Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
91. INT. TEMPAT KOS KEYSHA – MALAM
Cast: Kika, Keysha
Tempat kos Keysha yang hanya kamar berukuran kecil hanya muat tempat tidur, meja belajar dan lemari pakaian. Begitu tiba, Kika langsung menghempaskan dirinya ke atas kasur. Keysha menutup laptopnya yang masih menyala ikut membaringkan tubuhnya di samping sahabatnya itu.
KEYSHA
Udah malem, lo tidur aja gih! Besok aja ceritanya. Gue lagi males dengerin curhatan. Takut baper sampe kebawa tidur!
KIKA
Dasar lo! Gak mau dengerin penderitaan seorang sahabat yang diusir sana sini.
Kika memukul Keysha dengan bantal. Keysha hanya tertawa.
KEYSHA
Eh tadi lo bilang lagi beli cemilan, mana sini! Gue laper ni, maklum anak kos!
KIKA
Giliran makanan aja lo sigap, siap nampung. Giliran curhat lo masabodo! Ambil tuh di ransel gue!
KEYSHA
Yuhuu! Saatnya mengiling kita. Persetan dengan diet!
Keysha membongkar ransel Kika yang berisi pakaian dan makanan. Ia mengeluarkan beberapa bungkus snack dan langsung dikunyah.
KIKA
Key! HP gue sengaja dimatiin. Biar gak ada yang bisa ngehubungin. Tapi gue perlu kontak Igo. Gue pinjem HP lo, ya?
KEYSHA
(bicara dengan mulut penuh makanan)
Ambil dah! Tapi pulsanya nanti lo ganti ya? Gue lagi ngirit, awal bulan masih lama nunggu transferan bokap!
KIKA
Iyaa, bawel! Perhitungan amat sih, udah dibawain makanan juga!
Kika mengambil ponsel Keysha di atas meja. Ia mencoba mengirim pesan kepada Igo untuk mengabarkan keberadaanya.
CUT TO
92. INT. JUNN'S CAFE – MALAM
Cast: Igo, Mama Ocha
Kafe dan restoran Papa Jun sudah mulai sepi dan siap-siap akan ditutup, hanya tinggal menunggu beberapa pengunjung yang belum selesai menikmati hidangan dan suasana kafe. Live music pun sudah dihentikan. Lampu di ruangan satu per satu mulai dipadamkan. Chef Danang sudah naik duluan karena tugasnya sudah lebih dulu tuntas. Sementara Igo masih mengatur anak buahnya yang ditinggal pulang bosnya sedari sore.
Ponsel Igo berdering. Nama Mama Ocha muncul di layarnya.
IGO
Ya, Ma. Ada apa? Papa sudah ada di rumah, kan?
MAMA OCHA (OS)
Igo! Tolong Mama, Go. Kika pergi lagi! Maksud Mama, Kika pergi dari rumah papanya, gak ada yang tau ke mana! Kali aja kamu tau ke mana, atau siapa tau udah hubungin kamu!
IGO
Ya Tuhan! Kenapa lagi sih, Ma? Ya udah, aku coba cari dan hubungi temen-temannya. Mama tenang ya, jangan panik!
Igo menutup panggilan telepon mama sambungnya itu. Belum beberapa menit, bunyi tanda pesan masuk di ponselnya sudah berdenting. Di pesan itu dari nomor yang tidak dikenal.
CU: isi pesan dari nomor tak dikenal: “Gue ada di kosan Keysha. Tapi lo janji gak akan kasih tau siapa pun. Besok ketemu di tempat biasa kelar lo kuliah.”
Selesai membacanya, Igo menghela napas lega.
Setelah menutup restorannya, Igo masuk kamar dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Namun saat ia hampir terpejam, ponsel kembali bersinar. Nama Mama Marsha tertera di layarnya.
IGO
Mama! Ada apa nelepon malam-malam gini? Mama baik-baik aja kan?
MARSHA (OS)
Mama baik, Sayang. Hanya kangen saja. Gimana kamu sehat kan? Gimana kuliahmu, lancar? Syukurlah! Oya, kamu sekarang ikut papamu pindah, atau masih di apartemen?
IGO
Aku tinggal di restoran, Ma. Bareng karyawan! Enak banyak teman.
MARSHA
Ya Tuhan, apa papamu tak izinkan kamu tinggal di rumahnya? Apa istri barunya itu yang gak ngizinin? Terus, kenapa gak ke apartemen saja?
IGO
Ma, dengarkan dulu. Aku akan jelasan. Tapi tolong Mama jawab dulu pertanyaanku. Apakah aku ini benar-benar anak kandung papa?
MARSHA (OS)
Kenapa masih saja dipertanyakan? Sudah kesekian kali mama bilang bahwa Juno adalah papa kandungmu. Ada apa sebenarnya, Nak? Apa papamu tak mau mengakui? Percaya Mama sayang, jangan dengar papamu! Haruskah Mama ceritakan sesungguhnya padamu?
IGO
Ceritakanlah, Ma! Biar aku tau penyebab papa tak menyukaiku. Aku cape, Ma! Aku lelah!
MARSHA (OS)
Baiklah Igo. Mama akan ceritakan karena kamu sudah dewasa dan tau yang harus dilakukan. Dulu Mama dan papamu terpaksa menikah. Itu karena Mama mengandung setelah ketemu papamu di pesta ulang tahun teman. Waktu itu kami sama-sama mabuk dan tanpa sadar sudah melakukan hal diluar batas. Padahal kami tak sedikitpun saling cinta. Papamu mau bertanggungjawab, namun meraguan atas anak yang dikandung Mama adalah darah dagingnya. Makanya hingga kini ia tak yakin kamu anak kandungnya. Kami menikah hanya bertahan dua tahun. Mama tak tahan akhirnya minta cerai. Begitulah, Nak.
Igo termangu hingga tak sadar ponselnya terlepas dari genggamannya. Sementara suara Mamanya masih terdengar memanggil-manggil di telepon.
CUT TO
93. INT. RUMAH ROSA – MALAM
Cast: Mama Ocha, Papa Jun
Mama Ocha masih panik dengan kepergian putrinya dari rumah mantan suaminya. Sementara urusan dengan Papa Jun mengenai tempat, belum ada kejelasan. Jawaban Papa Jun masih berputar-putar. Intinya ia tak mau jika memberi secara cuma-cuma. Itu yang menyebabkan Mama Ocha stress. Belum lagi ia masih merasa tak enak hati dengan kepindahan Igo ke restoran. Meski bukan karena dia, tapi tetap merasa bersalah.
Ponsel Papa Jun berdering. Sekilas Mama Ocha melirik nama yang muncul di layar. Marsha.
MAMA OCHA (VO)
Ada apa mamanya Igo telepon? Tak biasanya. Selama kami menikah, baru sekali ia telepon Jun untuk mengucapkan selamat atas pernikahan kami. Ini kedua kalinya, pasti ada hal penting.
Papa Jun seperti kebingungan ketika hendak menerima panggilan itu. Namun akhirnya ia jawab juga. Sengaja ia keraskan suara teleponnya agar tak terjadi salah paham dengan istrinya.
PAPA JUN
Ya Marsha, ada apa? Anakmu masih di restoran. Tapi gak perlu khawatir, ia baik-baik saja.
MARSHA (OS)
Maksudmu dia gak ikut kamu pulang, kan? Kamu biarkan dia seperti gembel tak punya rumah, tak punya orangtua. Kenapa kamu bilang setuju waktu kuserahkan Igo sama kamu kalau ternyata masih gak mengakuinya sebagai darah daging sendiri?
PAPA JUN
Jangan salah paham. Dengarkan dulu, aku tak mengusir dia. Justru aku ajak dia tinggal sama istriku. Dianya saja yang punya kemauan sendiri dan keras kepala. Kurang apalagi yang sudah kuberikan sama dia?
MARSHA (OS)
Dia tak butuh apa-apa, Jun. Dia hanya butuh pengakuan. Itu saja! Semua sudah kuceritakan tentang masa lalu kita. Igo sudah tau semuanya. Aku benar-benar kecewa dan menyesal sudah menitipkan Igo padamu.
Marsha langsung mengakhiri panggilannya yang membuat Papa Jun mematung. Tiba-tiba Mama Ocha bertepuk tangan seolah mengolok-olok.
MAMA OCHA
Woww! Hebat sekali Mas! Jadi begitu ya kelakuanmu di masa lalu. Kasian sekali anakmu yang menjadi korban.
PAPA JUN
Tolong jangan memperkeruh masalah, Cha. Aku sudah cukup pusing dengan banyak hal.
MAMA OCHA
(meradang)
Kamu pikir kamu saja yang pusing, Mas? Lalu kepergian anakku yang sampai kini belum ada berita, kepergian Igo dari rumah ini, belum lagi masalah tempat pagelaran yang belum ada kepastian. Kamu kira aku gak stress?
PAPA JUN
Sudah! Sudah! Kenapa harus dilebih-lebihkan? Kenapa juga aku yang disalahkan?
MAMA OCHA
Kamu memang egois! Kamu hanya mikirin diri sendiri hingga tak ingat akan mati! Ternyata aku salah menilai kamu selama ini. Kamu sama saja dengan papanya Kika!
PAPA JUN
Stop! Kamu boleh hina aku. Tapi jangan kamu samakan dengan mantan suamimu yang selingkuh itu! Aku gak seperti dia! Aah, sudahlah! Lebih baik aku juga pergi dari sini!
MAMA OCHA
Pergi! Pergi aja sana! Pergilah kalian semua! Biarkan aku sendiri! Pergii!
Mama Ocha mengamuk begitu mendengar Papa Jun akan pergi meninggalkannya.
CUT TO