Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ESTABLISH LANGIT CERAH PAGI
129. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) - PAGI
(SUASANA DAN ADEGAN KEMBALI KE SCENE 1)
Hans masuk menghampiri Hanin, yang baru saja selesai membersihkan badannya oleh Sandra.
HANS
SANDRA
Sandra meledek Hans sambil tersenyum.
HANS
Hans ngetawain Sandra.
SANDRA
Sandra cemberut sambil melangkah ke kamar mandi untuk menyimpan handuk kecil dan wadah air.
HANS
SANDRA (O.S)
Hans tersenyum mendengar omelan Sandra.
HANS
Hans langsung menyiapkan 2 macam suntikan. Suntikan besar berisi makanan, dan suntikan kecil berisi obat. Yang nantinya akan dimasukan ke tubuh Hanin lewat selang NGT dan infusan.
HANIN (V.O)
Seketika air mata Hanin menetes. Hans yang baru selesai memberi Hanin obat langsung duduk di samping Hanin.
HANS
Mendengar itu, Sandra yang baru keluar dari kamar mandi langsung menghampiri dan duduk di sebelah kiri tempat tidur.
HANS
Hans menghapus air mata di pipi sebelah kanan Hanin.
SANDRA
Sandra menghapus air mata di pipi sebelah kiri Hanin. Lalu secara bersamaan Hans dan Sandra mencium kening Hanin. Hans mencium kening kanan, sedangkan Sandra mencium kening kiri. Air mata Hanin langsung berjatuhan.
CUT TO:
ESTABLISH RUMAH HANIN SIANG
130. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) - SIANG
Citra, Friska, dan Ririn masuk ke kamar Hanin.
CITRA/FRISKA/RIRIN
Hanin hanya mengedipkan mata untuk menjawab sapaan mereka. Rasa rindu begitu jelas terlihat di wajah Hanin, hingga tak terasa air matanya menetes.
FRISKA
Seketika mimik wajah mereka berubah jadi sendu. Tangan Citra menggenggam tangan kanan Hanin, dan Friska juga Ririn berada di sebelah kiri tempat tidur Hanin. Seakan-akan mereka tau apa yang sedang Hanin rasakan.
CITRA
RIRIN
Air matanya terjatuh, tapi langsung Ririn hapus.
RIRIN
FRISKA
Tapi Hanin malah putus asa.
HANIN (V.O)
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba tangis Friska pecah, dan dia langsung berlari keluar kamar.
RIRIN
Ririn menyusul Citra keluar dari kamar.
HANIN (V.O)
Citra yang masih setia di samping Hanin mencoba menyembunyikan kesedihan.
HANIN (V.O)
Hanin mencoba menggerakkan tangan kanannya, meski sangat sulit. Hanin yang terus berusaha akhirnya bisa menggerakkan jarinya dan menyentuh tangan Citra. Spontan Citra kaget.
CITRA
Dengan bahagia Citra beranjak dari duduknya. Namun, tangan Hanin meraih dan menggenggam tangan Citra untuk menahannya pergi.
CITRA
Citra kembali beranjak. Namun, baru saja beberapa langkah, tiba-tiba langkah Citra terhenti saat mendengar Hanin batuk-batuk. Spontan Citra menoleh ke arah Hanin. Citra terlihat kaget dan bergegas balik menghampiri Hanin.
CITRA
Kita lihat selang intubasi yang ada di mulut Hanin, kini menghiasi tangannya.
CITRA
Citra memarahi Hanin dan hendak pergi lagi. Tapi Hanin kembali mencegahnya. Dengan nafas yang belum stabil dan sedikit terbata-bata Hanin mencoba berbicara meski dengan nada pelan.
HANIN
CITRA
HANIN
Citra memandang Hanin tajam. Hanin balas menatapnya dan meyakinkan kalau Hanin memang baik-baik saja. Akhirnya Citra kembali duduk.
Citra mendengarkan apa yang ingin Hanin katakan(adegan tanpa suara).
Namun, Citra marah setelah mendengar apa permintaan Hanin.
CITRA
HANIN
CITRA
HANIN
CITRA
Citra beranjak pergi. Hanin mencoba bangun dan mengangkat tubuhnya yang lemas, meski susah payah tapi akhirnya Hanin bisa duduk. Lalu pelan-pelan melepaskan selang NGT di hidungnya, meski ngilu, Hanin tak menghiraukan. Lalu Hanin cabut kabel-kabel kecil yang menempel di dada. Dan dilanjut mencabut paksa selang infusan, karena lumayan sakit sehingga mengeluarkan darah.
HANIN
Citra yang sudah berada di depan pintu menghentikan langkah, dan kembali menghampiri Hanin.
CITRA
Citra terlihat begitu marah kepada Hanin.
HANIN
CITRA
Citra mengancam Hanin. Hanin pun mengangguk. Citra cukup panik ketika melihat tangan Hanin berdarah.
CITRA
Citra merebahkan tubuh Hanin yang masih lemah ke atas tempat tidur.
CITRA
Hanin kembali mengangguk sambil menahan sakit.
CUT TO:
131. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) - SIANG
Bunda duduk tepat di samping Hanin yang masih terbaring. Hanin kembali mengenakan oksigen dan infusan.
Bunda menangis di hadapan Hanin. Sepertinya Citra telah menyampaikan permintaan Hanin kepada Bunda.
BUNDA
HANIN
BUNDA
HANIN
Bunda malah menangis sambil menciumi tangan Hanin.
BUNDA
HANIN
Hanin menangis. Dan Bunda langsung memeluk erat.
CUT TO: