Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Jomblo Dari Lahir
Suka
Favorit
Bagikan
17. Viral

53. EXT. PARKIRAN KAMPUS — NIGHT

Cast : Runi dan Rara

Runi berdiri di dekat sepeda motornya dengan wajah cemberut. Tak jauh dari sana ada Rara yang sedang memakai helm.

Rara
Lu beruntung sih, bisa bebas dari masalah.


Runi
Jelas-jelas gue sial, Ra! Orang niat gue pengen keluar dari himpunan. Malah gini akhirnya.


Rara
Usahlah Run, lu terima aja. Lagian selama ini lu ga pernah ada masalah di divisi? Nikmatin aja sampe akhir periode. Bentar lagi juga kita lengser.


Runi
Berapa lama lagi?


Rara
Kurang lebih 7 bulan lah.


Rara mulai menggunakan sarung tangannya.


Runi
Gila lu! Gue ga tahan ah, kalo harus jualan gitu. Dimana titik gue dapet soft skill, dimana kesempatan gue bisa kenal sama cowok, trus punya pacar? Ga ada.


Rara
Sambil jualan kan bisa, lu modus sama cowok.


Runi
Males banget!
(Memutar bola matanya)
Pokonya, gue bakal cari cara gimana gue bisa dikeluarin dari himpunan.


Rara
Kenapa lu ga ngundurin diri aja sekalian? Lebih terhormat juga kalau ngundurin diri.


Runi
Itu masalahnya. Gue pernah bilang bakal bertahan sampai akhir apapun kendalanya. Jadi, gue ga mau jilat ludah sendiri.
(Kedua mata dan alis Runi turun. Mulutnya sedikit maju dan melengkung ke bawah)


Runi mengambil helm miliknya lalu menggunakannya.


Rara
Kapan lu bilang gitu? Ke siapa?


Runi
Di hari pengumuman pembagian divisi. Gue ngomong ke.. Eriska.
(Menunduk dan menghindari kontak mata dengan Rara)


Rara
Aduh! Lagian lu ngapain gegabah ngomong kayak gitu? Sekarang lu sendiri yang tangguh akibatnya.


Runi
Makanya, gue lebih pengen dikeluarin aja sekalian.


Rara
Ga tau lagi deh. Terserah lu aja sekarang maunya gimana.


Rara menaiki sepeda motor dan menghidupkannya.



Cut to:


54. INT. DEPAN RUANG SEKRETARIAT — DAY

Cast: Runi dan Gifti

Runi dan Gifti membawa sebuah kotak berisi donat sisa penjualan hari ini.


Gifti
Wih, donat lu sisa dikit lagi. Keren lu jualannya.


Runi
Hehe. Lumayan lah. Lu sisa berapa?


Gifti
Gue sisa banyak.
(Menunjukkan isi kotak pada Runi)


Runi melihat isi kotak milik Gifti yang masih banyak sisa. Tiba-tiba kedua mata Runi terbelalak dan tersenyum.


Runi
Kita tukeran aja.


Gifti
Maksud Lo?


Runi memberikan kotak miliknya pada Gifti, sementara ia mengambil kotak milik Gifti. Walau bingung, Gifti tetap mengikuti apa yang Runi lakukan. Hingga kotak mereka sudah benar-benar tertukar.


Gifti
Kalo Lo kena tegur gimana?


Runi
Alah, santai aja. Bukan masalah bagi gue.


Gifti
Thank you, Run. Gue ga akan lupa kebaikan Lo hari ini.
(Tersenyum lebar)



Cut to:

54. INT. LORONG KAMPUS — DAY

Cast : Runi dan Hilda

Runi tengah berjalan sendiri, lalu ia dihampiri seorang wanita.


Hilda
Runi!


Runi
Eh, hai!


Hilda
Lo dari divisi Kewirausahaan kan?


Runi
Iya. Kenapa?


Hilda
Sebenernya, KWU itu mau ada kerja sama sama divis media. Tapi, kok belum ada follow up lagi ya?


Runi
Oh, sorry gue tau. Soalnya gue ga pernah ikutan rapat divisi.


Hilda
Ha? Ga pernah? Ko bisa?


Runi
Gue ga suka rapat, hehe.



Cut to:

55. EXT. LINGKUNGAN KAMPUS — DAY

Cast : Runi, Rara, Bobi dan Leo

Runi dan Rara sedang jalan berdua. Mereka melihat seorang pria seperti ditekan oleh pria lain. Runi segera menghampiri dua pria itu. Rara mencoba mencegah tapi gagal. Akhirnya Rara mengikuti kemana Runi melangkah.


Runi
Ada apa nih?


Leo
Siapa lu? Apa urusan lu?


Runi
Gue.. emm
(Suara hati)
Ah, ini kesempatan gue buat jelekin himpunan.
(Suara normal)
Gue anak himpunan akuntansi. Mau apa lu?! Berani sama anak akuntansi?


Leo
Ga usah songong lu! Mentang-mentang lu cantik!


Runi yang awalnya berekspresi marah dengan mata melotot mendadak salah tingkah hingga senyum-senyum sendiri, tapi kemudian ekspresinya kembali berubah menjadi serius.


Runi
Lu semester berapa?


Leo
Semester 5. Mau apa Lo?


Runi
Kalo lu semester berapa?


Bobi
Saya semester 1 Kak.


Runi
Oh, senioritas ya?


Leo
Ni anak emang kurang ajar. Masa lewat depan gua ga permisi.


Runi
Emang hidup Lo udah sopan banget ya? Lo siapa sampe harus dihormati Maba? Beraninya kok sama Maba. Pengecut tau ga?!
(Menyilangkan tangan di dada)
Kalo lu mau diperlakukan sopan, ya Lo nya dulu yang harus sopan. Nanti Maba juga ikut sopan dengan sendirinya. Jangan seenaknya lu jadi orang!


Rara menarik lengan Runi.


Rara
Udah Run..


Runi
Bentar Ra, ni orang harus dilaporin ke kemahasiswaan. Biar diskors dia. Atau kalau perlu DO aja sekalian.
(Mengeluarkan ponsel untuk memotret Leo)


Leo menghalangi wajahnya dengan kedua tangan.


Leo
Jangan.. jangan.. tolong jangan laporin gue. Ga akan gue ulangi lagi. Gue tau gue salah.


Runi
Awas lu, ya!


Leo pergi sementara Bobi hanya diam tertunduk.


Runi
Lu gapapa kan?


Bobi
Gapapa Kak, makasih udah nolongin aku.


Runi
Oke, sama-sama. Hati-hati ya.


Bobi pergi meninggalkan Runi dan Rara.


Rara
Tumben lu mau terlibat sama masalah orang lain.


Runi hanya mengangkat bahu dengan senyuman tipis.


Rara (cont'd)
Tadi lu bilang anak himpunan, gapapa emangnya?


Runi
Gue sengaja. (Tertawa licik) Biar himpunan kebawa-bawa. Siapa tau gue jadi dapet SP karena mengatasnamakan himpunan.


Rara menghela napas panjang dan menepuk jidatnya sendiri.

Cut to :


56. INT. KELAS — DAY

Cast : Runi, Rara dan Gilang

Beberapa mahasiswa sudah ada di dalam kelas, kemudian Runi masuk ke kelas. Tiba-tiba ia disambut dengan tepuk tangan yang meriah. Runi planga-plongo tak tahu apa yang tengah terjadi.


Gilang
Sekali lagi, tepuk tangan untuk Seruni!


Tepuk tangan kembali bergemuruh di dalam ruang kelas itu. Sementara Runi terpaku di depan kelas karena tingkah teman-temannya yang di luar dugaan.


Runi
Ada apaan sih? Ga jelas kalian semua!


Gilang
Wah keliatannya artis kita belum tahu apa yang sedang terjadi. Saudari Rara bahkan tidak memberi tahunya?


Rara
(Menggeleng kepala)
Gue mau tes, seberapa update dia. Ternyata kudet banget.


Runi berjalan menuju kursi di dekat Rara. Kemudian duduk disana. Setelah benar-benar duduk, ia dihampiri Gilang yang membawa serta ponselnya.


Gilang
Lu viral, Run!


Runi
Ha? Maksudnya?


Gilang
(Menyodorkan ponsel miliknya ke hadapan Runi. Ia memutar video yang di dalamnya ada Runi)
Ini waktu Lo nukerin box jualan Lo di depan ruang sekre. Kerekam CCTV. Kalo ini video Lo yang nyelametin Maba dari mahasiswa yang senioritas. Dan lu bilang dari himpunan akuntansi. Jadi, yang terkenal bukan lu doang, tapi himpunan akuntansi juga. Wah! Ga nyangka temen sekelas kita ternyata sekeren itu.


Runi menganga tapi ia tutupi mulutnya dengan tangan.


Runi
Pantesan sepanjang gue jalan dari lobby ke kelas, semua orang liatin gue.


Runi memegangi kepalanya karena bingung dan frustrasi.


Cut to:


57. INT. KANTIN — DAY

Cast : Runi dan Bunga

Runi tengah makan bersama Rara sambil berbincang.


Runi
Bisa-bisanya gue viral. Padahal kejadian yang di depan sekre itu, niatnya biar gue ditegur udah gitu dapet SP dan dikeluarin. Eh yang kejadian malah sebaliknya. Gue malah dipuji. Apasih yang salah sama dunia ini? Kenapa kita selalu susah raih apa yang kita pengen?


Rara
Kalo segala serba gampang, ga ada tuh namanya kerja keras.


Runi dan Rara melanjutkan makan.


Bunga (O.S)
Wih seru ya, kalau SDM tiap Minggu rapat. Kalau di KWU mana pernah. Kalaupun ada rencana selalu ga jadi. Bayangin, selama ini kita ga pernah rapat.


Runi yang mendengarksn percakapan seseorang yang lewat mendadak tertegun. Lalu Runi mencari siapa yang tadi berbicara. Saat melihat seorang wanita dengan baju pdh warna hijau botol yang baru akan duduk, langsung ia hampiri tanpa pikir panjang. Karena pdh hijau botol adalah salah satu identitas anggota himpunan mahasiswa akuntansi.


Runi
Hey, Lo anggota divisi KWU?


Bunga kaget dan tertegun sesaat.


Bunga
I.. iya kak.


Runi
Beneran, divisi KWU ga pernah rapat?


Bunga
Beneran Kak. Katanya kadivnya ga suka rapat. Aku juga kesel sama situasi ini.


Runi terperangah tak percaya.


Runi
Bahkan usaha gue ngehindarin rapat juga sia-sia.
(Memandang ke langit dengan tatapan putus asa)

Cut to:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar