Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Menjelang Gentari Tenggelam
Suka
Favorit
Bagikan
15. #15 Jadi Selebgram

132. INT. MOBIL — SORE

Putri sedang melajukan mobilnya di jalan raya.

PUTRI

Asyik, menjelang dijemput pacaran dulu.

GENTARI

Cuma ngobrol aja.

PUTRI

Ya emangnya yang bilang lebih siapa?

GENTARI

Eh Kak gimana rencana camping itu?

PUTRI

Minggu depan kayaknya, pasti jadi kok. Sekarang kita ke toko kue dulu.

GENTARI

Ngerayain ulang tahun lagi, hahahaha ....


Cut to

133. INT. BALKON KAMAR PUTRI — MALAM

Gentari, Putri, dan Erika duduk di kursi yang ada di balkon kamar Putri.

PUTRI

Kalau aku sih ya paling kaget, terus nanya ini buat sesaat atau selamanya, main-main atau sensasi aja? Biasalah.

GENTARI

Aku juga Ma, nggak ada sih yang nanya gitu, paling cuma bilang oh Gentari pake hijab ya sekarang, banyak juga yang nanya keadaan aku.

ERIKA

Aduh kok Mama jadi takut ya.

PUTRI

Emang awalnya agak ngeri sih Ma, tatapan-tatapan mereka aja bikin ngeri, tapi itu sebenarnya cuma prasangka kita aja sebelum kita ketemu mereka.

ERIKA

Gitu ya?

GENTARI

Iya Ma.

ERIKA

Emm ... kalau gitu kapan kita ke mall buat belanja.

PUTRI

Sekarang!

GENTARI

Kalau sekarang aku capek.

Gentari menyandarkan diri pada Erika.

ERIKA

Beneran capek? Itulah kenapa Mama bilang nggak us-

Gentari menutup mulut Erika dengan tangannya.

GENTARI

Cuma capek biasa, Ma.

ERIKA

Besok aja kita ke mall-nya yaa.

PUTRI

Siipp.


Cut to

134. INT. KAMAR GENTARI — MALAM

Gentari berbaring dengan kepala berbantalkan paha Erika.

ERIKA

Gimana? Masih sakit?

GENTARI

Nggak terlalu sakit sih, Ma.

ERIKA

Belakangan ini keluhan lainnya selain pusing? Mungkin kamu nggak mau kasih tau Mama.

GENTARI

Cuma batuk biasa aja, Ma.

ERIKA

Ya namanya kamu belum sembuh total.

Gentari diam, Erika mengelus-elus rambut Gentari.


Cut to

135. INT. KAMAR PUTRI — SORE

Gentari sedang menulis di buku hariannya.

PUTRI

Kayaknya kamu tu udah sembuh lho Gentari, buat apa coba gini?

GENTARI

Enggak Kak, aku juga masih sering kambuh kok. Aku takut banget kalau kanker ini nyerang aku mendadak dan aku benar-bebar kalah. Lagian selama ini aku selalu gagal menang, udah pernah operasi, kemoterapi dan tetap kalah. Sekarang aku takut.

Putri menghela nafas pelan.

PUTRI

Jadi apalagi?

GENTARI

Aku pengen jadi selebgram.

Putri tidak dapat menahan tawanya.


Cut to


136. INT. RUANG KELAS — PAGI

Semua sudah siap memakai baju olahraga kecuali Gentari.

ANGGI

Yok, Gentari!

GENTARI

Nggak mau ahk, gue nggak mau ikut ke lapangan.

ANGGI

Ya nggak papa kalau lo nengokin aja.

GITA

Ikut pemanasan aja kayaknya nggak papa deh.

GENTARI

Tapi gue nggak bawa baju, Mama nggak bolehin.

LIA

Eh padahal harusnya kan nggak papa rajin olahraga.

GENTARI

Gue olahraga kok setiap pagi.

ANGGI

Masa iya?

GENTARI

Iya. Sama Mama, sama Kak Putri.

LIA

Jadi lo mau di kelas aja?

GENTARI

Iya.

GITA

Iya, palingan bentar lagi ada pacarnya.

ANGGI

Iya sih.

LIA

Pacaran aja terus, nggak papa, paling nabung dosa.

GITA

Kayak lo nggak pernah aja.

LIA

Heh! Yang lalu biarlah berlalu, nggak ada orang yang suci di dunia, kecuali anak-anak bayi.

Gentari tertawa.

GITA

Yaudah deh kalau gitu kita duluan ya, lo jangan kemana-mana! Kalau butuh apa-apa harus langsung nelpon kita, oke!!

Gentari mengacungkan jempol.

Kemudian mereka pergi, setelah itu Gentari membaringkan kepalanya di atas meja.


Cut to

137. EXT. KORIDOR LANTAI 2 — PAGI

Gentari berdiri di tepi pagar sambil melihat teman-temannya yang sedang berolahraga.


Cut to

138. INT. RUANGAN KELAS — SIANG

Proses belajar mengajar sedang berlangsung dengan mata pelajaran matematika.

Gentari bersandar sambil memperhatikan tulisan-tulisan di depan.

ANGGI

Harus siap hari ini ya Buk?

GURU

Harus. Kalau terus-terusan PR kalian pasti contek-contekan.

GITA

Nggak semua murid kali Bu harus nguasai matematika.

GURU

Nggak semua murid, tapi sesekali kan harus bisa.

Gentari membaringkan kepalanya menghadap ke arah Lia.

Lia sedang sibuk mencoret-coret bukunya.

GENTARI

Lia.

LIA

Hemm?

GENTARI

Gue nggak bisa liat angka-angka di depan, gue nggak sanggup.

LIA

Kenapa? Kepala lo pusing ya

Gentari menggeleng pelan.

GENTARI

Tapi mual banget liatnya.

Gentari meneteskan air mata.

LIA

Lo mau ke UKS aja? Jangan nangis di sini? Ada yang sakit ya? Gue telpon Tante ya?

Gentari menggeleng.

GURU

Gentari kenapa? Udah siap? Atau ada keluhan.

LIA

Ini Buk di-

Gentari memegang tangan Lia agar diam. Lalu ia menghapus air matanya dan bangun.

GENTARI

Saya nggak bisa Buk, saya ngaku gagal dan bener-bener nggak bisa kali ini.

GURU

Kamu sakit ya?

GENTARI

Enggak kok, cuma nggak bisa dan bener-bener nggak bisa.

GURU

Yaudah nggak papa. Kalau mau istirahat bisa ke UKS.

GENTARI

Saya permisi ke UKS ya Bu.

Guru

Ajak salah satu temen kamu.

TEMAN SEKELAS 1

Saya Buk.

TEMAN SEKELAS LAINNYA

Saya aja Buk.

TEMAN SEKELAS LAINNYA

Saya juga bisa Buk.

GENTARI

Saya sendiri aja Buk, cuma pengen istirahat aja.

GURU

Oke kalau gitu, kalau ada apa-apa kasih tau aja.

LIA

Lo yakin sendirian?

GENTARI

Yakin. Saya permisi ya Buk.

Guru itu mengangguk lalu Gentari keluar dari kelasnya.


Cut to

139. INT. RUANG UKS — SIANG

Gentari berbaring miring di kasur UKS. Lalu ia menangis.

Gentari langsung mengambil HandPhone-nya dan menelpon Erika.

Gentari

Hallo Mama.

ERIKA

Hallo Sayang? Kenapa? Gimana hari ini? Ini waktu istirahat atau jam kosong.

Gentari langsung menangis.

ERIKA

Lho! Kenapa? Ada yang sakit ya? Mama jemput sekarang?

GENTARI

Biasanya aku pinter, Ma. Sekarang aku nggak bisa, aku nggak ngerti matematika, aku bingung, kepalaku langsung pusing liat papan tulis. Kalau pelajaran lain aku bisa kok, tapi ini nggak bisa.

ERIKA

Pusing ya kepalanya? Mau pulang aja istirahat?

GENTARI

Aku mau ke kantor Mama aja, mau liat Mama kerja. Bisa nggak?

ERIKA

Iya bisa, Mama jemput sekarang ya?

GENTARI

Tapi nanti Mama minta izin sama guru ya dan ambilin tas aku. Aku malu kalau ke kelas, sekarang aku lagi di UKS.

ERIKA

Iya, ini Mama udah mau OTW, sabar ya ....

GENTARI

Iya, hati-hati Ma.

Sambungan telephone dimatikan. Gentari masih menangis.


Cut to

140. INT. KAMAR PUTRI — SORE

Putri menghempaskan tubuhnya ke kasur sambil menghela nafas kasar.

Beberapa saat setelahnya Randi mengetuk pintu kamarnya.

PUTRI

Masuk aja.

RANDI

Beberapa orang yang udah ngajak lo kerja sama katanya tiba-tiba mutusin ya?

PUTRI

Iya, tau dari mana? Satria ya?

RANDI

Iya. Nggak usah galau, nggak usah sedih, banyak rezeki yang lain kok.

Putri mengacungkan jempol.

RANDI

Minggu ini kita jadi ngelaksanain saran lo, semua biaya dan berbagai perlengkapan gue yang atur. Kalian bertiga tinggal stand by aja.

PUTRI

Tumben banget, biasanya nggak peduli.

RANDI

Terlalu banyak yang punya masalah, kita butuh tenang.

PUTRI

Asyik. Gentari Mana? Udah pulang?

RANDI

Dia sama Mama, tadi di sekolah dia nangis gara-gara nggak bisa lagi ngerjain MTK.

PUTRI

Kasian.

Randi langsung pergi begitu saja dari kamar Putri, lalu Putri menutup wajahnya dengan bantal.


Cut to



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar