Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. DAY, WARUNG BRONGKOS
Eva dan Cilla memotret Maleia yang sedang tertawa bersama Galang entah membicarakan apa karena terpisah bangku duduk.
Eva dan Cilla saling melihat, mereka menatap Sena penuh selidik.
CILLA
Emang Leia gak cerita sama lo Mas?
Melihat Sena menggeleng, Eva dan Cilla mendengus sambil memutar bola mata mereka.
EVA
Kan kebiasaan si Leia. Dulu bangga banget pamerin lakik sekarang diumpetin mulu.
CILLA
Pram tuh suaminya Mas Sen tapi kok tau Pram kalo Leia belom cerita?
SENA
(terkejut) Oh gak (melihat Maleia dan Galang) waktu itu gak sengaja suaminya nelpon tapi gak diangkat sama Aya.
Di sisi meja lain, Maleia terkejut dengan hadiah kenang-kenangan dari Galang. Sebuah kanvas berukuran sedang melukiskan bayangan Maleia yang digabung dengan suasana kota Jogja. Bukan warna cerah yang digunakan Galang tetapi monokrom.
MALEIA
Mas Galang (bingung) kenapa monokrom?
GALANG
Jangan keseringan melamun, kalo ada beban itu harus dibagi. Pertemuan pertama kita warna kamu masih sejelek ini, semoga pertemuan kedua udah banyak warna di kehidupan kamu Leia.
MALEIA
Mas (terharu) beneran ya keep contact. Aku beneran mau belajar sama Mas Galang dan mas Jambang. Bercerita lewat lukisan.
GALANG
Iyo, hubungin aku aja kalo butuh bantuan. Soal lukisan ya Le jangan masalah cinta. Masalah ne tresnaku ya ruwet.
Tawa Maleia dan Galang tertangkap mata Sena. Ia tersenyum mengerti tapi tidak ingin ia bagikan pada siapa pun.
FADE TO: