Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
270. INT. KAMAR PUTRI — MALAM
Putri meletakkan lipstick-nya di atas meja. Lalu ia tersenyum memperhatikan wajahnya di cermin yang sudah cantik dengan hijab warna putih bercorak hitam, serta bajunya yang hitam polos.
Cut to
271. INT. RUANG TAMU. RUMAH GENTARI — MALAM
Putri menghampiri Gentari, Erika dan Randi yang berada di ruang tamu.
ERIKA
PUTRI
GENTARI
PUTRI
ERIKA
PUTRI
ERIKA
PUTRI
RANDI
PUTRI
Putri langsung mencium tangan Erika, dan Erika mencium kedua belah pipi Putri.
Lalu Putri beralih menyalimi Gentari.
GENTARI
PUTRI
Erika tersenyum. Putri juga memberikan tangannya pada Randi.
RANDI
PUTRI
ERIKA DAN GENTARI
Setelah beberapa langkah, Putri membalikkan badannya lagi.
PUTRI
RANDI
Putri melanjutkan langkahnya dengan senyuman.
Cut to
272. INT. MOBIL — MALAM
Putri menghidupkan musik di dalam mobil.
Putri terlalu menikmati musik hingga tidak fokus pada jalanan, hingga terdengar suara pekikan seorang gadis disertai jatuhnya motor yang tertabrak olehnya.
Putri kaget, lalu berhenti. Dengan panik ia turun dari mobil.
Cut to
271. EXT. JALANAN — MALAM
Putri menghampiri gadis yang ia tabrak tengah menangis yang berada cukup jauh darinya.
PUTRI
Gadis itu terus menangis.
PUTRI
GADIS BERKUNCIR KUDA
Putri langsung melihat, seorang lelaki yang hendak masuk.
PUTRI
Putri langsung berlari untuk menghampiri mobilnya.
Ia berlari dengan kencang hingga sinar lampu mobil dan klakson di belakangnya mengagetkan Putri.
Putri ditabrak dengan keras oleh sebuah mobil truk dan terseret cukup jauh.
Cut to
272. INT. RUMAH SAKIT — MALAM
Gentari terduduk di lantai, bersandar di dinding sambil menutup telinga dan menangis. Alana memeluknya walau sambil menangis.
Erika terus berteriak histeris tanpa henti di dekat jenazah Putri yang sudah terbaring lemas. Erwin senantiasa menenangkannya.
Randi menangis dengan kuat sambil duduk.
ERIKA
Erika menggoyang tubuh Putri.
ERWIN
ERIKA
Gentari memejamkan mata sambil menangis dan tetap menutup kupingnya.
Suasana di ruangan itu diisi dengan isak tangis seluruh keluarga terutama Erika yang terus menjerit.
Cut to
273. INT. RUMAH GENTARI — DINI HARI
Erika terus menangis sambil duduk di dekat jenazah Putri, sambil terus mengelus wajah dan tangannya.
Gentari memeluk Erika dengan terus termenung.
Teman-teman dan tetangga masih ada di sana. Ada yang hanya duduk saja dan sebagian lagi membaca surat Yaasiin. Termasuk para kerabat dan sanak saudaranya.
Randi membaca surat Yaasiin sambil menangis. Di sampingnya duduk Prasetyo yang juga terus membaca surat Yaasiin.
Cut to
274. EXT. PEMAKAMAN — PAGI
Sebagian orang yang hadir di pemakaman itu berangsur pergi saat acara pemakaman telah selesai. Menyisakan keluarga yang masih enggan pulang.
Beberapa saudara masih sibuk menaburi bunga dan air.
Erika masih menangis sambil mengusap-usap nama Putri di nisan itu.
Gentari sibuk memegangi bunga yang bertabur di atas tanah pemakaman.
ERWIN
ERIKA
ALANA
ERIKA
ERWIN
Erika semakin menangis.
ALANA
ERIKA
Alana menggangguk.
RANDI
ERIKA
RANDI
Erika menangis sambil meraba tanah pusara.
RANDI
Erika akhirnya menggangguk.
ERWIN
Gentari menggangguk sambil berdiri, lalu mendekati batu nisan Putri dan mengecup nama yang ada di sana.
ERIKA
Gentari meneteskan air mata sambil menciumnya lagi.
Cut to
275. INT. KAMAR PUTRI — SIANG
Erika memasuki kamar Putri, lalu memandang sekeliling, dan lama memandang foto Putri. Ia menangis lagi sambil menutup wajah.
Randi dan Gentari berdiri di depan pintu.
GENTARI
RANDI
Gentari menghapus air matanya. Lalu ia berjalan menghampiri Erika dan duduk di hadapannya.
Gentari memegang tangan Erika.
GENTARI
ERIKA
Erika masih menangis. Gentari meletakkan kepalanya di paha Erika sambil menangis juga.
Randi datang dan memeluk Erika.
ERIKA
RANDI
ERIKA
Mereka bertiga menangis.
Cut to
276. INT. KAMAR ERIKA — MALAM
Erika membereskan ranjang tidurnya.
Gentari masuk.
GENTARI
Erika menggeleng.
GENTARI
Erika mengangguk.
GENTARI
ERIKA
GENTARI
Setelah itu Gentari langsung keluar kamar.
Erika berbaring di kasurnya. Termenung beberapa saat hingga akhirnya ia menangis lagi.
Cut to
277. INT. KAMAR PUTRI — MALAM
Gentari duduk di tepi ranjang sambil melihat foto Putri.
GENTARI
Gentari bangkit dan berjalan ke lemari di samping ranjang Putri. Ada sebuah buku berukuran kecil yang baru ia lihat di sana.
Gentari langsung mengambilnya, dan membuka isinya.
List lagu dihari pernikahan.
Ada beberapa lagu yang tertulis di sana.
Lalu Gentari membuka halaman selanjutnya.
List hal-hal yang harus dipenuhi nanti saat bersama jodohku.
Ada banyak list di sana.
GENTARI
Gentari runtuh dan luluh, ia jatuh sambil memeluk buku itu sambil menangis.
Cut to
278. EXT. BALKON KAMAR ERIKA — PAGI
Erika termenung sambil berdiri di balkon kamar Putri.
Randi datang.
RANDI
ERIKA
RANDI
ERIKA
RANDI
ERIKA
RANDI
ERIKA
Randi menghela nafas pelan lalu pergi meninggalkannya.
Cut to
279. EXT. BALKON KAMAR PUTRI — PAGI
Gentari memasuki kamar Putri, Erika masih berdiri di depan pagar balkon sambil memandang ke depan.
GENTARI
ERIKA
GENTARI
ERIKA
GENTARI
ERIKA
GENTARI
ERIKA
Gentari ingin menangis.
GENTARI
ERIKA
Gentari menangis lalu pergi meninggalkan Erika.
Cut to
280. INT. KAMAR PUTRI — MALAM
Erika duduk di tepi ranjang kamar Putri sambil melihat foto kecil Putri.
Gentari lewat di depan kamarnya dan memperhatikan Erika.
GENTARI
Erika menghela nafas pelan.
ERIKA
GENTARI
ERIKA
Gentari hanya bisa cemberut.
Cut to
281. EXT. BALKON KAMAR RANDI — SIANG
Randi dan Gentari sedang makan di balkon kamar Randi.
GENTARI
RANDI
GENTARI
Randi menyelesaikan makannya, begitu juga Gentari. Lalu Randi memberikan obat yang akan Gentari makan.
Gentari memakan obat-obatnya.
GENTARI
RANDI
GENTARI
RANDI
Gentari menghapus air matanya yang jatuh lagi
Cut to