Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cek Ombak (melulu)
Suka
Favorit
Bagikan
24. Keputusan Terakhir Tanpa Tes Ombak

101. INT. BUTIK LA ROSA – SORE

Cast: Mama Ocha, Igo

Tanpa basa basi Igo masuk ke ruangan Rosa dan langsung duduk di kursi depan meja kerjanya.

MAMA OCHA

Igo? Gak bareng Kika? Dia ke mana dulu?

IGO

Aku belum ketemu Kika, Ma. Mungkin ia masih di kampusnya. Ma...

MAMA OCHA

Hmm, ada apa? Kamu sudah makan? Mama tadi pesan dimsum lho. Kayaknya masih banyak deh. Makan dulu, gih!

IGO

Aku lagi gak pengen makan. Aku cuma mau sampaikan undangan Papa untuk makan malam nanti di Lovin's Cafe. Papa sudah mempersiapkan buat permohonan maafnya sama Mama. Please, Ma... Demi aku, terima ya?

Igo menyatukan kedua telapak tangan di dadanya dengan muka memohon. Mama Ocha berpikir agak lama, kemudian menyetujuinya.

MAMA OCHA

Ok, Mama akan datang, tapi dengan syarat, papamu mau kasihkan tempatnya untuk acara yayasan Mama.

IGO

Papa pasti menyetujuinya, Ma. Aku jamin! Dia akan melakukan apa saja asalkan Mama mau datang dan memaafkannya.

MAMA OCHA

Kamu kok yakin banget sih? Ngomong aja belum.

Igo nyengir, lalu bangkit dan mencium pipi mama tirinya itu.

IGO

Yakin banget! Makasih ya, Mamaku sayang. Oh iya, dimsumnya mana?

Mama Ocha memutar-mutarkan kedua bola matanya melihat kelakuan anak tiri kesayanganya itu.

CUT TO

102. INT. LOVIN'S CAFE – MALAM

Cast: Kika, Igo, Papa Jun, Mama Ocha

Suasana malam di Lovin's Cafe di balkon lantai dua. Tempat yang biasa Igo dan Kika gunakan ketika janjian, kini disulap menjadi dinner set yang sangat cantik. Meja bertaplak putih berenda dihiasi nyala lilin dan pas bunga berisi bunga warna-warni. Papa Jun tampak sudah lebih dulu datang. Ia sempat ragu kemudian celingukan mencari-cari seseorang. Tak lama kemudian Mama Ocha datang dengan gaun merah marun yang anggun. Papa terpesona, lalu mempersilakan dengan menarik kursi untuk diduduki Mama Ocha. Papa Jun tampak menyerahkan setangkai mawar merah yang diterima Mama Ocha dengan senyuman.

PAPA JUN

Aku bahagia akhirnya kita bisa bertemu lagi. Kumohon kamu memaafkan aku.

MAMA OCHA

Aku juga Mas, kamu harus maafkan semua salahku. Waktu itu aku tak bisa menahan emosi....

PAPA JUN

(meletakkan telunjuknya di bibir Rosa)

Sstt! Sudahlah! Jangan dibahas lagi. Yang berlalu, biarlah berlalu. Sekarang kita mulai lagi hadapi perjalanan hidup kita bersama-sama. Maukah kamu berjanji untuk menua bersamaku?

Mama Ocha mengangguk seraya tersipu.

MAMA OCHA

Ma-mau, Mas. Aku janji.

Tangan Papa Jun meraih jemari Mama Ocha untuk kemudian saling bertaut.

Di sudut ruang tersembunyi, Kika dan Igo saling toas. Mereka berhasil menyatukan orangtua mereka kembali.

KIKA

Papa lo sepertinya bakalan balik ke rumah gue lagi. Lo ikut juga kan? Gue sepi gak ada lo!

IGO

Enggak, gue sementara di resto aja dulu. 

KIKA

Lo kenapa sih? Sombong amat. Restoran lo gak bakalan ada yang angkut juga, kali!

IGO

Bukan gitu... Deket-deket lo terus, gue takut gak bisa menahan diri dari godaan! 

KIKA

Katanya saudaraan, kok bisa gak nahan gitu sih?

IGO

Katanya lo gak mau kita saudaraan doang... 

Kika menatap Igo dengan sorot mata tak mengerti.

IGO

Kita cabut, yuk! Nanti keburu ketauan bokap sama nyokap, bisa gawat!

Kika menurut saja ketika tangannya ditarik Igo meninggalkan kafe serta sejoli yang sedang beromantis-romantisan itu. Namun sepeninggal mereka, ada hal yang tak terduga antara Mama dan Papa. Saat Papa Jun pamit ke toilet, ada pesan masuk ke ponselnya. Mama Ocha melirik isi pesan yang masih tampsk di layar pop up.

CU: layar ponsel Juno; I miss you My Sugar Daddy. Katanya mau belikan tas branded. Mana?

Saat itu juga Mama Ocha bangkit dan langsung pergi tanpa menunggu suaminya.

CUT TO

103. INT. BUTIK LA ROSA– SIANG

Cast: Mama Ocha, Igo

Igo datang tergesa menemui Mama Ocha. Ia memastikan keheranan papanya karena ditunggal istrinya di kafe semalam. Mama terlihat murung.

IGO

Ma, kenapa nggak mau jawab panggilan Papa? Semalam papa gelisah terus mikirin sikap Mama.

ROSA

Mama menyesal sudah terima undangannya. Kupikir ia sadar, ternyata paoamu masih punya cewek simpanan.

IGO

(mengerutkan dahi)

Papa, punya simpanan? Ah, mada sih? Setauku gak ada perempuan lain selain Mama.

ROSA

Mama lihat sendiri di pesan ponselnya. Ada cewek bernama Ryuzu memanggil papamu Sugar Daddy. Mana nagih dibeliin tas branded lagi? Mama aja belum pernah dibeliin apa-apa!

IGO

(tertawa)

Ya Tuhan! Ryuzu itu temanku. Dulu memang suka digodain Papa. Tapi udah lama gak pernah muncul. Lagian, mana bisa Papa ngasih-ngasih barang apalagi mahal. Aku paling tau, papa itu pelit dan perhitungan!

ROSA

Jadi? Cewek itu bukan Sugar Baby-nya Papamu?

Igo menggeleng sambil tersenyum. Sesaat kemudian, Mama Ocha pun tersenyum malu-malu.

CUT TO

104. INT. JUNN'S CAFE – SIANG

Cast: Papa Jun, Chef Danang

Papa Jun datang agak siangan. Ia menanyakan Igo kepada Chef Danang karena mobilnya masih terparkir di tempat parkir restoran  

PAPA JUN

Igo gak ke kampus? Ini kan bukan hari libur?

CHEF DANANG

Dia bilang baru selesai ujian semesteran. Tadi ia berangkat pagi-pagi. Bawa ransel besar lagi. Tapi gak bilang mau ke mana.

PAPA JUN

(bergumam)

Aneh itu anak. Kenapa gak ngomong? Padahal hari ini mau kuajak meninjau proyek restoran cabang untuk dirinya. Coba nanti kutanya Kika.

Baru saja Papa Jun mau menghubungi Kika, nama Kika sudah muncul di layar panggilan. Papa Jun langsung menjawabnya.

PAPA JUN

Halo, Kika! Kebetulan sekali, baru aja Papa mau telepon kamu. Hah? Apa? Igo pergi? Ke mana?

KIKA (OS)

(terisak)

Aku juga gak tau Pa. Di SMS dia gak bilang mau ke mana. Tapi ia hanya bilang mau pergi jauh selama tiga tahun.

PAPA JUN

(melemas)

Ya Tuhan, Igo. Kamu ke mana? Maafkan Papamu, Nak! Kamu jangan pergi!

KIKA (OS)

Halo... haloo! Pa, Papa masih di sana?

Tak ada jawaban.

Chef Danang yang berada di dekat Papa Jun segera memegang tubuh bosnya yang lemah lalu memapahnya hingga duduk di kursi ruangannya.

CUT TO

105. INT. JUNN'S CAFE – SIANG

Cast: Papa Jun, Chef Danang, Kika, Mama Ocha

Tak berselang lama. Kika dan Mama Ocha datang tergopoh-gopoh menuju ruangan Papa Jun. Papa Jun masih terduduk lemas. 

MAMA OCHA

Mas, kamu gak apa-apa? Kita akan cari Igo sekarang juga!

PAPA JUN

Aku gak tau harus cari ke mana. Seandainya dia ke tempat mamanya, gak mingkin. Tapi dia gak punya siapa-siapa lagi. Ah, Igo!

Papa Jun meremas rambutnya yang mulai beruban. Sementara Kika hanya bisa menggigit-gigit kukunya dengan muka sedih.

CHEF DANANG

Ah, aku tahu, Bos! Mungkin ini bisa jadi petunjuk ke mana Igo pergi.

Semua dikejutkan oleh ucapan Chef Danang. Namun Chef tak segera memberitahukan apa yang diketahuinya. Ia berjalan mondar-mandir malah bikin kesal semua orang.

PAPA JUN

(membentak)

 Cepat katakan, Chef! Jangan bikin kita penasaran!

CHEF DANANG

Gini Bos. Beberapa waktu yang lalu, Igo pernah bilang sehabis semesteran, dia akan berangkat ke Australia menemui Omnya yang tinggal di sana. Dia akan ikut Omnya tinggal di sana!

KIKA

(menimpali)

Ya! Dia juga pernah bilang begitu sih sama aku. Tapi aku gak anggap serius. Kupikir, Igo hanya bercanda buat nakut-nakutin aku.

PAPA JUN

Kita ke bandara sekarang juga!

Mereka sontak siap-siap berangkat ke bandara dengan terburu-buru. Berharap menemukan Igo sebelum pesawat menerbangkan dirinya ke Benua Australia.

CUT TO

106. EXT. BANDARA SUTA – SIANG

Cast: Igo, Kika, Mama Ocha, Papa Jun

Mobil tiba di bandara dengan melaju kencang. Setelah terparkir, mereka keluar berlarian menuju ruang check-in. Untungnya, Kika melihat dan langsung menunjuk ke arah Igo yang sedang bersandar di ruang tunggu. Mereka pun bersama-sama tergesa menghampiri Igo.

KIKA

Igoo!

Igo reflek menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Igo terkejut saat melihat rombongan keluarganya menyusul.

IGO

Kika... Ma, Pa! Kalian kenapa ke sini?

KIKA

Lo jahat, Igo! Lo jahat!

Igo tertunduk tak kuasa menatap mata Kika yang menggenang.

PAPA JUN

Go, jangan pergi! Papa minta maaf selama ini Papa salah dan tak mau bersikap selayaknya seorang ayah. Tapi sejujurnya Papa sayang sama kamu, Nak! Maafkan Papamu!

IGO

Nak? Apa aku gak salah dengar Papa memanggilku ‘Nak’? Aku merindukan kata itu sedari dulu, Pa. Setiap hari aku berharap Papa mau menganggapku sebagai anak. Bukan orang lain, bukan pegawai Papa. Aku bahagia akhirnya Papa mengucapkannya juga.

PAPA JUN

Aku memang egois. Tak berperasaan. Ayah macam apa aku ini!? Aku tak mau hidupku dirongrong apalagi direpotkan dengan kehadiran orang lain, walaupun itu anak dan istriku. Selama ini aku menikmati kesendirian dan hidup hanya bekerja keras, mati-matian untuk memajukan usahaku. Karena aku tak mau direndahkan orang lagi. Aku tak mau perjuanganku sia-sia. Tetapi ternyata aku salah. Aku sadar, kerja kerasku tidak untuk siapa-siapa. Kini aku punya kalian, punya keluarga. Aku tak akan hidup lama di dunia ini. Dan semua yang kupunya tak akan dibawa mati. Untuk itu, aku sudah mempersiapkan cabang baru yang lebih besar untukmu Igo. Untuk masa depanmu. Jadi, jangan pergi, Nak!

MAMA OCHA

Dan gedung cabang restoran yang akan jadi milikmu itu, akan diresmikan bersamaan dengan pagelaran bazar dan charity show yang Mama rencanakan itu. Papamu sudah merestuinya. Mama bahagia sekali seandainya kamu yang membuka acaranya bersama Kika.

Igo terharu. Sejenak ia menatap tiket yang sedang dipegangnya, seperti menimbang-nimbang .

IGO

Satu setengah jam lagi pesawat berangkat. Aku masih ada waktu sebelum check in. Aku bahagia seandainya keluargaku tetap utuh. Tapi aku tetap harus pergi. Papa, terima kasih sudah mempercayakan perusahaan baru untukku. Untuk itulah, aku sebaiknya pergi. Aku akan belajar banyak sampai aku layak dan mampu mengemban amanah darimu. Aku gak mau mengecewakanmu, Pa. Aku pasti kembali untuk mengelolanya.

Dan lo Kika...

Igo menatap Kika yang sudah berlinang air mata.

KIKA

Lo tega! Gue benci lo!

IGO

Kika, aku menuruti apa maumu selama ini. Kita gak mau hanya jadi saudara kan? Makanya, gue pergi dulu untuk sementara. Tinggal satu atap dengan lo sama aja gue menderita. Gue harus berusaha menahan diri biar gak terjadi hal di luar batas. Gue gak mau mengulang masa lalu gue yang pahit akibat ulah orangtua. Lo harus bersabar sampai gue balik buat ngelamar lo! Dua atau tiga tahun aja, kok! Gak lama.

KIKA

Lo serius? Terus gimana dengan hubungan Mama Papa?

PAPA JUN

Kika, kan Papa sudah pernah bilang, jodoh itu tak kan ke mana. Kalian pasti bersatu meskipun Mama Papa masih bersatu. Kalian bukan saudara sedarah, bukan mahram. Jadi kalian bisa saja menikah.

Kika tak sadar menarik Igo ke tempat agak sunyi. Dia langsung memukul-mukul dada Igo dengan gemas.

KIKA

Lo emang jahat! Kenapa sih lo biarin gue menderita kayak gini? Di saat gue yakin akan hubungan kita, lo malah pergi manjauh.

IGO

Ini demi kita, Ka! Demi hubungan kita! Lo sabar aja dulu. Gue pasti balik buat lo! Toh kita hanya terpisah jarak. Kita masih bisa kontak tiap saat kok. Jangan takut! Gue udah yakin dengan jalan hidup gue, dan ... gak perlu cek ombak-cek ombakan lagi.

Tangan Igo meraih jemari Kika. Ia menggenggamnya seakan tak mau terlepas menanti menit-menit terakhir. Genggaman menguat sekuat tekad mereka. Mereka yakin akan bersatu di kemudian hari, tanpa keraguan. 

Tak lama kemudian, mereka sekeluarga menatap haru pesawat yang membawa Igo terbang melintas di atas kepala mereka hingga hilang dari pandangan. Kika, Mama Ocha, dan Papa Igo kembali pulang dengan saling berpegangan tangan.

_THE END_

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@lagalihmanurung insyaallah segera. Mohon doanya, semoga lancar dan sukses. terima kasih 🙏
3 tahun 10 bulan lalu
selesai - fin - finish. Ini so filmst. Jadiin pilem!
3 tahun 10 bulan lalu
seru 😍
3 tahun 11 bulan lalu
makasih, Kak... 😍😘😘
4 tahun 7 jam lalu
😍 keren kak
4 tahun 10 jam lalu
Cewek mah gitu. 😁😁😁
4 tahun 1 bulan lalu
@an purbalin gak sabaran, dia mah kecentilan.... wiwiwk
4 tahun 1 bulan lalu
Sabar, Kika. Nanti juga bakal dilamar 😍
4 tahun 1 bulan lalu