Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cek Ombak (melulu)
Suka
Favorit
Bagikan
4. Meet Up (scene #13-16)

13. EXT. KAMPUS IGO – SIANG

Cast: Igo

Di sudut taman kampus, Igo sedang duduk termenung sendirian. Ditatapnya layar laptop di atas pahanya. Ia tampak ragu-ragu untuk mengetik.

BG: beberapa pasangan mahasiswa sedang ngobrol dan saling menggoda. Igo tak peduli sekelilingnya. 

CU: wajah Igo yang tampak resah.

IGO (VO)

Haruskah gue duluan yang nyapa lalu bertanya tentang tadi malam? Engga, enggak! Biar aja dia duluan yang nyariin gue. Sumpah, gue takut papa macem-macem sama Kika. Gue gak peduli seberapa banyak temen cewek gue yang diisengin papa. Tapi kalau Kika ... gue gak akan biarkan!

Igo menutup kembali laptopnya. Ia sandarkan kepalanya di kursi taman dengan alas kedua lengannya. Matanya kosong menembus langit yang berawan di balik rimbun dedaunan di atas kepalanya.

CUT TO

14. INT. RUMAH ROSA – KAMAR KIKA – MALAM

Cast: Kika, Rosa

Kika baru saja mandi sepulang dari butik mamanya. Ia langsung membuka laptop di atas tempat tidurnya sambil tengkurap, dan menggoyang-goyangkan kedua kakinya yang ditekuk ke atas. 

INSERT CU: lampu indikator akun Igo menyala.

Kika mendadak sumringah. Ia pun mulai mengetik.

CU: Chat Igo dan Kika.

KIKA: lo ke mana aja sih seharian ini? Kok gak keliatan tanda-tanda kehidupan?

IGO: Sorry, Ka! Tadi gue sibuk banget di kampus. Udah gitu, lo kan udah tau, pulang kuliah gue harus stay di kafe. Gak boleh telat. Bos gue galak!

KIKA: Iya, tapi seenggaknya kasih kabar dulu lah. Gue kan ga khawatir jadinya!

IGO: Ish! Baru kali ini dan seneng aja rasanya ada yang mengkhawatirkan gue. By the way, lo gak marah kan?

KIKA: Maksud lo? Kenapa gue harus marah? 

IGO: Enggak, maksud gue ... Kali aja ada kata-kata gue semalam yang bikin lo tersinggung atau marah.

KIKA: Enggak, kok. Malah justru gue yang harus nanya gitu.

IGO: Igo is typing ....

Belum sempat Kika mengetahui apa yang sedang Igo ketik, mamanya muncul dari belakang. Ia kembali merebut laptop itu, lalu dipindahkannya ke meja belajar Kika. Kika tampak cemberut, lalu membenamkan wajahnya ke bantal.

Mama Rosa berhasil menguasai ruang chat itu. Ia meneliti dengan cermat obrolan anak gadisnya barusan. Kemudian ia mulai mengetik sambil membetulkan letak kacamatanya yang melorot.

IGO: Gue gak kenapa-napa, Ka. Lo santuy aja!

KIKA: Igo, lo kalau selesai kuliah suka ngapain?

IGO: Perasaan gue tuh udah pernah bilang, pulang kuliah, gue langsung kerja di kafe. Makanya belum ada waktu buat ketemuan sama lo.

ROSA (VO)

Hmm ... jadi ini anak pekerja keras juga, terbukti ia melanjutkan kuliahnya sambil bekerja. Menarik! Ah tapi meskipun ia keliatan baik dan sopan, kan belum tentu. Bisa aja itu untuk menarik hati korbannya dulu.

Mama Ocha meneruskan lagi ketikannya.

KIKA: Oh iya, gue lupa, Go! Maaf! (emot damai)

Malam semakin larut, Mama Ocha masih asyik di depan laptop. Sementara Kika sudah mendengkur halus.

CUT TO

15. INT. APARTEMEN PAPA JUN – MALAM

Cast: Igo, Papa Juno

Giliran Igo hendak membalas, tanpa aba-aba lagi papanya yang kebetulan lewat menepis tangan Igo, lalu mengusir dari tempat duduk. 

IGO 

(menggerutu pelan)

Sial! Bandot tua ini lagi-lagi menganggu!

PAPA JUNO

Apa? Lo barusan bilang apa?

IGO

Apaan, sih? Orang lagi nguap ...

Ia pun beranjak dengan kesal ke ruang televisi. Sementara itu Papa Jun mencermati obrolan anaknya sebelum itu. Sejurus kemudian ia tersenyum simpul sambil mulai menegetik melanjutkan chat Igo dengan Kika.

IGO: Kalau mau, lo ke resto gue aja. Gimana?

KIKA: Serius lo?

IGO: Beneran! Besok malam kutunggu di Junn's Cafe n Resto, ya!

Setelah puas ngobrol sana ngobrol sini yang diakhiri dengan mengundang Kika ke restorannya, Papa Jun tak lupa menghilangkan jejak obrolan sebelum mematikan perangkat komputer jinjing itu.

CUT TO

16. INT. BUTIK LA ROSA – SORE

Cast: Kika, Rosa, asisten Rosa

Mama Ocha sibuk membereskan alat jahit yang berantakan di meja kerjanya. Sesekali ia melirik jam dinding di atas pigura besar bergambar model berbusana pengantin. Ia terlihat buru-buru hendak pergi meninggalkan butik.

ROSA

 Kika, Mama keluar sebentar. Tolong rapikan gaun merah punya Tante Vina, sebentar lagi ia akan ambil!

KIKA

Mama mau ke mana? Aku mau pulang lho! Ada tugas yang harus selesai besok.

ROSA

Mama ada urusan sebentar. Kamu mau makan apa, nanti mama belikan buat makan malam.

KIKA

Beliin martabak telur aja, Ma!

Rosa tak menjawab lagi. Ia langsung menyambar kunci kontak di mejanya, lalu keluar butik, dan masuk mobilnya.

Dam-diam Kika mengintip kepergian mamanya dari balik manekin bergaun mewah. Ia menunggu hingga sedan merah metalik mamanya hilang di keremangan. Setelah itu, Kika menyambar tasnya, lalu berpesan kepada asisten mamanya dengan terburu-buru.

KIKA

Mbak Dita, aku pergi sebentar aja. Swear, gak lama! Kalau Tante Vina datang, kasiin bajunya yang udah kusiapkan. Ya, Mbak ya? Please!

DITA

(menggerutu)

Gak anak, gak mama ... sama aja kelakuannya!

Dita menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian kembali merapikan baju-baju pesanan.

CUT TO

Scene #17

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar