Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
27. EXT. PESTA NADINE TAMAN - MALAM
Alora dan Vani berkeliling taman tempat pesta Nadine. Suasana kembali santai, para tamu menikmati makanan mereka. Alora tiba-tiba bersitatap dengan Willy, dan dengan cepat laki-laki itu menghampirinya.
WILLY
Wuiiih cantik juga kamu.
Vani melirik Alora sambil melirik Willy, bermaksud tanya siapa orang yang menyapanya.
ALO
Kamu lagi-kamu lagi!
WILLY
Kemarin belum sempat ngucapin sesuatu kan?
ALORA
Apa?
WILLY
Makasih kek, thank you kek udah dianterin!
Alora memutar bola matanya, ia menahan kesal.
Vani senyum salah tingkah di hadapan Willy, ia lalu menyodorkan tangan.
VANI
Aku Vani, sahabatnya Alora
WILLY
Hai, Willy! Datang berdua tadi?
Vani tersenyum sambil mengangguk, lalu tangannya menyenggol lengan Alora sambil berbisik.
VANI
(Berbisik)
Bilang aja! Orang kaya memang begitu! Apa susahnya bilang makasih? Daripada kamu kena masalah.
Alora malah mengalihkan tubuh, dan ia melihat Refyn lagi, buru-buru ia mengalihkan wajahnya. Willy menyadari tingkah Alora.
WILLY
Oh Refyn? Samperin dong!
Terlihat sekarang Refyn sedang bersama Kezia berbicara sambil meminum wine dengan berdiri.
WILLY
Oh lagi sama Kezia! Pantesan kayak diem nggak berkutik gitu. Mumpung aku lagi baik, mari bikin kesepakatan.
ALORA
Bisa diem nggak?
WILLY
Wow wow wow sabar Non. Kemarin nggak segalak ini. Mentang-mentang cemburu. Oke nggak usah basa-basi, aku akan bantu kamu dapatin Refyn. Gimana?
Alora langsung menoleh Willy, tapi lengannya menyenggol Vani.
ALORA
(Berbisik)
Van, aku makin curiga sama ini anak. Jangan-jangan dia yang bayar aku.
VANI
(Berbisik)
Maksudmu, dia suka Kezia?!
ALORA
(Berbisik)
Bisa saja kan?
VANI
(Mengangguk sambil berbisik)
Mulai sekarang kamu harus jaga sikap. Sepertinya dia bukan cowok cemen!
WILLY
Gimana?
ALORA
Aku sedikit nggak yakin, tapi oke lah!
WILLY
Oke deal!
ALORA
Deal!
Tapi... kenapa tiba-tiba bantu? Kamu nggak suka Refyn jadian sama Kezia?
Willy mencebik dan menggeleng.
ALORA
Lalu?
WILLY
Aku cu-ma ka-si-han!
ALORA
Sama Refyn?
WILLY
KA-MU!
Alora menganga merasa terhina. Dia terlihat kesal tapi menahannya.
WILLY
Fyn!
Alora buru-buru memalingkan tubuh. Ia saling berbisik dengan Vani.
ALORA
Ya kali secepat ini! Gila ini orang!
VANI
Sumpah, kamu yang akting, aku yang deg-degan!
ALORA
Gimana sekarang? Kabur?
VANI
Eh, inget, pake otak Non!
Nadine bergabung membawa dua gelas wine, dan memberikan salah satunya pada Vani. Vani langsung menerimanya.
Alora mengelus dadanya, merasa lega.
NADINE
Oiya Will, datang sama siapa?
Masa iya bertiga sama Refyn dan Kezia?
WILLY
Enggaklah gila apa?
Bawa mobil sendiri tadi.
Oiya, aku ambil wine dulu.
NADINE
Oke!
Begitu Willy pergi, Nadine berbisik di telinga Alora.
NADINE
(Berbisik)
Dia ada di sini!
ALORA
(Berbisik)
Siapa?
NADINE
(Berbisik)
Orang yang bayarin kuliah kamu!
Alora memundurkan tubuhnya.
ALORA
(Berbisik)
Mana?
NADINE
(Berbisik)
Di sana!
Nadine melirik ke tempat gelas-gelas wine diletakkan. Ada Refyn dan Kezia masih berdiri di sana, Willy baru datang dan mengambil dua gelas.
ALORA
Willy?
NADINE
KEZIA!
Alora mengerjapkan matanya beberapa kali. Tubuhnya mematung menatap Kezia.
ALORA
Kenapa Kezia melakukannya?
NADINE
Bosan.
Alora kembali mematung, ia bahkan tidak sadar jika Willy berjalan ke arah Alora dengan dua gelas wine.
Willy memberikan menuman itu ke Alora tapi Nadine merebut wine yang diberikan Willy kepada Alora, lalu meminumnya meski di tangan kirinya ada gelas yang masih terisi.
NADINE
Dia tidak minum Will.
WILLY
(Melirik Nadine)
Yakin?
Nadine mengangguk pelan.
VANI
Yap, dia tidak minum.
WILLY
Oh, masih ada gadis yang nggak minum? meskipun itu sekedar wine? Oke okeee, aku mencoba percaya, tapi sulit. Jangan-jangan dia hanya akting.
Willy kini beralih ke Vani yang justru lebih welcome daripada Alora. Keduanya mengobrol seru, hingga tidak sadar Nadine pamit untuk menemui tamu yang lain.