Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Jomblo Dari Lahir
Suka
Favorit
Bagikan
28. Graduation

103. INT. BALLROOM HOTEL — DAY

Cast : Runi, Rektor, Salsa, Gilang, MC, Yopie, Ibu Runi, Ayah Runi, Rama dan Reqa

Acara sudah sampai pemanggilan nama wisudawan wisudawati. Para wisudawan wisudawati serta keluarga pendamping memenuhi ballroom hotel.

Salsa
Bentar lagi nih.


Runi tengah memerhatikan acara yang berlangsung. Salsa menggenggam tangan kiri Runi.


Salsa (cont'd)
(Tersenyum pada Runi)
Rara pasti seneng kita bisa wisuda bareng.


Runi membalas senyuman Salsa. Lalu menghela napas berat. Tak lama nama Salsa dipanggil, Salsa pun beranjak untuk menuju ke depan mengambil ijazah.


Yopie
Bentar lagi giliran Lo..
(Menatap pada Runi)


MC
Seruni Ekasari. Jurusan akuntansi. IPK 3,9 lulus dengan predikat Summa Cumlaude.


Runi berjalan ke tempat yang sudah ditentukan. Tapi toganya dipindah dari kiri ke kanan, lalu ia menerima ijazah dan bersalaman dengan rektor kampus. Kemudian Runi berjalan menyusuri karpet merah dengan perasaan hampa.

Runi (suara hati)
Ra.. gue akhirnya lulus Ra.


Runi disambut bapak, ibu, dan dua adiknya yang langsung memeluk dan mencium tanda bangga.

Salsa (O.S)
Run..


Runi berbalik ke belakang demi melihat ke orang yang memanggilnya. Disana ada Salsa dengan sebuah buket bunga besar warna merah muda. Di sampingnya ada Gilang dan Yopie yang tersenyum pada Runi. Kemudian Salsa menyerahkan buket itu pada Runi.

Runi
(Menatap buket bunga beberapa saat)
Makasih banyak kalian udah nguatin gue selama ini.


Salsa dan Yopie memeluk Runi.


Yopie
Lo keren bisa sekuat ini.


Pelukan tiga orang itu terburai.

Gilang
Rara pasti bangga punya sahabat kayak Lo, Run.


Runi
Oh, jelas!
(Tersenyum bangga pada Gilang)


Yopie, Salsa dan Gilang mengajak Runi berfoto bersama kemudian berpamitan lalu meninggalkan Runi.

Runi
Ayo kita keluar..


Runi sekeluarga berjalan menuju keluar gedung.


Cut to:

104. EXT. HALAMAN DEPAN BALLROOM — DAY

Cast : Runi, Bunda Rara dan Ayah Rara, Ibu Runi, Bapak Runi, Rama dan Reqa

Bunda dan Ayah Rara terus memerhatikan orang yang keluar dari gedung. Hingga keluarga Runi yang keluar, Bunda Rara langsung menghampiri.

Bunda Rara
Runi sayangg!!!
(Membentangkan tangan agar bisa memeluk Runi)


Runi dan bunda Rara berpelukan beberapa saat. Lalu keduanya saling pandang.

Runi
Makasih Bunda udah dateng..


Bunda Rara
(Mengelus pipi Runi)
Sama-sama, anak Bunda.
(Mengambil buket bunga warna merah muda dari ayah Rara)
Nih, warnanya pake warna kesukaan Rara.
(Menyerahkan buket bunga pada Runi)


Runi
(Menatap buket bunga sambil tersenyum)
Makasih banyak, Bunda.


Bunda Rara hanya tersenyum pada Runi. Lalu memutar badannya sedikit dan menangkupkan kedua tangan ke hadapan orang tua Runi.


Bunda Rara
Pak, Bu, selamat ya..
(Tersenyum bahagia)


Ibu Runi
Terima kasih, bundanya Rara.


Bunda Rara
Ah iya, ini ada yang harus kamu liat, Run.
(Merogoh tas seperti mencari sesuatu)


Runi kaget sekaligus penasaran hingga terus memperhatikan Bunda Rara.

Bunda Rara
Ini.
(Menyerahkan sebuah flashdisk)


Runi melongo.

Runi
Ini.. apa Bunda?
(Menerima flashdisk)


Bunda Rara
Kamu cuma bakal tau kalau udah liat isinya.
(Mengelus pundak Runi)
Saya bahagia, Rara punya sahabat seperti Runi.


Cut to:

105. EXT. PEMAKAMAN — DAY - Montage

Cast: Nanda

A. Nanda berjalan menuju pusara Rara.

B. Nanda duduk di samping pusara Rara.

C. Nanda meletakkan buket bunga warna merah muda di samping buket bunga yang Runi bawa kemarin.

D. Nanda menatap batu nisan lekat-lekat.

E. Nanda menengadahkan kedua tangan beberapa saat lalu mengusap kedua tangan pada wajahnya.

F. Ditampilkan foto Rara yang masih ada di dekat batu nisan.


End Montage

106. INT. KAMAR RUNI — NIGHT

Cast: Runi

Runi duduk di meja belajarnya menatap dua buket bunga merah muda. Di samping ada sebuah figura menampilkan dirinya dan Rara.

Runi
Hari ini gue ga dapet buket dari pacar. Gapapa lah ya?
(Tersenyum pada bingkai foto)


Runi meraih sebuah flashdisk yang tadi diberikan bunda Rara. Lalu Runi simpan kembali flashdisk tersebut dan beranjak ke tempat tidur. Menutupi tubub dengan selimut, lalu berbaring. Kemudian tiba-tiba Runi mengambil laptop dan membuka file di flashdisk.

Runi
Apa nih?
Foto.. video..
(Membaca nama folder yang ada di dalam flashdisk)


Runi membuka folder foto. Ditampilkan banyak foto-foto Runi dan Rara semasa hidup. Belum semua dilihat, Runi lantar menutup layar laptopnya. Runi menghela napas berat. Kemudian membuka kembali laptopnya.


Runi
Oke.. oke.. gue ga boleh nangis.
(Menghembuskan napas berat)


Runi membuka folder video. Di dalamnya hanya ada satu video dengan nama file 'untuk Runi dari Rara'. Mata Runi mulai berkaca-kaca. Runi memutar video tersebut.

Video dimulai. Terlihat Rara memakai baju yang sama saat terakhir kali bertemu dengan Runi malam sebelum kepergiannya.


Rara
Hai!
(Melambaikan tangan lalu menutup mulutnya dengan kedua tangan)
Aduh, gue paling males bikin video gini. Tapi, gue lebih gengsi kalo harus ngomong langsung.


Rara mengatur napasnya agar lebih teratur.

Rara
Lu harus tau Run, gue ambil video ini jam 1 malem
(Tertawa)
Kalo Lo lupa, ini malem Senin dimana Lo bilang tumben-tumbenan gue nemenin Lo. Yaudah intinya, gue mau ngucapin selamat ulang tahun buat Lo yang ke 21. Lo pasti kaget kan dengan ide cemerlang gue ini. Pokonya gue mau Lo tau, kalo Lo berhak dicintai. Lo belum punya pacar bukan karena ga laku. Tapi selera Lo yang ketinggian haha. Udah itu aja. Ah iya. Kalo semisal Lo belum beruntung dalam cinta, gue harap Lo bisa kejar cita-cita lo buat jadi penyanyi. Gue tau, itu cita-cita dari kecil kan? Sorry gue baca buku diary Lo dikit tanpa izin hehe.


Video tiba-tiba hanya menampilkan warna hitam. Lalu muncul lagi Rara. Kali ini pakaian yang Rara kenakan berbeda dengan yang sebelumnya.

Rara
Run, sorry ya kalo gue terlalu maksa Lo buat ngikutin gue cari pacar. Gue selalu lupa tanya gimana pendapat Lo, dan gue lebih sering maksa kehendak gue ke Lo. Gue beruntung banget punya sahabat kayak Lo. Satu lagi, hal yang ga bakal bisa gue kasih tau langsung. Gue sayang sama Lo Run hihii. Ih geli ya? Udah ah


Video berakhir. Runi menutup wajah dengan kedua tangannya. Ditampilkan dari belakang, tubuh Runi yang berguncang kemudian suara tangis yang tidak terbendung lagi mengisi kekosongan kamar Runi malam itu.


Cut to:




Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar