Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gudeg Kalengku
Suka
Favorit
Bagikan
7. #Coretan Malam

INT. NIGHT, RUANG KERJA MALEIA DI RUMAH 

Maleia menggoreskan pensilnya di atas kanvas secara kasar, menggambar abstrak sebagai bentuk pelampiasaan amarahnya. Telinganya tersumpal airpods dengan volume musik kencang. Pramana berkali-kali memanggil Maleia yang tidak kunjung mendapatkan jawaban. Ia mendekati Maleia menarik salah satu airpods dari telinga istrinya. 

PRAMANA
Ya, bisa kita ngobrol sebentar.

Maleia tetap cuek, ia terus mencoret kanvas 

PRAMANA (cont’d)
Aya!! (menarik pensil dari tangan Maleia dan melemparnya ke lantai) bisa gak kamu dengerin aku.

Maleia memalingkan wajah mencari pensil lain di dekatnya. Pramana yang kesal mencengkram kedua bahu Maleia, memutar tubuh istrinya agar melihat dirinya. Pramana terperangah melihat genangan air mata Maleia. 

PRAMANA (cont’d)
Ya maaf (mengusap air mata Maleia) aku tau mama kelewatan malam ini. Aku minta maaf. Aku sama Via gak ada apa-apa. 

Maleia hanya mampu menatap Pramana tanpa suara. Air matanya terus turun tanpa isakan. Gestur tubuhnya meminta Pramana melonggarkan cengkeraman di kedua bahu Maleia. 

PRAMANA (cont’d)
Kalo marah bilang Ya, aku janji ke bapak gak akan nyakitin anak perempuannya.
MALEIA
Aku capek Pram. Aku butuh waktu sendiri. Boleh aku lanjutin lukisan aku gak?

Pramana berdiri tegak, melepaskan cengkeramannya dari bahu Maleia. Ia melihat kanvas di dekatnya lalu mengambil kanvas itu dan membantingnya ke lantai. 

PRAMANA
Mungkin bener kata mama, kamu gak pernah becus urus keluarga. Otak kamu cuma penuh sama mimpi gak jelas. Bukan cuma kamu yang gak pernah rasain kebahagiaan lagi di rumah tangga kita. Aku juga, muak sama kelakuan kamu.

Pramana pergi meninggalkan ruangan kerja Maleia. Maleia berdiri memungut kanvas yang dibanting oleh Pramana. Ia menangis dalam kesepian tanpa dukungan dari suaminya sendiri. Ia memeluk kanvas itu seolah sedang memeluk bapaknya. Ia rindu pada satu-satunya orang yang mendukung mimpinya. 

FADE OUT.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar