Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ESTABLISH PERGANTIAN HARI
47. EXT.KORIDOR KAMPUS - PAGI
Hanin berlari terburu-buru. Saat akan belok arah menuju kelas, Hanin tidak sengaja menabrak seseorang sampai hampir terjatuh.
HANIN
Hanin kembali melanjutkan langkah menuju ke arah kelas, tanpa menoleh pada orang yang baru saja Hanin tabrak itu. Yang ternyata Deva.
DEVA
Deva tersenyum sambil geleng-geleng. Lalu berbalik badan. Sementara Hanin tiba-tiba menghentikan langkahnya.
HANIN
Hanin membalikkan badan dan melangkah mendekati orang yang ia tabrak tadi.
DEVA
Deva membalikkan badan. Hanin terpesona saat tahu ia adalah Deva. Hanin bahkan langsung menyodorkan tangan untuk berkenalan.
HANIN
Tapi Deva malah ketawa kecil. Hanin jadi malu karena Deva belum meresponnya. Saat Hanin kembali menarik tangannya, tiba-tiba Deva langsung menyambut tangan Hanin dan berjabat tangan.
DEVA
Perlahan mereka melepas jabat tangannya.
DEVA
Mereka kembali berjalan menuju ke arah kelas Hanin, meski berlawanan dengan tujuan Deva.
HANIN
Deva tersenyum.
DEVA
HANIN
DEVA
HANIN
DEVA
Mereka jadi ngobrol-ngobrol sambil berjalan menuju kelas.
CUT TO:
48. EXT.TAMAN KAMPUS - SIANG
Hanin, Citra, Ririn dan Friska sedang duduk di rumput taman kampus. Ririn sedang sibuk dengan handphonenya. Citra dan Friska sedang ngobrol-ngobrol. Sementara Hanin sedang asik membaca buku. Tiba-tiba Ririn beranjak dari duduknya.
RIRIN
Ririn bergegas pergi.
FRISKA
Hanin dan Citra hanya tersenyum.
FRISKA
CITRA
FRISKA
CITRA
FRISKA
Citra malah ngetawain Friska.
FRISKA
Friska langsung cemberut.
CITRA
Tapi Hanin malah tersenyum.
FRISKA
HANIN
Jawab Hanin dengan pandangan yang masih fokus membaca buku.
CITRA
Hanin menutup buku dan mengalihkan pandangan ke arah Citra dan Friksa.
HANIN
FRISKA
HANIN
Setelah mendengar penjelasan dari Hanin barusan, Citra dan Friska jadi merasa tidak enak.
FRISKA
Hanin tersenyum.
HANIN
Citra dan Friska tersenyum pada Hanin.
CUT TO:
ESTABLISH RUMAH HANIN MALAM
49. INT.KAMAR HANIN/KAMAR SANDRA - MALAM
Sandra masuk dengan wajah garangnya, lalu melemparkan gitar kesayangannya dengan kondisi senar yang berantakan ke atas tempat tidur Hanin. Spontan Hanin kaget.
SANDRA
HANIN
SANDRA
Sandra keluar dari kamar Hanin dengan emosi. Hanin mencoba mengikuti Sandra ke kamarnya.
HANIN
Sandra terus berjalan masuk ke kamarnya. Lalu Sandra duduk di atas tempat tidur.
Sementara Hanin berdiri lima langkah tepat di hadapan Sandra. Namun, tiba-tiba Hanin meringis kesakitan. Tapi Hanin mencoba menahannya.
SANDRA
HANIN
Hanin masih mencoba menahan sakit. Namun, Sandra tidak merespon. Dengan rasa sakit yang semakin hebat, Hanin masih tetap berdiri.
HANIN
Tapi sakit di kepala Hanin tidak bisa diajak kompromi, tubuhnya sempoyongan dan kehilangan keseimbangan. Hingga akhirnya Hanin jatuh terduduk di lantai.
Reflexs Sandra langsung menghampiri, seakan Sandra khawatir dengan keadaan Hanin.
SANDRA
Sandra membantu Hanin untuk berdiri dan mengajak Hanin melangkah menuju ke tempat tidurnya.
HANIN
Hanin semakin meringis. Dengan sedikit terpaksa, Sandra merangkul dan memapah Hanin berjalan menuju ke kamarnya.
Sandra membuka pintu kamar Hanin, lalu membawa Hanin yang terus meringis menuju tempat tidur, lalu Sandra merebahkan Hanin di atas tempat tidur.
SANDRA
Sandra sedikit kecapean setelah membantu Hanin. Dengan muka juteknya, Sandra langsung membalikkan badan dan hendak pergi seolah tak peduli.
Tapi sebelum sempat melangkah, Hanin meraih tangan Sandra.
HANIN
Sandra diam, tetap angkuh.
HANIN
Lalu Hanin menghadap ke sebelah kiri tempat tidur. Hanin meringis kesakitan sambil meremas kepala.
Sandra masih memperhatikan Hanin yang sedang kesakitan.
SANDRA
Sandra merasa kesal, lalu pergi meninggalkan Hanin yang semakin meringis kesakitan.
Tidak lama kemudian, Sandra kembali berdiri di depan pintu kamar Hanin yang masih terbuka. Kali ini dengan membawa tas gendong, dan gitarnya. Sandra memandang ke arah dalam kamar.
Terlihat Hanin sedang menangis karena sudah tidak kuat menahan rasa sakit di kepalanya.
HANIN
Tangis Hanin.
Dengan wajah kesal dan geram melihat kondisi Hanin saat itu, Sandra langsung pergi.
CUT TO:
50. INT.RUMAH HANIN - MALAM
Hanin baru selesai mengambil minum dari dapur. Ia tidak sengaja memergoki Hans sedang memarahi Sandra.
Hans tampak sangat marah sama Sandra.
HANS
SANDRA
Hans dibuat geram dengan jawaban Sandra.
HANS
Sandra langsung diam.
HANS
Mendengar itu Hanin merasa bersalah.
HANIN (V.O)
Hanin tidak bisa menahan kesedihan, air matanya pun menetes.
HANIN (V.O)
Hanin langsung pergi sambil menangis. Tampaknya langkah Hanin membuat Hans dan Sandra menyadari keberadaan Hanin saat itu.
CUT TO: