Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
10. EXT. SMA NEGERI SATU GRESIK / TEMPAT PARKIR SEKOLAH
Haru memarkir sepeda motor ninjanya di tempat parkir sekolah. Ia agak sedikit terkejut melihat seseorang menunggu di sampingnya. Namun setelah ia mengetahui siapa orang yang sedang menunggunya itu, ia turun dari motor dan meninggalkannya. Namun tanpa disangka orang itu mengikutinya dari belakang.
ZUNA
(berseru)
Haru pun menghentikan langkahnya. Kini mereka berdua saling berhadapan.
ZUNA
(penasaran)
Haru mendengus kesal.
HARU
(kesal)
ZUNA
(sedih)
HARU
(merasa kesal dengan nada lebih tinggi)
Setelah mengatakan hal itu, Haru melanjutkan perjalanannya. Seseorang menarik tangan Zuna. Ia pun tergagap saat melihat kakaknya menatapnya penuh kemarahan.
ZENO
(marah)
ZUNA
(membela diri)
ZENO
(amarahnya sedikit menurun)
Kini Zuna yang berbalik marah pada kakaknya. Ia melepaskan cengkeraman tangan kakaknya dengan kasar. Keduanya saling menatap dengan mata nyalang.
ZUNA
(berbalik marah)
Zuna mengakhiri pembicaraannya dan segera pergi meninggalkan kakaknya. Zeno pun terpaku mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh adiknya barusan.
ZENO
(sedih)
CUT TO:
11. RUMAH ADIGUNA / LANTAI 2 / LANTAI 1 – SIANG
Siang itu Hana sudah bersiap-siap untuk pergi ke pasar. Hana senang sekali karena Haru yang akan mengantarkannya membeli seragam sekolah. Hana sudah membayangkan macam-macam kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan nanti. Mereka akan memilih seragam sekolah, membeli es krim, dan tertawa bersama.
HANA
(penasaran)
Terdengar suara pintu kamar yang terbuka dari luar. Hana merasa kalau Haru sudah selesai berganti baju. Hana segera membuka pintu kamar.
HANA
(V.O.)
Ternyata benar! Kak Haru sudah menungguku di depan pintu kamarnya. Kak Haru mengenakan jaket hodie berwarna kelabunya lagi. Apa dia sesuka itu ya dengan jaketnya?
HANA
(memuji)
Hana berseru sambil menunjukkan dua jempol di depannya. Dia mengerutkan kening.
HANA
(kaget)
HANA
(canggung)
Haru malah memutar kedua bola matanya dan menuruni tangga. Hana pun kebingungan dan segera mengambil tas. Lalu ikut menuruni tangga.
HANA
(berseru sambil tergesa-gesa)
Karena Hana menuruni tangga terlalu cepat, ia kembali bertabrakkan dengan punggung Haru. Ia merasakan aroma wangi dari jaket Haru. Hana pun segera berdiri melangkah mundur. Tidak ingin Haru marah-marah lagi.
NOBUKO
(tersenyum kalem)
Nobuko berjalan menghampiri mereka. Namun Haru langsung pergi keluar rumah begitu saja.
NOBUKO
(mengingatkan)
Hana menepuk kening karena hampir lupa.
DISSOLVE TO:
FLASHBACK
Semenjak tinggal di rumah ini, Adiguna mengajarkan Hana cara menyalami orang yang lebih tua yaitu dengan mencium punggung tangannya. Lama-lama hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka di rumah ini.
CUT BACK TO:
12. EXT. DI DEPAN RUMAH ADIGUNA - SIANG
Usai mencium tangan dan pipi Nobuko, Hana segera berlari menyusul Haru.
HANA
(berseru sambil berjalan mundur)
Hana melihat Haru menyalakan mesin motornya
HANA
(lega)
Hana pun menepuk keningnya lagi karena teringat satu hal.
HANA
(panik)
Hana berusaha berbicara sejelas mungkin. Ia berbalik hendak kembali ke kamar, namun Haru menarik tangannya. Haru melempar helm ke arahnya. Secara cekatan Hana langsung menangkapnya.
HARU
(mengejek)
Walaupun Hana tidak sepenuhnya memahami perkataan Haru, tetapi entah kenapa rasanya begitu menusuk ke hati.Hana memutuskan untuk mengenakan helm dan naik motor di belakang Haru. Ia mencoba berpegangan di kedua sisi pinggang Haru. Secara tiba-tiba Haru memindahkan kedua tangan Hana hingga melingkar di pinggangnya. Debaran itu muncul tiba-tiba.
HANA
(V.O.)
Haru mulai menjalankan motornya. Tidak disangka akan sekencang itu. Hana semakin mempererat tangannya. Berharap untuk tidak terjatuh.
CUT TO:
13. INT. PASAR GRESIK - SIANG
Beberapa puluh menit kemudian mereka sampai di pasar. Hana begitu terkesan karena Haru yang membantunya berbicara di toko seragam sekolah. Hana tidak menyangka kalau Haru sebaik itu. Saat seragam barunya dibungkus, Hana merasa kagum dengan model seragamnya yang berwarna putih dan roknya berwarna kelabu yang ukurannya panjang semata kaki. Ada dasi dan topi juga.
HANA
(kagum)
CUT TO:
14. EXT. PASAR - SORE
Setelah selesai berbelanja, Hana melihat ada penjual es krim.
HANA
(manja)
Hana mencoba menarik-narik jaket Haru sambil menunjukkan wajah imut. Akan tetapi Haru tidak menggubrisnya. Haru tetap berjalan ke arah parkir motor.
HANA
(berteriak)
Haru segera berbalik dengan ekspresi terkejut. Ia menengok kanan-kiri melihat orang-orang di sekitar. Hana segera menutup mulutnya karena baru tersadar kalau dia berteriak terlalu keras. Haru menarik tangan Hana hingga sampai ke penjual es krim. Dia juga yang membayar es krimnya.
HANA
(sambil makan)
HARU
(kesal)
HANA
(menggoda)
Hana menyodorkan es krim pada Haru, namun Haru menolaknya. Hana menyodorkannya lagi, akan tetapi Haru tetap menolaknya. Tanpa disangka tarik-ulur itu berakhir dengan es krim yang mengenai jaket hodie Haru. Wajah Haru mulai memerah. Hana langsung menarik es krim itu dengan ketakutan.
HARU
(berteriak)
HANA
(takut dengan nada bergetar)
Kemudian Haru berbalik pergi.
HANA
(kaget)
HARU
(marah)
Hana segera mengikutinya dari belakang. Tapi Haru tahu itu dan semakin marah padanya.
HARU
(marah dengan nada tinggi)
Hana memutuskan untuk menunggu Haru di kursi penjual es krim. Hana merasa bersalah karena sudah membuat Haru semakin marah.
HANA
(sedih)
JUMP CUT TO:
Tiga puluh menit. Satu Jam. Dua Jam. Lima jam.
HANA
(bingung)
TUKANG ES KRIM
(kalem)
Tukang es krim menunjuk kursi yang Hana duduki. Hana segera beranjak dari kursi tersebut.
HANA
(canggung)
TUKANG ES KRIM
(penasaran)
HANA
(tidak paham)
TUKANG ES KRIM
(bertanya lagi)
HANA
(tersenyum canggung)
Tukang es krim itu manggut-manggut saja. Setelah itu ia pergi mendorong gerobak es krimnya. Hana kembali melihat ke arah dimana terakhir kali Haru pergi.
HANA
(cemas)
Hana melihat kanan-kiri. Orang-orang memiliki kesibukannya sendiri. Tiba-tiba saja Hana merasa takut.
DISSOLVE TO:
15. INT. RUMAH HANA DI NAGOYA - MALAM
HANA
(O.S. / FLASHBACK)
Ingatan akan ‘orang itu’ muncul lagi. Setelah puas memukuliku, ia segera menarik kaki ku seperti menyeret binatang dan memasukkanku ke dalam kamar mandi dengan lampu dimatikan. Sebelum pintu kamar mandi ditutup, aku melihat mama berusaha bangkit dan menahan rasa sakitnya untuk segera menolongku. Lalu pintu dikunci begitu saja. Hanya ada aku dan kegelapan.
CUT BACK TO:
16. EXT. PASAR – MALAM
HANA
(ketakutan)
Hana segera menunduk sembari menutup wajahnya rapat-rapat. Tiba-tiba saja seseorang memeluknya sangat erat. Hana pun segera membuka mata dan menghapur air mata yang sedari tadi menyeruak.
NOBUKO
(cemas)
Hana baru tersadar kenapa Nobuko tiba-tiba saja berada disini. Bersama dengan Adiguna juga.
NOBUKO
(semakin cemas)
Nobuko menggoncang-goncangkan tubuh Hana dengan keras. Tetapi Hana tidak merasakan jiwanya terulur ke dalam relung tubuhnya. Dirinya masih merasakan getaran pada kedua tangannya.
ADIGUNA
(khawatir)
CUT TO:
17. RUMAH ADIGUNA / RUANG TAMU – MALAM
Adiguna dan Nobuko merangkul pundak Hana secara bersamaan. Mereka pun berjalan memasuki mobil dan melaju sampai kembali ke rumah. Hana berusaha untuk menenangkan dirinya. Tetapi dirinya masih terasa kosong. Ingatan itu masih terus berputar-putar di ingatannya. Tiba-tiba saja suara tamparan keras sedikit menyadarkan Hana. Ia melihat Adiguna menampar pipi Haru. Matanya terbelalak. Entah kenapa tubuh Hana bergerak sendiri dan memeluk Haru.
HANA
(dengan nada bergetar)
Haru melepaskan pelukan Hana dan mendorongnya hingga terjerembab ke lantai. Hana mendengar suara tamparan lagi.
ADIGUNA
(marah besar)
HARU
(mengejek)
ADIGUNA
(semakin marah)
HARU
(marah)
‘PLAAKKK!!!’ tamparan kian tamparan terus terjadi. Nobuko membantu Hana untuk berdiri dan hendak membawanya ke lantai atas. Akan tetapi Hana tidak tega melihat Haru ditampar berkali-kali oleh Adiguna seperti itu. Hana segera berbalik dan menghentikan tangan Adiguna yang hendak memukul Haru lagi.
HANA
(menangis)
Hana berusaha menatap wajah Adiguna yang masih penuh dengan amarah. Namun setelah mereka berdua saling bertatapan, Adiguna segera memeluk Hana sembari menepuk-nepuk punggungnya pelan. Hana merasakan amarah Adiguna kian mereda.
ADIGUNA
(berusaha meredam amarah)
HANA
(mencoba memaksakan senyum dalam tangis)
FADE OUT