Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
MONTAGE - VARIOUS
1) INT. GEDUNG TEATER RUPAKATA - RUANG PEMENTASAN - SIANG HARI
Reina menampilkan monologue nya. Semua kagum melihatnya.
2) INT. BAR - MALAM HARI
Irham bernyanyi dengan penuh semangat. Seluruh pengunjung Bar - termasuk Reina, Wildan, Leo, Poppy, dan Clara - ikut bernyanyi dan menari mengikuti musik.
3) INT. GEDUNG TEATER RUPAKATA - RUANG PEMENTASAN - SIANG HARI
Poppy memberikan arahan ke Reina. Mereka saling tertawa di sela-sela diskusi. Leo dan Irham mengerjai Poppy dan Reina dengan mencoret muka mereka memakai cat. Jengkel, Poppy dan Reina memukuli mereka dan saling mengejar. Clara yang sedang di kursi penonton tertawa melihat mereka bersama Wildan yang sedang mengambil foto mereka.
4) INT. BAR - MALAM HARI
Reina, Poppy, dan Clara semakin asik bernyanyi dan menari, mereka saling merangkul. Wildan mengambil foto Reina dan sahabat-sahabatnya itu. Reina terlihat sangat bahagia bersama mereka.
END OF MONTAGE
INT. KAMAR KOST REINA - SIANG HARI
Wildan dan Reina bersantai di kasur sembari melihat-lihat hasil desain Wildan di laptop.
Reina dan Wildan saling bertatap-tatapan. Reina tertawa dan mendorong pelan wajah Wildan.
Reina tiba-tiba merasakan sakit di dadanya dan batuk-batuk.
Reina menggelengkan kepalanya dan masih memegang dadanya.
Wildan melihat Reina dengan sangat khawatir.
Wildan kembali melanjutkan pekerjaannya, masih sedikit khawatir. Reina memperhatikan Wildan yang bekerja, ia menahan rasa sakit di dadanya. Rasa sakit itu semakin tak tertahankan, ia mengelus dadanya dan menutup mulutnya. Sekuat tenaga ia berusaha untuk tidak batuk. Reina berjalan cepat-cepat ke kamar mandi dan menutup pintu dengan keras, membuat Wildan tercengang. Khawatir dengannya, Wildan mengetuk pintu kamar mandi dan memastikan keadaan Reina.
Wildan tidak mendengar dengan jelas karena derasnya air keran. Wildan kembali mengetuk dan memastikan.
Wildan mengetuk berkali-kali lalu berhenti.
Wildan membuka pintu perlahan-lahan.
Betapa terkejutnya Wildan melihat Reina terduduk lemas di dekat toilet dengan mulut dan bajunya yang bersimbah darah. Darah pun berceceran di sekitar lantai dan tempat duduk toilet. Wildan cepat-cepat menghampirinya. Ia mengambil tisu di dekatnya dan membersihkan mulut Reina.
Wildan sibuk membersihkan darah di mulut Reina. Reina tidak sengaja batuk di depan Wildan, darahnya sedikit terciprat di baju Wildan. Wildan dengan telaten membersihkan darahnya lagi.
EXT. RUMAH SAKIT - JALAN MASUK UGD - SIANG HARI
Wildan membuka pintu mobil dan menggendong Reina yang terkapar lemas.
Dua satpam yang berjaga membantu Wildan membawa Reina masuk ke dalam UGD.
INT. RUMAH SAKIT - UGD - KEMUDIAN
Para Suster memasang selang oksigen dan melakukan tindakan medis ke Reina. Salah satu suster menghampiri Wildan.
Wildan mengangguk. Ia berjalan keluar ruang UGD, dan memerhatikannya terdiam dari luar.
INT. RUMAH SAKIT - KAMAR TIDUR PASIEN - SIANG HARI
Wildan duduk di kursi tunggu tidak jauh dari kamar Reina, sambil merenung memandangi jari-jemarinya. Wildan melihat Dokter Eva keluar dari kamar Reina disusul Yuda. Dokter Eva mencoba menenangkan Yuda dan izin untuk pamit. Yuda melirik ke arah Wildan, Wildan tidak berani menatapnya. Yuda menghampiri Wildan. Mereka hanya duduk dan terdiam. Yuda mengelus pundak Wildan, mencoba menenangkannya.
INT. MOBIL REINA - SIANG HARI
Hujan turun dengan deras. Lampu lalu lintas berubah merah. Wildan menghentikan mobilnya. Ia melamun sambil mendengarkan rintik air hujan.
INT. RUMAH SAKIT - KAMAR REINA - SORE HARI
Reina masih tidak sadarkan diri. Di sampingnya, Donna memegang tangannya dan menangis. Hassan mencoba menenangkan Donna.