indra

30 peserta ajang dibagi ke dalam 4 ruangan latihan berbeda dengan jumlah peserta di setiap ruangannya bervariasi. Salah satu ruangan ada Runi dan beberapa peserta lain yang latihan mandiri sebelum para coach datang. Di tengah-tengah latihan, tiba-tiba Qia menghampiri Runi.

Qia
Lo, Seruni kan?


Runi
Iya. Bener. Ada apa ya?


Qia
Lo dibayar berapa di kontes nyanyi?


Runi mengernyitkan dahi dan membetulkan posisi berdirinya.


Runi
Maksud Lo?


Qia
(Menyilangkan kedua tangan di depan dada)
Kabarnya udah nyebar kemana-mana, jadi Lo ga bisa ngelak lagi. Lo dibayar buat jadi juara kontes itu kan?


Runi
Mana ada. Yang settingan tuh yang juara 1. Gue juga kaget waktu berita settingan itu nyebar.


Qia tertawa ketus.


Qia
Lo kaget karena Lo juga bagian dari mereka. Ngaku aja deh Lo!


Runi
Jangan asal tuduh Lo! Kita sama-sama korban tau ga?


Qia
Bacot!


Kemal menghampiri Runi dan Qia.


Kemal
Sorry ini ada apa ya? Lo jangan bikin ribut disini.


Qia
Wih, pahlawan kesiangan nih. Udah sana, Lo ga akan paham. Ini urusan gue sama orang ini. Dia rebut hak orang lain yang harusnya jadi juara di kontes nyanyi!


Kemal
Oh, kontes nyanyi itu. Gue tau siapa aja oknumnya dan mereka udah dilaporin ke polisi. Dan dia ga terlibat. Juara 1 nya yang palsu. Justru dia juara kedua yang harusnya juara 1.


Qia
Ga usah sok tau deh Lo! Yang harusnya juara 1 itu gue! Kalo aja gue juara 1, gue ga harus ikut ajang ini tau gak!
(Emosional sambil mengepalkan kedua tangan dan sangat marah pada Kemal)


Kemal menatap tajam pada Qia yang dikuasai emosi. Kemudian Runi menarik tangan Kemal dan menggeleng pelan untuk meminta Kemal agar berhenti.


Kemal
(Menatap tajam pada Qia)
Awas lo ya, kalo lo ganggu Runi lagi. Lo akan berhadapan sama gue!
(Menunjuk dirinya sendiri)


Datang seorang pria membawa beberapa lembar kertas dan mengenakan kalung id card.


Coach Indra
Siang semua! Ayo kumpul semuanya.


Qia, Kemal dan Runi membubarkan diri dari keributan lalu bergabung dengan coach Indra.


Zenara
(Berbisik)
Lo gapapa, Run?
(Merangkul bahu Runi dan mengelusnya perlahan)


Runi
(Berbisik)
Gapapa.
(Tersenyum pada Zenara)


Cut to:

119. INT. PANGGUNG — NIGHT

cast : host, Runi, Laila dan Qia

Di atas panggung megah disiarkan di tv nasional, para peserta ajang mencari bakat bernyanyi berada di atas panggung.

Host
Menuju 20 besar, akan ada satu peserta yang harus pulang malam ini. Dan nama yang tidak aman menurut pilihan pemirsa adalah..
(Musik menegangkan)
Qia, Seruni, dan Laila. (Suara lemah)
Untuk nama-nama yang disebutkan, silakan untuk maju ke atas panggung.


Qia, Laila dan Runi menuruti apa kata host. Lalu ketiganya berdiri berjajar.

Host
Ya, silakan untuk saling berpegangan untuk saling menguatkan ya satu sama lain.


Runi mendekat ke arah Qia lalu menggaet tangan Qia tanpa ragu. Meskipun Qia tidak melihat Runi sedikit pun, tapi malah menatap Laila yang berdiri di sebelah kiri Qia, Runi berusaha terlihat baik-baik saja dengan terus menebar senyum.


Host
Dan, yang harus pulang malam hari ini adalah..
(Musik menegangkan)
Laila!


Qia langsung memeluk Laila tanpa memedulikan Runi yang mencoba memeluk Laila dari samping.

Host
Mohon maaf, perjalanan Laila di ajang ini harus terhenti di malam ini. Tapi, kami percaya, kamu akan bisa jauh lebih baik di luar sana dan menjadi bintang suatu hari nanti.


Cut to:

120. RESTORAN — NIGHT

Cast : Runi dan Kemal

Runi dan Kemal tengah makan malam berdua di sebuah restoran yang berada di lantai yang cukup tinggi.


Kemal
Gimana, enak?
(Memotong steak menggunakan pisau)


Runi
(Mengangguk)
Enak.
(Melahap makanannya)


Jump cut to:

Runi dan Kemal selesai makan. Akhirnya mereka hanya duduk menghabiskan minuman mereka sambil menatap pemandangan di bawah.


Kemal
Pemandangannya indah, ya?


Runi tersenyum pada Kemal lalu menatap pemandangan lagi. Kemudian perlahan Kemal berusaha menyentuh tangan Runi. Setelah sangat dekat, Kemal mencoba menggenggam tangan kiri Runi. Sontak Runi kaget dan langsung mengalihkan pandangan ke arah Kemal demi menyembunyikan salah tingkahnya.


Kemal
Aku mau kita gini dulu sebentar lagi ya?


Perlahan Runi menoleh ke arah Kemal lalu mengangguk kecil dengan senyum malu-malu. Mereka menikmati pemandangan Jakarta malam hari di atas ketinggian dengan tangan yang bertaut.


Cut to:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar