Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
35. MONTAGE
Hanin pergi jalan-jalan bersama ketiga sahabatnya.
A. Citra, Ririn dan Friska mengajak Hanin pergi jalan-jalan ke Dunia Fantasi (Dufan). Tempat yang sama sekali belum pernah Hanin datangi sebelumnya. Jangankan untuk bermain, keluar rumah sebentar pun Bunda tidak pernah memberikan ijin. Jadi, Hanin terlihat bahagia bisa bermain di luaran seperti ini.
B. Bersama ketiga sahabatnya, Hanin mencoba berbagai permainan. Meski tidak semua wahana dapat Hanin coba. Karena Hanin tidak mau kalau mendadak penyakitnya kambuh dan merusak liburan mereka hari ini.
C. Sesekali saat berjalan sambil keliling-keliling ada saja cerita dan kelucuan yang Citra, Friska dan Ririn buat, sehingga tercipta tawa yang lepas dari Hanin, seakan-akan dunia ini hanya milik mereka.
CUT TO:
36. EXT.PINGGIR JALAN – SORE
Hanin, Citra, Friska dan Ririn sedang berjalan di trotoar jalan raya. Tiba-tiba terdengar suara perut bunyi. Seketika langkah mereka terhenti.
RIRIN
Friska mengangguk dengan wajah memerah karena merasa malu.
CITRA
Citra ketawa, Friska jadi malu.
FRISKA
HANIN
Mereka bertiga pun mengangguk.
HANIN
Mereka melihat alamat yang Hanin perlihatkan lewat note di handphonenya. Lalu mereka pun meng-iyakannya dan pergi.
CUT TO:
37. EXT.DEPAN RESTORAN MEWAH - SORE
Citra, Friksa dan Ririn bengong, karena mereka ada di depan restaurant mewah. Spontan langkah ketiga sahabat Hanin berhenti. Hanin heran.
HANIN
Tapi mereka tetap mematung sambil memandangi nama restaurant yang tertera di pintu masuk.
HANIN
FRISKA
CITRA
HANIN
Hanin memaksa sahabat-sahabatnya masuk.
CUT TO:
38. INT.RESTAURANT MEWAH - SORE
Hanin sedang asik melihat-lihat daftar makanan. Sementara Citra, Friska dan Ririn terlihat bingung. Secara bersamaan mereka meraba saku celana masing-masing. Lalu mengeluarkan sejumlah uang. Kemudian melihat daftar menu.
RIRIN
Sambil melihat uang pecahan 50 ribu yang Ririn pegang.
FRISKA
Friska juga hanya memandang melas uang 100 ribu di tangannya. Citra lalu berbisik sama Hanin.
CITRA
Hanin hanya tersenyum, begitu juga pelayan restaurant yang masih berdiri di dekat mereka. Sangat terlihat muka malu dari ekspresi wajah ketiga sahabat Hanin.
HANIN
Mereka hanya diam sambil saling pandang. Hanin masih menunggu mereka, tapi beberapa menit berlalu tak ada satupun dari ketiga sahabatnya yang mengeluarkan suara.
HANIN
PELAYAN
Pelayan restaurant mengambil menu makanan yang ada di tangan Hanin dan pergi. Sementara Citra, Friska dan Ririn bengong.
CUT TO:
ESTABLISH RESTAURANT MEWAH SORE
39. INT.RESTAURANt MEWAH - SORE
Tidak lama beberapa pelayan restaurant kembali dengan berbagai macam makanan special yang mereka hidangkan menghiasi meja makan. Dari mulai ayam panggang, steak, dan masih banyak aneka makanan mewah dan enak lainnya yang disajikan. Sampe-sampe memenuhi meja yang ukurannya cukup besar.
HANIN
Citra, Friska dan Ririn masih bengong, bingung, tak percaya.
RIRIN
Hanin malah tersenyum.
HANIN
CITRA
Hanin kembali tersenyum.
HANIN
Citra, Friska dan Ririn langsung merasa lega.
RIRIN
Ririn langsung ngambil makanan.
FRISKA
Friska langsung ngambil makanan. Hanin dan Citra tersenyum lalu mereka pun mulai ngambil makanan.
CUT TO:
40. MONTAGE
Hari-hari yang dilalui Hanin.
A. Semenjak hari itu. Hanin semakin sering menghabiskan waktu bersama ketiga sahabatnya. Berbagi apa yang Hanin punya bersama mereka menjadi kebahagiaan tersendiri. Bersama Hans, Hanin sering datang ke apartemen Citra dengan membawa banyak makanan dan hadiah-hadiah untuk ketiga sahabat Hanin. Mereka pun jadi semakin akrab dengan Hans.
B. Hampir setiap ada waktu senggang, Citra mengajari Hanin bermain gitar. Dan Hanin mulai lancar memainkan gitar. Apartemen Citra mendadak mereka sulap layaknya studio, dimana Hanin dan Citra bermain gitar, Ririn dan Friska yang bernyanyi. Bahkan mereka suka iseng merekam aktivitas mereka lalu mengunggahnya ke Youtube atau Instagram hanya untuk seru-seruan semata.
C. Kadang Citra juga sering mengajak Hanin ikut dengannya ke cafe. Meski dengan keahlian yang masih cetek, Citra suka mengajak Hanin tampil bermain gitar dan bernyanyi bersamanya untuk menghibur para pengunjung di cafe.
CUT TO:
41. HALAMAN RUMAH SINGGAH KANKER - SORE
Tampak Citra, Hanin, Friska dan Ririn mengisi waktu luang dengan berkunjung ke rumah singgah para penderita kanker.
HANIN (V.O)
Seketika Hanin tersentuh di hari pertama kunjungan, saat melihat mereka-mereka yang bernasib sama dengannya. Sebagian banyak merupakan anak kecil, tapi semangat yang besar terlihat dari raut wajah mungil mereka saat menjalani hari-hari yang mungkin sudah tidak lama lagi. Bahkan sebagian dari mereka ada yang sudah memakai kursi roda, kepalanya botak, badan kurus, dan masih banyak lagi kondisi memprihatinkan yang bisa Hanin lihat.
HANIN (V.O)
Hanin tersenyum.
CUT TO:
42. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) - MALAM
Terlihat Hanin duduk di atas tempat tidur sambil menulis sesuatu di atas buku diary berwarna pink.
HANIN (V.O)
FLASHBACK Scene 40 : Hanin bermain bersama teman-temannya.
HANIN (V.O)
Treeeekkkk. Suara pintu terbuka. Pandangan Hanin langsung teralih ke pintu. Dan ternyata yang masuk Bunda.
HANIN
Hanin tersenyum sambil menutup buku diary dan menyimpannya di bawah bantal. Sementara Bunda berjalan menghampiri, kemudian duduk di sebelah Hanin. Lalu Bunda mengelus kepala Hanin.
BUNDA
HANIN
BUNDA
HANIN
BUNDA
Hanin sengaja memotong ucapan Bunda.
HANIN
BUNDA
Perkataan Bunda kembali terpotong.
HANIN
Bunda tersenyum dan langsung memeluk Hanin.
CUT TO: