Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Montase
Suka
Favorit
Bagikan
15. Act 2 (10)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. KAFE KUFI - MALAM HARI

Leo menghampiri meja resepsionis. Clara, Irham, Poppy, Reina dan Wildan datang menyusulnya.

RESEPSIONIS
Silahkan, ada yang bisa dibantu ?
LEO
Reservasi atas nama Leo ?
RESEPSIONIS
Sebentar ya...
(mengecek pesanan)
Untuk 6 orang ya mas ?
LEO
Iya.
RESEPSIONIS
Sudah siap mas. Nanti akan diantarkan oleh pelayan kami.
LEO
Okay. Itu non-smoking kan ?
RESEPSIONIS
Non-smoking.
LEO
Siip. Makasih ya.
RESEPSIONIS
Sama-sama.

Leo dan lainnya diantarkan menuju meja pesanan mereka.


INT. KAFE KUFI - MALAM HARI

Seorang pelayan membawakan sebuah kue ulang tahun untuk Leo, dengan lilin angka 27 tertancap di atasnya. Leo tampak bahagia. Clara, Poppy, Irham, Wildan, dan Reina lengkap memakai topi ulang tahun dan terompet kecil. Pelayan itu menyanyikan lagu happy birthday bersama dengan yang lain. Sebagian pengunjung kafe pandangannya terarah ke mereka dan ikut tersenyum melihatnya.

Leo memejamkan matanya dan meniup lilin. Semua bertepuk tangan. Pelayan itu memberikan kue ulang tahun dan ucapan selamat, lalu pergi meninggalkan meja mereka.

LEO
(ke Pelayan)
Makasih mas, mbak.

Irham mencomot sedikit kue dengan garpunya. Leo dengan cepat memukul tangan Irham.

LEO
Tunggu dulu, napa sih.
IRHAM
Nyicip dikit.
LEO
Ya bentar gue potong-potong dulu.

Leo memotong kuenya.

LEO
Karena kalian semua lupa sama ulang tahun gue, jadi first bite nya buat gue. Potongan kedua buat, bos ku tercinta, Poppy, here you go... Potongan ketiga untuk si cantik dan junior gue Clara, silahkan... Potongan keempat untuk si dingin, si jutek, yang finally kumpul lagi bareng kita, Reina my love, silahkan... Yang kelima untuk anggota baru kita, Wildan, Welcome to the family... Yang terakhir, sisanya untuk anda, yah, nih sekalian sama lilinnya.
IRHAM
Terima kasih.
LEO
Sama-sama.
POPPY
Eh pesen minum dong. Haus nih.
CLARA
Oh iya bener. Kak Leo yang bayarin kan ?
POPPY
Iya lah, kan yang punya acara dia.

Irham langsung memanggil pelayan.

IRHAM
Jangan malu-malu kan Le ?
POPPY
Jangan dong, Leo gak suka sama orang yang sok-sokan kayak gitu. Bebas pilih sesuka kita , iya kan ?

Leo memasang muka yang masam.

LEO
Iya bebas, terserah kalian. Jangan malu-malu. Anggap aja restoran sendiri.
CLARA
Yeaaay, happy birthday Kak Leo.
LEO
Nyesel gue bawa kalian.

Pelayan datang dan memberikan menunya. Muka Leo sudah mulai cemberut, tapi apa daya, mereka sahabatnya, tidak dapat ia tolak.

LEO
Pop, kalau duit gue kurang, minjem dulu ya. Gue pas-pasan bawanya.
(ke Pelayan)
Mbak kalau udah sejuta kasih tahu ya.
PELAYAN
Iya mas.
POPPY
Guys, guys, jangan mahal-mahal. Kasian, yang ulang tahunnya, nanti bangkrut.
LEO
Iya, baik-baiklah sama sahabat, ya, pengertian. Irham awas loe ye kalau kurang ajar.
IRHAM
Apaan sih, milih juga belom.
LEO
Ya kan loe suka kebablasan. Gak tahu diri.

Wildan dan Reina tersenyum melihat kelakuan teman-temannya itu.


INT. KAFE KUFI - MALAM HARI

Mereka telah selesai menyantap makanan, dan dilanjutkan dengan menghabiskan minuman mereka sambil bersantai. Wildan memotret mereka.

LEO
Inget gak pas kita ospek di vila puncak ? Yang ada insiden kesurupan ?
POPPY
Oh iya, itu serem banget, siapa sih ?
LEO
Aduh, yang kemarin habis main film... Si Agatha.
POPPY
Oh iya Agatha. Sumpah serem habis.
CLARA
Itu gimana ceritanya kak ?
POPPY
Jadi kan, tidur tuh kepisah kan, cewek cowok. Nah, itu tuh semua udah pada tidur, sepi banget suasananya, tiba-tiba Agatha teriak, ngelengking banget, terus ketawa, kayak kuntilanak. Langsung cewek-cewek pada bangun nyalain lampu terus lari ke ujung ruangan. Posisinya tuh serem banget, jadi lidahnya menjulur kayak anjing, terus si posisi tubuhnya tuh kayak... Ih merinding merinding. Kayak laba-laba gitu. Inget gak Rei ?

Reina mengangguk.

POPPY
(bergidik)
IIhh merinding sumpah.
LEO
Itu teriakannya sampai kedengeran ke kamar cowok. Padahal jauh loh jaraknya. Langsung aja kita samperin, Pas buka pintu, “Kenapa-kenapa ?”, Si Agatha udah kayak gitu posisinya. Untung anak cowok ada yang bisa “ngelihat”, langsung tuh di mantrain si Agatha, ditahan badannya, waahh rame pokoknya. Pagi tuh baru selesai.
CLARA
Kok bisa gitu sih kak ?
POPPY
Gak tahu. Emang villa nya serem juga sih. Udah gak enak aja bawaannya. Itu seminggu gue gak berani di rumah sendirian, minta ditemenin Reina, dia kan anaknya gak percaya begituan, iya kan ?

Reina mengiyakan.

LEO
Makannya kita udah gak adain lagi ospek di villa Ra. Gara-gara itu.
POPPY
Itu berapa tahun yang lalu ya ?
LEO
5 tahun yang lalu kayanya.
POPPY
5 tahun ya ? Gila udah lama ya. Kayak baru kemarin gitu. Gak kerasa.

Mereka terdiam, tidak ada pembahasan lagi. Irham yang sedari tadi tidak berkomentar, memecah keheningan.

IRHAM
Gue semalem, mimpi, gue balik lagi ke SD. Gue lagi jalan mau masuk sekolah, bawa tas power ranger. Rasanya seneng banget. Gue main bareng temen-temen, saling bercanda. Terus merhatiin guru lagi ngajar. Habis itu main lagi sampe bau keringet. --- Itu cuman mimpi padahal, tapi... gue seneng banget, rasanya kayak nyata. Udah lama gue gak sebahagia itu. Inget masa- masa kecil. Apalagi pas udah tua kayak gini. --- Bangun-bangun langsung nangis gue. Kangen banget, jadi anak kecil, cuman takut dapet nilai jelek, atau dimarahin nyokap gara-gara mainnya kesorean. Pas udah gede, malah makin rumit. Kerasa banget kalau ternyata, bahagia itu cuman kesedihan yang ditutupi oleh senyuman palsu. Nyadar banget, waktu kecil tuh, orang tua gue selalu berusaha untuk membuat gue bahagia supaya gak ngerasain kesedihan yang mereka alamin. Sekarang udah tua, kerasa. Gue pura-pura baik di depan semuanya. Pura-pura ketawa, happy. Padahal kalau jujur, udah muak gue. Capek. Pingin mati rasanya tapi, gue belum siap. Gue masih pingin main bareng kalian, mau bikin orang tua bahagia. Masih penasaran, apa sih bahagia itu? Dimana kebahagiaan itu? Sama siapa gue bisa bahagia? Kalau gue bisa muter waktu, gue pingin bilang ke diri gue yang masih kecil, “Puas-puasin loe mainnya. Entar udah tua gak bisa begini. Dunia kejam, gak peduli loe siapa, kalau loe gak kuat, loe mati.”

Semua terdiam mendengar Irham. Mata Reina terlihat berkaca-kaca. Irham menghapus air matanya.

LEO
Maafin gue ya Ham. Harusnya gue lebih peka jadi temen.

Poppy mengelus tangan Irham. Mencoba menenangkannya.

IRHAM
Gak apa-apa. Ini bukan salah kalian. Bukan salah siapa-siapa. Kita semua sama kok. Gue tahu kalian juga ada masalah. Tapi masih bisa tetep senyum. --- Kalian kalau ada masalah, gak apa-apa, cerita aja. Gue juga akan cerita, kalau gue udah gak kuat untuk pura-pura bahagia. Jangan sampai... ketika kalian di titik terendah dalam hidup kalian, kalian malah ambil jalan pintas. Bunuh diri. Kita masih punya satu sama lain. Gue masih pingin gila-gilaan bareng kalian. Gue yakin, kita masih bisa bahagia bareng, tanpa harus pura-pura.

Irham mengangkat gelasnya dan bersulang.

IRHAM
Happy birthday Le. Gue sayang sama loe. Gue sayang sama kalian semua.

Semua ikut bersulang.


EXT. GEDUNG BERTINGKAT TERBENGKALAI - MALAM HARI

Semua berkumpul di lantai paling atas.

IRHAM
Siap?

Semua mengangguk.

IRHAM
Tu, dua, tiga...

Semuanya berteriak sangat kencang, melepaskan emosi mereka.


INT. MOBIL POPPY(BERGERAK) - MALAM HARI

Poppy menyetir ditemani Irham di depan, di baris kedua ada Leo dan Clara, lalu di kursi paling belakang Wildan dan Reina.

Lagu di radio berganti.

MUSIC CUE : “Dangdut is the Music of My Country” oleh Project Pop.

Semua gembira mendengarnya.

IRHAM
Wuiih, Lagu kita nih, lagu kita. Gedein Pop.

Poppy membeesarkan volumenya.

IRHAM
(bernyanyi)
Siapa tidak mengakui perbedaan
Tidak pernah diajari di skolahan
Semua orang macam-macam diciptakan
Cakep atau jelek smua punya perasaan
LEO
(bernyanyi)
Ada orang Batak, Ada orang Jawa
Ada orang Ambon, Ada juga orang Padang
Ada orang Menado, Ada orang Madura
Ada orang Papua, nggak disebut jangan marah
IRHAM
(bernyanyi)
Apakah yang dapat menyatukan kita?
LEO
(bernyanyi)
Salah satunya dengan musik
POPPY
(bernyanyi)
Dangdut is the music of my country

Semua ikut menari.

SEMUA
(bernyanyi)
Dangdut is the music of my country
My country oh my country
Dangdut is the music of my country
My country oh my country
Aaaaa, oh my country

Wildan dan Reina hanya tertawa melihat mereka.

Saat lagu masih beranjut, Leo tiba-tiba menepuk pundak Poppy.

LEO
Oh oh, belok sini, belok sini.
POPPY
Kemana sih ?
LEO
Ini nih, komplek depan.
POPPY
Mau ngapain ?
LEO
Udah nurut aja. Ini kan ulang tahun gue.

Poppy membelokkan mobilnya, masuk ke dalam kompleks perumahan.

END MUSIC CUE.


INT/EXT. MOBIL POPPY(BERGERAK) - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Poppy mengikuti arahan Leo menelusuri kompleks. Mobil Poppy menjadi satu-satunya kendaraan yang melewati kompleks tersebut. 

LEO
Gue pernah tinggal di sini waktu kecil. Dulu ada tetangga gue, bapak-bapak, pelitnyaa kebangetan. Di depan rumahnya ada pohon belimbing, si buahnya itu udah ada yang jatuh ke tanah, gue ambil karena masih lumayan bagus, Eh dikira gue nyuri, sampai diteriakin maling satu komplek, bangsat gak tuh !
(ke Poppy)
Belok kanan Pop.

Poppy membelokkan mobilnya.

LEO
Udah dah, berhenti di sini aja.

Poppy memberhentikan mobilnya.

LEO
Yang cowok ikut gue.
POPPY
Eh loe mau ngapain ?
LEO
Ya balas dendam lah. Gue dituduh nyuri, gue curi aja sekalian. Ayo yang cowok let’s go.

Leo keluar duluan dari mobil.

IRHAM
Let’s Go, Let’s Go ... Kalau loe doang yang digebukin gak apa-apa. --- Cuman perkara belimbing doang, tinggal beli aja apa susahnya sih.
LEO
Bukan masalah buahnya, harga diri gue sudah ternodai. Lagian yang bayar makan siapa ? Yang bayarin loe minum siapa ? Hah ?

Leo memandangi teman-temannya yang masih di dalam mobil. Mereka hanya saling diam melihat. Leo tersenyum lebar.

LEO
Udah turun, gak usah banyak bacot.
IRHAM
Pamrih loe jadi temen.
LEO
Yang lain jaga ya di mobil.

Irham dan Wildan keluar dari mobil dengan terpaksa.


EXT. JALAN KOMPLEKS - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Leo memimpin di depan dengan gagah berani, sedangkan yang lain was-was, takut ketahuan oleh penduduk di sana.

Leo berhenti di sebuah rumah dengan pohon belimbing tumbuh di luar pagar rumah.

LEO
Untung masih ada belimbingnya.
IRHAM
Yakin ini rumahnya ?
LEO
Iye, yakin.

Leo memanjat pohon belimbing itu. Ia agak sedikit kesulitan.

LEO
Ham, Wil bantuin !

Irham dan Wildan dengan segan membantu mendorong dan memegangi badan Leo untuk memanjat.

Leo dengan susah payah mengambil buah belimbing yang dekat dengan raihan tangannya. Dia berhasil mengambilnya.

LEO
Tangkap !

Irham berhasil menangkap buah itu. Leo bergerak lebih jauh lagi untuk meraih buah di ujung pohon.

IRHAM
Udah cepetan turun, ngapain sih ?!
LEO
(susah payah mengambil buah)
Sabar, dikit lagi.

Saat Leo hampir berhasil mengambil buah belimbing itu, buahnya terpeleset dari tangannya dan jatuh di atas sebuah plat seng yang menghasilkan suara menggema keras.

Lampu dalam rumah menyala.

LEO
Oh shit !

Leo perlahan-lahan turun dari pohon. Seorang laki-laki tua (70th) memergoki mereka.

PEMILIK RUMAH
WOOI ! NGAPAIN LOE ?! MALING BELIMBING GUE YAH ?!
LEO
KAGAK PAK, MINJEM !
(ke Irham dan Wildan)
Woy woy, bantuin turun, bantuin.

Leo cepat-cepat turun dari pohon. Irham dan Wildan membantu Leo.

PEMILIK RUMAH
WOY JANGAN LARI LOE !

Pemilik rumah masuk ke dalam rumah kembali. Leo dan yang lainnya cepat-cepat berlari. Tidak lupa Leo mengambil belimbing yang berhasil diambilnya di tanah. Pemilik pohon keluar dari rumah dengan anjingnya yang menggonggong keras lalu dilepaskan.

Irham melihat ke belakang dan terkejut melihat anjing itu.

IRHAM
ANJING, ANJING, ANJING !!!

Mereka berlari lebih cepat. Poppy, Clara dan Reina yang memandangi mereka sejak tadi ikut kaget melihatnya. Clara membantu membukakan pintu.

LEO
POPPY NYALAIN MOBILNYAAA !!!

Mereka langsung masuk ke dalam ke mobil dengan rusuh. Pintu mobil tertutup. Si anjing menggonggongi mobil Poppy. Poppy langsung menancapkan gas penuh, dan langsung pergi dari jalan itu.


INT. MOBIL POPPY(BERGERAK) - KONTINU

Mereka semua menarik nafas, menenangkan diri masing-masing.

IRHAM
Anjing loe le !!

Reina tertawa mendengar Irham emosi, yang lain akhirnya juga ikut tertawa dengan kejadian gila itu. Leo memegang belimbingnya, membuka jendela, dan mengeluarkan tangannya ke luar, merayakan kemenangannya.

LEO
YEEEEAAAH !!!!

Mobil berjalan menembus kegelapan dan keheningan malam.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar