Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Menjelang Gentari Tenggelam
Suka
Favorit
Bagikan
21. #21 Quotes
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

190. EXT. TERAS RUMAH GENTARI — PAGI

Erika sedang memperbaiki tatanan hijab Gentari.

ERIKA

Menang kalah itu memang biasa, dan harus usaha ya jangan pasrah. Harus bisa nampilin yang terbaik.

GENTARI

Kemungkinan aku dipertengah sih ini, tapi nggak tau juga. Nanti aku telpon Mama lagi.

ERIKA

Banyak belajar ya dan harus siap mentalnya.

Gentari mengangguk.


Cut to


191. INT. AULA — PAGI

Para peserta puisi berada di aula.

Lalu anggota OSIS memberikan kartu undian dan para peserta meletakkannya di baju.

Kemudian para anggota OSIS memberikan sebuah kertas yang berisi puisi kepada para peserta sesuai dengan nomor undian.

BEN

Nih ya, di atas kertas ini ada nomor undian kalian, sama dengan yang kalian punya. Jadi kalian bakal dapat puisi yang ada nomor undian kalian.

Gentari memperhatikan miliknya, lalu ia mengangkat tangan.

GENTARI

Kak, punya aku karya Chairil Anwar?

BEN

Iya, beberapa puisi memang bukan dari peserta, tapi dari para penulis luar biasa. Oke, kalian dikasih waktu 15 menit untuk mahamin dan belajar baca puisinya. Setelah itu seluruh siswa dan siswi bakal disuruh datang kesini. Boleh belajar dari internet, dan boleh di mana aja asalkan tetap di aula. Oke!

SELURUH PESERTA

Oke!!

Gentari membaca isi kertas miliknya. DO'A.


Cut to

192. INT. AULA — PAGI

Seluruh siswa sudah berada di aula.

Gentari duduk di dekat Gita, Lia, dan Anggi.

GITA

Tar?

GENTARI

Hemm?

GITA

Mantan.

Gita menunjuk Ben.

GENTARI

Iiihh! Gue gugup banget tau!

ANGGI

Gugup diliatin mantan yaa.

GENTARI

Nggak!

LIA

Gayanya aja putus, tapi mata Kak Ben ke Gentari mulu dari tadi.

GENTARI

Memangnya gue bisa ngelarang itu! Ih gue gugup, telpon Mama lagi ahk.

GITA

Nelpon Mama mulu, nanti aja. Yang penting kan lo udah bilang sebentar lagi lomba. Kalau lo telpon terus Mama lo datang nih jadinya.

GENTARI

Iya juga sih, tapi gue gugup.

ANGGI

Tenang Gentari. Ada mantan lo kok di sana.

GENTARI

Iihh!!

Lalu acara dimulai, dengan dibawakan oleh Ben. Setelah itu berlanjut dengan pembacaan puisi. Gentari nomor urut 5.

Hingga sampailah kepada Gentari.

BEN

Oke selanjutnya peserta nomor 5, silakan waktu dan tempat kami persilakan.

Ben terus memperhatikan Gentari. Gentari menggenggam tangan Lia lalu berdiri, dengan tegas berjalan ke podium.

Gentari sangat gugup, awalnya ia gemetar hingga matanya melihat Randi yang berada di kursi terbelakang sedang memperhatikannya.

Gentari mengalihkan pandangannya dan mulai membuka suara.

GENTARI

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

SEISI AULA

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

GENTARI

Kenalin, aku Gentari, kelas sepuluh IPS 1. Di sini aku bakal bacain puisi dari Chairil Anwar, yang judulnya Do'a.
Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Cahaya Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin dikelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Dipintumu aku bisa mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Gentari membacakan puisi dengan penuh penghayatan dan vokal yang jelas.

Gentari

Terimakasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jawaban salam terdengar disertai sorak tepuk tangan yang meriah.

Randi mengacungkan kedua jempol kepadanya.

Gentari langsung duduk dan memegang tangan Gita.

Gentari

Gimana?

GITA

Top banget.

ANGGI

Pokoknya udah pasti juara.

GENTARI

Udah berkurang jantungannya.

Lia

The best pokoknya.

Gentari

Ada Kak Ran-

Kaimat Gentari terhenti saat kepalanya terasa pusing.

LIA

Kenapa Tar?

Ketiga sahabatnya panik.

PESERTA LAIN

Baiklah di sini saya akan bacain puisi karya Gentari, judulnya Aku Ingin Dikenang.

GENTARI

Eh itu puisi gue, dengerin-dengerin.

Mereka kembali fokus lagi. Peserta tadi langsung membacakannya dan setelah itu diberikan tepuk tangan yang meriah.

ANGGI

Puisi lo bagus kok. Aaa keduanya keren, udah nggak sabar megang piala foto bareng lo.

GENTARI

Ih jangan ngehayal dulu!

Gentari bersandar sambil memijat pelipisnya.


Cut to

193. INT. KELAS — SIANG

Gentari membaringkan kepalanya ke atas meja dengan lemas.

LIA

Lo baik-baik aja, kan?

GITA

Ada yang sakit?

Gentari hanya menggeleng. Lalu kemudian bangkit.

GENTARI

Gue mau sholat, yuk sholat!

Gentari langsung mengambil mukenahnya dan berdiri. Baru satu langkah ia berjalan, Gentari langsung ambruk.

Mereka bertiga panik.

LIA

Lo kenapa Gentari?

Gentari hanya lemas tapi tidak pingsan.

GITA

Gue panggil Kak Randi deh, soalnya tadi dia lagi ngobrol.

LIA

Cepet!!

Gita langsung berlari keluar kelas. Lia dan Anggi berusaha mengajak Gentari berbicara tapi ia sangat lemas.

Tidak lama setelah itu Randi datang sambil berlari menghampiri Gentari.

RANDI

Kenapa Gentari?

LIA

Bawa ke UKS aja Kak!

Randi langsung membopong tubuh Gentari keluar kelas.


Cut to

194. INT. UKS — SIANG

Gentari tertidur, ia ditemani tiga sahabatnya, Randi dan Putri juga ada di sana.

Tidak lama setelah itu Gentari bangun.

PUTRI

Udah enakan?

GENTARI

Santai aja Kak, kan udah aku bilang tadi. Ini udah biasa. Maklum, penyakit aku juga belum sembuh.

PUTRI

Terus sekarang?

GENTARI

Mendingan sih dari yang tadi. Mama mana?

PUTRI

Mama nggak kami kasih tau, soalnya hari ini ada meeting yang penting.

GENTARI

Bagus deh, aku udah baikan kok, cuma lemes sekarang, juga udah enakan.

RANDI

Ini belum waktunya pulang. Kamu mau pulang atau nggak?

PUTRI

Ya pulang ajalah.

GENTARI

Nggak! Aku mau latihan musikalisasi puisi.

PUTRI

Ahk nggak usah!

RANDI

Nggak usah ikutan lagi, kamu tu nggak senormal orang lain. Udah ikut puisi yaudah orang lain aja lagi.

GENTARI

Tapi....

RANDI

Nggak usah!

GENTARI

Bisa, tenang aja.

Gentari cemberut mendengar ketegasan Randi.


Cut to


195. INT. RUANG TAMU. RUMAH GENTARI — MALAM

Putri dan Erika menonton video Gentari saat membacakan puisi.

Gentari berbaring dengan berbantalkan paha Erika.

RANDI

Untung gemetarnya nggak keliatan tadi.

Randi tiba-tiba datang dari dapur.

GENTARI

Mana ada aku gemetar.

RANDI

Halah, semua orang ngeliat kok.

ERIKA

Nggak papa, nggak mempengaruhi tampilan kamu kok. Udah keren banget kok ini.

Erika tersenyum sambil mengusap bahu Gentari.


Cut to

196. INT. KAMAR PUTRI — PAGI

Gentari meletakkan buku harian yang Putri berikan waktu itu di atas kasur kamar Putri, setelah itu ia pergi.


Cut to

197. INT. KANTIN KAMPUS — PAGI

Putri sedang sarapan pagi di kantin bersama dua temannya.

Chat Gentari masuk. Putri langsung melihatnya.

GENTARI : Kak, liat isi pertama di buku yang aku kasih. Bukunya di atas kasur Kakak.

Putri mengetikkan pesan sebagai balasan.

PUTRI : Nanti sore baru pulang, sibuk soalnya.

Lalu Putri kembali fokus pada makanannya.


Cut to

198. INT. KELAS — PAGI

Gentari dan tiga sahabatnya sedang sibuk memainkan HandPhone.

Gentari sedang membuka instagram dan tengah membuat postingan baru berupa quotes.


Cut to

199. INT. KAMAR PUTRI — MALAM

Putri baru saja memasuki kamarnya, hal yang pertama ia tuju adalah buku harian yang Gentari taruh.

Putri duduk sambil membuka buku itu. Halaman pertama nama Gentari terpampang jelas.

Halaman selanjutnya ialah foto Putri saat sedang tertawa dan berposa indah di pantai dengan background indahnya matahari yang akan terbenam, dengan tulisan di bawah foto.

Sebelum senja menghilang, biarkan aku menjadi pemandangan indah bersama dengan jingga yang merekah.

Putri tertawa membacanya. Lalu dengan cepat ia mengambil HandPhone dan memfotokannya.

Kemudian Putri mengambil pena dari lacinya dan menuliskan sesuatu di halaman selanjutnya.

Lanjut, kita tukaran sekarang, Kakak bakal ngasih kue setiap hari sedangkan kamu harus ngasih bait-bait indah setiap hari.

Selesai menulis, Putri tersenyum. Lalu ia menaruh buku itu di atas kasur.

Erika mengetuk pintu lalu masuk.

ERIKA

Lama banget pulangnya.

PUTRI

Sibuk banget, Ma. Temen-temen juga pada minta tolong, bolak-balik kesana-sini.

ERIKA

Udah makan?

PUTRI

Udah kok.

ERIKA

Sholat udah?

PUTRI

Udah, tadi sekalian mampir. Ini mau mandi biar seger.

Erika mengangguk lalu menepuk-nepuk pipi Putri.


Cut to

200. INT. KAMAR GENTARI — SUBUH

Gentari terbangun dari tidurnya, lalu ia duduk. Matanya menemukan buku harian miliknya di dekat bantal.

Gentari langsung mengambil dan membukanya, lalu membaca isinya.

Gentari tersenyum setelah membacanya.


Cut to

201. INT. MOBIL — PAGI

Gentari memainkan HandPhone di mobil, ia duduk di kursi belakang bersama Erika.

Gentari memposting tulisannya pertama kali dibuku harian itu ke instagram, beserta foto Putri yang ada di sana.


Cut to

202. EXT. KORIDOR SEKOLAH — SIANG

Gentari dan Gita berjalan di koridor sekolah menuju kelas lain.

GITA

Kayaknya lo mulai suka nulis-nulis quotes ya, Tar?

GENTARI

Iya, suka aja gitu. Kayaknya enak aja nulisnya.

GITA

Jangan tanggung-tanggung, bikin novel atau bikin puisi. Tulis aja di berbagai platform menulis. Tapi bagus juga sih di intagram, karna kan orang tu banyak suka kalimat-kalimat indah, terus nanti di SS hahahaha....

Gentari ikut tertawa.


Cut to



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar