Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Perjalanan Dinas (Bagian 2: Cirebon-Purworejo)
Suka
Favorit
Bagikan
12. AJIBARANG-PURWOKERTO

90. (AJIBARANG-PURWOKERTO) INT. JALAN RAYA — DAY


Fitra tampak menyetir, sementara Christie ada di kursi penumpang depan.

Gya duduk di kursi belakang di sisi kanan. Anak laki-laki itu duduk di bagian tengah, sedangkan ibunya, si wanita berjilbab, duduk di sisi kiri.

Anak laki-laki itu kini tampak tenang. Sesekali ia tampak menggelendot ke ibunya.


GYA
Oh, iya. Rumahnya di sebelah mana, ya?

WANITA BERJILBAB
Setelah stasiun, sebelum alun-alun, belok ke arah utara.


Fitra yang tengah menyetir menoleh ke belakang sekilas.


WANITA BERJILBAB
Nanti saya kasih tahu belokannya.


Christie tampak menyimak sambil matanya juga memperhatikan layar ponsel.

CU: layar ponsel Christie, tampak peta GPS terpampang dengan sebuah bulatan yang bergerak perlahan ke arah kanan. Sebuah pesan tiba-tiba masuk dan terpampang di banner atas. Hanya tertera nomor tanpa nama pengirimnya dengan tulisan pesan singkat: “Sampai mana?”


CUT TO


91. (PURWOKERTO) EXT./INT. JALAN PERMUKIMAN — DAY


LS mobil berbelok ke sebuah permukiman dengan jalan kecil. Lebarnya benar-benar hanya pas untuk dua mobil, itu pun salah satu harus berhenti mengalah jika berpapasan. Terlihat sedan putih meminggir hingga batas jalan ketika ada kendaraan lain dari arah sebaliknya.

Mobil kembali berjalan dan menyusuri permukiman dengan bangunan rumah di kiri dan kanannya. Berbelok ke kiri, lalu ke kanan.


WANITA BERJILBAB
Yang itu rumah saya, Mbak. Yang pagar hitam ada kentongan terong di depannya.


Fitra melihat ke depan. Tampak sebuah rumah dengan kentongan terong berwarna ungu di depannya.

Fitra pun menyalakan lampu sign kiri.


CUT TO


92. (PURWOKERTO) EXT./INT. DEPAN RUMAH — DAY


Mobil sedan putih tampak meminggir merapat ke rumah berpagar hitam.

Tampak sebuah kentongan terong berwarna ungu tergantung di atap teras yang menggantung di atas pagar. Tepat di depan mobil putih yang berhenti di depan pagar hitam.

Tak lama, wanita berjilbab itu turun dari pintu penumpang di sisi kiri, diikuti anak laki-lakinya. Gya juga tampak keluar dari sisi kanan. Tak lama, Fitra dan Christie juga keluar dari mobil.


WANITA BERJILBAB
Mampir dulu, Mbak.

FITRA
Nggak usah, Bu. Terima kasih.

WANITA BERJILBAB
Paling tidak salat dulu. Mau ke Yogya, kan? Salat di sini dulu aja.


CUT TO


93. (PURWOKERTO) EXT. DEPAN RUMAH — DAY


Christie, Fitra, dan Gya akhirnya mengikuti wanita berjilbab itu masuk rumahnya. Ketiganya berhenti di teras. Wanita berjilbab itu juga berhenti, sedangkan anak laki-lakinya langsung menghambur ke dalam.


WANITA BERJILBAB
Ayo. Masuk.


Christie tampak salah tingkah. Ia menoleh ke belakang dan tampak sedan putih yang diparkir mepet ke pagar rumah.


CHRISTIE
Saya … di sini aja, Mbak.

WANITA BERJILBAB
Oh … lagi berhalangan, ya?


Christie tidak menjawab. Ia hanya tersenyum.


WANITA BERJILBAB
Ya udah. Silakan duduk di sini saja, Mbak.

CHRISTIE
Iya, Mbak. Terima kasih.


Wanita berjilbab itu kemudian masuk rumah. Diikuti Fitra dan Gya.

Christie pun duduk di kursi yang ada di teras depan rumah. Ia mengeluarkan ponsel sambil sesekali melihat ke arah jalan di depan rumah.

Tampak moncong mobil sedan putih yang terparkir di depan rumah.


CUT TO


94. (PURWOKERTO) EXT. TERAS RUMAH — DAY


Christie tampak serius memperhatikan layar ponselnya.

CU: layar ponsel, terpampang situs berita dengan berbagai judul berita. Tampak tampilan layar tersebut bergulir ke bawah.

Christie masih tampak serius dengan ponselnya. Jempolnya tampak lincah menggeser-geser layar. Namun, tiba-tiba jempolnya berhenti menggeser. Wajahnya sontak berkerut serius.

CU: layar ponsel dengan sebuah berita terpampang, dengan judul “PELAKU PENUSUKAN DI POS POLISI PURBALINGGA MASIH DIBURU”

SFX: brak! (suara benturan, seperti sesuatu dibanting)

Christie tersentak. Ia pun mengalihkan pandangannya ke depan.

Terlihat moncong depan sedan putih milik Fitra yang masih terparkir.


CUT TO


95. (PURWOKERTO) EXT. TERAS RUMAH — DAY


Christie kembali menatap layar ponselnya. Sebuah pesan kembali terpampang pada banner paling atas.

CU: banner paling atas di layar ponsel: “Kapan sampai Yogya? HP Bu Christie mati atau gimana? Kok pesan saya centang satu?"

Christie menatap layar ponselnya.

CU: banner paling atas layar ponsel, kembali sebuah pesan yang tampak masuk: “Nama Bu Christie sudah masuk untuk posisi di….”

CU: tampak sebuah jempol mengetuk banner dan layar ponsel segera berganti tampilan ke barisan pesan pada aplikasi percakapan. Kemudian pesan yang baru masuk tadi terlihat ter-highlight, keluar beberapa menu yang menggulir ke bawah, dan berhenti di tombol “BLOCK”.

Christie tampak menghela napas. Wajahnya tampak kusut.


PRIA (34 TAHUN, PENGHUNI RUMAH, KAKAK SI WANITA BERJILBAB)
Assalamualaikum.


Christie tersentak, lalu menengadah. Dilihatnya seorang pria memasuki rumah. Pria tersebut berhenti di depan pintu karena melihat Christie.


CHRISTIE
(gelagapan) Wa … alaikum … salam. (nada canggung)


Christie melempar senyum kepada pria itu. Pria tersebut hanya menatap Christie, kemudian masuk.

Christie menoleh ke arah dalam rumah setelah pria itu masuk.


CUT TO


96. (PURWOKERTO) INT. RUMAH-RUANG TENGAH — DAY


Pria itu masuk rumah sambil sesekali matanya menatap keluar. Di dalam, ia berpapasan dengan si wanita berjilbab.


PRIA KAKAK WANITA BERJILBAB
Sapa kuwe?

WANITA BERJILBAB
(melongok keluar) Oh, itu tadi yang ngasih aku tumpangan. Itu bertiga sama temennya. Yang dua lagi salat di kamar.

PRIA KAKAK WANITA BERJILBAB
Kok ra melu salat? (melongok keluar)

WANITA BERJILBAB
(mengangkat bahu) Lagi berhalangan palingan.

PRIA KAKAK WANITA BERJILBAB
Lagi berhalangan atau….


CUT TO


97. (PURWOKERTO) EXT. TERAS RUMAH — DAY


Christie tampak menatap dan memainkan ponselnya. Namun, raut wajahnya tampak penasaran juga dengan obrolan di dalam rumah yang terdengar keluar.


WANITA BERJILBAB (OS)
(memotong) atau apa?

PRIA KAKAK WANITA BERJILBAB (OS)
Ojo-ojo dudu muslim?


CUT TO


98. (PURWOKERTO) INT. RUMAH-RUANG TENGAH — DAY


Tampak dua orang, si wanita berjilbab dan kakak laki-lakinya, tengah terlibat perdebatan.


WANITA BERJILBAB
Huss! Kalo ngomong ati-ati. Ra penak nek krungu. Lagian … nek dudu Islam terus ngapa?

PRIA KAKAK WANITA BERJILBAB
Ya jelas masalah! Aku ra seneng omahku diparani wong kafir.

WANITA BERJILBAB
Huss! Ngomong sembarangan!


CUT TO


99. (PURWOKERTO) EXT. TERAS RUMAH — DAY


Christie masih menunggu di teras. Raut wajahnya tampak gelisah. Ia merasa tidak nyaman.


WANITA BERJILBAB (OS)
Lagian, memangnya iki omahmu? Iki omahe Bapak! Mas dewe jarang bali.

PRIA KAKAK WANITA BERJILBAB (OS)
Rika, ki, dasar gaweane ngisin-ngisini Bapak thok! Wes rabi karo cah doyan mendem. Terus saiki sak karepe terima tamu.


Christie memainkan ponselnya sambil sesekali melirik ke dalam.


CUT TO


100. (PURWOKERTO) INT. RUMAH-RUANG TENGAH — DAY


Wanita berjilbab dan kakak laki-lakinya masih berdebat di ruang tengah.


WANITA BERJILBAB
Sapa sing ngisin-ngisini? Sapa sing ra nduwe isin? Golek gawean kono! Ra sah melu-melu kelompok ra jelas!


INTERCUT TO dalam kamar tempat Fitra dan Gya tengah salat. Gya tampak melipat mukena ketika sayup-sayup terdengar suara dari luar.


WANITA BERJILBAB (OS)
Seenggaknya, Mas Irfan nyambut gawe. Ra kaya Mas sing gaweane ra jelas. Lunga-lunga terus, bali-bali marah-marah. Justru Bapak ki isin karo Mas!


CUT TO



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar