Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Jomblo Dari Lahir
Suka
Favorit
Bagikan
26. Mimpi Buruk

91. INT. KAMAR RUNI — DAY - Montage

Cast : Runi

A. Runi masih tertidur di atas tempat tidur.

B. Alarm berbunyi membuat Runi mulai membuka matanya perlahan.

C. Runi bangkit dan duduk di pinggir tempat tidur lalu mematikan alarm.

D. Runi meraih handuk dan keluar kamar.

E. Runi masuk kamar memakai handuk kimono.

F. Runi memilih baju di lemari.

G. Runi mulai memakai riasan.

H. Runi meraih ponselnya.


End Montage

Runi (Monolog)
Ah iya, gue lupa belum beli pake data.
(Menaruh ponselnya kembali di atas meja)


Runi bercermin sambil membubuhkan lip gloss di bibirnya.


Runi
(Menutup lip gloss)
Kenapa hari ini gue make banget pergi ngampus? Apa kuliah hari ini cancel?
(Berpikir sesaat)
Bodo ah, kalopun ga kuliah seenggaknya gue ketemu temen-temen.
(Menaruh lip gloss kembali ke tempatnya)


Runi meraih ponselnya lalu dimasukkan ke dalam tas lalu bersiap pergi.

Cut to:

92. EXT. JALAN — DAY - Montage

Cast : Runi

A. Runi berhenti di depan pembatas rel kereta.

B. Establish pemandangan jalan dan cuaca hari itu yang cerah.

C. Runi melanjutkan perjalanan ke kampus.

D. Runi sampai ke parkiran kampus.

E. Runi berjalan hingga sampai di lobby kampus.


End Montage

93. INT. LOBBY KAMPUS — DAY

cast : Runi, cleaning service, Gilang dan Salsa

Runi mengambil ponselnya dari dalam tas lalu duduk di salah satu kursi. Layar ponsel menampilkan Runi yang menyambungkan ke WiFi.


Cleaning Service
Permisi ya..
(Mengepel lantai di sekitar Runi)


Runi melirik ke arah sumber suara.

Runi
Eh.. silakan Pak.
(Kembali menatap ponselnya)


Ditampilkan di layar ponsel banyak panggilan tak terjawab dari Gilang.

Runi (Monolog)
Tumben si km telpon gue pagi-pagi.
(Termenung)
Ah! Bener kan! Ini pasti kuliahnya cancel.


Ditampilkan layar ponsel Runi mendapat panggilan dari Gilang.



Intercut telepon Runi dan Gilang

Runi
Halo, Lang.


Gilang
(Napas tersengal-sengal)
Run.. eh..


Runi
(Wajah kesal)
Apa lu? Info lu telat! Gue udah di kampus. Kuliahnya cancel, kan?


Gilang
Bukan itu.
(Suara bergetar)
Rara, Run..


Runi
Ha? (Mengernyitkan dahi)
Rara? Kenapa Rara?
(Wajah datar dan serius)


Salsa datang dengan berlari mendekat ke arah Runi. Salsa hanya menatap Runi yang masih melakukan panggilan. Salsa berdiri dengan napas yang sedikit ngos-ngosan. Salsa dan Runi saling menatap dengan mata yang saling berbicara. Runi terlihat bertanya-tanya. Salsa menatap dengan serius dan sendu.

Gilang
Rara kecelakaan, Run.
(Suara bergetar)


Runi menatap Salsa tak percaya lalu kedua matanya berkaca-kaca. Salsa yang mengerti kondisi saat itu, langsung memegang tubuh Runi yang langsung lemas. Salsa memegangi pundak Runi agar tetap tegak.

Salsa
Run, lo harus tenang. Kita ke rumah sakit sekarang ya?


Runi tak menjawab apapun. Kepalanya hanya mengangguk kecil dengan wajah pucat dan mata kosong. Kemudian seorang wanita berlari mendekat ke arah Runi dan Salsa.

Yopie
Run! Lu udah tau? Rara?


Salsa memberi kode pada Yopie bahwa Runi sudah mengetahuinya dan meminta Yopie untuk tidak bicara lebih banyak.


Salsa
Naik mobil gue yuk?
(Mengajak ke Runi)


Runi menggeleng dengan mata yang masih tidak fokus.

Runi
Lama. Nih, pake motor gue. Tolong bawain, gue ga kuat.
(Menyodorkan kunci motor miliknyabke Salsa)


Salsa meraih kunci itu.

Salsa
Pie, boleh temenin Runi dulu bentar? Gue ambil motor Runi dulu.


Yopie mengangguk dan langsung duduk di samping Runi menggantikan Salsa.

Yopie
(Menatap Runi lekat-lekat)
Run.. Lo.. gapapa kan?
(Melambaikan tangan ke hadapan Runi)


Runi melirik Yopie dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

Runi
Gimana kondisi Rara sekarang, Pie?


Yopie
Gue ga tau Run. Tapi, gue yakin dia pasti bakalan baik-baik aja.


Salsa sampai di depan lobi menggunakan helm dan membawa satu helm lagi. Yopie langsung mengantar Runi ke Salsa.

Yopie
Hati-hati ya Sal, bawa motornya.
(Melepas Runi)


Salsa dan Runi pergi meninggalkan kampus.


Cut to:

94. INT. RUMAH SAKIT — DAY

Cast : Runi, Rara, Bunda Rara, Gilang dan Salsa

Runi dan Salsa berlari menuju keberadaan Rara.


Bunda Rara (O.S)
Raraaaaaa!
(Menangis kencang)
Jangan tinggalin Bunda, Ra!


Runi tersentak dan langsung diam di tempat. Salsa menoleh ke arah Runi.


Salsa
Run, Lo kenapa?


Gilang yang keluar dari salah satu ruangan mendekati Runi dan Salsa.


Gilang
(Menatap pada Runi dengan mata berkaca-kaca)
Run.. Rara udah ga ada.
(Mengelus pundak Runi)


Runi menatap Gilang beberapa saat. Lalu mulai tersenyum dan tertawa keras tapi air matanya menetes.

Runi
(Tertawa)
Ga mungkin, Lang! Orang semalem kita baru aja ketemu.


Salsa merangkul Runi lebih dekat ke tubuhnya.


Gilang
Yang tabah ya, Run..
(Menangis tanpa suara)


Runi berontak dari rangkulan Salsa.


Runi
Hey!
(Menatap Salsa yang menangis)
Lu ga usah nangis. Ini pasti salah. Rara pasti gak kenapa-napa! Sal, Lo percaya sama gue.


Salsa menangis dan menggeleng sambil menatap Runi. Runi meneteskan air mata dengan bibir tersenyum.


Runi (cont'd)
Bisa aja salah orang ya kan? Gue yakin itu bukan Rara. Ayolah..
(Menatap ke Gilang yang duduk dan Salsa yang berdiri)


Salsa
Lo harus terima kenyataan, Run. Rara udah ga sama kita lagi.


Runi
(Tertawa sambil menangis)
Bacot lu!


Runi masuk ke salah satu ruangan. Disana ada Bunda Rara dan Ayah Rara tengah menangis tersedu-sedu terduduk di lantai. Serta sebuah bangsal dengan seseorang yang tidur di atasnya ditutupi kain putih yang banyak bercak darah di atasnya.


Runi
(Jongkok sambil menatap bunda Rara)
Bunda, tolong.. bilang ke aku kalo Rara baik-baik aja. Ini..
(Menarik napas dan suara mulai bergetar)
ini mungkin aja salah orang.
(Menangis)
Bunda.. tolong Bunda.


Bunda Rara menangis sambil menatap Runi yang mulai menangis. Bunda Rara mengusap air mata Runi.

Bunda Rara
Iya, Rara baik-baik Run,
(Menangis)
Di surga.


Runi menangis sekencang-kencangnya. Bunda Rara lalu memeluk tubuh Runi yang mendadak menjadi lemah. Ayah Rara ikut mengelus kepala Runi sambil menangis.


Runi
Raaaa! Raraaaaa!
(Menangis kejer)


Salsa dan Gilang yang menunggu di luar ruangan turut menangis mendengar jeritan Runi.


Runi (O.S)
Hwaaaaa! Raraaaaaa! Raraaaa!


Cut to:

95. EXT. PEMAKAMAN — DAY - Montage

Cast : Runi

A. Para pelayat satu per satu pergi meninggalkan pusara Rara.

B. Ditampilkan batu nisan bertuliskan nama Rara.

C. Runi menatap foto Rara yang disimpan di depan baru nisan.

D. Runi tersenyum pada foto yang menampilkan Rara sedang tersenyum bahagia.

E. Runi mengelus batu nisan dan menciumnya.

F. Agak jauh dari tempat Runi, ada Nanda yang menatap penuh penyesalan pada pusara Rara.


End Montage


96. INT. KELAS — DAY - Montage

Cast : Runi, Gilang, Salsa

A. Runi duduk dengan tatapan kosong dan datang ke kampus tanpa riasan.

B. Dosen menjelaskan materi di depan kelas.

C. Beberapa mahasiswa mengangkat tangan untuk bertanya, sementara Runi hanya diam.

D. Dosen keluar dari kelas.

E. Runi memasukkan bukunya ke dalam tas.

F. Runi keluar dari kelas dengan lesu.


End Montage

97. EXT. LINGKUNGAN KAMPUS — DAY - Montage

Cast : Runi

A. Runi berjalan dengan menatap ke depan.

B. Runi melihat dua orang yang terlihat seperti sahabat sedang bersenda gurau.

C. Runi tersenyum tipis.

D. Runi kembali fokus menatap jalan yang ia tapaki.


End Montage

98. EXT. PARKIRAN KAMPUS — DAY - Montage

Cast : Runi

A. Runi memakai helm.

B. Runi menaiki sepeda motornya.

C. Runi memejamkan kedua matanya sesaat.

D. Runi menyalakan sepeda motornya.

E. Runi mulai meninggalkan parkiran.


End Montage

99. EXT. JALAN — DAY - Montage

Cast : Runi

A. Runi menyusuri jalanan yang cukup padat.

B. Runi berhenti di depan palang kereta api yang tertutup.

C. Dilihat dari belakang, tubuh Runi berguncang.

D. Runi menangis tersedu di tengah ramainya kendaraan yang menunggu palang pintu kereta terbuka.

E. Runi mengusap air matanya, lalu melanjutkan perjalanan karena palang pintu sudah kembali terbuka.


End Montage

100. INT. KAMAR RUNI — NIGHT - Montage

cast : Runi

A. Runi tengah mengerjakan tugas di meja belajarnya.

B. Runi menatap ponselnya beberapa saat yang layarnya mati.

C. Runi memainkan ponselnya.

D. Runi menaruh ponselnya kembali di atas meja dengan wallpaper gambar dirinya dan Rara.

F. Runi melanjutkan mengerjakan tugas.

G. Runi kembali menangis sambil membenamkan wajahnya di dalam lipatan tangannya.

H. Ditampilkan seisi kamar yang hanya ada satu sumber pencahayaan yaitu lampu belajar di meja belajar dan Runi menangis sendiri di ruangan itu.


End Montage


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar