Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ESTABLISH JALANAN KOTA JAKARTA PAGI
103. INT.RUMAH HANIN(RUANG MAKAN) - PAGI
Dengan semangat Hanin menuruni tangga dengan memakai seragam SMP. Sedikit berlari Hanin menghampiri Bunda, dan Hans yang sedang sarapan pagi.
HANIN
Bunda dan Hans bengong melihat pakaian Hain.
HANIN
BUNDA
HANIN
Hanin buru-buru pergi usai mencium tangan Bunda lalu Hans.
Bunda terus menatap Hanin sambil meneteskan air mata. Hans mencoba mendekap Bunda untuk menenangkan hatinya.
Saat Hanin akan membuka pintu, tiba-tiba langkahnya terhenti. Hanin baru menyadari pakaiannya. Seketika air matanya menetes. Dengan ketidak-pahaman atas apa yang terjadi, Hanin kembali menghampiri Bunda dan Hans, lalu Hanin memeluk Bunda.
HANIN
Hanin merengek.
BUNDA
Bunda mencoba menenangkan Hanin yang menangis di pelukannya.
HANIN
BUNDA
Perlahan Hanin melepas dekapan Bunda. Dan baertanya pada Hans.
HANIN
HANS
Tapi Hans terlihat sedih. Apalagi milihat Hanin kebingungan seperti itu dengan apa yang ia lakukan.
CUT TO:
104. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) – MALAM
Pintu kamar Hanin terbuka. Kita lihat Sandra masuk sambil membawa makan malam untuk Hanin.
SANDRA
Tapi Hanin malah seperti orang ketakutan saat melihat Sandra.
SANDRA
Sandra meletakkan makanan ke atas meja. Lalu Sandra duduk di samping Hanin yang makin terlihat ketakutan.
HANIN
Seketika Sandra diam, air matanya menetes melihat sikap Hanin. Sandra memilih beranjak dan pergi dengan tangis, saat meninggalkan Hanin yang sedang ketakutan sendiri.
CUT TO:
ESTABLISH KOTA JAKARTA SORE
105. EXT.HALAMAN RUMAH HANIN - SORE
Nampak Hanin sedang duduk sendirian di kursi taman sambil melihat bunga-bunga di halaman rumahnya. Citra, Friska dan Ririn datang menghampiri Hanin dengan membawa buah-buahan.
FRISKA
RIRIN
Ririn menyodorkan buah-buahan kepada Hanin. Tapi Hanin malah bengong, bukannya mengambil buah-buahan dari tangan Ririn, Hanin malah beranjak dari duduknya dan memandang mereka aneh.
HANIN
Hanin bergegas pergi meninggalkan mereka.
Citra, Friska dan Ririn dibuat tak mengerti dengan sikap Hanin.
FRISKA
RIRIN
Tidak lama Sandra menghampiri Citra, Friska dan Ririn yang masih duduk di kursi taman.
SANDRA
Sapa Sandra tersenyum ramah.
FRISKA
CITRA
Sandra duduk di kursi yang kebetulan masih kosong dari ke empat kursi yang ada di halaman, dengan raut muka tak biasa yang Sandra tunjukkan pada ketiga sahabat Hanin.
SANDRA
Mimik wajah Sandra berubah jadi sendu.
CITRA
SANDRA
Citra, Friska dan Ririn cukup kaget plus sedih.
SANDRA
Mereka mengangguk dengan ekspresi wajah sedih mereka, begitu pula Sandra yang tak kalah sedih usai menceritakan kondisi Hanin.
FRISKA
SANDRA
RIRIN
SANDRA
Mereka menganggukkan. Setelah itu Sandra beranjak dari duduknya diikuti Citra, Frisa dan Ririn. Lalu mereka melangkah masuk ke rumah.
CUT TO:
106. INT.RUMAH HANIN(RUANG TAMU) - SORE
Baru saja Sandra, Citra, Friska dan Ririn menginjakkan kaki di ruang depan, mereka langsung disuguhkan oleh kepanikan Bunda.
BUNDA
SANDRA
BUNDA
Bunda sangat panik dan khawatir.
SANDRA
Sandra pamitan kepada Bunda dan bergegas pergi.
CITRA
Ketiga sahabat Hanin pun bergegas pergi.
CUT TO:
107. MONTAGE
Sandra, Hans, Citra, Friska dan Ririn mencari Hanin.
A. Dengan mengendari mobilnya, Sandra mencoba mencari Hanin di jalanan sekitar perumahan tempat mereka tinggal.
B. Sementara ketiga sahabat Hanin, berpencar mencari ke tempat-tempat yang selama ini pernah mereka datangi.
C. Begitu pun Hans yang menelusuri jalanan kota dan bertanya ke beberapa pejalan kaki dengan memperlihatkan foto Hanin.
CUT TO:
ESTABLISH JAKARTA MALAM
108. INT.RUMAH HANIN(RUANG TAMU) – MALAM
Pukul 22:30. Kita lihat Hanin masuk dan menghampiri Bunda, Hans, Sandra dan juga ketiga sahabatnya dengan langkah gontai diiringi air mata. Hanin langsung memeluk erat Bunda dan meluapkan kesedihannya.
BUNDA
Bunda bahagia sambil mencium kening Hanin yang saat itu masih ada di dalam pelukannya.
HANIN
Hanin begitu sedih dan kecewa. Bunda menenangkan Hanin dengan mengelus kepala Hanin penuh kasih.
BUNDA
HANIN
Tiba-tiba suara Hanin semakin mengecil dan Hanin tidak sadarkan diri.
Semua sedih. Karena mereka yakin Hanin kembali terserang Delirium.
CUT TO: