Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Perjalanan Dinas (Bagian 2: Cirebon-Purworejo)
Suka
Favorit
Bagikan
20. JALUR LINTAS SELATAN SELATAN - 1

165. (JLSS) INT. JALANAN — NIGHT


Christie kembali melirik Fitra.


CHRISTIE
Maafkan saya, Fit.


Fitra menoleh.


CHRISTIE
Terserah kamu mau menganggap saya kayak apa. (melirik sekilas) Semua yang terjadi di luar kekuasaan saya.


Fitra menatap Christie. Ekspresinya antara penasaran dan harap-harap cemas.


CHRISTIE
Saya…. (kembali menoleh, lalu menatap ke depan lagi) …termasuk yang dipertahankan di Kementerian Infrastruktur.


Fitra masih menatap Christie, namun kali ini dengan ekspresi wajah datar seolah tidak peduli. Lalu pandangannya beralih ke depan.


FITRA
Sudahlah, Bu.


Christie kembali menoleh sebentar.


CUT TO


166. (JLSS) INT. JALANAN — NIGHT


Fitra menatap ke depan. Tampak mobil menembus jalanan malam. Penerangan terasa minim dan lebih banyak berasal dari lampu mobil.


CHRISTIE
Ini bukan permintaan saya, tapi….

FITRA
(memotong) Keputusan pimpinan.


Christie menoleh sebentar.


FITRA
Benar, kan?


Christie tidak menjawab.


FITRA
Sudahlah, Bu. Nggak usah dibahas. Memangnya kita siapa? (tersenyum sinis) Meski kadang ada keputusan pimpinan yang menyenangkan juga.


Christie lagi-lagi tidak menjawab.


FITRA
Tapi … kalaupun saya punya keinginan, memangnya itu salah?


Kali ini Christie menoleh, meski juga tidak berkata apa-apa.

Mobil terus melaju hingga di depan tampak seberkas sinar berkilauan dengan warna dominan biru di pinggir jalan. Sinar tersebut terlihat mencolok karena suasana jalanan yang gelap.


GYA
Eh … itu di depan ada apa, ya?


Fitra ikut-ikutan melihat ke depan.

Tampak beberapa polisi bersiaga. Sebagian tampak menenteng senjata laras panjang. Tampak pula sebuah mobil berhenti di pinggir jalan. Seorang petugas tampak menanya-nanyai sopir, sedangkan yang lainnya berjaga di sekeliling mobil.

Mobil yang berhenti di pinggir jalan itu kemudian kembali melaju.

Kemudian, salah seorang polisi melambaikan tangan ke sedan putih, memberikan kode agar mobil menepi sambil tangan yang satu lagi menunjuk ke arah kiri jalan.

Christie menoleh ke Fitra dengan tatapan bingung.

Fitra pun tampak sama bingungnya.


CUT TO


167. (JLSS/GRABAG-PURWOREJO) INT. PINGGIR JALAN — NIGHT


Mobil berhenti di sempandan jalan. Tak lama, seorang polisi datang menghampiri.

Christie membuka jendela mobil.


POLISI 1 (LAKI-LAKI, 30-AN TAHUN)
Selamat malam. 

CHRISTIE
Malam, Pak. 

POLISI 1
Bisa tunjukkan SIM dan STNK Anda?


Christie segera membuka dompet dan mengeluarkan SIM-nya, kemudian memberikannya kepada polisi tersebut.

Polisi itu melihat SIM milik Christie.


POLISI 1
STNK-nya?

CHRISTIE
(menoleh ke Fitra) STNK-nya…?


Fitra tampak gugup. Ia menoleh dan mencari tas ransel kecilnya. 

Gya juga tampak tolah-toleh mencari tas Fitra.


GYA
Ini? (menunjukkan sebuah tas ransel)


Fitra mengambil tas ransel tersebut, kemudian mengambil dompet dari dalam tas dan mengeluarkan STNK-nya. Ia memberikannya ke Christie dan Christie menyerahkannya ke polisi.

Polisi itu tampak mengamati STNK. Dahinya tampak berkerut.


POLISI 1
Tolong kalian keluar dari mobil.


Fitra dan Christie berpandang-pandangan.


CUT TO


168. (JLSS/GRABAG-PURWOREJO) INT. PINGGIR JALAN — NIGHT


Fitra dan Christie keluar dari mobil. Gya kemudian juga ikut keluar. Ketiganya kini berdiri di pinggir jalan dengan tatapan bingung.

Polisi yang tadi mendekati Fitra.


POLISI 1
Bisa lihat SIM dan KTP Anda?


Fitra lagi-lagi bingung. Toh, ia tetap mengambil dompet dari dalam mobil, mengeluarkan SIM dan KTP dari dalam dompetnya, lalu meletakkan kembali dompet ke atas dashboard.

Polisi yang lain meminta SIM dan KTP Gya dan mengamatinya, lalu mengembalikannya.


CHRISTIE
Ada apa, ya, Pak?

POLISI 1
Kami sedang melakukan patroli keamanan. (tampak meneliti SIM dan KTP Fitra) Bisa kami periksa isi mobil Anda? (berkata pada Christie)


Christie kembali kebingungan. Ia menoleh ke Fitra.


FITRA
Silakan, Pak.


Polisi itu memberikan kode kepada rekannya. Dan kemudian, polisi kedua itu segera melakukan pemeriksaan.

Salah seorang polisi yang lain tampak membuka bagasi.

Gya yang berdiri di dekat pintu belakang tampak mengamati polisi yang memeriksa bagasi.


CHRISTIE
Pak, ini sebenarnya ada apa, ya?

POLISI 1
Kami sedang memburu kelompok yang belakangan sering melakukan teror. Terakhir, kelompok ini melakukan aksi penusukan di pos polisi di wilayah Purbalingga.


Christie dan Fitra tampak terbelalak.


CUT TO


169. (JLSS/GRABAG-PURWOREJO) INT. PINGGIR JALAN — NIGHT


Seorang polisi tampak memeriksa bagasi. Satu orang lagi tampak memeriksa isi dalam mobil, dan seorang lagi tampak mengecek bawah mobil dengan detektor logam.


POLISI 1
Infonya, komplotan mereka melarikan diri ke arah timur.

CHRISTIE
Tapi … kami … tidak tahu apa-apa, Pak.

POLISI 1
Ini hanya prosedur yang harus kami lakukan. Ini jalur sepi. Semua harus kami cek.


Gya masih mengamati polisi yang tengah memeriksa bagasi.

CU: isi bagasi yang digeledah polisi, tampak tangan polisi tengah mengaduk-aduk barang dalam bagasi, dan berhenti di sebuah bungkusan hitam.

Polisi itu mengeluarkan isi dari bungkusan hitam. Tampak sebuah kain hitam dan mata polisi itu membelalak. Ia kembali memasukkan kain hitam itu ke dalam bungkusan, lalu mengambilnya keluar.


POLISI 3 (LAKI-LAKI, 30-AN TAHUN)
(menunjukkan bungkusan hitam itu) Ini milik siapa?


Christie dan Fitra menoleh.


CUT TO


170. (JLSS/GRABAG-PURWOREJO) INT. PINGGIR JALAN — NIGHT


Polisi yang tadi memeriksa bagasi berjalan mendekat sambil menenteng bungkusan hitam.


POLISI 3
Bungkusan ini milik siapa?


Fitra dan Christie saling berpandang-pandangan.


FITRA
Punya Bu Christie … kan?

CHRISTIE
(terkejut) Ha? Bukan.

FITRA
Waktu di Purwokerto … bukannya Bu Christie bilang itu punya Ibu, ya?

CHRISTIE
(menggeleng) Saya kira kamu tanya yang plastik putih.

POLISI 3
(memotong) Jadi, ini milik siapa?


Fitra kembali kebingungan.


POLISI 1
Mobil ini milik siapa? Kenapa tidak ada satu pun nama dari Anda-Anda ini yang sesuai dengan nama di STNK? (tegas)

FITRA
(tampak gugup) Punya saya, Pak. Belum sempat saya balik nama.


Polisi itu tampak menatap Fitra lekat-lekat.

Fitra tampak risih dilihat seperti itu.

Kemudian, polisi itu memberikan kode kepada rekannya.

Seorang polisi yang lain lagi menghampiri Fitra dan mencengkeram tangannya.


POLISI 2 (LAKI-LAKI, 30-AN TAHUN)
Ikut kami. Ada yang harus Anda jelaskan. (menyeret Fitra)

FITRA
(terkejut dan berusaha menahan tubuhnya) Ada apa ini, Pak?


Polisi itu berhenti menyeret Fitra, tetapi genggamannya tetap kuat. Ia memberikan kode kepada polisi yang membawa bungkusan.

Polisi yang membawa bungkusan mengangguk, lalu mengeluarkan kain hitam dari dalam bungkusan dan membentangkannya.

Christie dan Gya tampak terbelalak.

CU: sebuah bendera hitam dengan lambang organisasi teror yang terkenal di lingkup internasional.


CUT TO


171. (JLSS/GRABAG-PURWOREJO) INT. PINGGIR JALAN — NIGHT


Fitra terbelalak melihat bendera tersebut. Tubuhnya langsung gemetar.


FITRA
(terbata-bata) Pak … sungguh … saya tidak tahu apa-apa…. (gemetar dan gugup)

POLISI 2
Lalu dari mana bendera ini Anda dapatkan? (membentak)

FITRA
(gugup, terbata-bata) Saya … tidak tahu….

POLISI 3
Sudah! Anda jelaskan saja di kantor polisi. (kembali menyeret Fitra)


CUT TO


172. (JLSS/GRABAG-PURWOREJO) INT. PINGGIR JALAN — NIGHT


Salah seorang polisi tampak berusaha menyeret Fitra.

Sebaliknya, Fitra berusaha mempertahankan diri.


FITRA
Saya tidak tahu apa-apa, Pak!

POLISI 3
Ikut kami!

FITRA
DEMI ALLAH! SAYA BUKAN TERORIS!


CUT TO



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar