Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
14. EXT. TAMAN KAMPUS - SORE
Alora sedang menelepon Vani sambil berjalan menuju taman.
ALORA
Menurutmu akan berhasil?
VANI (VO)
Lakukan saja!
Alora melihat Refyn dan Willy duduk di gazebo taman. Keduanya sibuk dengan ponsel masing-masing.
ALORA
Hash kunyuk itu kenapa ikut ?!
VANI(VO)
Siapa?
Terlihat Willy dan Refyn duduk-duduk di gazebo taman.
WILLY
Kenapa jadinya di sini Bro?
REFYN
Pak Hilmi lagi mumpung di dekat-dekat sini katanya.
WILLY
Terus sekarang di mana?
REFYN
Ada skejul mendadak jadi pertemuannya dibatalkan.
WILLY
Yeee… ngomong kek daritadi!
REFYN
Siapa yang suruh nungguin!
WILLY
(Geregetan)
Wah bener-bener ini anak!
Alora fokus melihat arah Refyn dan Willy.
Tiba-tiba dari belakang Alora seorang perempuan mengatakan “Hai” dan melewati Alora. Perempuan tersebut adalah Kezia, yang secara sempurna melenggang duduk di antara Refyn dan Willy.
Alora buru-buru memutar tubuh.
ALORA
Kata Nadine, ketemu sama siapa? Pak Hilmy. Kok jadi dia?
VANI (VO)
Dia siapa? Ya mana kutahu, Nadine bilangnya begitu!
Alora mematikan telepon. Lalu memutar tubuhnya karena melihat Willy seperti jalan ke arahnya. Willy berjalan melewatinya sambil melihat arah Alora, karena Alora terlihat menghindarinya. Tapi Willy meneruskan langkahnya karena tidak tahu itu adalah Alora
Alora berjalan sebiasa mungkin lalu duduk di gazebo sebelah Refyn dan Kezia. Tapi keduanya tidak menyadarinya, Alora berpura-pura mengeluarkan buku dan membaca. Alora juga tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
Kezia melirik Refyn, yang sekarang Refyn malah melamun.
KEZIA
Jadi kemarin mamamu bilang apa?
REFYN
Rega!
Mama ingin kamu sama Rega.
Kezia terlihat tenang dan tidak kaget, ia mengarahkan tubuh Refyn ke arahnya.
REFYN
Tapi kamu tenang saja Key, kamu nggak usah khawatir.
KEZIA
(Memegang tangan Refyn)
Mungkin mamamu pikir, aku semudah itu menuruti keinginannya?
Tenang saja, aku tidak akan bersedia.
REFYN
Thanks Key!
KEZIA
(Mengangguk)
Duluan ya, aku ada kelas.
REFYN
(Mengangguk sambil mengusap rambut Kezia)
Alora beranjak, dan nyengir.
Alora pura-pura sedang menelepon Vani dan berjalan ke arah gazebo yang sama dengan Refyn. Lalu dengan santainya duduk di samping pemuda itu.
Alora melirik Refyn. Refyn kembali sibuk dengan ponselnya.
REFYN
(Tetap menatap ponsel)
Kau yang kemarin kan?
ALORA
(Melotot kaget)
Kemarin yang mana?
REFYN
(Matanya menatap ponselnya)
Yang buang HP di sini.
ALORA
(Bernapas lega)
REFYN
(Matanya menatap ponselnya)
Mau apa?
Alora berpikir keras, ia juga melirik Refyn tajam meskipun Refyn tidak tahu.
ALORA
Refyn!
Anak arsitek kan? Gimana belajarnya?
REFYN
(Menoleh ke arah Alora)
Alora melihat gantungan kunci Cinderella itu kini menggantung di tas Refyn.
ALORA
Mm… maksudku, a-pa sa-ja bidang studi yang kamu pelajari? Aku anak desain interior, tentu beda denganmu.
Refyn tidak menjawab, ia kembali menatap ponselnya.
ALORA
Oke oke, begini…
Nggak usah basa-basi…
Aku ingin berkenalan!
(Menunduk sambil menjulurkan tangan)
REFYN
(Melirik Alora)
Udah tahu namaku kan?
ALORA
Ya tapi kan kamu belum tahu namaku! Alora
Refyn memutar bola matanya dan meraih tangan Alora, bersalaman sebentar.
Lalu ponsel Refyn berdering, dari mamanya. Refyn mengangkat dengan malas.
REFYN
Ya?
REFYN
Tapi aku nggak bisa!
Refyn menutup telepon, beranjak berdiri dan berjalan meninggalkan taman. Alora memandanginya heran, ia kemudian mengacak rambutnya sendiri dan lalu mengekor Refyn.