Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Perjalanan Dinas (Bagian 2: Cirebon-Purworejo)
Suka
Favorit
Bagikan
7. PEJAGAN-KETANGGUNGAN

54. (PEJAGAN) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


Mobil melaju menyusuri jalur menuju ke arah selatan.

LS sebuah papan SPBU di kiri jalan.

Fitra memperhatikan jalan sambil melihat smartphone. Pandangannya beberapa kali tertuju pada papan SPBU tersebut.


FITRA
Mau isi bensin di situ?


Christie menoleh ke arah yang ditunjuk Fitra.


FITRA
Katanya kemarin nggak jadi isi bensin?

CHRISTIE
Oh, iya. (menyalakan lampu sign kiri)


Mobil lalu memasuki SPBU. Namun, alih-alih menuju stasiun pengisian, mobil malah berhenti setelah beberapa meter dari pintu masuk SPBU.


CUT TO


55.(PEJAGAN) EXT./INT. POM BENSIN (SPBU) — DAY


ESTABLISH suasana SPBU dari sisi dalam. Tampak jalan raya di luar SPBU dengan kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang. Beberapa kendaraan masuk ke SPBU.

Tampak sedan putih berhenti beberapa meter setelah masuk SPBU. Beberapa kendaraan menyusul dari sisi kanan.

Fitra bingung melihat Christie yang menghentikan kendaraan.


FITRA
Kok malah berhenti?


Christie mengambil tasnya yang ditaruh di belakang, kemudian mengeluarkan dompet.


CHRISTIE
Mau isi berapa?

GYA
Patungan aja gimana? (menyerahkan selembar uang seratus ribu rupiah)

CHRISTIE
(menerima uang, kemudian mengernyit) Cuma segini?

GYA
Emangnya mau isi berapa?

CHRISTIE
Full tank, lah. Biar nggak usah ngisi lagi.


Gya melirik dashboard.

CU: penunjuk volume bahan bakar di dashboard, tampak jarum tinggal satu bar dari bawah.

Christie menoleh ke Fitra. Fitra pun segera mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya.

CU uang di dompet Fitra berupa dua lembar 5000 rupiah dan dua lembar 2000 rupiah.


CUT TO


56. (PEJAGAN) INT. SPBU — DAY


Fitra menyerahkan uang kepada Christie.


FITRA
14.000 cukup? (nyengir)

CHRISTIE
(terbelalak) Jadi dari Bandung kamu cuma bawa duit segini?

FITRA
Kan, kemarin saya keluar uang lumayan banyak. Beli makanan, minuman, sama ongkos bengkel. Ya sisanya segitu.


Christie hanya menggeleng-geleng. Ia pun mengeluarkan selembar uang 50.000 rupiah dari dompetnya. Kali ini, giliran Fitra dan Gya yang memelotot.


GYA
(mencibir) Pejabat eselon 3, kok, cuma punya 50.000 sih? Minimal cukup buat Rubicon dong!

CHRISTIE
Rubicon pala lu! (mendengkus)


CUT TO


57.(PEJAGAN) EXT./INT. POM BENSIN (SPBU) — DAY


ESTABLISH suasana pom bensin, tampak beberapa kendaraan masuk SPBU melewati sedan putih yang masih terparkir.


CHRISTIE
Ini serius cuma ada duit segini? Cukup nggak, nih? (menunjuk dashboard)


CU: jarum penunjuk bensin di dashboard yang hanya tinggal satu bar


GYA
Aku masih ada 100.000. Tapi kalo nanti nggak ada pegangan sama sekali buat jaga-jaga gimana?

CHRISTIE
(memotong) Bensin dulu, lah!

GYA
Ya udah.


Gya akhirnya memberikan uang 100.000 terakhir miliknya kepada Christie. Sedangkan Christie mengembalikan 14.000 milik Fitra.


CHRISTIE
250.000 cukup kayaknya. Recehannya nggak usah.


CUT TO


58. (KETANGGUNGAN) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


ESTABLISH suasana lalu lintas. Cuaca panas terik. Kendaraan-kendaraan tampak berjalan tersendat, kemudian terhenti karena lampu lalu lintas menyala merah. Beberapa pedagang asongan menyerbu ke arah kendaraan-kendaraan yang terhenti.

Sedan putih Fitra termasuk yang berhenti di antrean di antara kendaraan-kendaraan lainnya. Beberapa pedagang asongan kemudian mengampiri untuk menawarkan dagangan. 

Tampak Christie mengangkat tangan kanannya sebagai kode kalau ia tidak berniat membeli.

Lampu lalu lintas kemudian menyala hijau.

Tangan kiri Christie segera menurunkan tuas rem tangan.

LS antrean kendaraan kembali berjalan. Termasuk sedan putih yang berada di antara barisan kendaraan.


CUT TO


59. (KETANGGUNGAN) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY


ESTABLISH suasana jalan yang kembali tersendat karena macet.

WIDESHOT barisan mobil yang menuju arah selatan, tampak mobil sedan putih milik Fitra ada di antaranya.

Tampak di depan barisan mobil tersebut ada pasar tumpah. Beberapa lapak beralaskan tikar dan terpal tampak memakan badan jalan. Tampak orang-orang berlalu lalang. Kendaraan-kendaraan mau tidak mau harus melambatkan lajunya.

Tampak sedan putih milik yang dikendarai Christie melaju pelan di antara pasar tumpah. Mobil itu menyalakan lampu sign ke kiri, dan kemudian berbelok.

Di jalur ke kiri tersebut, tidak ada lagi pasar tumpah. Mobil dipacu lebih kencang hingga bertemu pertigaan dengan pilihan lurus atau belok kanan.

CU papan penunjuk jalan bertuliskan Slawi dan Tegal lurus (tanda panah lurus) dan Purwokerto ke kanan (tanda panah ke kanan).


FITRA
(menatap smartphone, kemudian ke depan) Ke kanan aja, Bu. (kembali menatap smartphone)


Christie menyalakan lampu sign kanan dan membelok kemudi ke kanan.


CUT TO


60. (KETANGGUNGAN) EXT. JALAN RAYA — DAY


ESTABLISH suasana jalan. Mobil berbelok kemudian melaju, tetapi kembali terhenti karena terjadi antrean. Kali ini karena jalanan rusak.

Tampak jalan yang berlubang di beberapa titik. Kendaraan-kendaraan harus memelankan laju.

Di depan, tampak lajur di sisi kiri ditutup karena diperbaiki. Kendaraan-kendaraan yang tiba di sana pun harus menunggu giliran untuk melaju di sisi kanannya.

Mobil tiba di depan lajur kiri yang ditutup itu dan menunggu giliran untuk melewati lajur kanannya.

Dua orang pemuda tampak berjaga sambil memegang kaleng kosong.

Tampak kendaraan-kendaraan dari arah berlawanan melewati lajur kanan tersebut.

Setelah kendaraan dari arah berlawanan habis, giliran sedan putih Fitra yang melaju.


CUT TO


61. (KETANGGUNGAN) INT./EXT. JALAN RAYA — DAY


Christie memindahkan perseneling ke D dan memajukan mobil. Tak lupa ia juga menyalakan lampu sign kanan karena lajur yang akan dilewatinya adalah lajur kanan.

Mobil melaju melalui lajur kanan.

Seorang pemuda menyorongkan kaleng ke kaca jendela. Terdengar gemerincing uang logam karena kaleng digoyang-goyangkan.


SFX: cring … cring….


PEMUDA
Permisi, Bu.


Christie melambaikan tangan, pertanda kalau ia tidak bisa memberi uang.


PEMUDA
(nada lebih keras) Permisi, Bos!


Fitra terkejut, lalu menoleh ke samping. Christie lebih terkejut. Namun, mobil tetap melaju

INTERCUT TO suasana jalan, tampak sebuah mobil lain mengantre di belakang sedan putih. Sedan putih pun melaju meski perlahan. Tampak pemuda tadi mengejar sedan putih sambil membawa kaleng.


CUT TO


62. (KETANGGUNGAN) INT./EXT. JALAN RAYA — DAY


Fitra menoleh ke belakang. Tampak pemuda yang membawa kaleng itu berjalan cepat mengejar mobil yang melaju perlahan. Fitra segera mengambil uang dari dompetnya dan menyerahkan selembar uang 2000 rupiah kepada Christie.

Wajah Christie tampak tegang. Toh, ia akhirnya memelankan kendaraan dan membuka jendela. Ketika pemuda itu di sampingnya, ia segera memberikan uang 2000 rupiah tersebut.


PEMUDA
Nuwun! (nada kasar, tidak simpatik)


Fitra membantu menutup jendela dengan menarik tombol yang ada di tengah. Tombol power windows pada Peugeot 405 ada di tengah di antara tuas perseneling.

Jendela masih terbuka separuh ketika terdengar umpatan dari pemuda barusan.


PEMUDA (OS)
Cino!


Christie terbelalak. Spontan ia menoleh ke belakang dan menginjak rem. Kendaraan pun berhenti mendadak.

SFX: TIN! (suara klakson)

Sedan putih tampak berhenti. Beberapa mobil tampak antre di belakangnya.


CUT TO



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar