INT. MOBIL REINA - SORE HARI
Reina melihat luka pelipisnya di cermin. Ia mencoba menutup lukanya dengan foundation sambil merintih kesakitan. Ia pasrah dan kembali menutup perban ke lukanya.
INT. RUMAH DONNA DAN HASSAN - SORE HARI
Suara ketukan pintu terdengar. Reza (30) membuka pintu. Ia terkejut dengan penampilan Reina.
REZA
Muka loe kenapa ?
REINA
(masuk ke dalam)
Kepeleset kamar mandi. Bunda mana ?
REZA
Di dapur. Tunggu aja sini, nanti juga keluar.
REINA
(duduk di sofa)
Maura mana ?
REZA
(duduk di sofa)
Lagi di kamar mandi. Bentar lagi keluar.
Reina dan Reza duduk berdampingan dalam hening. Maura (10) dan Anya keluar menghampiri mereka.
MAURA
(berlari)
AUNTIEEE !!
REINA
Hei princess.
(memeluk)
Udah tinggi aja keponakan auntie cantik.
MAURA
Iya dong, kan rajin minum susu... Muka auntie kenapa ?
ANYA
Oh iya, Pelipis mu kenapa Rei ?
DONNA
Reiii, dateng juga kamu. Dikira enggak.
Bunda Reina (Donna, 55) dan suami barunya, Hassan (58) datang dari kamar menghampiri Reina, Reza, Anya , dan Maura yang berkumpul di ruang tengah.
DONNA
(melihat luka Reina)
Ini kenapa ?! Habis berantem kamu ? Atau tabrakan ? Siapa yang bikin kayak gini ?
HASSAN
Sampai lebam gitu kenapa Rei ?
REZA
Kepeleset di kamer mandi.
SEMUA
Oooohh.
INT. RUMAH DONNA DAN HASSAN - DAPUR - SORE HARI
Donna menempelkan perban baru di luka Reina. Reina ingin menolak, tetapi tubuhnya ditahan oleh Donna yang memaksanya.
REINA
(kesakitan)
Bun, ini baru aku obatin tadi.
DONNA
Ini bisa kepeleset gini kenapa sih ? Udah bunda bilang, rajin-rajin sikat kamar mandi biar gak licin. Males sih kamu.
REINA
Baru bangun tidur pusing bun, buru-buru ... Itu kuenya kapan mau dikeluarin ?
DONNA
Iya ini bentar lagi.
Donna selesai memasang perban. Mereka mengeluarkan kue ulang tahun dari kulkas.
INT. RUMAH DONNA DAN HASSAN - RUANG MAKAN - SORE HARI
Reina membawakan kue ulang tahun untuk Hassan, Donna membantu menutup lilin dari hembusan angin. Semuanya bernyanyi lagu Happy Birthday. Hassan terlihat sangat terkejut, tidak dapat berkata apa-apa.
HASSAN
(ke Donna)
Katanya udah janji gak akan ada kue.
DONNA
Udahlah, udah terlanjur. Ayo, make a wish dulu.
Hassan memejamkan mata dan meniup lilin. Semua bertepuk tangan.
Semua menyantap hidangan sambil berbincang-bincang.
REZA
Kalau gak ada halangan, bulan depan aku akan diangkat menjadi manajer keuangan di kantorku. Ya Doain aja. Semoga semua lancar.
DONNA
Wow. Selamat ya sayang.
HASSAN
Selamat ya Rez.
Reina melihat kakaknya dengan tidak antusias, berbeda seperti yang lain.
MAURA
Nanti kata papah aku mau dibeliin mainan boneka yang mahal banget, terus baju princess asli dan jalan jalan ke Eropa.
ANYA
Harus rajin dulu sekolahnya, nilai raportnya yang bagus, baru dibeliin sama papah.
MAURA
Iya mah. Kan kemarin aku ranking 1.
REZA
Iya nanti papah beliin, tapi harus janji, nilai sekolahnya harus bagus dan selalu nurut sama omongan papah mamah.
MAURA
Siiaap boos.
REZA
Oh iya om hampir lupa.
Reza mengeluarkan sebuah kado untuk Hassan.
REZA
Dari aku sama Anya.
HASSAN
Tuh kan, disuruh jangan bawa apa-apa, jadi ngerepotin deh.
MAURA
Buka sekarang Kek. Buka.
HASSAN
Di buka ya.
Hassan membuka kadonya. Ia mendapatkan sebuah jam kayu mahal lengkap dengan kotak mewahnya.
HASSAN
Reza, Anya. Kalian ini hobinya bikin orang seneng aja. Makasih ya.
REZA
Sama-sama om. Kita bikin spesial buat Om.
ANYA
Iya, temen aku yang punya usaha jam itu, aku minta didesain khusus untuk om, limited edition.
Hassan memakai jam itu.
HASSAN
(melihatkan jamnya)
Tambah ganteng gak ?
(tertawa)
Bakal om pamerin deh ke bapak-bapak komplek sini. Pada sirik pasti. Makasih ya kadonya.
REZA
Maura katanya punya kado untuk kakek ?
Maura malu-malu, ia memeluk ibunya.
ANYA
Ayo kok malu-malu, kakeknya udah nunggu tuh.
MAURA
Mau ditemenin Auntie Rei.
REINA
Mau ditemenin ? Udah gede masih ditemenin.
MAURA
Ayo auntie. Please, please ?
Maura menarik Reina menuju kamar.
REINA
Iya udah deh kalau dipaksa. Ayo ayo.
INT. RUMAH DONNA DAN HASSAN - KAMAR TIDUR - SORE HARI
Reina membantu Maura memakaikan gaun berwarna pink untuk penampilan Maura. Maura memegang wajah Reina dan menatapnya serius.
REINA
Kenapa ?
MAURA
Auntie lagi ada masalah ya.
Reina menggelengkan kepalanya.
MAURA
Bohong. Pasti lagi sembunyiin sesuatu.
REINA
Emang kenapa Maura nanya gitu ?
MAURA
Auntie kelihatannya sedih banget. Auntie sakit ya ?
Reina terdiam mendengarnya.
REINA
Auntie gak sakit, atau sedih, atau apapun. Okay ?
Maura tiba-tiba memeluk Reina dengan erat, membuat Reina terkejut. Reina merasa tenang dipeluk olehnya, hingga ia meneteskan air mata.
MAURA
Kok auntie malah sedih aku peluk, harusnya kan seneng ?
REINA
Ini air mata bahagia namanya. Makasih ya princess udah bikin auntie seneng lagi.
MAURA
Sama-sama auntie. Gimana, aku udah cantik belum ?
Maura berputar-putar dan berpose layaknya seorang putri. Reina tertawa dan menggendong keponakannya itu.
REINA
Cantiiiiik banget.
(mencium Maura)
Siap ?
MAURA
Siap !
REINA
Let’s Gooo !
Reina dan Maura keluar kamar dengan riang gembira.
INT. RUMAH DONNA - RUANG TENGAH - MALAM HARI
Reina dan Maura menari diiringi sebuah lagu dari tahun 80an. Semuanya sangat terhibur dan menikmati penampilan mereka. Semuanya berdiri dan bertepuk tangan, Reina memeluk Maura yang kegirangan.
EXT. RUMAH DONNA - MALAM HARI
Reza dan Anya berpamitan, Maura tertidur di gendongan Ayahnya. Hassan mengantarkan mereka sampai mobil. Reina hendak masuk ke mobilnya.
DONNA
(berjalan menyusul Reina)
Rei.
Reina berhenti.
DONNA
Ini. Buat kamu.
Donna memberikan sebuah amplop kecil. Reina membukanya, isinya sejumlah uang.
REINA
Bun, ngapain sih---
DONNA
Buat sehari-hari Rei. Kamu kan udah gak kerja di teater itu. Udah ambil aja ah. Gak sok-sokan gitu.
Reina terpaksa mengambilnya.
DONNA
Bunda juga udah bilang ke Reza buat nitipin kamu di kantornya. Kalau mau, besok kamu tinggal ke sana, bawa surat lamaran.
REINA
Bunda ngapain sih minta-minta gitu ke Reza, nanti dikiranya aku yang nyuruh. Jangan-jangan uang ini dari si Reza lagi ?
Donna ragu-ragu memberitahukannya.
DONNA
Udah lah terima aja. Kenapa sih ?
Reina membawa amplopnya dan menghampiri Reza yang sedang berbicara dengan Hassan. Reina memberikan amplop ke Reza dengan penuh emosi dan tanpa basa-basi langsung menuju ke mobilnya. Reza yang kebingungan ikut menyusulnya.
REZA
REEI ! REEI ! .... Kenapa sih ?
REINA
Maksudnya apaan ngasih-ngasih kayak gitu ? Mentang-mentang gue pengangguran, terus loe ngira gue ngemis-ngemis ke Ayah sama Bunda? Serendah itu loe ngelihat gue ?
REZA
Apaan sih ?! Gak ada pikiran kayak gitu ! Ini gue kasih aja sebagai kakak. Buat nambah uang jajan loe !
REINA
Terus kenapa gak loe kasih sendiri ? Mau dapet pujian dari Bunda ? Seneng ngelihat gue lebih sengsara dari loe ? Iya ?
REZA
Gak ada maksud kayak gitu! ---
Reina mengacuhkannya dan masuk ke dalam mobil.
REZA
--- Reei ! REEI !
Reina langsung tancap gas dan pergi meninggalkan mereka.