31. INT. KAMPUS. RUANG KELAS - SIANG.

Alora sedang merapikan alat tulisnya di bangku. Sebelum beranjak, ia menerima telepon, lalu berbicara di telepon sebentar dan menutup ponselnya. Alora kemudian berbicara pada dirinya sendiri.

ALORA

Syukurlah Kezia dengan mudah membatalkan perjanjiannya. Lumayan baik juga untuk tidak mengomel atau meminta bayaran kembali. Perasaan kemarin perjanjiannya terlalu ketat. Mmm entahlah.

Ponsel Alora berdering lagi, terlihat di ponsel Alora panggilan dari nomor yang belum di simpan.

ALORA

Halo

REFYN (VO)

Ra, ini Refyn. Aku serius, aku minta waktumu sebentar. Temui aku di kantin sekolah nanti pukul empat sore.

ALORA

Nggak mau.

REFYN

Aku akan tetap di sana sampai kamu datang.

ALORA

Jangan menungguku.

Alora buru-buru menutup ponselnya dan ia mengacak-acak rambutnya.

ALORA

Jamku sudah selesai sekarang, dan butuh tiga jam untuk sampai di angka empat sore. Ya ampun. Lagian kesambet apa sih Refyn? Judesnya beneran hilang? Jangan-jangan dia tahu kalau aku perempuan yang menubruk dia semalam? Mati aku. Eh nggak-nggak. Sepertinya serius dia nggak ngenalin mukaku semalam. Manusia aneh.

Tanpa pikir panjang, Alora memutuskan untuk keluar gerbang kampus dan pulang.

FADE IN