Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
39. INT. KAMPUS. PERPUSTAKAAN - PAGI
Terlihat di tempat duduk, Nadine fokus menggarisbawahi buku yang sedang dibacanya. Di depannya, ada ponsel yang tergeletak, dan ada Alora sedang menyangga pipi dengan tangannya, memandang Nadine.
ALORA
Apa kau bisa mengatakan sesuatu tentang Refyn?
Aku rasa ada yang berbeda dengan dia.
Nadine diam saja. Ia seperti tidak menghiraukan sama sekali apa yang ditanyakan Alora.
ALORA
Nad, aku sedang bicara denganmu...
Bukan dengan patung.
Nadine menjawab Alora sambil tetap fokus pada bukunya.
NADINE
Aku nggak tahu.
ALORA
Dia seratus persen berbeda dari Refyn sebelumnya yang super cuek dan dingin.
NADINE
Lagi ada masalah mungkin sama Kezia. Jadinya dia cari hiburan.
ALORA
What?
Jadi aku cuma hiburan doang!
Nad yang bener aja dong Nad!
Nadine menutup bukunya, lalu berbicara pada Alora dengan menatap gadis di depannya itu.
NADINE
Setahuku, Refyn sangat menyukai Kezia. Aku tidak pernah melihat Refyn macam-macam di hubungan mereka. Justru Kezia selama ini yang banyak tingkah. Makanya Kezia bingung gimana cara putus dari Refyn sekarang.
Alora menjatuhkan kepalanya di bangku, hingga terdengar suara "buk"
NADINE
Sekarang aku tanya! Kenapa jadi kamu yang begini?!
Lalu ponsel yang tergeletak di meja itu bergetar, dari Refyn. Alora cepat-cepat menerimanya dengan wajah sumringah.
ALORA
Halo?
Nadine membuka mulutnya lebar, kaget.
INTERCUT