Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Perjalanan Dinas (Bagian 2: Cirebon-Purworejo)
Suka
Favorit
Bagikan
2. CIREBON - 2

9. (CIREBON) EXT. REST AREA — NIGHT


Mekanik itu berdiri sambil menatap mobil sedan putih milik Fitra. Wajahnya tampak bingung.


MEKANIK
Mbak, ini matic, ya?

FITRA
Iya.

MEKANIK
Mobil Eropa, ya, Mbak?

FITRA
Iya, Mas.


Mekanik itu tampak menghela napas, lalu menggeleng.


FITRA
Kenapa, Mas?

MEKANIK
Maaf, Mbak. Saya nggak berani mengutak-atik mobil ini lebih jauh.

FITRA
(terkejut) Lho, kenapa?

MEKANIK
Takut salah.


Christie dan Gya berpandang-pandangan.


CUT TO


10. (CIREBON) EXT. REST AREA — NIGHT


Suasana parkiran depan masjid di rest area jalan tol. Beberapa kendaraan tampak berlalu lalang. Sementara, sedan putih milik Fitra masih teronggok di parkiran. Tampak mekanik itu menutup kap mobil.


MEKANIK
Mobil matic itu ribet, Mbak. Apalagi ini mobil Eropa. Saya nggak berani. Harus yang benar-benar ahlinya yang pegang.


Raut wajah Fitra tampak kecewa, sekaligus panik.


FITRA
Terus … gimana, dong? (cemas)


Mekanik itu tampak berpikir.


MEKANIK
Atau gini aja, Mbak. Bagaimana kalau besok saya ke sini lagi sambil bawa mobil derek? Terus, mobilnya saya derek sampai ke bengkel?


Fitra memelotot, lalu memandang Christie dan Gya dengan raut kebingungan.


FITRA
Besok pagi, ya?

MEKANIK
(mengangguk) Lagian malam-malam begini memangnya bengkel masih buka?

FITRA
(menatap Christie dan Gya, kemudian beralih ke si mekanik) Mas tahu lokasi bengkelnya?

MEKANIK
(tampak berpikir) Setahu saya, sih, kalau nggak salah ada bengkel yang jadi tempat nongkrongnya penggemar mobil Eropa. Saya lupa nama bengkelnya. Tapi saya tahu yang punya, namanya Pak Ali Muhyidin. Terkenal itu di kalangan anak-anak otomotif.


Fitra kembali menatap Gya dan Christie.


CUT TO


11. (CIREBON) EXT. REST AREA — NIGHT


ESTABLISH suasana rest area di malam hari. Beberapa truk besar tampak masuk dengan suara menggeram dan membuat tanah bergetar, kemudian melaju ke lokasi parkiran di bagian belakang. Sedangkan, beberapa mobil pribadi melaju ke bagian depan, beberapa ke arah masjid.

Sedan putih milik Fitra masih tampak terparkir.


FITRA
Mbak Gya, bisa pinjam handphone-nya?


Gya menyerahkan smartphone miliknya. Tak lama, Fitra tampak mengutak-atik smartphone tersebut.

CU: layar ponsel, terlihat mesin pencari “Google”, lalu perlahan terketik satu nama: Ali Muhyidin.

Fitra tampak melihat layar ponsel.


FITRA
Jalan Argasunya. (menoleh ke si mekanik)

MEKANIK
Oh, itu dekat dari sini, Mbak.

FITRA
Tahu tempatnya, Mas?

MEKANIK
Saya tahu jalannya. Kalo lokasi persisnya, sih, tidak. Tapi pasti ada penandanya, kan?


Fitra diam saja. Matanya kembali tertumbuk pada layar ponsel.

CU: tulisan nomor handphone di layar smartphone

Christie mendekati Fitra.


CHRISTIE
Gimana, Fit?

FITRA
(menoleh) Emmm…. (raut wajah tidak enak). Kayaknya kita baru bisa ke bengkel besok, Bu. (menunduk)


Wajah Christie tampak gelisah. Ia menoleh ke arah Gya. Tampak Gya mengangkat bahu. Christie kemudian menunduk, lalu menengadah lagi. Tampak raut wajahnya yang tampak tidak nyaman.

ESTABLISH suasana lapangan parkir di depan masjid. Tampak beberapa mobil terparkir. Beberapa tampak melaju keluar rest area, dan beberapa lagi tampak masuk.


DISSOLVE TO


12. (JAKARTA) INT. KANTOR — DAY


FLASHBACK

LS suasana lorong gedung di kantor.

CAMERA FOLLOW Christie yang tengah berjalan menyusuri lorong. Langkahnya agak tersendat karena ia mengenakan kebaya, kain, dan sepatu hak tinggi.

Beberapa pegawai yang keluar dari ruangannya dan berpapasan dengan dengan Christie sontak mencegatnya dan menyalaminya.


PEGAWAI 1
Selamat atas pelantikannya, Bu Christie. (bersalaman)

CHRISTIE
(berhenti, lalu tersenyum) Terima kasih. (bersalaman)


Tak lama, beberapa pegawai lainnya juga keluar ruangan dan memenuhi lorong. Mereka berebut menyalami Christie.


PEGAWAI 2
(menggumam) Wah, asyik, nih. Kepala kepegawaian kita sekarang masih muda.


Suasana di lorong gedung kemudian ramai dengan para pegawai yang berebut memberikan selamat kepada Christie.


CUT TO


13. (JAKARTA) INT. KANTOR — DAY


Christie berhenti di depan sebuah pintu. Tampak tulisan di pintu.

CU: Ruang Bagian Kepegawaian dan Ortala, Sekretariat Direktorat Jenderal Perencanaan Wilayah.

Christie tampak menghela napas sebentar sebelum tangannya memutar kenop dan membuka pintu.


CUT TO


14. (JAKARTA) INT. KANTOR — DAY


Suasana di dalam ruangan bagian kepegawaian tampak ramai. Para pegawainya tengah berkumpul semua. Di sebuah meja di tengahnya, terdapat nasi kuning tumpeng dengan lauk pauk di sekelilingnya.

Pak Iwan tampak menjulurkan tangan ke tumpeng tersebut, ingin mengambil salah satu kerupuk yang ada di sekeliling tumpeng.

Alfi yang tengah menyusun meja sontak menepuk tangan Pak Iwan.


ALFI (PEREMPUAN, 26 TAHUN)
Nanti dulu, dong, Pak! Yang punya acara aja belum dateng. (pura-pura galak)

PAK IWAN (LAKI-LAKI, 48 TAHUN)
Minta sepotong doang, pelit amat! (tetap menjulurkan tangannya)

ALFI
(kembali menepuk tangan Pak Iwan) Pak Iwan, ih! (raut kesal)


Pak Iwan tertawa-tawa. Suasana riuh mendadak berhenti ketika pintu ruang kepegawaian terbuka. Seisi ruangan pun menoleh ke arah pintu.


CUT TO


15. (JAKARTA) INT. KANTOR — DAY


Christie masuk ke dalam ruangan bagian kepegawaian. Tampak rekan-rekan seruangannya semua menatap ke arahnya. Dan selanjutnya, mereka pun bersorak dan bertepuk tangan.

SFX: suara tepuk tangan


ALFI
Ibu … selamat, ya…. (menghambur dan memeluk Christie)


Christie tertawa.

ESTABLISH suasana ruangan, para pegawai satu per satu menyalami Christie.


CUT TO


16. (JAKARTA) INT. KANTOR — DAY


Alfi tampak memotong ujung tumpeng, kemudian diberikannya ke Bu Ning. Selanjutnya, Bu Ning memberikan potongan tumpeng tersebut kepada Christie.


BU NING (PEREMPUAN, BERJILBAB, 56 TAHUN)
Selamat, Bu Christie. Semoga amanah dengan jabatan barunya.

CHRISTIE
Terima kasih, Bu Ning.


Setelah potongan tumpeng diberikan, para pegawai pun mulai mengambil makanan di atas meja.


PAK IWAN
Sebentar. (mengambil kamera dari atas mejanya) Foto dulu, dong.

ALFI
Eh, iya…. (meletakkan piringnya) Foto dulu, dong….


Para pegawai kemudian mengambil posisi untuk berfoto bersama.


IQBAL (LAKI-LAKI, 29 TAHUN)
Eh, foto di mana ini?

RAFFI (LAKI-LAKI, 28 TAHUN)
Di sini aja. (menggeser beberapa kursi)


Iqbal dan Pak Iwan kemudian ikut-ikutan menggeser beberapa kursi. Selanjutnya, para pegawai pun mengambil posisi dengan Christie dan Bu Ning berada di tengah-tengah.


PAK IWAN
Senyum, ya….


Pak Iwan tampak bersiap menekan tombol ketika tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya. Pak Iwan pun menoleh.


FITRA
(tersenyum) Saya aja yang ambil fotonya, Pak.

PAK IWAN
Oh, iya. (memberikan kamera ke Fitra) Kamu aja yang ambil foto. Kamu, kan, jago. (kemudian bergabung dengan yang lain)

FITRA
(mengatur kamera sebentar) Senyum, ya. Cheese…!


Christie tampak tersenyum mengikuti arahan Fitra. Hingga kemudian raut wajahnya berubah seolah ingat sesuatu.


CHRISTIE
Fit? Kamu kapan balik dari Bandung?


Fitra tidak menjawab. Alih-alih, ia malah menekan kamera dan nyala kilat dari kamera pun muncul. Christie tampak memincing karena merasa begitu silau.

Fade out.

FLASHBACK OFF


DISSOLVE TO



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar