INT. DAY, RUMAH MALEIA DAN PRAMANA
Pramana membuka pintu rumahnya kencang, berjalan masuk ke dalam kamarnya dan Maleia buru-buru. Ia mencari istrinya yang sudah membuat emosinya memuncak. Setelah menemukan Maleia sedang menyiapkan baju ke dalam koper. Tanpa aba-aba Pramana menarik Maleia dan melemparkan beberapa lembar kertas ke arah Maleia.
PRAMANA
Banyak hal yang mau aku bilang ke kamu. Maksudnya apa nih Ya?
Maleia memungut kertas-kertas yang dilempar oleh Pramana dan membaca setiap kata di kertas itu.
MALEIA
Boleh aku jelasin dulu?
PRAMANA
Siapa Daraka Sena Andasputra? Mau ngapain kamu ke kantor pengacara papa buat bikin surat perjanjian kerjasama galeri? Buat apa butuh notaris? Kapan aku izinin kamu buka galeri di Jogja hah?
MALEIA
(mengigit bibirnya, menahan emosi) Pram, ada potensi besar di Jogja buat galeri aku. Kalo aku sia-siain, gak tau kapan lagi aku dapet kesempatan kayak gini. Aku minta...
PRAMANA
Minta tolong papa? Mentang-mentang kamu disayang papa, jadi bisa seenak jidat kamu ngelakuin semua di belakang aku, gitu?
MALEIA
Gak Pram, aku mau nunjukin ke kamu setelah galeri beres. Sena itu bantu aku di sana, dia bantu aku untuk pengelolaan galeri. Aku masih meraba kota Jogja.
Pramana tertawa meremehkan, ia mengusap wajahnya berkali-kali dan menyadari suatu hal yang sudah lama ia curigai.
PRAMANA
Oh jadi Sena itu yang ngehasut kamu sampe selama tujuh bulan ini kamu sering bolos ke kantor, selalu punya alesan weekend terbang ke Jogja dan laki-laki yang bikin kamu betah lama-lama mainin handphone ya.
MALEIA
Pramana, aku gak ada apa-apa sama Sena. Dia temen aku di Jogja, satu-satunya orang yang percaya sama mimpiku selain ibu dan Aiza.
PRAMANA
Gak ada apa-apa tapi selalu nama Sena yang kamu sebut bahkan di depan Diyan dan papaku. Bohong kalo kamu bilang gak ada apa-apa. Mungkin kamu gak tidur sama dia tapi hati kamu gak bisa bohong. Udah berapa lama kamu suka sama dia?
Maleia terkejut dengan ucapan Pramana. Ia tidak menyangkal semua ucapan suaminya, jadi ia memilih diam dan meremas kertas ditangannya.
PRAMANA (cont’d)
Gak ngelak kan kamu? Bisa kamu nuduh aku ada affair sama Via padahal kamu sendiri main api sama Sena. Aku gak mau ngotorin tanganku buat ngehajar laki-laki itu, sekarang kamu pilih. Lupain semua mimpi kamu dan Jogja atau silakan kamu lanjutin tentang...
MALEIA
Atau apa? Kalo aku milih Jogja dan mimpiku, kamu mau ngancem apa ke aku?
PRAMANA
Pisah, aku ceraikan kamu dan aku balikin kamu ke ibu baik-baik. Tapi jangan harap hak asuh Diyan jatoh ke kamu Ya.
MALEIA
Pram kamu gila?
PRAMANA
Pilih, aku dan Diyan, atau mimpimu dan Sena?
MALEIA
Pram aku masih mau mempertahankan rumah tangga ini. Aku masih sayang sama kamu, tapi aku juga mau memilih mimpiku. Izinin aku buktiin kalo mimpiku baik buat kita semua Pram. Banyak orang-orang seni...
PRAMANA
Pilih, aku atau mimpi kamu?
Maleia menutup mulutnya tidak percaya pada pilihan yang diberikan Pramana. Air mata sudah menggenang di pelupuk mata Maleia.
FADE OUT :