Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Montase
Suka
Favorit
Bagikan
5. Act 1 (5)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. KAMAR KOST REINA - MALAM HARI

Reina duduk di meja riasnya sambil menelepon seseorang.

RIING .... RIIING

JESSICA (V.O.)
Halo ?
REINA
Hai Jes, sibuk gak ?
JESSICA (V.O.)
REINAAA ... Ya ampun, kemana loe kemarin pas reunian, ngilang aja. Dicariin kemana-mana.
REINA
Iya sorry gue gak pamit, kemarin kepala pusing banget, jadi langsung balik aja ke kost-an. Oh iya Jes, Gue---
JESSICA (V.O.)
---Ihh, padahal waktu itu, Jason nanyain loe tahu. Masih inget kan Jason ?
REINA
Jason ?
JESSICA (V.O.)
Itu, kapten basket, yang six pack itu loh. Yang pernah nembak loe terus loe tolak.
REINA
(tidak tertarik)
Oh itu...
JESSICA (V.O.)
Iya, loe main balik aja. Kalau gak padahal mau lanjut diajak makan malem loh. Dia baru putus sama pacarnya. Siapa tahu mau ditembak lagi.
REINA
(tertawa kecil)
Iya ya. Jadi gini Jes ---
JESSICA (V.O.)
---Loe mau nomornya gak ? Kemarin dia nitip katanya kalau loe nelpon, suruh dikasihin aja. Gue kirimin ya.
REINA
Ehh, i...iya. Nanti aja. Jes gini---
JESSICA (V.O.)
--- Ihh jangan nanti-nanti. Jodoh kok di nanti-nanti. Nih ya gue sebutin---
REINA
---Jes, jes, bentar yah, bentar, gue potong dulu, sorry. Jadi gue nelpon loe, sebenarnya gue pingin nanya nomornya Wildan. Punya gak loe ?
JESSICA (V.O.)
Wildan ?
REINA
Anak IPS 2 ... Yang kemarin jadi fotografer di reunian ?
JESSICA (V.O.)
OOOOH, Ya ya ya... Kenapa loe mau nomornya dia ?
REINA
...Gue ada kerjaan sama dia. Terus gue lupa minta nomornya. Soalnya kan buru-buru waktu itu. Ada gak ?
JESSICA (V.O.)
Oh, ada kok ada.
REINA
Oh, okay. Makasih banyak ya Jes. Nanti loe kirim aja ke gue.
JESSICA (V.O.)
Sekalian sama yang Jason ?
REINA
(diam)
Ya... Boleh.
JESSICA (V.O.)
Okay deh.
REINA
Thank a lot ya beb --- Iya nanti kita ngumpul-ngumpul lagi.
(tertawa)
Okay, bye.

Reina menutup panggilannya.

Handphonenya berdenting.

Pesan dari Jessica masuk ke HP nya. Reina langsung menyimpan nomor pemberian Jessica. Reina menulis pesan ke Wildan.

REINA (TEKS)
Hai... Ini nomor Wildan. Anak IPS 2 ?

Reina menaruh HP nya dan berdiri dari kursinya. Selang beberapa detik, HP nya berdenting. Ia kembali duduk dan langsung membuka pesannya.

WILDAN (TEKS)
Iya. Ini dengan siapa ?
REINA (TEKS)
Reina. Anak IPA 3.

Reina menunggu jawaban. Beberapa detik kemudian.

WILDAN (TEKS)
Ooh iya, Reina. Apa kabar ?
REINA (TEKS)
Baik. Loe gimana ?
WILDAN (TEKS)
Kabar baik ha ha. Ada apa nih ?
REINA (TEKS)
Besok bisa ketemuan di galeri gak ?
WILDAN (TEKS)
Boleh, boleh. Ada apa ?
REINA (TEKS)
Nanti deh ngomongnya di galeri aja, he he.
WILDAN (TEKS)
Siap deh. Mau jam berapa ?
REINA (TEKS)
Jam 1 an ?
WILDAN (TEKS)
Okay siap. Nanti gue share lokasinya. Ditunggu ya.
REINA (TEKS)
Okay. Thank you.

Reina menutup HP nya.


INT. POSE STUDIO AND GALLERY - KANTOR WILDAN - SIANG HARI

Klien Wildan, Pasangan muda (Kelly dan Angga (20)), melihat-lihat contoh foto pre wedding yang pernah di ambil Wildan di katalog. Mereka sangat romantis, tidak dapat terpisahkan. Wildan hanya diam memandangi mereka. 

ANGGA
Beb, ini bagus yah ? Buat di outdoor.
KELLY
Iya Beb bagus. Baju kita juga pas banget sama pemandangannya. Aku bingung Beb.
ANGGA
Santai aja Beb. Coba pilih-pilih lagi. Kalau yang ini gimana ?

Hans (30), asisten Wildan, mengetuk pintu dan masuk ke dalam. 

HANS
Maaf ganggu. Tamunya udah dateng.
WILDAN
Oh okay, thanks.
(ke Kelly dan Angga)
Silahkan di lihat-lihat dulu aja. Nyantai. Saya mau ke bawah dulu sebentar.

Wildan meninggalkan ruangannya.


INT. POSE STUDIO AND GALLERY - KEMUDIAN

Wildan, di susul Hans di belakangnya, menghampiri Reina yang sedang melihat-lihat koleksi foto di studio.

WILDAN
Hei, Sorry jadinya nunggu lama.
REINA
Loh katanya lagi ada klien ?
WILDAN
Oh iya, lagi di kantor. Biasa pasangan muda, lagi milih-milih konsep, jadi agak lama.
REINA
Ohh, ya udah loe urusin klien dulu aja. Gak apa-apa kok. Gue gak buru-buru. Gak enak nantinya, jadi ngeganggu.
WILDAN
Enggak, santai aja. Emang tadi gue nyuruh Hans, kalau loe dateng langsung kasih tahu aja.
REINA
Habis ini masih ada klien lagi ?
WILDAN
Enggak, gak ada.
REINA
Ya udah ngobrolnya habis ini aja. Biar santai.
WILDAN
Oh mau lama ngobrolnya ?
REINA
Iya.
WILDAN
Oh ya udah. Gue ke atas dulu, selesain, gak akan lebih dari 5 menit. Habis itu, kita ngobrol-ngobrol. Okay ?
REINA
Okay.
WILDAN
Ya udah gue serahin ke Hans. Mau minum apa ... ke Hans aja.
(ke Hans)
Hans.

Hans mengangguk. Wildan menuju ruangannya.

HANS
(ke Reina)
Kita cuman punya air mineral kemasan ... dalam gelas.
REINA
Gak terlalu haus kok, gak apa-apa. Mau lihat-lihat aja. Makasih

Hans kembali duduk di mejanya. Reina berjalan mengelilingi foto yang tergantung di dinding dan etalase toko. Reina kagum melihatnya. Seketika, ia merasakan sakit di dadanya dan mulai batuk-batuk. Suasana galeri sangat sepi, hanya dia dan Hans yang berada di lantai itu, suara batuknya menggema. Ia mencoba menahan batuknya, tapi rasa sakit di dadanya tak tertahankan. Hans hanya melihatnya. Reina berjalan keluar galeri.


EXT. POSE STUDIO AND GALLERY - KONTINU

Reina tidak dapat menahan batuknya. Rasa sakit di dadanya semakin menjadi. Ia membuka tangannya, dan terlihat darah di sana. Ia terkejut. Ia terus-menerus batuk, dan semakin tidak kuat menahan rasa sakitnya. Ia menyandarkan tangannya ke dinding. Ia berusaha untuk berdiri tegap, dan ...

Reina jatuh pingsan dan pelipisnya membentur lantai dengan sangat keras.


INT. POSE STUDIO AND GALLERY - DI WAKTU YANG SAMA

Hans yang masih fokus pada bukunya melihat ke arah pintu keluar yang terbuat dari kaca bening. Ia terkejut melihat Reina tergeletak di sana, dan langsung bergegas menghampirinya.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar