Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Menjelang Gentari Tenggelam
Suka
Favorit
Bagikan
13. #13 Sekolah

115. INT. RUANG TAMU. RUMAH GENTARI — MALAM

Randi menghampiri Erika yang sedang menonton televisi.

RANDI

Ma.

ERIKA

Iya?

RANDI

Tau nggak, kalau Gentari minta sekolah.

ERIKA

Nggak, dia nggak ada bilang.

RANDI

Dia mau sekolah, Ma. Dia minta tolong sama aku buat ngomong ke Mama.

ERIKA

Ada-ada aja keinginan dia, nanti kalau dilarang pasti dia bilang Mama bedain dia.

Erika menghela nafas jengah.

ERIKA

Nanti Mama bicarain sama dokter. Gimana baiknya.

Randi mengangguk. Lalu Putri datang.

PUTRI

Lo butuh buat konten nggak?

RANDI

Kenapa nanya-nanya?

PUTRI

Gue ada ide nih, dan semoga aja Mama setuju.

ERIKA

Apa?

PUTRI

Kita camping di pantai yuk, untuk urusan tempat dan tenda aku yang ngatur, selebihnya makan dan keperluan lainnya Mama sama Gentari yang nyiapin. Gimana?

ERIKA

Buat apa sih?

PUTRI

Ma, sesekali dong turutin aku juga. Enak tau, kita camping dari sore, biar bisa liat sunset, terus kita bikin tenda, juga kita bikin api unggun kecil, terus paginya kita liat sunrise. Nah disitu kesempatkam kita bikin konten Ran, lo bisa main gitar sambil nyanyi terserah bagusnya di mana dan gimana. Kalau gue ya kesempatan banget.

RANDI

Ide bagus sih.

ERIKA

Ajak Gentari juga?

PUTRI

Yaiyalah, Ma.

ERIKA

Tapi itukan malam.

PUTRI

Itulah kenapa ada jaket, selimut dan tenda, biar kita selalu aman.

ERIKA

Memangnya kapan?

PUTRI

Itu nanti deh kita bahas lagi? Jarang-jarang lho kita gini, setuju yaa?

Randi dan Erika mengangguk.

PUTRI

Oke.


Cut to

116. INT. KAMAR GENTARI — PAGI

Gentari sedang membantu Erika memasak di dapur.

GENTARI

Aku mau sekolah, aku nggak mau kayak gini. Masa setiap pagi aku bantuin Mama masak.

ERIKA

Mama kan nggak nyuruh kamu masak, Sayang.

GENTARI

Ya terus apa kegiatan aku kalau bukan gini.

ERIKA

Iya nanti Mama bicarain sama dokter.

Tidak ada yang berbicara untuk sesaat.

GENTARI

Mama ....

ERIKA

Iya?

GENTARI

Mama udah nggak cinta lagi kan sama Papa.

ERIKA

Ya enggaklah, pertanyaan apa kayak gitu.

GENTARI

Mama nggak mau nikah lagi gitu.

Erika menghentikan gerakannya.

ERIKA

Kenapa nanya gitu?

GENTARI

Karna menurut aku Mama juga butuh pendamping dan temen hidup sampai maut memisahkan.

ERIKA

Ya ada kalian kok.

GENTARI

Kalau nanti aku pergi.

ERIKA

Gentari!

GENTARI

Maksud aku itu pergi dari rumah ini, aku nikah terus dibawa suami aku, Kak Randi Kak Putri juga.

ERIKA

Itulah perbedaan ibu sama anak. Anak masih sempat berpikir untuk ninggalin ibunya sendiri tapi kalau ibunya nggak akan pernah mikir seburuk itu. Seorang ibu ngurus anak demi kehidupan, tapi anak ngurus orang tuanya nunggu kematian. Nggak papa, ngurus kalian bertiga aja Mama bisa, apalagi ngurus diri sendiri.

Gentari cemberut.

GENTARI

Mama marah yaa?

ERIKA

Nggak. Mungkin bener kata-kata cinta habis disatu orang, bukan bodoh sih tapi untuk ngejalanin kehidupan sama orang lain kayaknya nggak tertarik lagi, apalagi Mama udah ada kalian.

Gentari mengecup pipi Erika.

GENTARI

Aku nggak akan pernah ninggalin Mama, i love you.

Erika tersenyum.


Cut to

117. INT. PINTU DAPUR. RUMAH GENTARI — PAGI

Tidak disadari oleh Gentari dan Erika, ada Randi dan Putri yang mengintip mereka.

RANDI

Kalau sampai terjadi sesuatu sama Gentari, Mama bakal hancur banget.


Cut to


118. EXT. KORIDOR SEKOLAH — SIANG

Erika berjalan di koridor sekolah sendirian, lalu Gita, Lia dan Anggi yang melihat dirinya langsung menghampiri.

LIA

Tante! Ngapain?

ERIKA

Mau ketemu kepsek sama wali kelas kalian, ada kan?

GITA

Urusan Gentari ya?

ERIKA

Iya.

ANGGI

Ada kok Tante.

GITA

Kapan kita bisa ketemu Gentari lagi?

Erika

Besok atau lusa. Tante permisi dulu yaa ....

ANGGI

Oke Tante.

Erika langsung pergi.


Cut to


119. INT. RUANGAN KEPALA SEKOLAH — SIANG

Erika berhadapan dengan wali kelas dan kepala sekolah Gentari.

ERIKA

Mungkin proses balajarnya nggak akan maksimal, Pak-Buk. Tapi saya harap dengan sangat kalau kalian ngizinin dia. Atau kalau pihak sekolah mau anggap belajarnya nggak sempurna dan nggak kayak pelajar yang lain nggak papa deh.

KEPALA SEKOLAH

Sebenarnya agak berat Bu, karna Gentari itu dalam masa terapi, takutnya nanti ada masalah dengan kesehatan. Dia apa nggak mau home schooling aja.

ERIKA

Nggak mau Pak, karna yang dia mau ada temen-temen dan bener-bener sekolah. Untuk tanggung jawab kesehatan saya berani bilang kalau itu bukan tanggung jawab kalian, tapi saya cuma berharap pihak sekolah bisa ngasih batasan dan pengawasan semampunya. Lagian di sini ada temen-temennya juga yang bakalan jagain.

Kepala sekolah berpikir sejenak.

ERIKA

Gentari tau sendiri nanti apa yang dilarang bagi dia.

KEPALA SEKOLAH

Yaudah kalau itu yang dia mau, kita bakal ngizinin dan ngasih perhatian serta pengawasan semampu kita.

Erika mengangguk.

ERIKA

Makasih banyak ya Pak-Buk.

Kepala sekolah dan wali kelas itu mengangguk.

ERIKA

Kalau gitu saya permisi ya, lusa dia bakal mulai sekolah.

Erika bersalaman dengan mereka berdua kemudian pergi.


Cut to


120. EXT. TERAS RUMAH GENTARI — SENJA

Gentari sedang menopang kepalanya di atas meja dengan tangan kanannya.

Lalu Putri datang menghampirinya setelah turun dari mobil.

Putri duduk di kursi yang satunya lagi. Lalu ia membuka plastik yang berisi kue berukuran kecil.

PUTRI

59.

Gentari langsung meliriknya dan tersenyum melihat kue itu.

GENTARI

Asyik, udah ulang tahun yang ke-59.

Putri tertawa.

GENTARI

Foto dulu ya Kak.

Putri mengangguk sambil membuka HandPhone-nya, lalu mereka foto bersama.

GENTARI

Enak kayaknya nih, ayo kita makan.

PUTRI

Gass!


Cut to

121. 118. KAMAR GENTARI — MALAM

Erika memasuki kamar Gentari, saat itu Gentari sedang memainkan HandPhone.

ERIKA

Selamat malam Tuan Putri, ada informasi penting kerajaan. Lusa, Tuan Putri udah bisa sekolah.

GENTARI

Hah? Serius Ma?

ERIKA

Iya Sayang. Yuk tidur, udah makan, udah minum obat.

GENTARI

Aaaa .... Nggak ada alasan aku buat nggak cium Mama tercantik di dunia ini setiap harinya.

Gentari langsung turun dari kasurnya dan memeluk serta mencium Erika berkali-kali.


Cut to

122. INT. KAMAR GENTARI — SUBUH

Gentari duduk setelah baru saja terbangun.

Gentari meraba rambutnya, dan terdiam saat melihat beberapa helai rambut berada di tangannya, dan Gentari mengulangnya lagi dan lagi.

Setelah itu Gentari berbaring kembali sambil termenung.


Cut to

123. INT. RUANG MAKAN — PAGI

Gentari menghampiri Erika untuk membantunya menata makanan di atas meja. Gentari mengenakan kupluk di kepalanya.

ERIKA

Gentari, rambut kamu....

GENTARI

Rontok lagi, Ma. Kayak biasa.

Erika menghela nafas pelan.

GENTARI

Aku malu kalau sekolah jadinya. Aku pengen keliatan cantik juga ....

Gentari menangis sambil menghapus air matanya terus.

Erika langsung memeluknya.



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar