Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
17. EXT. JALAN SEPI GELAP - MALAM
Alora turun dari mobil tanpa banyak bicara. Ia melihat mobil Refyn benar-benar meninggalkannya. Sekarang Alora melihat sekelilingnya. Gelap.
ALORA
Manusia tidak punya hati!
Huaaa…
Alora melepaskan tas dan membantingnya di jalan, membuat ponsel di tasnya berantakan ke luar. Ia mengambil lagi dan mencoba menyalakannya tapi tidak bisa. Ia mendengus kesal.
Mobil Refyn kembali. Ketika Refyn membunyikan klakson dan membuka kaca mobil Alora masih melirik kesal.
REFYN
Masuk!
Gadis itu terlihat berpikir sebentar sebelum akhirnya buru-buru memungut tasnya, lalu masuk mobil Refyn tanpa bicara. Pemuda di sampingnya itu juga diam seribu bahasa sambil kembali mengemudi.
BEAT
REFYN
Sejak kapan di mobilku?
ALORA
Menurutmu?
Nggak perlu tanya, sejak kamu masuk juga!
REFYN
Maumu apa?
Kenalan udah!
Jangan harap juga aku mau manggil namamu!
Lalu?
Katakan maumu apa?
ALORA
Hmm…
Nggak ada apa-apa!
Kenapa si, mau kenalan doang! Nggak lebih!
Mobil yang semula melaju kencang, mendadak menepi, dan dimatikan mesinnya. Refyn menyelidik wajah Alora. Ia juga mendekatkan matanya pada mata Alora.
REFYN
Semakin kau mengatakannya, semakin aku curiga! Ada apa?
Alora tidak berani menatap, ia membuang muka ke jendela. Tapi Refyn tetap dengan tatapan selidiknya. Mengintimidasi.
REFYN
Oke-oke!
Bagaimana kalau aku yang minta lebih?
Mata Alora melotot cepat. Ia tiba-tiba gelisah.
ALORA
Ja-jangan macam-macam!
Berani menyentuh, kuhantam pakai ini!
(Alora mengepalkan tangannya)
Refyn tetap tidak memundurkan kepalanya. Ia justru menggoda Alora, menatapnya dengan tatapan mesum.
ALORA
Aku bilang jangan macam-macam!
Kau ini!
Alora gelisah. Karena bingung, Alora memukulkan dahinya pada hidung Refyn. Membuat Refyn kembali pada posisi sebelumnya. Pemuda itu kesakitan dan meraba hidungnya. Lalu dengan cepat ia menatap Alora kembali. Kali ini dengan tatapan meremehkan.
REFYN
Hanya laki-laki tolol yang tergoda denganmu!
Alora mengerjapkan matanya.
ALORA
Mulutmu itu!
REFYN
Apa?
Alora menggeleng cepat.
REFYN
Oke oke, kuizinkan kau masuk ke kehidupanku.
ALORA (VO)
Izinkan-izinkan! Manusia sok yes!
Dengan kesal, Alora mengacak rambutnya sendiri. Lalu dengan cepat dia merapikan lagi. Sambil menatap Refyn, ia pura-pura tersenyum.
Refyn menyalakan mobil lagi dan ia terlihat bingung.
REFYN
Sial!
ALORA
Kenapa?
REFYN
Aku tidak tahu jalan
ALORA
Bodoh!
REFYN
Apa?!
ALORA
Nggak, nggak ngomong apa-apa.
Refyn mengambil ponsel di dashboard dan ia ingat untuk mematikan itu setelah bertengkar dengan mamanya tadi.
REFYN
Mana ponselmu!
ALORA
Mati!
REFYN
Hash! Tidak berguna sama sekali!
ALORA
Apa?
REFYN
Nasi padang enak sekali!
Alish mencebikkan bibir. Lalu celingak-celinguk melihat sisi kiri-kanan jalan.
ALORA
Kenapa nggak pakai HP-mu?
REFYN
(Menjawab dengan sedikit cuek)
Lagi nggak pengen nyalain.
ALORA
Ya tapi kan kita sedang darurat!
Sepenting apa sih masalahmu?
BEAT
REFYN
Kamu! Nggak perlu tahu!
ALORA
Aku juga nggak tertarik buat tahu!
(Lalu sedikit mendumal kesal sendiri)
Yang ribet bukan hidupmu! Tapi kamunya!
(Menghela napas panjang)
Refyn putar balik mobilnya, melewati pepohonan di kiri kanan jalan yang tidak dia kenali di mana. Belok ke kanan tapi tetap saja dia tidak menemukan rumah atau sesuatu yang dapat menjadi petunjuk jalan.
ALORA
Yang bener dong!
Aku juga buru-buru ada perlu!
REFYN
(Sambil terus menyetir)
Siapa yang suruh ikut?
ALORA
Siapa juga yang tahu bakal gini!
Refyn menghentikan mobil mendadak.
REFYN
Bisa diem nggak?