Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ESTABLISH PERGANTIAN HARI
90. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) – PAGI
Hanin baru saja mengakhiri telepon dari Citra.
HANIN
Hanin merasa bersalah karena sudah berbohong pada Citra.
Kita lihat Dewi masuk menghampiri.
DEWI
HANIN
DEWI
Hanin tampak kaget mendengarnya.
HANIN
DEWI
HANIN
DEWI
Dewi beranjak. Hanin semakin curiga dengan sikap Dewi yang seolah mengalihkan pembicaraan dengan sengaja.
NOTE : Suasana kembali ke scene 6, saat Hanin yang masih terbaring lemah di tempat tidur usai naik gunung.
CUT TO:
91. MONTAGE
Hanin menjalani kemoterapi pertama di rumah sakit.
A. Hanin mulai menjalani kemoterapi pertama di rumah sakit ditemani Bunda.
B. Paska kemo Hanin muntah-muntah dan kondisinya drop.
CUT TO:
ESTABLISH RUMAH HANIN SORE
92. INT.RUMAH HANIN(RUANG DEPAN) - SIANG
Dengan ragu Sandra masuk dan menghampiri Hans, yang sedang duduk di ruang depan sambil membaca buku. Hans langsung meletakkan buku yang sedang ia baca setelah menyadari kehadiran Sandra.
HANS
Sandra duduk disamping Hans, matanya terlihat berkaca-kaca.
HANS
Sandra malah semakin terlihat sedih.
SANDRA
HANS
SANDRA
Hans cukup kaget, tapi ia tetap membiarkan Sandra menjelaskan.
SANDRA
Tangis Sandra pecah. Hans pun memeluknya dan mencoba menangkan Sandra.
HANS
Sandra semakin sedih. Hans pun meneteskan air mata.
HANS
Sandra mengangguk. Hans memeluk Sandra semakin erat.
CUT TO:
93. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) – SIANG
Sandra masuk kamar Hanin. Sandra menghampiri dan duduk di samping Hanin yang sedang terlelap tidur.
SANDRA
Sandra memegang tangan dan membelai kepala Hanin.
SANDRA
Sandra menangis seakan-akan Hanin akan pergi. Lalu perlahan Hanin membuka mata.
HANIN
Sandra langsung tersenyum dan memeluk Hanin erat.
SANDRA
Sandra memandang Hanin dengan air mata yang masih bergelinang di kelopak matanya.
Tak tega melihat Sandra sedih, Hanin menghapus air matanya.
HANIN
CUT TO:
ESTABLISH RUMAH HANIN
94. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) - SIANG
Tidak lama kemudian Hanin duduk berhadap dengan Sandra di atas tempat tidur. Tanpa selang oksigen di hidung, hanya selang infus yang masih menempel di tangan kiri Hanin.
Sandra baru saja selesai merias wajah Hanin yang pucat menggunakan make-up miliknya.
SANDRA
Sandra memuji Hanin sambil tersenyum, tapi air matanya menetes. Dan Hanin hanya tersenyum.
HANIN (V.O)
SANDRA
Sandra langsung mengambil gitar yang sudah ada di dekatnya. Dan saat Sandra akan memetik gitarnya, Hanin menyuruh Sandra berhenti. Hanin memberi isyarat agar Sandra mau memberikan gitar itu pada Hanin. Sandra mengerti, dan mau memberikan gitarnya.
Dengan tangan kiri yang masih mengenakan infusan, Hanin mencoba menekan senar gitar.
SANDRA
Hanin tersenyum untuk meyakinkan Sandra bahwa ia baik-baik saja. Lalu Hanin mulai memetik senar gitar, dan menyanyikan sebuah lagu ciptaannya.
Melihat Hanin bermain gitar sambil bernyanyi, Sandra menangis.
Ternyata di pintu Bunda memperhatikan. Air matanya menetes.
BUNDA (V.O)
Bunda tersenyum dan setelah itu pergi.
Namun, tiba-tiba tubuh Hanin kehilangan keseimbangan dan terjatuh, untung saja Sandra langsung reflexs menyangga, sehingga Hanin tidak jatuh dari atas tempat tidur.
SANDRA
Sandra langsung membaringkan dan memasangkan kembali selang oksigen ke hidung Hanin, agar membantu pernafasannya yang kembali sesak(bicara Hanin lambat, karena sesak).
HANIN
Hanis tersenyum, Sandra tersenyum sambil menangis.
SANDRA
HANIN
Hanin meneteskan air mata. Sandra memegang erat tangan Hanin.
SANDRA
Sandra mencium kening Hanin. Saat Sandra mengusap kepala Hanin, Sandra kaget saat mendapati rambut Hanin rontok menempel di sela-sela jarinya.
SANDRA
Sandra kembali menangis sambil memandang aneh, tapi Hanin berusaha melempar senyuman untuk meyakinkan Sandra bahwa ia baik-baik saja.
Sandra kembali mencium kening Hanin dengan air mata yang terus menetes.
HANIN (V.O)
Hanin terus memandang Sandra yang terlihat asing di matanya.
HANIN (V.O)
Hanin kembali meneteskan air mata bahagia.
CUT TO:
95. EXT.DEPAN GERBANG RUMAH HANIN - SORE
Citra, Friska dan Ririn keluar dari taksi. Mereka bengong ketika berdiri di depan rumah yang sangat mewah.
RIRIN
CITRA
FRISKA
RIRIN
CITRA
Citra mengeluarkan handphonde dari saku celananya. Tapi tiba-tiba mobil Hans datang dan Citra mengurungkan niatnya.
FRISKA
Kaca mobil terbuka. Hans tersenyum.
HANS
CITRA/FRISKA/RIRIN
HANS
Citra, Friska dan Ririn masuk ke dalam mobil Hans. Mobil Hans pun melaju memasuki halaman rumah yang sangat luas.
CUT TO:
96. INT.RUMAH HANIN(RUANG TAMU) - SORE
Citra, Friska dan Ririn sudah ada di ruang tamu ditemani Hans. Bi Minah yang baru saja menyuguhkan minuman kembali meninggalkan ruang tamu.
FRISKA
HANS
Sementara Ririn merasa heran melihat tingkah Citra yang seperti orang gelisah.
RIRIN
CITRA
HANS
CITRA
Citra beranjak dan pergi. Sementara Hans kembali ngobrol bersama Friska dan Ririn.
CUT TO:
97. INT.RUMAH HANIN(DEPAN KAMAR HANIN) - SORE
Citra baru selesai dari toilet.
CITRA
Saat akan kembali, Citra tidak sengaja lewat ke depan kamar Hanin yang pintunya sedikit terbuka. Karena penasaran Citra mendekat untuk memastikan ada siapa di kamar itu. Karena sekilas terlihat seperti ada orang sakit terbaring di dalam kamar yang suasananya cukup aneh dari kamar pada umumnya, dan alangkah kagetnya saat Citra tahu kalau orang sakit itu adalah Hanin.
CITRA
CUT TO: