Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
31. INT. KEDAI JUS-JUSAN – SIANG
Cast: Kika, Igo
Tengah hari itu di Kedai Jus-Jusan, Igo dan Kika sedang minum berdua dalam satu meja. Kika tampak menikmati jus salty strowbery dengan asyik menjilat-jilat garam yang menempel di bibir gelas. Sementara Igo, sibuk mengaduk-aduk mocca avocado-nya. Igo meringis risih memerhatikan kelakuan Kikta
IGO
Lo jorok banget, sih? Garam aja sampai dijilatin. Tau gitu, kalau lo pesan stroberi asin lagi, bekel garam sekresek dari rumah. Norak banget, tau!
KIKA
Lo kali yang norak! Tau nggak, kenapa garamnya ditempelin di bibir gelas bukanya dicampurin sekalian?
Igo menggeleng. Masih meringis pas melihat Kika meleletkan lidah menghapus busa jus yang menempel di bibirnya.
KIKA
Ya, karena itulah sensasinya. Jadi gue juga mesti nikmati sensasi kayak gini ni.
(kembali melelet karena keasinan)
Go! Beneran lo mau kita putus gara-gara orangtua kita berdamai di belakang kita?
IGO
Putus? Memangnya sejak kapan kita jadian?
KIKA
Sekarang! Nggak apa-apa kan meskipun telat?
IGO
(garuk-garuk kepala)
Halah! Tambah gak jelas aja, lo!
KIKA
Lo tuh yang suka gak jelas. Gue panggil lo pacar, lo nanya kapan jadian. Giliran gue bilang putus, lo juga yang bingung sendiri.
Kika cengar-cengir. Dia suka sekali menggoda Igo yang akhir-akhir ini selalu jutek. Apalagi setelah ketahuan papanya berdamai dan sering chatting dengan mamanya Kika. Ia marah kepada papanya karena merasa dibohongi. Sedangkan Kika, ia baru saja berantem dengan mamanya. Kika kecewa sekali terhadap Mama Ocha yang seolah-olah menikungnya.
IGO
Kika ... Kika. Lo tu, di saat gue pusing mikirin pertengkaran antara gue sama papa, lo malah becandaan. Bukannya lo lagi berantem juga kan, sama mama lo?
KIKA
Justru biar nggak nambah pusing, Igo. Lo tuh pantesan aja nama lo Vertigo. Bawaannya emang pusing mulu!
IGO
Vertigo lagi ... Nama gue Virgo. Virgorian, Kikuk!
Igo sontak meraih tisu bekas melap bibirnya, lalu dilemparkannya ke bahu Kika. Kika berhasil mengelak, kemudian terbahak.
KIKA
Gimana? Jadi, kan? ( menggerak-gerakan alisnya yang tebal)
Igo dengan dahi berkerut menatap Kika yang masih cengar-cengir.
IGO (VO)
Duh, ini cewek ujian banget buat gue. Seandainya saja suasana tak serumit ini, mungkin dari pertama ketemuan udah gue tembak. Gue memang suka. Tapi kini situasinya lain. Coba saja tak terjadi masalah antara kami dan orangtua.
KIKA
Igo! Malah ngelamun, sih?
IGO
Emh, i–iya ... iya! Terserah lo deh!
KIKA
Serius? Lo beneran, kan ... kita jadian? Etapi... sekarang juga kan kita mau putus.
IGO
(wajah lempeng)
Ya udah, kita putus aja.
KIKA
(meradang)
Igooo! Gue gak mau putus, tau! Baru aja jadian, kapan pacarannya?
IGO
Iya, iya! Jadian lagi kita. Tapi sementara ini, gue gak mau kalo bokap gue sama nyokap lo sampe tau.
KIKA
Nggak apa-apa deh, yang penting kita udah jadian! Jadi sementara ini kita backstreet, ya?
Kika mengulurkan jari kelingking kanannya untuk mengait jari Igo. Igo menyambutnya dengan malas-malasan. Namun jari kelingking keduanya terpaut erat.
CUT TO
32. INT. APARTEMEN PAPA JUNO – MALAM
Cast: Igo, Papa Juno, Kika, Mama Ocha
ESTABLISHED SHOT Apartemen Papa Juno
Suatu malam, Papa Jun mengundang Kika dan Mama Ocha makan malam di apartemennya. Kika dan mamanya berdandan cantik dengan gaun yang elegan. Papa Jun menjamu makan malam dengan aneka Sushi beserta Japanese dessert-nya. Setelah selesai menyantap hidangan istimewa berupa aneka seafood, Papa Jun mulai berbicara serius.
PAPA JUNO
(berdehem-dehem)
Sebenarnya, ada yang akan kami bicarakan sama kalian.
Igo dan Kika serentak menaruh sendok puding di piring mungilnya masing-masing. Lalu mereka saling berpandangan dengan muka bertanya-tanya.
KIKA// IGO (VO)
Ah, apakah mereka sudah tahu tentang hubungan kami?
PAPA JUN (lanjutan)
Gini anak-anak. Selama ini aku dan Mama Ocha sudah melakukan perdamaian, dan berhubungan baik-baik di belakang kalian. Pertama kami mohon maaf kepada kalian, selama ini tak memberitahukan bagaimana kelanjutan hubungan kami. Juga dalam waktu dekat ini, kami berencana untuk meresmikan hubungan ini. Kalian pasti akan setuju jika kami bersatu.
Papa Jun mengakhiri ucapannya sembari meraih tangan Mama Ocha yang masih malu-malu, lalu menggenggamnya.
Igo dan Kika sama-sama tersentak mendengarnya. Igo tampak menatap tajam ke arah papanya. Begitu pun Kika yang terlihat berang terhadap mamanya.
KIKA//IGO
Maksud Mama?// Maksud Papa?
PAPA JUN
Kami akan menikah!
SFX: Duarr!! Suara petir dan turun hujan di luar bersamaan dengan kekagetan Igo dan Kika.
Mama Ocha dengan lembut terhadap putrinya.
ROSA
Gimana, Sayang? Kamu nggak keberatan, kan?
Tak disangka, Kika berdiri dan langsung berucap dengan lantang.
KIKA
Kalian jahat! Kalian pengkhianat! Gue benci ... bencii!
IGO
Kika! Duduk dulu, Ka!
Igo memegang tangan Kika dan menariknya untuk duduk kembali. Namun Kika menepisnya, lalu pergi meninggalkan hunian mewah bertingkat itu.
CUT TO
33. EXT. HALAMAN APARTEMEN – MALAM
Cast: Kika, Igo
Di koridor apartemen Igo mengejar Kika yang berlari keluar dari ruang apartemen Papa Jin. Namun Igo terjegal di pintu lift. Igo mengejar lewat tangga darurat hingga Kika terkejar di halaman parkir.
IGO
(ngos-ngosan)
Ka, sabar dikit napa?
KIKA
Sabar? Lo bilang, sabar? Nggak! Gue kecewa, Igo. Kenapa sih ini bisa terjadi sama hubungan kita?
IGO
Memangnya, ada apa dengan hubungan kita? Bukannya baik-baik saja?
KIKA
Igo, buat lo mungkin nggak masalah. Tapi buat gue, ini ngerusak hubungan kita! Kita terancam putus!
Igo terdiam dengan raut putus asa. Hanya terpaut beberapa menit saja, Mama Ocha bergegas menyusul Kika, diiringi seruan Papa Jun yang memanggil namanya.
ROSA
Ka, Kika! Tunggu Mama, Sayang. Biar Mama jelasin dulu.
KIKA
Nggak usah pura-pura, Ma! Dasar munafik! Aku benci sama Mama!
ROSA
Kika, dengar, Sayang. Mama pikir, sudah saatnya mikirin hidup mama sendiri. Mama masih punya kesempatan untuk menikah lagi, bukan?
KIKA
Tapi bukan sama Om Juno, Ma!
ROSA
Kmenapa? Apa bedanya dia dengan lelaki lain yang pantas menjadi papamu?
KIKA
Mama nggak ngerti! Mama egois. Aku benci!
Mama Rose hanya bisa menghela napas, lalu tak berani lagi berdebat dengan putrinya itu. Mungkin Kika perlu waktu untuk menerima orang lain sebagai pengganti papanya.
CUT TO
34. INT. APARTEMEN JUNO – MALAM
Cast: Igo, Papa Juno
Sepeninggal Ibu dan putrinya itu, Juno dan Igo tampak duduk termenung di sofa. Di depan mereka, televisi sedang menyiarkan acara langsung Moto GP. Namun Juno memainkan rimotnya, mengganti-ganti kanal dengan tatapan kosong. Tak lama, Igo memberanikan diri bicara.
IGO
Pa, kenapa sih, Papa selalu membuatku bingung? Kadang bersikap sayang, tapi kadang juga tak rela anaknya bahagia. Apa pun yang kulakukan untuk kebahagiaanku, selalu Papa ambil. Papa nggak peduli.
PAPA JUN
Memang gue nggak peduli. Lo mau bahagia mau enggak, bukan urusan gue! Tugas gue melaksanakan amanat mamamu supaya lo nggak hidup terlantar. Gue sekolahin lo, kasih lo kerja, semua fasilitas lo terpenuhi. Kurang bahagia gimana lagi, sih lo?
IGO
Tapi bukan itu, Pa. Bukan aku tak tahu diri. Sebagai anak, aku juga ingin kayak orang lain. Menjalin hubungan antara anak dan ayahnya dengan kasih sayang tak terbatas.
PAPA JUNO
Alah, lo! Bukannya bersyukur udah gue hidupin. Kalau nggak mau, ya sudah, ikut mamamu lagi sana!
IGO
Ok, Pa. Selama ini aku selalu nurut dan ngalah. Tapi kali ini, kumohon, Pa. Jangan menikah dengan Tante Rosa! Papa boleh cari perempuan sesuka hati, tapi bukan mamanya Kika!
PAPA JUN
Apa urusan lo berani larang-larang gue? Terserah gue dong mau nikahin siapa! Lo tu cuma ....
IGO
(memotong)
Anakmu, Pa! Aku anak kandungmu. Papa juga tahu itu!
Papa Jun beranjak pergi dengan membanting pintu, meninggalkan Igo yang masih termangu.
CUT TO
Scene #35 ==>