Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SUNSHINE (Ketulusan, Cinta & Pengorbanan)
Suka
Favorit
Bagikan
13. Part 13

ESTABLISH PERGANTIAN HARI

76. EXT.HALAMAN KAMPUS - PAGI

Terlihat mahasiswa-mahasiswi pecinta alam sudah siap di depan bis, termasuk Citra, Friska, dan Ririn. Saat beberapa sudah masuk ke bis, Hanin menghampiri dengan tas gendong yang isinya penuh perlengkapan naik gunung.

HANIN

Huuhhhf, untung belum pergi.

Pandangan Citra, Friska dan Ririn langsung teralih.

RIRIN

Akhirnya lo jadi ikut Nin.

FRISKA

Emang nyokap lo ngijinin?

HANIN

Enggak. Aku nggak bilang. Toh Bunda nggak akan tau juga kan?

Mereka bertiga senyum sambil geleng-geleng.

CITRA

Ya udah yuk kita masuk! Sekalian lo gue masukin jadi anggota ke ketua.

Citra masuk ke dalam bis diikuti Hanin, Friska dan Ririn. Tidak lama kemudian bis mulai meninggalkan area kampus.

CUT TO:

77. MONTAGE

Suasana di dalam bis saat dalam perjalanan sampai tiba di tempat yang dituju.

A. Selama perjalanan suasana di dalam bis sangat ramai dan asik. Ada yang nyanyi-nyanyi sambil bermain gitar, ada yang selfi-selfi, ada yang ngobrol-ngobrol, dan banyak lagi kegiatan yang dilakukan. Sementara Hanin, Citra, Ririn, dan Friska ikut bernyanyi ria bersama anak laki-laki yang bermain gitar di tempat duduk bagian tengah bis.

B. Tanpa terasa bis tiba di tempat yang di tuju. Satu per satu mulai keluar dari bis dengan barang bawaan masing-masing.

C. Tidak lama kemudian mereka mulai mendaki gunung. Setelah susah payah menempuh jalanan hutan yang menanjak, dan cukup terjal. Akhirnya mereka tiba di tempat yang cukup tinggi. Hanin yang sempat pesimis bisa sampai di atas, ternyata sanggup. Merasa bahagia, Hanin langsung menikmati keindahan alam dari ketinggian.

CUT TO:

78. EXT.HUTAN - SORE

Tampak Hanin dan Ririn sedang mencari kayu bakar bersama beberapa orang lainnya, dengan posisi yang sedikit berjauhan.

RIRIN

Udah dapet banyak belum Nin?

HANIN

Belum Rin, sedikit lagi.

Kita bisa melihat kayu bakar yang Ririn kumpulkan, memang sudah cukup banyak dibanding Hanin.

RIRIN

Gue duluan nggak apa-apa?

HANIN

Iya Rin duluan aja! Nggak apa-apa.

Ririn pergi duluan.

Tidak lama Hanin kembali menuju tenda dengan kayu bakar yang sudah cukup banyak. Namun, tiba-tiba kayu bakar yang Hanin pegang terjatuh karena kepala Hanin mendadak sakit. Spontan Hanin langsung berpegangan pada pohon yang ada di dekatnya, karena keseimbangan tubuhnya mulai tidak stabil.

HANIN

Ya Allah jangan sekarang!

Hanin mencoba mengabaikan sakitnya dan memunguti kayu bakar yang berantakan, kemudian meneruskan berjalan menuju tenda. Tapi Hanin malah terjatuh dan keningnya terbentur ke sebuah pohon sampai terluka.

HANIN

Aww...

Meski dengan sakit yang terus menyerang, dan kening yang sedikit berdarah, Hanin kembali mencoba bangun dan membawa beberapa kayu bakar. Lalu beranjak pergi sambil menahan sakit.

CUT TO:

79. EXT.TEMPAT PERKEMAHAN – SORE

Suasana di tempat perkemahan masih terlihat ramai, dengan kesibukan mempersiapkan tempat untuk beristirahat. Terlihat Citra, Friska dan Ririn masih mempersiapkan tenda.

CITRA

Bukannya lo tungguin, malah ditinggalin!

RIRIN

Dia yang nyuruh gue pergi duluan kok.

Hanin memasuki tempat perkemahan dengan hanya membawa sedikit kayu bakar.

Friska kebetulan orang pertama yang melihat Hanin.

FRISKA

Nah, tuh Hanin!

Hanin semakin mendekati.

RIRIN

Kok lo lama banget sih Nin? Habis ngapain dulu emangnya?

Tanya Ririn tanpa memandang ke arah Hanin karena sedang asik membenarkan tenda yang sudah berdiri.

Sementara Hanin meletakkan kayu bakar di samping tenda.

HANIN

Maaf ya, aku cuma dapet sedikit kayu bakarnya.

Hanin merasa tidak enak. Apalagi saat Citra mendekati Hanin dan memandangnya aneh.

HANIN

Maaf ya Cit.

Hanin merasa Citra akan memarahinya. Tapi ternyata Citra fokus pada luka di kening Hanin.

CITRA

Kening lo kenapa?

Citra menyentuh luka di kening Hanin mengenakan jarinya. Hanin sedikit kesakitan.

HANIN

Awww...

CITRA

Emch, duduk lo! Gue obatin.

Citra langsung mengambil kotak obat dan mengobati luka di kening Hanin.

Sementara Friska dan Ririn baru selesai mendirikan tenda.

FRISKA

Kok bisa jatuh kaya gitu sih Nin?

Friska duduk di samping Hanin diikuti oleh Ririn. Sementara Citra, dia masih mengobati luka Hanin.

HANIN

Kepala aku mendadak pusing aja Fris.

Citra telah selesai menempelkan perban dan hansaplast di kening Hanin untuk menutupi luka yang lumayan besar.

CITRA

Kalo lo nggak enak badan, mending istirahat aja gih sana!

RIRIN

Iya Nin. Barang-barang biar kita yang urus deh.

HANIN

Maafin aku ya. Aku malah jadi ngerepotin kalian. Tapi aku nggak apa-apa kok. Kita beresin barang-barangnya barengan aja ya!

Tapi Citra malah memandang Hanin tajam sedikit mengancam.

RIRIN

Udah mending lo istirahat aja ya!!

Citra langsung membawa Hanin masuk ke dalam tenda.

Setelah di dalam, Citra mengambil sesuatu di dalam tasnya dan memberikan pada Hanin.

CITRA

Minum obat dulu! Terus langsung tidur!

Tapi Hanin hanya memandangi obat itu.

CITRA

Inget, diminum!! Bukan untuk diliatin. Udah itu langsung istirahat! Oke..

Citra lalu keluar dari tenda. Hanin kembali memandangan obat yang diberikan Citra tadi.

HANIN

Maaf Cit, tapi aku nggak boleh sembarangan minum obat tanpa resep dokter.

Hanin putuskan untuk memasukan obat itu ke dalam saku celana dan langsung mengambil tas untuk mencari obatnya. Tapi tidak ada.

HANIN

Ya ampun, aku lupa. Belakangan ini aku udah jarang bawa obat penahan rasa sakit.

Sambil menahan sakit dan pusing, Hanin merebahkan tubuhnya.

CUT TO:

ESTABLISH PERKEMAHAN MALAM

80. EXT/INT.DEPAN TENDA/DALAM TENDA - MALAM

Saat semua sedang sibuk di luar. Hanin masih tertidur di dalam tenda. Tiba-tiba Hanin merasakan rasa dingin yang sangat hebat dan membuat tubuhnya menggigil. Hanin mencoba bangkit, lalu mengambil selimut yang ada dan memakainya.

HANIN

Bunda.. Bunda...

Hanin merengek manggilin Bunda.

INTERCUT:

Saat itu Citra sedang berada di api unggun bersama Friska dan Ririn.

CITRA

Gue ke dalem duluan ya. Udah ngantuk nih.

Citra memberikan gitar yang dipegang ke Ririn.

RIRIN

Ah nggak asik lo!

FRISKA

Tau, masa jam segini udah ngantuk.

Citra hanya tersenyum dan pergi masuk ke tenda.

CITRA (O.S)

Astagfirullah, Hanin.

Mendengar nada bicara Citra yang aneh, Friska dan Ririn bergegas masuk ke dalam tenda.

Di dalam tenda, tampak Citra sedang membuka jaket yang dia kenakan dan menyelimuti tubuh Hanin memakai jaketnya. Saat itu Hanin sedang dalam posisi duduk dan tubuhnya masih menggigil.

HANIN

Dingin Cit, Dingin.

Bibir Hanin gemetar dan badannya semakin menggigil.

RIRIN

Ya ampun Nin.

Ririn ikut membuka jaket dan memakaikan ke tubuh Hanin. Namun, badan Hanin malah semakin menggigil, mereka bertiga semakin panik. Tapi tiba-tiba Citra memutuskan untuk memeluk dan mendekap tubuh Hanin, diikuti Ririn, dan Friska.

FRISKA

Badan lo dingin banget Nin.

Friska masih memeluk Hanin sambil meneteskan air mata. Mereka bertiga terlihat panik dan khawatir.

NOTE: Disini Citra, Friska dan Ririn pake jaket tebal yang biasa dipake kemping.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar