Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Perjalanan Dinas (Bagian 2: Cirebon-Purworejo)
Suka
Favorit
Bagikan
17. KROYA-BINANGUN-NUSAWUNGU

135. (KROYA) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


Mobil tiba di perempatan besar dan berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah. Terdapat papan penunjuk jalan. Tertera arah kanan (tanda panah) Cilacap, arah lurus (tanda lanah) Kroya, arah kiri (tanda panah) Yogyakarta.

Fitra memperhatikan lampu lalu lintas. Dan begitu lampu berganti hijau, ia melajukan mobilnya lurus.

Gya pun bingung.


GYA
Fit, bukannya harusnya ke kiri?

FITRA
Lewat Kroya.


Gya menatap Fitra dengan semakin bingung, lalu menoleh ke belakang.

Christie tampak mengangkat bahu.


FITRA (CONT’D)
Kan saya udah bilang kemarin. Lepas Purwokerto, saya hafal jalannya.

GYA
Iya … tapi ngapain lewat Kroya?

FITRA
Saya cari jalan yang tidak terlalu ramai. Saya nggak suka jalan ramai.


CUT TO


136. (KROYA) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


ESTABLISH suasana jalan di Kroya di sekitar stasiun kereta api.


MONTAGE:

Suasana stasiun kereta api, tampak kepadatan kendaraan di sekitarnya.

Pasar menjelang perlintasan kereta api, tampak padat dengan lalu lalang orang yang menyebabkan kendaraan tersendat.

Situasi perlintasan kereta api, tampak kendaraan-kendaraan antre satu per satu untuk melewatinya. Termasuk sedan putih Fitra.

Situasi jalan yang lebih lancar setelah melewati perlintasan kereta api.


FITRA
Mbak Gya….


Gya menoleh.


FITRA
Saya titip, ya. Usul ke Pak Menteri, supaya di sini dibikin jalan layang. Biar nggak macet kayak gini.


Gya tampak bingung.


FITRA
Oh, iya. (menoleh sekilas ke belakang) Saya titip juga ke Bu Christie. (tertawa tertahan dengan nada sinis)


Christie mengernyit bingung.

Gya menoleh, lalu mengendikkan bahu.


FITRA
Kan saya udah nggak lagi di Kementerian Infrastruktur….


Fitra membelokkan mobil ke kiri ketika bertemu pertigaan.


CUT TO


137. (KROYA) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


LS mobil yang melaju di jalan lurus. Situasi jalan lancar, tidak terlalu banyak kendaraan.

Mobil tampak dipacu dengan lebih cepat. Kemudian memelan ketika bertemu sebuah perempatan.

Fitra menyalakan lampu sign ke kanan dan mobil pun berbelok. 

Jalan yang dilewati lebih kecil dari sebelumnya. Di kiri dan kanannya terdapat bangunan dan rumah, sehingga suasananya seperti melewati jalan kampung.


GYA
(gelisah) Fit, ini kita mau ke mana, sih?

FITRA
Ke Yogya. (nada acuh tak acuh)

GYA
Iya. Tapi lewat mana?

FITRA
Percaya aja sama saya.

GYA
Gimana mau percaya? Kamu nggak sadar dari tadi nyetir ugal-ugalan?


Fitra menoleh.


CUT TO


138. (BINANGUN) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


LS mobil melaju di jalan yang relatif sepi.

Fitra tampak konsentrasi mengemudi meski menanggapi obrolan.


FITRA
Siapa yang ugal-ugalan?

GYA
Tadi kamu nge-gas kenceng banget.

FITRA
Itu namanya “kick-down”. Itu teknik pindah gigi untuk mobil matic.

GYA
Terserah. Tapi bisa nggak kamu nyetir tanpa emosi gini?


Fitra menoleh. 

Mobil tampak memelan ketika bertemu pertigaan. Dan setelah berbelok ke kiri, mobil menepi, lalu berhenti.


CUT TO


139. (BINANGUN) INT. PINGGIR JALAN — DAY


Fitra tampak memegang kemudi. Pandangannya lurus ke depan dengan raut kesal menahan marah.


FITRA
Saya mau tanya.


Suasana di mobil hening.


FITRA
Bu Christie termasuk yang pindah, nggak? (menoleh)


Christie membalas tatapan Fitra. Tetapi kali ini raut wajahnya seperti gelagapan. Ia tampak menunduk, lalu melihat keluar.


FITRA
Bu Christie tetap di Kementerian Infrastruktur, kan?


Christie masih tidak menjawab.

Fitra kembali menatap ke depan. Tangannya memegang kemudi dengan kencang. Lalu ia tertawa sinis.


FITRA
Ya! Tentu saja! (tertawa) Mentang-mentang saya cuma staf, terus saya dianggap tidak tahu apa-apa? 


Fitra kembali menoleh ke belakang.


CUT TO


140. (BINANGUN) EXT./INT. PINGGIR JALAN — DAY


Mobil terparkir di pinggir jalan. Tampak jalan yang sedikit lebih lebar. Sempadannya juga lebih luas. Di sisi kanan mobil, di kejauhan, tampak pucuk-pucuk pohon kelapa menjulang.

Fitra membuka kedua jendela di depan dan mematikan AC, kemudian mematikan mesin. Wajahnya tampak gusar.


FITRA
Rapat di Yogya … itu untuk membahas reorganisasi, kan?


Christie tidak menjawab. Ia membuka jendela di sampingnya menggunakan pemutar jendela manual yang menempel di pintu.


FITRA
(sinis) Dan Pak Ferdi yang kata-kata motivasinya luar biasa inspiratif itu (menoleh ke belakang, lalu melihat ke depan lagi) … tetap di Kementerian Infrastruktur, kan?

GYA
Fit, itu keputusan pimpinan.


CUT TO


141. (BINANGUN) INT. PINGGIR JALAN — DAY


Mobil masih berhenti.

Fitra masih memegang kemudi dengan gusar.


FITRA
Ya … ya … keputusan pimpinan! (sinis) Dan sebagai staf kroco, saya harus patuh terhadap apapun keputusan pimpinan.


Christie masih terdiam. Air mukanya terlihat bingung dan galau.


FITRA
Boleh saya tahu, bagaimana keputusan pimpinan itu keluar?


Gya menatap Fitra, lalu menoleh ke belakang sekilas.

Christie masih tetap diam.

Suasana di mobil sudah sangat tidak enak.


FITRA
Peraturan yang ditandatangani presiden itu adalah perintah. Tapi, proses ke sananya adalah politis. Siapa yang main?

CHRISTIE
Kamu baca pesan-pesan saya, ya?

FITRA
Pertanyaan saya dijawab dulu!

CHRISTIE
Kamu lancang!

FITRA
Justru Anda yang mengkhianati saya! (membentak)


Gya terkejut.


CUT TO


142. (BINANGUN) INT. PINGGIR JALAN — DAY


Gya menatap Fitra yang masih memasang wajah gusar.

Fitra tampak mengatur napas. Ia begitu emosi.


FITRA
Anda itu kepala kepegawaian. Anda yang pegang urusan organisasi. Anda juga yang pegang daftar pegawai. Anda sampai kemarin bujuk-bujuk saya untuk mau menerima mutasi. Dan sekarang, Anda malah lari setelah menceburkan orang-orang yang dimutasi. (PAUSE) Siapa yang sama bullshit-nya kayak si Ferdi?


Fitra menyalakan mesin, kemudian melajukan mobil.

Jalanan tampak lowong dan mobil dipacu lebih kencang lagi 

Jendela masih terbuka sehingga angin bertiup masuk, tampak rambut Gya dan Christie sedikit melambai diterpa angin.


CUT TO


143. (NUSAWUNGU) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


LS mobil yang melaju kencang.

Tampak jalanan lowong. Hanya satu-dua kendaraan yang terlihat berpapasan.

ESTABLISH suasana jalan di antara pepohonan rindang.

Tampak sebuah jembatan yang membelah sungai besar di depan.

Mobil melewatinya. 


MONTAGE:

Beberapa perahu tampak tertambat.

Di sisi kanan, tampak bukit-bukit yang menyembul berwarna hijau dari pulau Nusakambangan.

Di arah depan, tampak bukit hijau menjulang tinggi.


Tampak sebuah papan penunjuk jalan.

CU: papan penunjuk jalan dengan tulisan arah kiri (tanda panah) Yogyakarta dan Gombong, dan arah serong ke kanan (tanda panah) Karangbolong


FITRA
(seolah seperti tersadar, agak disorientasi) Ini kita ke mana? (ragu)

CHRISTIE
Kiri. (pelan, sambil matanya menerawang keluar juga)

FITRA
Kiri? (tidak yakin)


Namun, Fitra tetap menyalakan lampu sign ke kiri.

Mobil pun membelok ke kiri.


CUT TO



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar